Perumpamaan benih yang tumbuh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Perumpamaan benih yang tumbuh adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Markus 4:26-29 Perumpamaan ini diberikan setelah Perumpamaan seorang penabur dan Perumpamaan tentang pelita dan tentang ukuran, serta diikuti oleh Perumpamaan biji sesawi.

Benih yang tumbuh[sunting | sunting sumber]

Penjelasan[sunting | sunting sumber]

Perumpamaan ini dapat dilihat berkaitan dengan Perumpamaan seorang penabur,[1] meskipun tidak langsung mengikuti perumpamaan tersebut. Salah satu penafsiran adalah perumpamaan ini berfungsi sebagai "koreksi untuk murid-murid, baik pada zaman dahulu maupun sekarang, yang mungkin mengecil nyalinya melihat jumlah pekerjaan yang tak menghasilkan buah yang mereka kerjakan terhadap orang-orang" yang gagal mendengar pesan yang diucapkan dalam Perumpamaan seorang penabur.[1] Meskipun sang petani tidur, benih yang menggambarkan Kerajaan Allah itu terus tumbuh. Pertumbuhannya adalah atas kehendak Allah, bukan manusia,[2] dan mengikuti jadwalnya sendiri.[3]

Tidak seperti pada Perumpamaan seorang penabur, benih di sini melambangkan Kerajaan Allah itu sendiri.[4] Perbedaan dalam penafsiran merupakan akibat perbedaan penekanan pada aspek-aspek perumpamaan ini, misalnya, benih, penabur, atau tanah.[5]

Pengutipan[sunting | sunting sumber]

Sebuah versi dari perumpamaan benih yang tumbuh ini ditemukan dalam Injil Tomas, suatu kitab yang tidak tergolong kanon, diperkirakan ditulis pada abad ke-4 M, bagian 21d.[6]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Perumpamaan benih yang tumbuh
Didahului oleh:
Perumpamaan pelita dan ukuran
Injil Markus
pasal 4
Diteruskan oleh:
Perumpamaan biji sesawi

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b George R. Knight, Exploring Mark: A Devotional Commentary, Review and Herald Pub Assoc, 2004, ISBN 0-8280-1837-5, pp. 107-108.
  2. ^ Richard N. Longenecker, The Challenge of Jesus' Parables, Eerdmans, 2000, ISBN 0-8028-4638-6, p. 97.
  3. ^ James R. Edwards, The Gospel According to Mark, Eerdmans, 2002, ISBN 0-85111-778-3, pp. 142-144.
  4. ^ Klyne Snodgrass, Stories with Intent: A comprehensive guide to the parables of Jesus, Eerdmans, 2008, ISBN 0-8028-4241-0, p. 213.
  5. ^ Klyne Snodgrass, Stories with Intent: A comprehensive guide to the parables of Jesus, Eerdmans, 2008, ISBN 0-8028-4241-0, pp. 184-190.
  6. ^ Gospel of Thomas: Lamb translation and Patterson/Meyer translation.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]