Lukas 2

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Lukas 2 (disingkat Luk 2) adalah bagian dari Injil Lukas pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Disusun oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.[1][2]

Teks

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 1

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.[3]

Kaisar Augustus, dalam laporannya Res Gestae Divi Augusti ("Tindakan-tindakan Agustus Agung" atau "Deeds of the Divine Augustus"), menulis tentang 3 kali sensus warganegara Romawi yang dilakukannya (menurut pakar sejarah pada tahun-tahun 28 SM, 8 SM dan 14 M):

"Aku melakukan sensus penduduk. Aku mengadakan lustrum sesudah interval 41 tahun. Dalam lustration ini 4.063.000 warganegara Romawi dimasukkan daftar sensus. Kedua kalinya, pada zaman konsul-konsul Gaius Censorinus dan Gaius Asinius, aku mengadakan lagi lustrum sendirian, dengan konsular kerajaan (consular imperium). Dalam lustrum ini 4.233.000 warganegara Romawi dimasukkan ke dalam daftar sensus. Ketiga kalinya, dengan consular imperium, dan dengan putraku, Tiberius Caesar sebagai sejawatku, aku mengadakan lustrum pada zaman konsul-konsul Sextus Pompeius dan Sextus Apuleius. Dalam lustrum ini 4.937.000 warganegara Romawi dimasukkan daftar sensus."[4]

Kaisar Agustus baru memakai gelar "Agustus" sejak tahun 27 SM. Dalam pemerintahannya "Masa Damai Romawi" (Pax Romana atau Roman peace) dimulai dan berlangsung beberapa abad lamanya. Dalam masa damai ini, "raja damai",[5] yaitu Yesus Kristus dilahirkan.[6]

Ayat 2

Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.[7]

Kirenius merupakan pejabat penting pada zaman Kaisar Agustus dan ditugaskan mengurus militer Romawi di Siria, yang wilayahnya meliputi Yudea, pada dua masa jabatan: tahun 6 sampai 4 SM, dan tahun 6 sampai 9 M.[6]

Ayat 4

Lokasi Nazaret dan Betlehem
Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud.[8]

Pernyataan ini saling menguatkan dengan catatan Injil Matius yang menulis bahwa:

  1. Yusuf berasal keturunan Daud.[9]
  2. Yesus lahir di Betlehem, Yudea.[10]

Kedua hal ini merupakan prasyarat Mesias seperti yang dicatat dalam Injil Yohanes pasal 7 ayat 42:

Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.[11]

Perjalanan dari Nazaret, Galilea, ke Betlehem, Yudea, jauhnya 90 mil (140 km) dan saat itu ditempuh dalam waktu sekitar 3 hari.[12]

Ayat 5

Supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.[13]
  • "didaftarkan bersama-sama" (Yunani: ἀπογράψασθαι σὺν, apograpsasthai syn): untuk perhitungan pajak (Versi Raja James: Inggris: to be taxed with).
  • "Maria, tunangannya" (Yunani: Μαριὰμ τῇ μεμνηστευμένῃ αὐτῷ γυναικὶ, Mariam tē menēsteymenē autō gynaiki, mnēsteuō: dijanjikan untuk menikah, gynē: istri): istrinya yang dijanjikan untuk menikah dengannya (Versi Raja James: Inggris: Mary his espoused wife). Injil Matius mencatat bahwa Maria dan Yusuf masih bertunangan ketika Yesus mulai dikandung.[14] Maria dan Yusuf pergi bersama-sama menunjukkan mereka sudah menikah, tetapi tidak berhubungan sebagai suami istri sampai setelah Yesus lahir.[15]
  • "yang sedang mengandung" (Yunani: οὔσῃ ἐγκύῳ, ousē enkyō): menurut struktur kalimat, anak ini bukan dari Yusuf.[12]

Ayat 7

Dan ia (Maria) melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.[16]
  • Kata-kata "dibungkus dengan lampin" (Yunani: ἐσπαργάνωσεν, esparganōsen) dan "terbaring" (Yunani: ἀνέκλινεν, aneklinen) "di dalam palungan" (Yunani: ἐν τῇ φάτνῃ, en tē phatnē) terulang di ayat 12 di dalam perkataan malaikat kepada para gembala, serta kata "palungan" ditegaskan lagi dari apa yang dilihat oleh para gembala di ayat 16.
  • Kata "anak sulung" (Yunani: πρωτότοκον, prōtotokon) menyiratkan bahwa Maria kemudian akan melahirkan anak-anak lain.[15][17][12]
  • "Penginapan" (Yunani: καταλύματι, katalymati) tampaknya adalah ruangan di perteduhan umum, bukan bangunan yang mempunyai kamar-kamar.[12]

Ayat 11

[Kata malaikat itu kepada para gembala:] "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud."[18]
  • "Kota Daud" (Yunani: πόλει Δαβίδ, polei Dabid) di sini adalah Betlehem, Yudea (ayat 4). Di bagian lain dapat berarti Yerusalem, misalnya 2 Samuel 5:7.[12]
  • "Juruselamat" (Yunani: σωτὴρ, sōtēr), "Kristus" (Yunani: Χριστὸς, Christos), "Tuhan" (Yunani: κύριος, kyrios): Tiga gelar ini bersama-sama menyimpulkan pekerjaan penyelamatan Yesus dan keagungan kedudukan-Nya. Allah disebut sebagai "Juruselamat" di Lukas 1:47, di sini Yesus yang disebut demikian. "Kristus" berarti "yang diurapi" (dalam bahasa Ibrani: "Mesias"), menunjuk kepada posisi rajani dan mesianik Yesus. Kata "Tuhan" adalah gelar untuk penguasa. Arti kata ini dijelaskan oleh Petrus dalam khotbahnya di Kisah Para Rasul 2:30–36, di mana Yesus ditetapkan untuk duduk di sebelah kanan Allah, memerintah bersama Allah, dan dari sana membagikan buah keselamatan.[12]

Ayat 19

Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.[19]

Kisah-kisah dalam Injil Lukas pasal 1 dan 2 ini diperoleh Lukas dari saksi mata, Maria, yang mengingat sejumlah peristiwa tersebut. (lihat pula ayat 51)

Ayat 21

Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.[20]

Menurut aturan Taurat, anak laki-laki Israel harus disunat pada hari ke-8 sesuai perjanjian Tuhan Allah dengan Abraham[21] dan peraturan dalam Kitab Imamat pasal 12 ayat 3.[22]

Ayat 51

Dan ibu-Nya [Yesus] menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.[23]

Kisah-kisah dalam Injil Lukas pasal 1 dan 2 ini diperoleh Lukas dari saksi mata, Maria, ibu Yesus, yang mengingat sejumlah peristiwa tersebut. (lihat pula ayat 19)

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ Lukas 2:1
  4. ^ The Res Gestae of Augustus diterbitkan dalam Loeb Classical Library, 1924, chapter 8
  5. ^ Yesaya 9:6
  6. ^ a b Isaac Asimov. Asimov's Guide to the Bible. The New Testament. New York: Doubleday. 1969.
  7. ^ Lukas 2:2
  8. ^ Lukas 2:4
  9. ^ Matius 1:1
  10. ^ Matius 2:1
  11. ^ Yohanes 7:42
  12. ^ a b c d e f The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
  13. ^ Lukas 2:5
  14. ^ Matius 1:18
  15. ^ a b Matius 1:25
  16. ^ Lukas 2:7
  17. ^ Matius 13:55; Markus 3:31–35
  18. ^ Lukas 2:11
  19. ^ Lukas 2:19
  20. ^ Lukas 2:21
  21. ^ Kejadian 17:12
  22. ^ Imamat 12:3
  23. ^ Lukas 2:51

Lihat pula

Pranala luar