Istanbul: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 64: Baris 64:
}}
}}


'''Istanbul''' ({{lang-tr|İstanbul}} {{IPA-tr|isˈtanbuɫ||Istanbul pronunciation.ogg}}), yang mana dalam sejarah juga dikenal sebagai [[Konstantinopel]] dan [[Bizantium]], adalah kota terpadat di [[Turki]] yang menjadi pusat perekonomian, budaya, dan sejarah negara tersebut. Istanbul merupakan [[Daftar kota yang membentang melintasi lebih dari satu benua|kota lintas benua]] di [[Eurasia]] yang membentang melintasi [[Selat Bosporus]] di antara [[Laut Marmara]] dan [[Laut Hitam]]. Pusat perdagangan dan sejarahnya terletak di sisi [[Eropa Daratan|Eropa]], sementara sekitar sepertiga penduduknya tinggal di sisi Asia.<ref name="wctr281">{{harvnb|WCTR Society; Unʼyu Seisaku Kenkyū Kikō|2004|p=281}}</ref> Kota ini merupakan pusat pemerintahan dari Munisipalitas Metropolitan Istanbul (berbatasan<ref>{{cite web|url=https://en.wiktionary.org/wiki/conterminous#English|title=conterminous|work=wiktionary.org}}</ref> dengan Provinsi Istanbul); keduanya memiliki keseluruhan populasi sekitar 14 juta penduduk.<ref name=citypolution.de/> Istanbul merupakan salah satu [[Kota terbesar di dunia|kota yang paling padat penduduknya di dunia]], menempati [[Daftar wilayah metropolitan menurut jumlah penduduk|peringkat 5]] kota terbesar di dunia, dan merupakan [[Daftar kota di Eropa menurut jumlah penduduk dalam batas kota|kota terbesar di Eropa]].
'''Istanbul''' ({{lang-tr|İstanbul}} {{IPA-tr|isˈtanbuɫ||Istanbul pronunciation.ogg}}), yang mana dalam sejarah juga dikenal sebagai [[Konstantinopel]] dan [[Bizantium]], adalah kota terpadat di [[Turki]] yang menjadi pusat perekonomian, budaya, dan sejarah negara tersebut. Istanbul merupakan [[Daftar kota yang membentang melintasi lebih dari satu benua|kota lintas benua]] di [[Eurasia]] yang membentang melintasi [[Selat Bosporus]] di antara [[Laut Marmara]] dan [[Laut Hitam]]. Pusat perdagangan dan sejarahnya terletak di sisi [[Eropa Daratan|Eropa]], sementara sekitar sepertiga penduduknya tinggal di sisi Asia.<ref name="wctr281">{{harvnb|WCTR Society; Unʼyu Seisaku Kenkyū Kikō|2004|p=281}}</ref> Kota ini merupakan pusat pemerintahan dari Munisipalitas Metropolitan Istanbul (berbatasan<ref>{{cite web|url=https://en.wiktionary.org/wiki/conterminous#English|title=conterminous|work=wiktionary.org}}</ref> dengan [[Provinsi Istanbul]]); keduanya memiliki keseluruhan populasi sekitar 14 juta penduduk.<ref name=citypolution.de/> Istanbul merupakan salah satu [[Kota terbesar di dunia|kota yang paling padat penduduknya di dunia]], menempati [[Daftar wilayah metropolitan menurut jumlah penduduk|peringkat 5]] kota terbesar di dunia, dan merupakan [[Daftar kota di Eropa menurut jumlah penduduk dalam batas kota|kota terbesar di Eropa]].


Didirikan dengan nama ''Bizantium'' sekitar tahun 660 [[SM]] di sebuah tanjung kecil bernama [[Sarayburnu]], kota ini berkembang sehingga menjadi salah satu kota terpenting dalam sejarah. Setelah pendiriannya kembali dengan nama ''Konstantinopel'' pada tahun 330 M, kota ini berfungsi sebagai ibu kota kekaisaran selama hampir 16 abad, yaitu selama [[Kekaisaran]] [[Kekaisaran Romawi|Romawi]] dan [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium]] atau Romawi Timur (330–1204 dan 1261–1453), [[Kekaisaran Latin|Latin]] (1204–1261), dan [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]] atau Ottoman (1453–1922).<ref>{{harvnb|Çelik|1993|p=xv}}</ref> Kota ini berperan penting dalam perkembangan [[Kekristenan]] selama zaman Kekaisaran Romawi dan Bizantium sebelum Utsmaniyah [[kejatuhan Konstantinopel|menaklukkannya]] pada tahun 1453 dan mengubahnya menjadi kubu pertahanan [[Islam]] serta tempat kedudukan [[Kekhalifahan Utsmaniyah]].<ref name="maag1145">{{harvnb|Masters|Ágoston|2009|pp=114–5}}</ref>
Didirikan dengan nama ''Bizantium'' sekitar tahun 660 [[SM]] di sebuah tanjung kecil bernama [[Sarayburnu]], kota ini berkembang sehingga menjadi salah satu kota terpenting dalam sejarah. Setelah pendiriannya kembali dengan nama ''Konstantinopel'' pada tahun 330 M, kota ini berfungsi sebagai ibu kota kekaisaran selama hampir 16 abad, yaitu selama [[Kekaisaran]] [[Kekaisaran Romawi|Romawi]] dan [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium]] atau Romawi Timur (330–1204 dan 1261–1453), [[Kekaisaran Latin|Latin]] (1204–1261), dan [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]] atau Ottoman (1453–1922).<ref>{{harvnb|Çelik|1993|p=xv}}</ref> Kota ini berperan penting dalam perkembangan [[Kekristenan]] selama zaman Kekaisaran Romawi dan Bizantium sebelum Utsmaniyah [[kejatuhan Konstantinopel|menaklukkannya]] pada tahun 1453 dan mengubahnya menjadi kubu pertahanan [[Islam]] serta tempat kedudukan [[Kekhalifahan Utsmaniyah]].<ref name="maag1145">{{harvnb|Masters|Ágoston|2009|pp=114–5}}</ref>
Baris 134: Baris 134:
Mengikuti [[tujuh bukit Roma|model Roma]], semenanjung bersejarah Istanbul konon dicirikan dengan [[tujuh bukit Istanbul|tujuh bukit]], di mana di atasnya masing-masing terdapat masjid kekaisaran. Sisi paling timur dari bukit-bukit ini adalah situs [[Istana Topkapı]] di [[Sarayburnu]].<ref>{{cite web|url=http://english.istanbul.gov.tr/Default.aspx?pid=294|archiveurl=https://web.archive.org/web/20090517063239/http://english.istanbul.gov.tr/Default.aspx?pid=294|archivedate=2009-05-17|publisher=Governorship of Istanbul|title=Istanbul from a Bird's Eye View|accessdate=13 June 2010}}</ref> Di atas sisi berlawanan dari Tanduk Emas terdapat bukit lainnya yang berbentuk kerucut di mana distrik Beyoğlu modern terletak. Karena topografinya, bangunan-bangunan di Beyoğlu pernah dibangun dengan bantuan dinding-dinding penahan yang bertingkat, dan jalanan ditata dalam bentuk anak-anak tangga.<ref name="topo"/> [[Üsküdar]] di sisi Asia memperlihatkan karakteristik perbukitan yang sama, datarannya berangsur-angsur menurun ke pantai Bosporus, tetapi [[lanskap]] di Şemsipaşa dan Ayazma lebih curam, mirip seperti suatu [[tanjung]] kecil. Titik tertinggi di Istanbul adalah [[Bukit Çamlıca]], dengan ketinggian 288 meter.<ref name="topo">{{cite web|url=http://www.kultur.gov.tr/EN,33069/the-topography-of-istanbul.html|publisher=Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism|title=The Topography of İstanbul|accessdate=19 June 2012}}</ref> Bagian utara Istanbul rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan pantai selatan; beberapa lokasi melebihi 200 meter, dan beberapa pantai memiliki tebing-tebing curam yang menyerupai [[fyord]], terutama di sekitar ujung utara Selat Bosporus yang mana terbuka terhadap [[Laut Hitam]].
Mengikuti [[tujuh bukit Roma|model Roma]], semenanjung bersejarah Istanbul konon dicirikan dengan [[tujuh bukit Istanbul|tujuh bukit]], di mana di atasnya masing-masing terdapat masjid kekaisaran. Sisi paling timur dari bukit-bukit ini adalah situs [[Istana Topkapı]] di [[Sarayburnu]].<ref>{{cite web|url=http://english.istanbul.gov.tr/Default.aspx?pid=294|archiveurl=https://web.archive.org/web/20090517063239/http://english.istanbul.gov.tr/Default.aspx?pid=294|archivedate=2009-05-17|publisher=Governorship of Istanbul|title=Istanbul from a Bird's Eye View|accessdate=13 June 2010}}</ref> Di atas sisi berlawanan dari Tanduk Emas terdapat bukit lainnya yang berbentuk kerucut di mana distrik Beyoğlu modern terletak. Karena topografinya, bangunan-bangunan di Beyoğlu pernah dibangun dengan bantuan dinding-dinding penahan yang bertingkat, dan jalanan ditata dalam bentuk anak-anak tangga.<ref name="topo"/> [[Üsküdar]] di sisi Asia memperlihatkan karakteristik perbukitan yang sama, datarannya berangsur-angsur menurun ke pantai Bosporus, tetapi [[lanskap]] di Şemsipaşa dan Ayazma lebih curam, mirip seperti suatu [[tanjung]] kecil. Titik tertinggi di Istanbul adalah [[Bukit Çamlıca]], dengan ketinggian 288 meter.<ref name="topo">{{cite web|url=http://www.kultur.gov.tr/EN,33069/the-topography-of-istanbul.html|publisher=Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism|title=The Topography of İstanbul|accessdate=19 June 2012}}</ref> Bagian utara Istanbul rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan pantai selatan; beberapa lokasi melebihi 200 meter, dan beberapa pantai memiliki tebing-tebing curam yang menyerupai [[fyord]], terutama di sekitar ujung utara Selat Bosporus yang mana terbuka terhadap [[Laut Hitam]].


Istanbul terletak di dekat [[Patahan Anatolia Utara]], berdekatan dengan perbatasan [[Lempeng Eurasia]] dan [[Lempeng Afrika|Afrika]]. Zona patahan ini, dari Anatolia sampai Laut Marmara, bertanggung jawab atas beberapa gempa bumi yang mematikan sepanjang sejarah kota tersebut. Di antara peristiwa seismik yang paling merusak ini adalah [[Gempa bumi Konstantinopel 1509|gempa tahun 1509]], yang mana menyebabkan [[tsunami]] yang menghancurkan dinding-dinding kota tersebut dan membunuh lebih dari 10.000 orang. Belakangan ini [[Gempa bumi İzmit 1999|suatu gempa pada tahun 1999]] yang berpusat di dekat [[İzmit]] menyebabkan 18.000 orang meninggal dunia, termasuk 1.000 orang di pinggiran kota Istanbul. Penduduk Istanbul tetap khawatir bahwa suatu peristiwa seismik yang lebih dahsyat mungkin saja terjadi di kota ini dalam waktu dekat, sebab ribuan stuktur yang baru dibangun untuk menampung pesatnya peningkatan populasi Istanbul mungkin tidak dibangun dengan konstruksi yang baik.<ref name="dis-awaits">{{cite news|last=Revkin|first=Andrew C.|title=Disaster Awaits Cities in Earthquake Zones|url=http://www.nytimes.com/2010/02/25/science/earth/25quake.html|work=The New York Times|date=24 February 2010|accessdate=13 June 2010}}</ref> Para [[seismolog]] mengatakan bahwa resiko terjadinya suatu gempa bumi berkekuatan 7,6-[[Skala kekuatan momen|M]] atau lebih yang menghantam Istanbul pada tahun 2030 adalah lebih dari 60 persen.<ref>{{cite journal|doi=10.1126/science.288.5466.661|last1=Parsons|first1=Tom|last2=Toda|first2=Shinji|last3=Stein|first3=Ross S.|last4=Barka|first4=Aykut|last5=Dieterich|first5=James H.|year=2000|title=Heightened Odds of Large Earthquakes Near Istanbul: An Interaction-Based Probability Calculation|journal=Science|pmid=10784447|publisher=The American Association for the Advancement of Science|location=Washington, D.C.|volume=288|issue=5466|pages=661–5|ref=harv|bibcode=2000Sci...288..661P}}</ref><ref>{{cite news|last=Traynor|first=Ian|title=A Disaster Waiting to Happen – Why a Huge Earthquake Near Istanbul Seems Inevitable|url=http://www.guardian.co.uk/world/2006/dec/09/turkey.naturaldisasters|work=The Guardian |location=UK |date=9 December 2006|accessdate=13 June 2010}}</ref>
Istanbul terletak di dekat [[Patahan Anatolia Utara]], berdekatan dengan perbatasan [[Lempeng Eurasia]] dan [[Lempeng Afrika|Afrika]]. Zona patahan ini, dari Anatolia sampai Laut Marmara, bertanggung jawab atas beberapa gempa bumi yang mematikan sepanjang sejarah kota tersebut. Di antara peristiwa seismik yang paling merusak ini adalah [[Gempa bumi Konstantinopel 1509|gempa tahun 1509]], yang mana menyebabkan [[tsunami]] yang menghancurkan dinding-dinding kota tersebut dan membunuh lebih dari 10.000 orang. Belakangan ini [[Gempa bumi İzmit 1999|suatu gempa pada tahun 1999]] yang berpusat di dekat [[İzmit]] menyebabkan 18.000 orang meninggal dunia, termasuk 1.000 orang di pinggiran kota Istanbul. Penduduk Istanbul tetap khawatir bahwa suatu peristiwa seismik yang lebih dahsyat mungkin saja terjadi di kota ini dalam waktu dekat, sebab ribuan stuktur yang baru dibangun untuk menampung pesatnya peningkatan populasi Istanbul mungkin tidak dibangun dengan konstruksi yang baik.<ref name="dis-awaits">{{cite news|last=Revkin|first=Andrew C.|title=Disaster Awaits Cities in Earthquake Zones|url=http://www.nytimes.com/2010/02/25/science/earth/25quake.html|work=The New York Times|date=24 February 2010|accessdate=13 June 2010}}</ref> Para [[seismolog]] menyampaikan adanya resiko sebesar lebih dari 60 persen bahwa suatu gempa bumi berkekuatan 7,6-[[Skala kekuatan momen|M]] atau lebih akan menghantam Istanbul pada tahun 2030.<ref>{{cite journal|doi=10.1126/science.288.5466.661|last1=Parsons|first1=Tom|last2=Toda|first2=Shinji|last3=Stein|first3=Ross S.|last4=Barka|first4=Aykut|last5=Dieterich|first5=James H.|year=2000|title=Heightened Odds of Large Earthquakes Near Istanbul: An Interaction-Based Probability Calculation|journal=Science|pmid=10784447|publisher=The American Association for the Advancement of Science|location=Washington, D.C.|volume=288|issue=5466|pages=661–5|ref=harv|bibcode=2000Sci...288..661P}}</ref><ref>{{cite news|last=Traynor|first=Ian|title=A Disaster Waiting to Happen – Why a Huge Earthquake Near Istanbul Seems Inevitable|url=http://www.guardian.co.uk/world/2006/dec/09/turkey.naturaldisasters|work=The Guardian |location=UK |date=9 December 2006|accessdate=13 June 2010}}</ref>


=== Iklim ===
=== Iklim ===
[[File:Fog-over-istanbul-skyscrapers.jpg|thumb|left|Kabut, sebagaimana terlihat di sini sedang menyelubungi [[Levent]], kerap terbentuk pada pagi hari.]]
[[File:Istanbul-precipitation.png|thumb|Perbedaan [[presipitasi]] tahunan di Instanbul.]]
[[File:Istanbul Koppen Map.png|thumb|Iklim mikro Istanbul menurut [[klasifikasi iklim Köppen|sistem klasifikasi Köppen–Geiger]].]]

Dalam [[Klasifikasi iklim Köppen|sistem klasifikasi Köppen–Geiger]], Istanbul memiliki daerah-daerah ber[[iklim Mediterania]] (''Csa''), [[iklim subtropis basah|subtropis basah]] (''Cfa'') dan [[iklim lautan|lautan]] (''Cfb'') yang saling berbatasan akibat lokasinya di suatu zona iklim transisi. Karena presipitasi pada musim panas (berkisar antara 20–65 mm) tergantung dari lokasi, kota ini tidak dapat semata-mata diklasifikasikan beriklim Mediterania ataupun subtropis basah.<ref>{{cite journal|url=http://www.schweizerbart.de/resources/downloads/paper_free/55034.pdf |first=Markus |last=Kottek |first2=Jürgen |last2=Grieser |first3=Christoph |last3=Beck |first4=Bruno |last4=Rudolf |first5=Franz |last5=Rube |title=World Map of the Köppen-Geiger climate classification updated |journal=Meteorologische Zeitschrift |date=June 2006 |volume=15 |issue=3 |pages=259–263 |accessdate=29 March 2013|doi=10.1127/0941-2948/2006/0130|bibcode=2006MetZe..15..259K }}</ref><ref>{{cite journal|url=http://www.hydrol-earth-syst-sci-discuss.net/4/439/2007/hessd-4-439-2007.pdf |first=M. C. |last=Peel |first2=B. L. |last2=Finlayson |first3=T. A. |last3=McMahon |title=Updated world map of the Köppen-Geiger climate classification |journal=Hydrology and Earth System Sciences |year=2007 |volume=4 |pages=439–473 |accessdate=29 March 2013|doi=10.5194/hessd-4-439-2007|issue=2}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.dmi.gov.tr/veridegerlendirme/aylik-normal-yagis-dagilimi.aspx?a=08#sfB|language=Turkish|title=Total Participation Data: August|publisher=Turkish State Meteorological Service|accessdate=6 July 2012}}</ref> Oleh karena lokasi maritim, ragam topografi, ukurannya, dan utamanya memiliki suatu garis pantai ke dua kumpulan air menuju utara dan selatan, Istanbul memperlihatkan adanya iklim-[[iklim mikro]]. Bagian utara kota, serta garis pantai Selat Bosporus, mengungkapkan karakteristik iklim subtropis basah dan lautan karena kelembapan dari Laut Hitam dan [[vegetasi]] dengan konsentrasi relatif tinggi. Iklim daerah-daerah padat penduduk di selatan kota, yang mana terletak di sisi Laut Marmara, lebih hangat dan kering, serta kurang terpengaruh oleh kelembapan.<ref name="efcu716">{{harvnb|Efe|Cürebal|2011|pp=716–7}}</ref> Presipitasi tahunan di bagian utara dapat mencapai dua kali lebih banyak (Bahçeköy 1166,6 mm) daripada di bagian selatan, yaitu pantai Marmara (Florya 635,0 mm).<ref>{{cite web|url=http://e-dergi.marmara.edu.tr/marucog/article/view/1012000723/1012000620/|title=COMPARISONS OF ANNUAL MEANPRECIPITATION GRIDDED AND STATION DATA: AN EXAMPLE FROM ISTANBUL, TURKEY Yıllık Ortalama Gridlenmiş Yağış Verisi ve İstasyon Yağış Verisinin Karşılaştırılması, İstanbul Örneği - USTAOĞLU - Marmara Coğrafya Dergisi|work=marmara.edu.tr}}</ref> Juga ada suatu perbedaan signifikan antara suhu rata-rata tahunan di sebelah utara dan selatan pantai: Bahçeköy {{convert|12.8|C|F|abbr=on}}, Kartal {{convert|15.03|C|F|abbr=on}}.<ref>{{cite web|url=http://evladifathan.blogspot.com.tr/2009/05/bahcekoy-orman-isletme-mudurlugu.html|title=HÜSNÜ YAZICI YAZDIĞI KONULAR|author=belgrat|work=blogspot.com.tr}}</ref> Bagian-bagian provinsinya yang jauh dari kedua lautan menunjukkan pengaruh-pengaruh kontinental yang cukup besar dengan perbedaan suhu yang jauh lebih besar antara siang dan malam hari, serta antara musim panas dan musim dingin. Saat musim dingin, beberapa bagian provinsi rata-rata mencapai titik beku atau di bawahnya pada malam hari.

[[Kelembapan]] tinggi yang terus menerus di Istanbul mencapai 80 persen pada hampir setiap pagi.<ref name="bbc-weather">{{cite web|url=http://www.bbc.co.uk/weather/745044|publisher=BBC Weather Centre|work=World Weather|title=Weather – Istanbul|accessdate=15 October 2012}}</ref> Karenanya [[kabut]] sangat umum dijumpai kendati lebih banyak di bagian utara kota ini dan jauh dari pusat kota.<ref name="efcu716"/> Kabut yang tebal menganggu transportasi di wilayah tersebut, misalnya di Selat Bosporus, dan umum terjadi selama musim gugur dan dingin ketika kelembapan tetap tinggi hingga sore hari.<ref>{{cite web|url=http://www.hurriyetdailynews.com/default.aspx?pageid=438&n=istanbul-enshrouded-in-dense-fog-2005-01-14|title=Istanbul Enshrouded in Dense Fog|work=Turkish Daily News|date=14 January 2005|accessdate=15 October 2012}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.todayszaman.com/newsDetail_getNewsById.action;jsessionid=FAB4C1B60E306ABF22F28B59203430B2?pageNo=137&category=&dt=2009&newsId=193715&columnistId=0|work=Today's Zaman|date=23 November 2009|accessdate=15 October 2012|title=Thick Fog Causes Disruption, Flight Delays in İstanbul}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.todayszaman.com/newsDetail_getNewsById.action;jsessionid=86594F6ACB2187D581BA55332977A69F?newsId=226474|work=Today's Zaman|title=Dense Fog Disrupts Life in Istanbul|date=6 November 2010|accessdate=15 October 2012}}</ref>
Kondisi yang lembap dan kabut cenderung menghilang saat tengah hari selama musim panas, tetapi kelembapan yang berkepanjangan memperburuk keadaan dalam suhu musim panas yang cukup tinggi.<ref name="bbc-weather"/><ref name="pelit">{{cite web|last=Pelit|first=Attila|url=http://www.timeout.com/istanbul/features/306/when-to-go-to-istanbul|archiveurl=https://web.archive.org/web/20111214232517/http://www.timeout.com/istanbul/features/306/when-to-go-to-istanbul|archivedate=2011-12-14|work=TimeOut Istanbul|title=When to Go to Istanbul|accessdate=19 December 2011}}</ref> Sepanjang musim panas ini, suhu yang tinggi rata-rata sekitar {{convert|29|°C|°F|abbr=on}} dan jarang terjadi [[hujan]]; hanya ada sekitar lima belas hari dengan presipitasi yang dapat diukur antara bulan Juni dan Agustus.<ref name="tsms-main">{{cite web|url=http://www.dmi.gov.tr/veridegerlendirme/il-ve-ilceler-istatistik.aspx?m=ISTANBUL|title=Resmi İstatistikler (İl ve İlçelerimize Ait İstatistiki Veriler)|trans_title=Official Statistics (Statistical Data of Provinces and Districts) - Istanbul|publisher=Turkish State Meteorological Service|language=Turkish|accessdate=29 April 2013}}</ref> Saat musim panas juga terjadi [[badai petir]] dengan konsentrasi tertinggi.<ref>{{harvnb|Quantic|2008|p=155}}</ref>

Musim dingin di Istanbul lebih dingin daripada di kebanyakan kota lainnya di sekitar [[Basin Mediterania]], dengan rata-rata suhu rendah sekitar {{convert|1|-|4|C|F|abbr=on}}.<ref name="tsms-main"/> [[Salju efek-danau]] dari Laut Hitam umum terjadi, meskipun sulit diramalkan, dengan potensi menjadi deras dan—sama seperti kabut—mengganggu infrastruktur kota.<ref>{{cite journal|last=Kindap|first=Tayfin|title=A Severe Sea-Effect Snow Episode Over the City of Istanbul|journal=Natural Hazards|volume=54|issue=3|date=19 January 2010|pages=703–23|url=http://www.springerlink.com/content/cu66841r30p20v72/|accessdate=15 October 2012|issn=1573-0840|ref=harv|doi=10.1007/s11069-009-9496-7}}</ref> [[Musim semi]] dan [[musim gugur|gugur]] bersuhu hangat, tetapi seringkali hujan dan tidak dapat diprediksi; angin yang dingin dari arah barat laut dan hembusan angin yang hangat dari utara—terkadang pada hari yang sama—cenderung menyebabkan fluktuasi suhu.<ref name="pelit"/><ref>{{cite web|url=http://www.hurriyetdailynews.com/default.aspx?pageid=438&n=istanbul-winds-2009-10-15|work=Turkish Daily News|title=Istanbul Winds Battle Over the City|date=17 October 2009|accessdate=15 October 2012}}</ref> Secara keseluruhan, Istanbul memiliki rata-rata tahunan 130 hari dengan presipitasi yang signifikan, yang mana intensitasnya mencapai {{convert|810|mm|in|1|sp=us}} per tahun.<ref name="tsms-main"/><ref name="tsms-rain">{{cite web|url=http://mgm.gov.tr/veridegerlendirme/il-ve-ilceler-istatistik.aspx?m=ISTANBUL#sfB |title=Yıllık Toplam Yağış Verileri|language=Turkish|trans_title=Annual Total Participation Data: Istanbul, Turkey|publisher=Turkish State Meteorological Service|accessdate=6 July 2012}}</ref> Suhu tertinggi dan terendah yang pernah tercatat di pusat kota ini di pantai Marmara adalah {{convert|40.5|°C|0}} dan {{convert|-16.1|°C|0}}. Catatan curah hujan terbanyak dalam sehari adalah {{convert|227|mm|in|sp=us}}, dan catatan lapisan salju terbanyak adalah {{convert|80|cm|in|sp=us}}.<ref>{{cite web|url=http://www.dmi.gov.tr/files/kurumsal/ekitap/4mevsim2/s5152.pdf |title=İstanbul Bölge Müdürlüğü'ne Bağlı İstasyonlarda Ölçülen Ekstrem Değerler|language=Turkish|trans_title=Extreme Values Measured in Istanbul Regional Directorate|publisher=Turkish State Meteorological Service |accessdate=27 July 2010}}</ref><ref>{{Cite journal|url=http://journals.ametsoc.org/doi/abs/10.1175/1520-0493(1998)126%3C3036%3AMCBOTE%3E2.0.CO%3B2 |title=March 1987 Cyclone (Blizzard) over the Eastern Mediterranean and Balkan Region Associated with Blocking |journal=Monthly Weather Review |volume=126 |issue=11 |page=3036 |publisher=American Meteorological Society |accessdate=27 July 2010|doi=10.1175/1520-0493(1998)126<3036:MCBOTE>2.0.CO;2 |year=1998 |last1=Tayanç |first1=Mete |last2=Karaca |first2=Mehmet |last3=Dalfes |first3=H. Nüzhet |bibcode=1998MWRv..126.3036T }}</ref>

{{Weather box
| location = Istanbul ([[Sarıyer]]), 1954–2013
| metric first = yes
| single line = yes
| Jan record high C= 22.0
| Feb record high C= 23.2
| Mar record high C= 29.3
| Apr record high C= 33.6
| May record high C= 34.5
| Jun record high C= 40.5
| Jul record high C= 41.5
| Aug record high C= 39.6
| Sep record high C= 36.6
| Oct record high C= 34.0
| Nov record high C= 26.5
| Dec record high C= 25.8
| Jan high C = 8.5
| Feb high C = 9.0
| Mar high C = 10.8
| Apr high C = 15.4
| May high C = 20.0
| Jun high C = 24.5
| Jul high C = 26.5
| Aug high C = 26.7
| Sep high C = 23.6
| Oct high C = 19.1
| Nov high C = 14.7
| Dec high C = 10.8
| Jan mean C= 5.6
| Feb mean C= 5.7
| Mar mean C= 7.0
| Apr mean C= 11.1
| May mean C= 15.7
| Jun mean C= 20.4
| Jul mean C= 22.8
| Aug mean C= 23.0
| Sep mean C= 19.7
| Oct mean C= 15.6
| Nov mean C= 11.4
| Dec mean C= 8.0
| Jan low C = 3.2
| Feb low C = 3.1
| Mar low C = 4.2
| Apr low C = 7.7
| May low C = 12.1
| Jun low C = 16.5
| Jul low C = 19.5
| Aug low C = 20.0
| Sep low C = 16.8
| Oct low C = 13.0
| Nov low C = 8.9
| Dec low C = 5.5
| Jan record low C= -11.0
| Feb record low C= -8.4
| Mar record low C= -5.8
| Apr record low C= -1.4
| May record low C= 3.0
| Jun record low C= 8.5
| Jul record low C= 12.0
| Aug record low C= 12.3
| Sep record low C= 7.1
| Oct record low C= 0.6
| Nov record low C= -2.2
| Dec record low C= -7.0
| Jan precipitation mm = 105.3
| Feb precipitation mm = 77.3
| Mar precipitation mm = 71.8
| Apr precipitation mm = 44.9
| May precipitation mm = 34.1
| Jun precipitation mm = 34.0
| Jul precipitation mm = 31.6
| Aug precipitation mm = 39.8
| Sep precipitation mm = 57.9
| Oct precipitation mm = 87.7
| Nov precipitation mm = 101.3
| Dec precipitation mm = 122.6
| Jan precipitation days = 17.5
| Feb precipitation days = 15.2
| Mar precipitation days = 13.8
| Apr precipitation days = 10.4
| May precipitation days = 8.1
| Jun precipitation days = 6.0
| Jul precipitation days = 4.2
| Aug precipitation days = 4.9
| Sep precipitation days = 7.3
| Oct precipitation days = 11.2
| Nov precipitation days = 13.3
| Dec precipitation days = 17.3
| unit precipitation days = 0.1 mm
| Jan sun = 71.3
| Feb sun = 87.6
| Mar sun = 133.3
| Apr sun = 180.0
| May sun = 251.1
| Jun sun = 300.0
| Jul sun = 322.4
| Aug sun = 294.5
| Sep sun = 243.0
| Oct sun = 164.3
| Nov sun = 102.0
| Dec sun = 68.2
| source 1 = [[Layanan Meteorologi Negara Turki]] (matahari, 1960–2012)<ref name="tsms-main"/><ref name="tsms-rain"/><ref name="tsms-sun">{{cite web
| url = http://www.dmi.gov.tr/veridegerlendirme/il-ve-ilceler-istatistik.aspx?m=ISTANBUL
| archiveurl = https://web.archive.org/web/20131103153244/http://www.dmi.gov.tr/veridegerlendirme/il-ve-ilceler-istatistik.aspx?m=ISTANBUL
| archivedate = 3 November 2013
| title = Resmi İstatistikler (İl ve İlçelerimize Ait İstatistiki Veriler)
| trans_title = Official Statistics (Statistical Data of Provinces and Districts) - Istanbul
| publisher = Turkish State Meteorological Service
| language = Turkish
| accessdate = 3 December 2014}}</ref>}}

{{Weather box
| location = Istanbul (Kireçburnu, [[Sarıyer]]), 1949-1999
| metric first = yes
| collapsed=yes
| single line = yes
| Jan high C = 8.3
| Feb high C = 8.7
| Mar high C = 10.3
| Apr high C = 15.2
| May high C = 19.6
| Jun high C = 24.2
| Jul high C = 26.0
| Aug high C = 26.1
| Sep high C = 23.3
| Oct high C = 19.0
| Nov high C = 14.8
| Dec high C = 10.9
| Jan mean C= 5.5
| Feb mean C= 5.5
| Mar mean C= 6.7
| Apr mean C= 10.9
| May mean C= 15.4
| Jun mean C= 20.1
| Jul mean C= 22.4
| Aug mean C= 22.6
| Sep mean C= 19.5
| Oct mean C= 15.5
| Nov mean C= 11.6
| Dec mean C= 8.1
| Jan low C = 3.0
| Feb low C = 2.9
| Mar low C = 4.0
| Apr low C = 7.5
| May low C = 11.9
| Jun low C = 16.2
| Jul low C = 19.1
| Aug low C = 19.7
| Sep low C = 16.6
| Oct low C = 12.8
| Nov low C = 8.9
| Dec low C = 5.6
| Jan precipitation mm = 103.6
| Feb precipitation mm = 70.5
| Mar precipitation mm = 71.0
| Apr precipitation mm = 47.2
| May precipitation mm = 45.8
| Jun precipitation mm = 36.8
| Jul precipitation mm = 35.6
| Aug precipitation mm = 38.6
| Sep precipitation mm = 51.9
| Oct precipitation mm = 81.3
| Nov precipitation mm = 100.8
| Dec precipitation mm = 122.0
| Jan snow days = 3.6
| Feb snow days = 4.2
| Mar snow days = 2.1
| Apr snow days = 0.0
| May snow days = 0.0
| Jun snow days = 0.0
| Jul snow days = 0.0
| Aug snow days = 0.0
| Sep snow days = 0.0
| Oct snow days = 0.0
| Nov snow days = 0.3
| Dec snow days = 1.5
| unit snow days = 0.1 mm
| source 1 = [[Layanan Meteorologi Negara Turki]]<ref>[http://www.ibb.gov.tr/tr-TR/BilgiHizmetleri/Istatistikler/Documents/fiziki/t478.pdf The Yearly Measurements by Kirecburnu Station Between 1990-1999]</ref> (1949–1999)}}


{{Weather box
{{Weather box
|location = Istanbul, {{TUR}}
| location = Istanbul (Bahçeköy, [[Sarıyer]]), 1949-1999
|metric first = yes
| metric first = yes
|single line = yes
| collapsed=yes
|Jan record high C = 18.3
| single line = yes
|Feb record high C = 24.0
| Jan high C = 8.0
|Mar record high C = 26.2
| Feb high C = 8.6
|Apr record high C = 32.9
| Mar high C = 10.5
|May record high C = 33.0
| Apr high C = 15.9
|Jun record high C = 40.2
| May high C = 20.6
|Jul record high C = 40.5
| Jun high C = 24.7
|Aug record high C = 38.8
| Jul high C = 26.3
|Sep record high C = 33.6
| Aug high C = 26.6
|Oct record high C = 34.2
| Sep high C = 23.7
|Nov record high C = 27.2
| Oct high C = 19.2
|Dec record high C = 21.2
| Nov high C = 14.7
|Year record high C = 40.5
| Dec high C = 10.4
|Jan high C = 8.7
| Jan mean C= 4.6
|Feb high C = 9.1
| Feb mean C= 4.7
|Mar high C = 11.2
| Mar mean C= 6.0
|Apr high C = 16.5
| Apr mean C= 10.5
|May high C = 21.4
| May mean C= 15.0
|Jun high C = 26.0
| Jun mean C= 19.3
|Jul high C = 28.4
| Jul mean C= 21.5
|Aug high C = 28.5
| Aug mean C= 21.6
|Sep high C = 25.0
| Sep mean C= 18.2
|Oct high C = 20.1
| Oct mean C= 14.1
|Nov high C = 15.3
| Nov mean C= 12.2
|Dec high C = 11.1
| Dec mean C= 6.8
|Year high C = 18.4
| Jan low C = 1.7
|Jan low C = 2.9
| Feb low C = 1.6
|Feb low C = 2.8
| Mar low C = 2.8
|Mar low C = 3.9
| Apr low C = 6.4
|Apr low C = 7.7
| May low C = 10.7
|May low C = 12.0
| Jun low C = 14.5
|Jun low C = 16.0
| Jul low C = 17.0
|Jul low C = 18.5
| Aug low C = 17.6
|Aug low C = 18.7
| Sep low C = 14.2
|Sep low C = 15.5
| Oct low C = 10.8
|Oct low C = 12.0
| Nov low C = 6.9
|Nov low C = 8.5
| Dec low C = 3.9
|Dec low C = 5.3
| Jan precipitation mm = 152.1
|Year low C = 10.3
| Feb precipitation mm = 100.1
|Jan mean C = 5.8
| Mar precipitation mm = 105.2
|Feb mean C = 5.9
| Apr precipitation mm = 57.2
|Mar mean C = 7.55
| May precipitation mm = 45.8
|Apr mean C = 12.1
| Jun precipitation mm = 40.5
|May mean C = 16.7
| Jul precipitation mm = 37.4
|Jun mean C = 21.0
| Aug precipitation mm = 54.1
|Jul mean C = 23.4
| Sep precipitation mm = 67.3
|Aug mean C = 23.6
| Oct precipitation mm = 118.2
|Sep mean C = 20.2
| Nov precipitation mm = 135.1
|Oct mean C = 16.0
| Dec precipitation mm = 175.4
|Nov mean C = 11.9
| Jan snow days = 4.2
|Dec mean C = 8.2
| Feb snow days = 4.7
|Year mean C = 14.3
| Mar snow days = 2.9
|Jan record low C = -10.4
| Apr snow days = 0.1
|Feb record low C = -16.1
| May snow days = 0.0
|Mar record low C = -7.0
| Jun snow days = 0.0
|Apr record low C = -0.6
| Jul snow days = 0.0
|May record low C = 3.6
| Aug snow days = 0.0
|Jun record low C = 8.0
| Sep snow days = 0.0
|Jul record low C = 10.5
| Oct snow days = 0.0
|Aug record low C = 8.2
| Nov snow days = 0.5
|Sep record low C = 5.2
| Dec snow days = 2.3
|Oct record low C = 1.0
| unit snow days = 0.1 mm
| source 1 = [[Layanan Meteorologi Negara Turki]]<ref>[http://www.ibb.gov.tr/tr-TR/BilgiHizmetleri/Istatistikler/Documents/fiziki/t474.pdf The Yearly Measurements by Bahcekoy Station Between 1990-1999]</ref> (1949–1999)}}
|Nov record low C = -4.0
|Dec record low C = -9.4
|Year record low C = -16.1
|Jan humidity = 77
|Feb humidity = 75
|Mar humidity = 74
|Apr humidity = 71
|May humidity = 72
|Jun humidity = 70
|Jul humidity = 67
|Aug humidity = 68
|Sep humidity = 68
|Oct humidity = 72
|Nov humidity = 74
|Dec humidity = 76
|Year humidity = 72
|Jan rain days = 20
|Feb rain days = 17
|Mar rain days = 16
|Apr rain days = 14
|May rain days = 12
|Jun rain days = 8
|Jul rain days = 5
|Aug rain days = 6
|Sep rain days = 7
|Oct rain days = 12
|Nov rain days = 16
|Dec rain days = 19
|Year rain days = 152
|Jan snow days = 6
|Feb snow days = 6
|Mar snow days = 3
|Apr snow days = 0
|May snow days = 0
|Jun snow days = 0
|Jul snow days = 0
|Aug snow days = 0
|Sep snow days = 0
|Oct snow days = 0
|Nov snow days = 0
|Dec snow days = 4
|Year snow days = 19
|Jan precipitation mm = 98.4
|Feb precipitation mm = 80.2
|Mar precipitation mm = 69.9
|Apr precipitation mm = 45.8
|May precipitation mm = 36.1
|Jun precipitation mm = 34
|Jul precipitation mm = 38.8
|Aug precipitation mm = 47.8
|Sep precipitation mm = 61.4
|Oct precipitation mm = 96.9
|Nov precipitation mm = 110.7
|Dec precipitation mm = 123.9
|Year precipitation mm = 843.9
|source = [[World Meteorological Organization]] ([[Perserikatan Bangsa-Bangsa|PBB]])<ref>{{cite web |url=http://www.worldweather.org/014/c00047.htm |title=Weather Information for Istanbul |accessdate=}}</ref> Devlet Meteoroloji İşleri Genel Müdürlüğü (DMİ)<ref>{{cite web |url=http://www.meteor.gov.tr/veridegerlendirme/yillik-toplam-yagis-verileri.aspx?m=ISTANBUL |title=Yıllık Toplam Yağış Verileri - İstanbul |accessdate=}}</ref><!-- <ref>{{cite web |url=http://www.dmi.gov.tr/sondurum/en-dusuk-sicakliklar.aspx?t=t&gun=120131&ind=1&s=NM&f= |title=Ölçülen En Düşük Sıcaklıklar (Lowest Recorded Temperatures): 30.01.2012 06:00 - 31.01.2012 06:00 (UTC) - İstanbul |accessdate=}}</ref> --> dan [[BBC]] Weather Centre<ref>{{cite web |url=http://www.bbc.co.uk/weather/world/city_guides/results.shtml?tt=TT004370 |title=BBC - Weather Centre - World Weather - Average Conditions - Istanbul |accessdate=|archiveurl=http://web.archive.org/web/20060518023851/http://www.bbc.co.uk/weather/world/city_guides/results.shtml?tt=TT004370|archivedate=2006-05-18}}</ref>
|accessdate =24-06-2010}}


== Lanskap kota ==
== Lanskap kota ==

Revisi per 17 Januari 2016 15.59

Istanbul
İstanbul
Lihat keterangan
NegaraTurki
WilayahMarmara
ProvinsiIstanbul
Didirikan sebagai Bizantiumc. 660 SM[a]
Konstantinopelc. 300 M
Istanbulc. 1930[b]
Distrik39
Pemerintahan
 • WalikotaKadir Topbaş (AKP)
Luas
 • Luas perkotaan
1.166 - 1.830 km2 (459 sq mi)
 • Luas metropolitan
5.343 km2 (2,063 sq mi)
Populasi
 (31 Desember 2014)[4][5][6]
 • Kota14.025.646
 • Peringkatke-1 di Turki
 • Kepadatan7.664 - 12.029/km2 (−23,490/sq mi)
 • Perkotaan
14.100.000
 • Metropolitan
14.377.019
 • Kepadatan metropolitan2.691/km2 (6,970/sq mi)
DemonimInggris: Istanbulite(s)
Turki: İstanbullu(lar)
Zona waktuUTC+2 (EET)
 • Musim panas (DST)UTC+3 (EEST)
Kode pos
34000 sampai 34990
Kode area telepon(+90) 212 (sisi Eropa)
(+90) 216 (sisi Asia)
Pelat kendaraan34
Situs webSitus web resmi Istanbul[7]

Istanbul (Turki: İstanbul [isˈtanbuɫ] simak), yang mana dalam sejarah juga dikenal sebagai Konstantinopel dan Bizantium, adalah kota terpadat di Turki yang menjadi pusat perekonomian, budaya, dan sejarah negara tersebut. Istanbul merupakan kota lintas benua di Eurasia yang membentang melintasi Selat Bosporus di antara Laut Marmara dan Laut Hitam. Pusat perdagangan dan sejarahnya terletak di sisi Eropa, sementara sekitar sepertiga penduduknya tinggal di sisi Asia.[8] Kota ini merupakan pusat pemerintahan dari Munisipalitas Metropolitan Istanbul (berbatasan[9] dengan Provinsi Istanbul); keduanya memiliki keseluruhan populasi sekitar 14 juta penduduk.[4] Istanbul merupakan salah satu kota yang paling padat penduduknya di dunia, menempati peringkat 5 kota terbesar di dunia, dan merupakan kota terbesar di Eropa.

Didirikan dengan nama Bizantium sekitar tahun 660 SM di sebuah tanjung kecil bernama Sarayburnu, kota ini berkembang sehingga menjadi salah satu kota terpenting dalam sejarah. Setelah pendiriannya kembali dengan nama Konstantinopel pada tahun 330 M, kota ini berfungsi sebagai ibu kota kekaisaran selama hampir 16 abad, yaitu selama Kekaisaran Romawi dan Bizantium atau Romawi Timur (330–1204 dan 1261–1453), Latin (1204–1261), dan Utsmaniyah atau Ottoman (1453–1922).[10] Kota ini berperan penting dalam perkembangan Kekristenan selama zaman Kekaisaran Romawi dan Bizantium sebelum Utsmaniyah menaklukkannya pada tahun 1453 dan mengubahnya menjadi kubu pertahanan Islam serta tempat kedudukan Kekhalifahan Utsmaniyah.[11]

Posisi strategis Istanbul di Jalur Sutera yang bersejarah,[12] jaringan-jaringan kereta menuju Eropa dan Timur Tengah, dan satu-satunya jalur laut antara Laut Hitam dan Mediterania, telah menghasilkan suatu populasi kosmopolitan meskipun agak berkurang sejak didirikannya Republik Turki pada tahun 1923. Setelah terabaikan karena adanya ibu kota baru selama periode antarperang, kota ini memperoleh kembali posisi pentingnya. Populasi kota bertambah sepuluh kali lipat sejak tahun 1950-an setelah para migran dari seluruh Anatolia pindah ke kota ini dan batas-batas kota diperluas demi menampung mereka.[13][14] Berbagai festival budaya, film, musik, dan seni diadakan pada akhir abad ke-20 dan tetap diselenggarakan oleh kota ini sampai sekarang, sementara perbaikan infrastruktur telah menghasilkan suatu jaringan transportasi yang kompleks.

Sekitar 12,56 juta turis asing berkunjung ke Istanbul pada tahun 2015, lima tahun setelah penetapannya sebagai suatu Ibukota Kebudayaan Eropa, yang mana menjadikan kota ini sebagai tujuan wisata paling populer kelima di dunia.[15] Atraksi utama kota ini adalah pusat sejarahnya, yang mana sebagian di antaranya terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO; pusat hiburan dan budayanya berada di sepanjang pelabuhan alami kota ini, yaitu Tanduk Emas, di Distrik Beyoğlu. Dipandang sebagai suatu kota global,[16] Istanbul memiliki salah satu perekonomian metropolitan dengan pertumbuhan tercepat di dunia.[17] Kota ini menjadi tempat berdirinya kantor pusat dari banyak perusahaan dan media massa Turki serta menyumbang lebih dari seperempat produk domestik bruto negara tersebut.[18] Untuk memanfaatkan revitalisasi dan ekspansinya yang cepat, Istanbul mengajukan diri sebagai penyelenggara Olimpiade Musim Panas sebanyak lima kali dalam waktu dua puluh tahun.[19]

Toponimi

Konstantinus I

Nama kota ini yang pertama kali diketahui adalah Bizantium (Yunani: Βυζάντιον, Byzántion; Inggris: Byzantium), nama tersebut diberikan pada saat pendiriannya oleh para pemukim di Megara sekitar tahun 660 SM.[1] Nama Bizantium diperkirakan berasal dari nama seseorang, yaitu Byzas. Tradisi Yunani Kuno merujuk pada seorang raja lengendaris dengan nama tersebut sebagai pemimpin dari orang-orang Yunani pendatang. Para ahli modern juga telah memperkirakan bahwa yang bernama Byzas ini adalah seorang Thrakia setempat atau berasal dari Iliria, dan karenanya telah ada sebelum pemukiman Megara tersebut.[20]

Setelah Konstantinus Agung menjadikannya sebagai ibu kota baru di wilayah timur Kekaisaran Romawi pada tahun 330 M, kota ini kemudian dikenal secara luas dengan nama Constantinopolis (Konstantinopel), yang mana—sama seperti bentuk Latin dari "Κωνσταντινούπολις" (Konstantinoúpolis)—berarti "Kota Konstantinus".[1] Ia juga berupaya mempromosikan nama Nova Roma dan versi Yunaninya, Νέα Ῥώμη" Nea Romē (Roma Baru), tetapi ini tidak digunakan secara luas.[21] Konstantinopel tetap merupakan nama yang paling umum digunakan di Barat untuk menyebut kota ini sampai berdirinya Republik Turki; Kostantiniyye (bahasa Turki Utsmaniyah: قسطنطينيه) dan İstanbul adalah nama-nama yang digunakan sebagai alternatif oleh Dinasti Utsmaniyah selama pemerintahan mereka.[22] Kini orang Turki menganggap penggunaan Konstantinopel untuk merujuk ke kota ini selama pemerintahan Utsmaniyah (dari pertengahan abad ke-15) tidaklah benar secara politis, kendati bukannya tidak akurat secara historis.[23]

Hingga abad ke-19, kota ini telah memperoleh nama-nama lain yang mana digunakan oleh orang asing ataupun orang Turki. Bangsa Eropa menggunakan Konstantinopel untuk merujuk pada keseluruhan kota ini, tetapi—sebagaimana juga orang Turki—menggunakan nama Stamboul untuk mendeskripsikan semenanjung berdinding antara Tanduk Emas dan Laut Marmara.[23] Pera (dari kata Yunani "Πέρα" yang berarti "di seberang" atau "di luar") dulu digunakan untuk mendeskripsikan daerah di antara Tanduk Emas dan Selat Bosporus, tetapi orang Turki juga menggunakan nama Beyoğlu (sekarang menjadi nama resmi salah satu distrik konstituen kota ini).[24] Dahulu Islambol (berarti "Kota Islam" atau "Penuh dengan Islam") terkadang digunakan dalam bahasa sehari-hari untuk merujuk pada kota ini, dan bahkan terukir pada beberapa uang logam Utsmaniyah,[25] tetapi keyakinan bahwa nama tersebut adalah asal mula dari nama yang sekarang, İstanbul, disangkal oleh fakta yang menyatakan bahwa nama yang sekarang telah ada jauh sebelum nama Islambol dikenal dan bahkan sebelum penaklukan Utsmaniyah atas kota ini.[1]

Nama İstanbul (pengucapan bahasa Turki: [isˈtanbuɫ] simak, bahasa sehari-hari: [ɯsˈtambuɫ]) pada umumnya dianggap berasal dari frase Yunani Abad Pertengahan "εἰς τὴν Πόλιν" (dilafalkan [is tim ˈbolin]), artinya "ke kota itu"[26] dan merupakan cara orang Yunani setempat menyebut Konstantinopel. Hal ini mencerminkan status kota tersebut sebagai satu-satunya kota besar di sekitarnya. Arti penting Konstantinopel dalam dunia Utsmaniyah juga tercermin dari nama 'Der Saadet' yang berarti 'gerbang menuju Kemakmuran' dalam bahasa Utsmaniyah. Ada suatu pandangan alternatif yang menyatakan bahwa nama tersebut berevolusi secara langsung dari nama Konstantinopel, dengan menghilangkan suku kata yang pertama dan ketiga.[1] Suatu etimologi rakyat Turki menelusuri nama tersebut kepada "banyak Islam" (Islam bol)[27] karena kota tersebut disebut Islambol ("banyak Islam") atau Islambul ("menemukan Islam") sebagai ibukota Kesultanan Utsmaniyah Islam. Ini ditegaskan pertama kali tak lama setelah penaklukannya, dan beberapa penulis pada zaman tersebut menganggap nama ini ditemukan oleh Sultan Mehmed II sendiri.[28] Beberapa sumber Utsmaniyah dari abad ke-17, seperti Evliya Çelebi, menggambarkannya sebagai nama Turki yang umum dari zaman itu; antara akhir abad ke-17 dan akhir abad ke-18, nama itu juga terdapat dalam penggunaan resmi. Penggunaan kata "Islambol" yang pertama kali pada uang logam adalah pada tahun 1703 (1115 H) selama masa pemerintahan Sultan Ahmed III. Bagaimanapun penggunaan nama Constantinople (Konstantinopel) masih umum dalam bahasa Inggris pada abad ke-20, Istanbul menjadi umum setelah Turki mengadaptasi abjad Latin pada tahun 1928 dan mendorong negara-negara lain untuk menggunakan nama Turki kota tersebut.[29][30] Kaum Viking berlayar menyusuri sungai-sungai di Rusia dari Laut Utara, lalu masuk ke Laut Hitam dan tiba di Konstantinopel sekitar abad ke-10. Mereka menyebut Konstantinopel dengan nama "Miklagard", [31] yang artinya "Kota Besar".

Dalam bahasa Turki modern, nama kota ini ditulis İstanbul dengan sebuah İ bertitik, karena alfabet Turki membuat perbedaan antara I bertitik dan tanpa titik. Dalam bahasa Inggris penekanannya adalah pada suku kata pertama (Is), tetapi dalam bahasa Turki pada suku kata kedua (tan).[32] Orang dari kota ini disebut sebagai seorang İstanbullu (jamak: İstanbullular), kendati Istanbulite digunakan dalam bahasa Inggris.[33]

Sejarah

Sisa-sisa sebuah kolom Bizantium yang ditemukan di akropolis Bizantium, terletak di dalam kompleks Istana Topkapı.

Artefak-artefak Neolitikum yang ditemukan oleh para arkeolog pada awal abad ke-21 menunjukkan bahwa semenanjung bersejarah Istanbul telah dihuni setidaknya sejak milenium ke-7 SM.[34] Pemukiman awal ini, yang mana dipandang penting dalam penyebaran saat Revolusi Neolitik dari Timur Dekat ke Eropa, berlangsung selama hampir satu milenium sebelum dibanjiri oleh naiknya permukaan air.[35][36][37][38] Pemukiman manusia yang pertama di sisi Asia, yakni gundukan Fikirtepe, berasal dari periode Zaman tembaga yang mana artefak-artefaknya bertarikh 5500–3500 SM.[39] Di sisi Eropa, dekat ujung semenanjung tersebut (Sarayburnu), terdapat suatu pemukiman Thrakia selama awal milenium ke-1 SM. Para penulis modern menghubungkannya dengan toponim Thrakia Lygos,[40] yang mana disebutkan oleh Plinius yang Tua sebagai sebuah nama awal untuk situs Bizantium.[41]

Sejarah kota ini secara tepat dimulai sekitar tahun 660 SM,[42][a] yaitu ketika para pemukim Yunani dari Megara mendirikan Bizantium di sisi Eropa dari Selat Bosporus. Para pemukim itu membangun sebuah akropolis yang berdekatan dengan Tanduk Emas di situs pemukiman Thrakia awal mula, sehingga mendorong perekonomian kota yang baru lahir ini.[48] Kota itu mengalami masa singkat pemerintahan Persia pada pergantian abad ke-5 SM, tetapi bangsa Yunani merebutnya kembali selama Perang Yunani-Persia.[49] Bizantium kemudian berlanjut sebagai bagian dari Liga Athena dan penerusnya, Kekaisaran Athena Kedua, sebelum memperoleh kemerdekaan pada tahun 355 SM.[50] Karena telah lama menjalin aliansi dengan bangsa Romawi, Bizantium secara resmi menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi pada tahun 73 M.[51] Keputusan Bizantium untuk memihak Pescennius Niger, seorang perampas kuasa Romawi, untuk melawan Kaisar Septimius Severus membuatnya harus membayar mahal harganya; saat Bizantium menyerah pada tahun 195 M, pengepungan selama dua tahun telah meninggalkan kota itu dalam keadaan hancur.[52] Lima tahun kemudian Severus mulai membangun Bizantium lagi, dan kota itu memperoleh kembali—serta, menurut beberapa catatan, melampaui—kemakmuran yang sebelumnya.[53]

Kebangkitan dan kejatuhan Konstantinopel

Peta Konstantinopel tertua yang masih terlestarikan; karya Cristoforo Buondelmonti pada tahun 1422.

Konstantinus Agung efektif menjadi kaisar dari keseluruhan Kekaisaran Romawi pada bulan September 324.[54] Dua bulan kemudian ia mengemukakan rencana pendirian suatu kota Kristen yang baru untuk menggantikan Bizantium. Sebagai ibukota bagian timur kekaisaran, kota tersebut diberi nama Nea Roma; kebanyakan menyebutnya Konstantinopel, suatu nama yang tetap digunakan sampai dengan abad ke-20.[55] Pada tanggal 11 Mei 330, Konstantinopel dinyatakan sebagai ibukota dari suatu kekaisaran yang kemudian dikenal sebagai Kekaisaran Bizantium atau Kekaisaran Romawi Timur.[56]

Pendirian Konstantinopel merupakan salah satu prestasi Konstantinus yang paling bertahan lama, yang mana mengalihkan kekuasaan Romawi ke sebelah timur karena kota tersebut menjadi suatu pusat Kekristenan dan kebudayaan Yunani.[56][57] Sejumlah besar bangunan gereja dibangun di seluruh kota, termasuk Hagia Sophia yang dibangun pada masa pemerintahan Yustinianus Agung dan menjadi katedral terbesar di dunia sampai dengan seribu tahun berikutnya.[58] Konstantinus juga melakukan perluasan dan renovasi besar atas Hipodrom Konstantinopel; dengan daya tampung puluhan ribu penonton, hipodrom tersebut menjadi pusat kehidupan masyarakat dan pada abad ke-5 juga abad ke-6 menjadi pusat berbagai peristiwa kerusuhan, misalnya Kerusuhan Nika.[59][60] Lokasi Konstantinopel juga memastikan keberadaannya yang mampu bertahan terhadap ujian waktu; dalam kurun waktu berabad-abad, daerah tepi laut dan temboknya melindungi Eropa terhadap para pasukan penyerang dari timur dan perkembangan Islam.[57] Selama hampir sepanjang Abad Pertengahan, yakni bagian terakhir era Bizantium, Konstantinopel merupakan kota terbesar dan terkaya di benua Eropa dan adakalanya yang terbesar di dunia.[61][62]

Konstantinopel mulai mengalami penurunan terus-menerus setelah akhir masa pemerintahan Basileios II pada tahun 1025. Pukulan terakhir dialami melalui penaklukan oleh Guillaume dari Villehardouin dan Enrico Dandolo pada tahun 1204 selama Perang Salib Keempat, di mana kota tersebut dirampok dan dijarah.[63] Kota tersebut selanjutnya menjadi pusat Kekaisaran Latin, ciptaan para tentara salib Katolik untuk menggantikan Kekaisaran Bizantium Ortodoks.[64] Agia Sophia diubah menjadi sebuah gereja Katolik pada tahun 1204. Konstantinopel direbut kembali pada tahun 1261 dan Kekaisaran Bizantium pulih sekalipun melemah.[65] Berbagai infrastruktur layanan dasar, pertahanan, dan bangunan gereja berada dalam keadaan rusak,[66] dan populasinya telah berkurang menjadi seratus ribu dari lima ratus ribu penduduk selama abad ke-8.[d] Setelah penaklukan kembali pada tahun 1261 itu, beberapa monumen kota dipulihkan, termasuk pembuatan 2 mosaik Deisis di Aghia Sofia dan Kariye.

Berbagai kebijakan militer dan ekonomi yang diterapkan oleh Andronikos II, misalnya pengurangan kekuatan militer, melemahkan kekaisaran tersebut dan membuatnya rentan terhadap serangan.[67] Pada pertengahan abad ke-14, bangsa Turki Utsmaniyah memulai suatu strategi dengan secara bertahap menguasai kota-kota yang lebih kecil, memutus jalur-jalur perbekalan dan secara perlahan membuatnya terdesak.[68] Pada tanggal 29 Mei 1453, setelah pengepungan selama 8 minggu (di mana saat itu kaisar Romawi yang terakhir, Konstantinus XI, terbunuh), Sultan Mehmed II "sang Penakluk" merebut Konstantinopel dan menyatakannya sebagai ibukota baru Kesultanan Utsmaniyah atau Kekaisaran Ottoman. Beberapa jam kemudian sang sultan pergi ke Hagia Sophia dan memanggil seorang imam untuk menyatakan Syahadat Islam, serta mengubah katedral megah tersebut menjadi sebuah masjid kekaisaran karena penolakan kota itu untuk menyerah secara damai.[69] Mehmed menyatakan dirinya sebagai "Kaysar-i Rûm" yang baru (bahasa Turki Utsmaniyah yang berarti Kaisar Roma) dan negara Ottoman direorganisasi menjadi suatu kekaisaran.[70]

Era Utsmaniyah dan Turki

Tiga lukisan Istanbul pada era Utsmaniyah, karya Ivan Aivazovsky.

Setelah penaklukan Konstantinopel, Mehmed II segera melakukan pengaturan untuk merevitalisasi kota tersebut, yang mana sejak saat itu juga dikenal sebagai Istanbul. Ia mendorong kembalinya mereka yang telah melarikan diri dari kota selama pengepungan, memukimkan kembali kaum Muslim, Yahudi, dan Kristen dari bagian lain Anatolia. Sang sultan mengundang orang dari seluruh Eropa ke ibukotanya, membentuk suatu masyarakat kosmopolitan yang bertahan hingga sebagian besar periode Utsmaniyah.[71] Mehmed II memperbaiki infrastruktur kota yang rusak, mulai membangun Grand Bazaar dan Istana Topkapı yang menjadi kediaman resmi sang sultan.[72] Dengan pemindahan ibukota dari Edirne (dulunya Adrianopel) ke Konstantinopel, negara barunya dinyatakan sebagai penerus dan kelanjutan dari Kekaisaran Romawi.[73]

Sebuah lukisan Istanbul pada era Utsmaniyah, karya Thomas Allom.

Dinasti Utsmaniyah dengan cepat mentransformasi kota tersebut dari sebuah kubu pertahanan Kekristenan menjadi suatu simbol budaya Islam. Berbagai yayasan keagamaan didirikan untuk mendanai konstruksi masjid-masjid kekaisaran yang penuh ornamen, yang mana seringkali disatukan dengan sekolah, rumah sakit, dan pemandian umum.[72] Dinasti Utsmaniyah mengklaim status kekhalifahan pada tahun 1517 dan Istanbul tetap menjadi ibukota kekhalifahan terakhir ini selama empat abad berikutnya.[11] Masa pemerintahan Suleiman yang Luar Biasa dari tahun 1520 sampai 1566 merupakan suatu periode yang secara khusus memiliki prestasi arsitektural dan seni yang sangat besar; Mimar Sinan sebagai kepala arsitek merancang beberapa bangunan ikonik di kota tersebut seiring dengan perkembangan seni miniatur, kaligrafi, kaca patri, dan keramik Utsmaniyah.[74] Populasi Istanbul mencapai 570.000 penduduk pada akhir abad ke-18.[75]

Suatu periode pemberontakan pada awal abad ke-19 menyebabkan bangkitnya Sultan Mahmud II yang progresif dan akhirnya sampai pada periode Tanzimat, yang mana menghasilkan berbagai reformasi politik dan memungkinkan masuknya teknologi baru ke kota tersebut.[76] Jembatan-jembatan yang melintasi Tanduk Emas dibangun selama periode ini,[77] dan Istanbul terhubung dengan seluruh jaringan kereta api Eropa pada tahun 1880-an.[78] Fasilitas-fasilitas modern seperti jaringan persediaan air, listrik, telepon, dan trem, secara bertahap diperkenalkan ke Istanbul selama beberapa dekade berikutnya, kendati baru belakangan dibandingkan dengan kota-kota Eropa lainnya.[79] Upaya-upaya modernisasi ini tidak mampu mencegah terjadinya kemunduran Kesultanan Utsmaniyah.

Pada awal abad ke-20, Revolusi Turki Muda menyebabkan Sultan Abdul Hamid II turun takhta dan serangkaian peperangan melanda ibukota kesultanan yang sedang bermasalah itu.[80] Akhir dari semuanya ini, yakni Perang Dunia I, mengakibatkan terjadinya pendudukan Konstantinopel oleh bangsa Italia, Perancis, dan Britania. Populasi bangsa Armenia di kota tersebut juga terkena dampak oleh adanya deportasi kaum intelektual Armenia pada 24 April 1915, di mana para pemimpin masyarakat Armenia ditangkap dan sebagian besar dibunuh sebagai bagian dari peristiwa Genosida Armenia. Untuk memperingati para korban Genosida Armenia, tanggal 24 April kini menjadi hari peringatannya.[81] Sultan Utsmaniyah yang terakhir, yaitu Mehmed VI, diasingkan pada bulan November 1922; pada tahun berikutnya, pendudukan atas Konstantinopel berakhir dengan penandatanganan Perjanjian Lausanne dan pengakuan terhadap Republik Turki yang dideklarasikan oleh Mustafa Kemal Atatürk.[82]

Pada tahun-tahun awal Republik Turki, Istanbul dikesampingkan demi keberpihakan terhadap Ankara yang terpilih sebagai ibukota republik untuk menjauhkan negara sekuler yang baru ini dari sejarah Utsmaniyah.[83] Sejak akhir tahun 1940-an dan awal tahun 1950-an, Istanbul mengalami perubahan struktural yang sangat besar; berbagai jalan pepohonan, bulevar, dan ruang terbuka publik yang baru dibangun di seluruh kota, terkadang dengan mengorbankan bangunan-bangunan bersejarah.[84] Populasi Istanbul mulai meningkat pesat pada tahun 1970-an karena kedatangan imigran dari Anatolia untuk mencari pekerjaan di banyak pabrik baru yang dibangun di pinggiran kota metropolitan yang luas ini. Kenaikan populasi kota secara tajam dan tiba-tiba menyebabkan banyaknya kebutuhan akan perumahan; banyak hutan dan desa terpencil yang kemudian berubah dan menyatu ke dalam wilayah metropolitan Istanbul.[85]

Geografi

Citra satelit Istanbul dan Selat Bosporus.
Berbagai patahan di barat Turki yang terkonsentrasi tepat di barat daya Istanbul, berada di bawah Laut Marmara dan Laut Aegea.
Berkas:Istanbul topographic map.jpg
Topografi Istanbul.

Istanbul terletak di Turki barat laut di dalam Kawasan Marmara dengan luas wilayah keseluruhan 5.343 kilometer persegi.[c] Selat Bosporus, yang mana menghubungkan Laut Marmara dengan Laut Hitam, membagi kota ini menjadi sisi Eropa, Thrakia—meliputi pusat-pusat ekonomi dan bersejarah—dan sisi Asia, Anatolia. Kota ini dibagi-bagi lagi oleh Tanduk Emas, suatu pelabuhan alami yang membatasi semenanjung di mana dahulu Bizantium dan Konstantinopel didirikan. Pertemuan Laut Marmara, Selat Bosporus, dan Tanduk Emas di jantung Istanbul masa kini telah menangkal berbagai pasukan penyerang selama ribuan tahun dan tetap menjadi suatu ciri khas lanskap kota ini.[57]

Mengikuti model Roma, semenanjung bersejarah Istanbul konon dicirikan dengan tujuh bukit, di mana di atasnya masing-masing terdapat masjid kekaisaran. Sisi paling timur dari bukit-bukit ini adalah situs Istana Topkapı di Sarayburnu.[90] Di atas sisi berlawanan dari Tanduk Emas terdapat bukit lainnya yang berbentuk kerucut di mana distrik Beyoğlu modern terletak. Karena topografinya, bangunan-bangunan di Beyoğlu pernah dibangun dengan bantuan dinding-dinding penahan yang bertingkat, dan jalanan ditata dalam bentuk anak-anak tangga.[91] Üsküdar di sisi Asia memperlihatkan karakteristik perbukitan yang sama, datarannya berangsur-angsur menurun ke pantai Bosporus, tetapi lanskap di Şemsipaşa dan Ayazma lebih curam, mirip seperti suatu tanjung kecil. Titik tertinggi di Istanbul adalah Bukit Çamlıca, dengan ketinggian 288 meter.[91] Bagian utara Istanbul rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan pantai selatan; beberapa lokasi melebihi 200 meter, dan beberapa pantai memiliki tebing-tebing curam yang menyerupai fyord, terutama di sekitar ujung utara Selat Bosporus yang mana terbuka terhadap Laut Hitam.

Istanbul terletak di dekat Patahan Anatolia Utara, berdekatan dengan perbatasan Lempeng Eurasia dan Afrika. Zona patahan ini, dari Anatolia sampai Laut Marmara, bertanggung jawab atas beberapa gempa bumi yang mematikan sepanjang sejarah kota tersebut. Di antara peristiwa seismik yang paling merusak ini adalah gempa tahun 1509, yang mana menyebabkan tsunami yang menghancurkan dinding-dinding kota tersebut dan membunuh lebih dari 10.000 orang. Belakangan ini suatu gempa pada tahun 1999 yang berpusat di dekat İzmit menyebabkan 18.000 orang meninggal dunia, termasuk 1.000 orang di pinggiran kota Istanbul. Penduduk Istanbul tetap khawatir bahwa suatu peristiwa seismik yang lebih dahsyat mungkin saja terjadi di kota ini dalam waktu dekat, sebab ribuan stuktur yang baru dibangun untuk menampung pesatnya peningkatan populasi Istanbul mungkin tidak dibangun dengan konstruksi yang baik.[92] Para seismolog menyampaikan adanya resiko sebesar lebih dari 60 persen bahwa suatu gempa bumi berkekuatan 7,6-M atau lebih akan menghantam Istanbul pada tahun 2030.[93][94]

Iklim

Kabut, sebagaimana terlihat di sini sedang menyelubungi Levent, kerap terbentuk pada pagi hari.
Berkas:Istanbul-precipitation.png
Perbedaan presipitasi tahunan di Instanbul.
Iklim mikro Istanbul menurut sistem klasifikasi Köppen–Geiger.

Dalam sistem klasifikasi Köppen–Geiger, Istanbul memiliki daerah-daerah beriklim Mediterania (Csa), subtropis basah (Cfa) dan lautan (Cfb) yang saling berbatasan akibat lokasinya di suatu zona iklim transisi. Karena presipitasi pada musim panas (berkisar antara 20–65 mm) tergantung dari lokasi, kota ini tidak dapat semata-mata diklasifikasikan beriklim Mediterania ataupun subtropis basah.[95][96][97] Oleh karena lokasi maritim, ragam topografi, ukurannya, dan utamanya memiliki suatu garis pantai ke dua kumpulan air menuju utara dan selatan, Istanbul memperlihatkan adanya iklim-iklim mikro. Bagian utara kota, serta garis pantai Selat Bosporus, mengungkapkan karakteristik iklim subtropis basah dan lautan karena kelembapan dari Laut Hitam dan vegetasi dengan konsentrasi relatif tinggi. Iklim daerah-daerah padat penduduk di selatan kota, yang mana terletak di sisi Laut Marmara, lebih hangat dan kering, serta kurang terpengaruh oleh kelembapan.[98] Presipitasi tahunan di bagian utara dapat mencapai dua kali lebih banyak (Bahçeköy 1166,6 mm) daripada di bagian selatan, yaitu pantai Marmara (Florya 635,0 mm).[99] Juga ada suatu perbedaan signifikan antara suhu rata-rata tahunan di sebelah utara dan selatan pantai: Bahçeköy 128 °C (262 °F), Kartal 1.503 °C (2.737 °F).[100] Bagian-bagian provinsinya yang jauh dari kedua lautan menunjukkan pengaruh-pengaruh kontinental yang cukup besar dengan perbedaan suhu yang jauh lebih besar antara siang dan malam hari, serta antara musim panas dan musim dingin. Saat musim dingin, beberapa bagian provinsi rata-rata mencapai titik beku atau di bawahnya pada malam hari.

Kelembapan tinggi yang terus menerus di Istanbul mencapai 80 persen pada hampir setiap pagi.[101] Karenanya kabut sangat umum dijumpai kendati lebih banyak di bagian utara kota ini dan jauh dari pusat kota.[98] Kabut yang tebal menganggu transportasi di wilayah tersebut, misalnya di Selat Bosporus, dan umum terjadi selama musim gugur dan dingin ketika kelembapan tetap tinggi hingga sore hari.[102][103][104] Kondisi yang lembap dan kabut cenderung menghilang saat tengah hari selama musim panas, tetapi kelembapan yang berkepanjangan memperburuk keadaan dalam suhu musim panas yang cukup tinggi.[101][105] Sepanjang musim panas ini, suhu yang tinggi rata-rata sekitar 29 °C (84 °F) dan jarang terjadi hujan; hanya ada sekitar lima belas hari dengan presipitasi yang dapat diukur antara bulan Juni dan Agustus.[106] Saat musim panas juga terjadi badai petir dengan konsentrasi tertinggi.[107]

Musim dingin di Istanbul lebih dingin daripada di kebanyakan kota lainnya di sekitar Basin Mediterania, dengan rata-rata suhu rendah sekitar 1–4 °C (34–39 °F).[106] Salju efek-danau dari Laut Hitam umum terjadi, meskipun sulit diramalkan, dengan potensi menjadi deras dan—sama seperti kabut—mengganggu infrastruktur kota.[108] Musim semi dan gugur bersuhu hangat, tetapi seringkali hujan dan tidak dapat diprediksi; angin yang dingin dari arah barat laut dan hembusan angin yang hangat dari utara—terkadang pada hari yang sama—cenderung menyebabkan fluktuasi suhu.[105][109] Secara keseluruhan, Istanbul memiliki rata-rata tahunan 130 hari dengan presipitasi yang signifikan, yang mana intensitasnya mencapai 810 milimeter (31,9 in) per tahun.[106][110] Suhu tertinggi dan terendah yang pernah tercatat di pusat kota ini di pantai Marmara adalah 405 °C (761 °F) dan −161 °C (−258 °F). Catatan curah hujan terbanyak dalam sehari adalah 227 milimeter (8,9 in), dan catatan lapisan salju terbanyak adalah 80 sentimeter (31 in).[111][112]

Data iklim Istanbul (Sarıyer), 1954–2013
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rekor tertinggi °C (°F) 22.0
(71.6)
23.2
(73.8)
29.3
(84.7)
33.6
(92.5)
34.5
(94.1)
40.5
(104.9)
41.5
(106.7)
39.6
(103.3)
36.6
(97.9)
34.0
(93.2)
26.5
(79.7)
25.8
(78.4)
41.5
(106.7)
Rata-rata tertinggi °C (°F) 8.5
(47.3)
9.0
(48.2)
10.8
(51.4)
15.4
(59.7)
20.0
(68)
24.5
(76.1)
26.5
(79.7)
26.7
(80.1)
23.6
(74.5)
19.1
(66.4)
14.7
(58.5)
10.8
(51.4)
17.47
(63.44)
Rata-rata harian °C (°F) 5.6
(42.1)
5.7
(42.3)
7.0
(44.6)
11.1
(52)
15.7
(60.3)
20.4
(68.7)
22.8
(73)
23.0
(73.4)
19.7
(67.5)
15.6
(60.1)
11.4
(52.5)
8.0
(46.4)
13.83
(56.91)
Rata-rata terendah °C (°F) 3.2
(37.8)
3.1
(37.6)
4.2
(39.6)
7.7
(45.9)
12.1
(53.8)
16.5
(61.7)
19.5
(67.1)
20.0
(68)
16.8
(62.2)
13.0
(55.4)
8.9
(48)
5.5
(41.9)
10.88
(51.58)
Rekor terendah °C (°F) −11.0
(12.2)
−8.4
(16.9)
−5.8
(21.6)
−1.4
(29.5)
3.0
(37.4)
8.5
(47.3)
12.0
(53.6)
12.3
(54.1)
7.1
(44.8)
0.6
(33.1)
−2.2
(28)
−7.0
(19.4)
−11
(12.2)
Presipitasi mm (inci) 105.3
(4.146)
77.3
(3.043)
71.8
(2.827)
44.9
(1.768)
34.1
(1.343)
34.0
(1.339)
31.6
(1.244)
39.8
(1.567)
57.9
(2.28)
87.7
(3.453)
101.3
(3.988)
122.6
(4.827)
808.3
(31.825)
Rata-rata hari hujan atau bersalju (≥ 0.1 mm) 17.5 15.2 13.8 10.4 8.1 6.0 4.2 4.9 7.3 11.2 13.3 17.3 129.2
Rata-rata sinar matahari bulanan 71.3 87.6 133.3 180.0 251.1 300.0 322.4 294.5 243.0 164.3 102.0 68.2 2.217,7
Sumber: Layanan Meteorologi Negara Turki (matahari, 1960–2012)[106][110][113]

Lanskap kota


Kawasan Bersejarah Istanbul
Situs Warisan Dunia UNESCO
A close-up view of Topkapı Palace, with the Prince Islands in the background.
KriteriaBudaya: I, II, III, IV
Nomor identifikasi356
Pengukuhan1985 (ke-9)

Sebelum ditaklukkan oleh Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman), Distrik Fatih merupakan keseluruhan kota Istanbul, terletak di seberang kubu kota Genoa di Galata. Benteng-benteng pertahanan Genoa itu sebagian besar dihancurkan pada abad ke-19, dengan hanya menyisakan Menara Galata, untuk memberikan ruang bagi perluasan ke utara kota.[116] Galata sekarang menjadi bagian dari Distrik Beyoğlu, yang mana membentuk pusat hiburan dan komersial di Lapangan Taksim.[117]

Istana Dolmabahçe, kursi pemerintahan selama akhir periode Utsmaniyah, terletak di Beşiktaş, persis di utara Beyoğlu, di seberang Stadion BJK İnönü, rumah bagi klub olahraga tertua Turki. Gedung administrasi utama Kesultanan Utsmaniyah adalah "Gerbang Agung" atau Bâb-ı Âli dalam bahasa Turki Utsmaniyah, berupa sebuah bangunan besar di Kota tua tersebut dekat Top Kapi.[118] Bekas Desa Ortaköy berada di Distrik Beşiktaş dan namanya digunakan untuk Masjid Ortaköy, terletak di sepanjang Selat Bosporus dekat Jembatan Bosporus Pertama. Di tepi Selat Bosporus sebelah utara terdapat berbagai yalı, yaitu rumah-rumah hunian besar yang mewah, yang awalnya dibangun oleh kaum elit dan aristokrat pada abad ke-19 sebagai rumah musim panas.[119] Lebih jauh ke dalam, di luar jalan lingkar dalam kota, terdapat pusat-pusat ekonomi utama Istanbul, yaitu Levent dan Maslak.[120]

Demografi

Dengan jumlah penduduk 13,9 juta, kota ini membentuk salah satu aglomerasi perkotaan terbesar di Eropa[e] dan termasuk salah satu kota terbesar di dunia menurut jumlah penduduk di dalam batas kota.[123][124] Istanbul yang memiliki luas 5.343 kilometer persegi (2.063 sq mi) ini berbatasan dengan Provinsi Istanbul dan menjadi ibu kota administratifnya.[c]

Kota kembar

Berikut ini adalah daftar kota kembar Istanbul:[125][126]

Benua Bendera negara Kota Mulai
Eropa  Yunani Kota Athena
 Azerbaijan Baku
 Jerman Berlin[127]
 Spanyol Barcelona[128]
 Hungaria Budapest
 Jerman Köln
 Rumania Bukares
Constanţa
 Albania Durrës
 Italia Firenze
 Rusia Grozny[129]
 Britania Raya London
 Ukraina Odessa
 Bulgaria Plovdiv
 Ceko Praha
 Belanda Rotterdam
 Rusia Saint Petersburg[130] 1990
 Bosnia dan Herzegovina Sarajevo
 Makedonia Utara Skopje[131]
 Swedia Stockholm
 Prancis Strasbourg
 Italia Venesia
 Polandia Warsawa[132] 1991
Asia  Kazakhstan Almaty
 Yordania Amman
 Lebanon Beirut
 Korea Selatan Busan
 Suriah Damaskus
 Uni Emirat Arab Dubai
 Vietnam Kota Ho Chi Minh
 Iran Isfahan
 Indonesia Jakarta
 Arab Saudi Jeddah
 Malaysia Johor Bahru
 Afganistan Kabul
 Rusia Kazan
 Pakistan Lahore
 Turkmenistan Mary
 Kirgizstan Osh
 Uzbekistan Samarqand
 Tiongkok Shanghai
 Jepang Shimonoseki
 Indonesia Surabaya
 Iran Tabriz
 Tiongkok Xi'an
Amerika  Argentina Buenos Aires
 Venezuela Caracas
 Kuba Havana
 Amerika Serikat Houston
 Meksiko Kota Meksiko
 Brasil Rio de Janeiro
 Kanada Toronto
Afrika  Mesir Kairo
 Aljazair Constantine
 Sudan Khartoum
 Maroko Rabat

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ a b Pendirian Byzántion (Bizantium) kadang-kadang, khususnya dalam sumber ensiklopedis atau sumber tersier lainnya, dinyatakan secara tegas pada tahun 667 SM. Para sejarawan memperdebatkan tahun pendirian kota ini secara tepat. Sumber yang sering diambil adalah sejarawan abad ke-5 SM, Herodotos, yang mengatakan bahwa kota tersebut didirikan tujuh belas tahun setelah kota Kalsedon,[43] yang mulai ada sekitar tahun 685 SM. Eusebius sependapat bahwa 685 SM adalah tahun didirikannya Kalsedon, namun menyatakan bahwa Byzántion didirikan pada tahun 659 SM.[44] Di antara para sejarawan yang lebih modern, Carl Roebuck mengusulkan tahun 640-an SM[45] sementara yang lainnya bahkan mengusulkan setelah tahun tersebut. Tahun pendirian Kalsedon sendiri merupakan subjek perdebatan; banyak sumber yang menyebutkan tahun 685 SM,[46] lainnya tahun 675 SM[47] atau bahkan tahun 639 SM (sambil menyebut 619 SM sebagai tahun pendirian Byzántion).[44] Beberapa sumber lebih memilih menyatakan pendirian Bizantium cukup disebutkan pada abad ke-7 SM.
  2. ^ Nama ini telah digunakan sejak sebelum penaklukan Utsmaniyah tahun 1453, tetapi Istanbul dalam bahasa Inggris digunakan secara umum setelah Turki beradaptasi dengan abjad Latin pada tahun 1928 dan mendorong negara-negara lain untuk menggunakan nama Turki kota ini.[1]
  3. ^ a b c Sumber-sumber memberikan data yang bertentangan mengenai luas Istanbul. Sumber yang paling berwenang seharusnya adalah Munisipalitas Metropolitan Istanbul/Istanbul Metropolitan Municipality (MMI), tetapi versi bahasa Inggris situs webnya menyebutkan beberapa angka untuk luas. Satu laman menyebutkan, "Setiap MM terbagi menjadi beberapa Munisipalitas Distrik/District Municipalities ("DM") dan terdapat 27 DM di Istanbul" dengan luas total 1.538,9 kilometer persegi.[86] Laman Sejarah Munisipal tampaknya memunculkan angka yang paling eksplisit dan paling baru, menyatakan bahwa pada tahun 2004, "yurisdiksi Munisipalitas Metropolitan Istanbul diperluas hingga mencakup semua wilayah dalam batas-batas provinsi". Laman itu juga menyatakan bahwa suatu hukum tahun 2008 telah menggabungkan distrik Eminönü ke dalam distrik Fatih (suatu hal yang tidak dipertimbangkan dalam sumber sebelumnya) dan menambah jumlah distrik dalam Istanbul menjadi 39.[87] Luas total tersebut, sebagaimana ditegaskan dalam situs web MMI versi bahasa Turki,[88] dan suatu laman Yurisdiksi dalam situs berbahasa Inggris[89] adalah 5.343 kilometer persegi.
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama pop-figures
  5. ^ PBB mendefinisikan aglomerasi urban sebagai "populasi yang terdapat dalam garis wilayah berdekatan yang dihuni pada tingkat kepadatan perkotaan tanpa memperhatikan batas-batas administratif". Aglomerasi itu "biasanya menggabungkan penduduk di kota ditambah dengan penduduk di daerah pinggiran yang berada di luar, tapi berdekatan dengan batas-batas kota".[121] Per tanggal 1 Juli 2011, populasi aglomerasi Moscow dan Istanbul masing-masing adalah 11,62 juta dan 11,25 juta.[122] PBB mengestimasi bahwa aglomerasi Istanbul akan melebihi aglomerasi Moscow dalam populasi sebelum tahun 2015 (masing-masing dengan 12,46 juta dan 12,14 juta), meskipun ekstrapolasi menunjukkan bahwa angka sebelumnya tidak akan melampaui angka terakhir hingga semester kedua tahun 2013. Sebuah revisi pada data tahun 2013 karena data semester pertama tahun 2014.[121]

Referensi

  1. ^ a b c d e Room 2006, hlm. 177
  2. ^ "City mayors:Largest cities in the world by land area, population and density". citymayors.com. Diakses tanggal 26 June 2015. 
  3. ^ Brown, DR. Evrick. Walking in the European City. 
  4. ^ a b "Turkey: Provinces and Major Cities". www.citytpopulation.de. Citypopulation. 31 December 2014. Diakses tanggal 26 June 2015. The population of the Turkish cities and provinces according to census results and latest register-based tabulations 
  5. ^ "All urban agglomerations of the world with a population of 1 million inhabitants or more". www.citypopulation.de. Citypopulation. 1 April 2015. Diakses tanggal 26 June 2015. 
  6. ^ "The Results of Address Based Population Registration System, 2014". Turkish Statistical Institute. 31 December 2014. Diakses tanggal 29 January 2015. 
  7. ^ "Istanbul's official website opens - TOURISM". hurriyetdailynews.com. 
  8. ^ WCTR Society; Unʼyu Seisaku Kenkyū Kikō 2004, hlm. 281
  9. ^ "conterminous". wiktionary.org. 
  10. ^ Çelik 1993, hlm. xv
  11. ^ a b Masters & Ágoston 2009, hlm. 114–5
  12. ^ Dumper & Stanley 2007, hlm. 320
  13. ^ Turan 2010, hlm. 224
  14. ^ "Population and Demographic Structure". Istanbul 2010: European Capital of Culture. Istanbul Metropolitan Municipality. 2008. Diakses tanggal 27 March 2012. 
  15. ^ "MasterCard Global Destination Cities Index". 
  16. ^ "The World According to GaWC 2010". Globalization and World Cities (GaWC) Study Group and Network. Loughborough University. Diakses tanggal 8 May 2012. 
  17. ^ Berube, Alan (1 December 2010). "Global Growth on the Orient Express". Brookings Institution blog "The Avenue". Diakses tanggal 14 April 2013. 
  18. ^ "OECD Territorial Reviews: Istanbul, Turkey" (PDF). Policy Briefs. The Organisation for Economic Co-operation and Development. March 2008. Diakses tanggal 20 August 2012. 
  19. ^ "IOC selects three cities as Candidates for the 2020 Olympic Games". The International Olympic Committee. 24 May 2012. Diakses tanggal 18 June 2012. 
  20. ^ Georgacas 1947, hlm. 352ff.
  21. ^ Gregory 2010, hlm. 62–3
  22. ^ Necipoğlu 2010, hlm. 262
  23. ^ a b Masters & Ágoston 2009, hlm. 286
  24. ^ Masters & Ágoston 2009, hlm. 226–7
  25. ^ Finkel 2005, hlm. 57, 383
  26. ^ Necdet Sakaoğlu (1993/94a): "İstanbul'un adları" ["The names of Istanbul"]. In: Dünden bugüne İstanbul ansiklopedisi, ed. Türkiye Kültür Bakanlığı, Istanbul.
  27. ^ "Online Etymology Dictionary". Diakses tanggal 26 June 2015. 
  28. ^ Necdet Sakaoğlu (1993/94a): "İstanbul'un adları" ["The names of Istanbul"]. In: 'Dünden bugüne İstanbul ansiklopedisi', ed. Türkiye Kültür Bakanlığı, Istanbul.
  29. ^ Room 2006, hlm. 177–8
  30. ^ Göktürk, Soysal & Türeli 2010, hlm. 7
  31. ^ Miklagard (The Great City)
  32. ^ Göksel & Kerslake 2005, hlm. 27
  33. ^ Keyder 1999, hlm. 95
  34. ^ Rainsford, Sarah (10 January 2009). "Istanbul's ancient past unearthed". BBC. Diakses tanggal 21 April 2010. 
  35. ^ Algan, O.; Yalçın, M. N. K.; Özdoğan, M.; Yılmaz, Y. C.; Sarı, E.; Kırcı-Elmas, E.; Yılmaz, İ.; Bulkan, Ö.; Ongan, D.; Gazioğlu, C.; Nazik, A.; Polat, M. A.; Meriç, E. (2011). "Holocene coastal change in the ancient harbor of Yenikapı–İstanbul and its impact on cultural history". Quaternary Research. 76: 30. doi:10.1016/j.yqres.2011.04.002. 
  36. ^ BBC: "Istanbul's ancient past unearthed" Published on 10 January 2007. Retrieved on 3 March 2010.
  37. ^ "Bu keşif tarihi değiştirir". hurriyet.com.tr. 
  38. ^ "Marmaray kazılarında tarih gün ışığına çıktı". fotogaleri.hurriyet.com.tr. 
  39. ^ "Cultural Details of Istanbul". Republic of Turkey, Minister of Culture and Tourism. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-12. Diakses tanggal 2 October 2007. 
  40. ^ Janin, Raymond (1964). Constantinople byzantine. Paris: Institut Français d'Études Byzantines. hlm. 10f. 
  41. ^ Pliny the Elder, book IV, chapter XI:
    "On leaving the Dardanelles we come to the Bay of Casthenes, ... and the promontory of the Golden Horn, on which is the town of Byzantium, a free state, formerly called Lygos; it is 711 miles from Durazzo, ..."
  42. ^ Bloom & Blair 2009, hlm. 1
  43. ^ Herodotos Sejarah 4.144, diterjemahkan dalam De Sélincourt 2003, hlm. 288
  44. ^ a b Isaac 1986, hlm. 199
  45. ^ Roebuck 1959, hlm. 119, juga disebutkan dalam Isaac 1986, hlm. 199
  46. ^ Lister 1979, hlm. 35
  47. ^ Freely 1996, hlm. 10
  48. ^ Çelik 1993, hlm. 11
  49. ^ De Souza 2003, hlm. 88
  50. ^ Freely 1996, hlm. 20
  51. ^ Freely 1996, hlm. 22
  52. ^ Grant 1996, hlm. 8–10
  53. ^ Limberis 1994, hlm. 11–2
  54. ^ Barnes 1981, hlm. 77
  55. ^ Barnes 1981, hlm. 212
  56. ^ a b Barnes 1981, hlm. 222
  57. ^ a b c Gregory 2010, hlm. 63
  58. ^ Klimczuk & Warner 2009, hlm. 171
  59. ^ Dash, Mike (2 March 2012). "Blue Versus Green: Rocking the Byzantine Empire". Smithsonian Magazine. The Smithsonian Institution. Diakses tanggal 30 July 2012. 
  60. ^ Dahmus 1995, hlm. 117
  61. ^ Cantor 1994, hlm. 226
  62. ^ Morris 2010, hlm. 109–18
  63. ^ Gregory 2010, hlm. 324–9
  64. ^ Gregory 2010, hlm. 330–3
  65. ^ Gregory 2010, hlm. 340
  66. ^ Gregory 2010, hlm. 341–2
  67. ^ Reinert 2002, hlm. 258–60
  68. ^ Baynes 1949, hlm. 47
  69. ^ Gregory 2010, hlm. 394–9
  70. ^ Béhar 1999, hlm. 38; Bideleux & Jeffries 1998, hlm. 71.
  71. ^ Holt, Lambton & Lewis 1977, hlm. 306–7
  72. ^ a b Holt, Lambton & Lewis 1977, hlm. 307
  73. ^ Tarasov & Milner-Gulland 2004, hlm. 121; El-Cheikh 2004, hlm. 22.
  74. ^ Holt, Lambton & Lewis 1977, hlm. 735–6
  75. ^ Chandler, Tertius; Fox, Gerald (1974). "3000 Years of Urban Growth". London: Academic Press. ISBN 978-0-12-785109-9. 
  76. ^ Shaw & Shaw 1977, hlm. 4–6, 55
  77. ^ Çelik 1993, hlm. 87–9
  78. ^ Harter 2005, hlm. 251
  79. ^ Shaw & Shaw 1977, hlm. 230, 287, 306
  80. ^ Çelik 1993, hlm. 31
  81. ^ Freedman, Jeri (2009). The Armenian genocide (edisi ke-1st). New York: Rosen Pub. Group. hlm. 21–2. ISBN 1404218254. 
  82. ^ Landau 1984, hlm. 50
  83. ^ Dumper & Stanley 2007, hlm. 39
  84. ^ Keyder 1999, hlm. 11–2, 34–6
  85. ^ Efe & Cürebal 2011, hlm. 718–9
  86. ^ "Districts". Istanbul Metropolitan Municipality. Diakses tanggal 21-12-2011. 
  87. ^ "History of Local Governance in Istanbul". Istanbul Metropolitan Municipality. Diakses tanggal 21-12-2011. 
  88. ^ "İstanbul İl ve İlçe Alan Bilgileri" (dalam bahasa Turki). Istanbul Metropolitan Municipality. Diakses tanggal 20-06-2010. 
  89. ^ "Jurisdiction". Istanbul Metropolitan Municipality. Diakses tanggal 21-12-2011. 
  90. ^ "Istanbul from a Bird's Eye View". Governorship of Istanbul. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-17. Diakses tanggal 13 June 2010. 
  91. ^ a b "The Topography of İstanbul". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses tanggal 19 June 2012. 
  92. ^ Revkin, Andrew C. (24 February 2010). "Disaster Awaits Cities in Earthquake Zones". The New York Times. Diakses tanggal 13 June 2010. 
  93. ^ Parsons, Tom; Toda, Shinji; Stein, Ross S.; Barka, Aykut; Dieterich, James H. (2000). "Heightened Odds of Large Earthquakes Near Istanbul: An Interaction-Based Probability Calculation". Science. Washington, D.C.: The American Association for the Advancement of Science. 288 (5466): 661–5. Bibcode:2000Sci...288..661P. doi:10.1126/science.288.5466.661. PMID 10784447. 
  94. ^ Traynor, Ian (9 December 2006). "A Disaster Waiting to Happen – Why a Huge Earthquake Near Istanbul Seems Inevitable". The Guardian. UK. Diakses tanggal 13 June 2010. 
  95. ^ Kottek, Markus; Grieser, Jürgen; Beck, Christoph; Rudolf, Bruno; Rube, Franz (June 2006). "World Map of the Köppen-Geiger climate classification updated" (PDF). Meteorologische Zeitschrift. 15 (3): 259–263. Bibcode:2006MetZe..15..259K. doi:10.1127/0941-2948/2006/0130. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  96. ^ Peel, M. C.; Finlayson, B. L.; McMahon, T. A. (2007). "Updated world map of the Köppen-Geiger climate classification" (PDF). Hydrology and Earth System Sciences. 4 (2): 439–473. doi:10.5194/hessd-4-439-2007. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  97. ^ "Total Participation Data: August" (dalam bahasa Turkish). Turkish State Meteorological Service. Diakses tanggal 6 July 2012. 
  98. ^ a b Efe & Cürebal 2011, hlm. 716–7
  99. ^ "COMPARISONS OF ANNUAL MEANPRECIPITATION GRIDDED AND STATION DATA: AN EXAMPLE FROM ISTANBUL, TURKEY Yıllık Ortalama Gridlenmiş Yağış Verisi ve İstasyon Yağış Verisinin Karşılaştırılması, İstanbul Örneği - USTAOĞLU - Marmara Coğrafya Dergisi". marmara.edu.tr. 
  100. ^ belgrat. "HÜSNÜ YAZICI YAZDIĞI KONULAR". blogspot.com.tr. 
  101. ^ a b "Weather – Istanbul". World Weather. BBC Weather Centre. Diakses tanggal 15 October 2012. 
  102. ^ "Istanbul Enshrouded in Dense Fog". Turkish Daily News. 14 January 2005. Diakses tanggal 15 October 2012. 
  103. ^ "Thick Fog Causes Disruption, Flight Delays in İstanbul". Today's Zaman. 23 November 2009. Diakses tanggal 15 October 2012. 
  104. ^ "Dense Fog Disrupts Life in Istanbul". Today's Zaman. 6 November 2010. Diakses tanggal 15 October 2012. 
  105. ^ a b Pelit, Attila. "When to Go to Istanbul". TimeOut Istanbul. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-14. Diakses tanggal 19 December 2011. 
  106. ^ a b c d "Resmi İstatistikler (İl ve İlçelerimize Ait İstatistiki Veriler)" (dalam bahasa Turkish). Turkish State Meteorological Service. Diakses tanggal 29 April 2013. 
  107. ^ Quantic 2008, hlm. 155
  108. ^ Kindap, Tayfin (19 January 2010). "A Severe Sea-Effect Snow Episode Over the City of Istanbul". Natural Hazards. 54 (3): 703–23. doi:10.1007/s11069-009-9496-7. ISSN 1573-0840. Diakses tanggal 15 October 2012. 
  109. ^ "Istanbul Winds Battle Over the City". Turkish Daily News. 17 October 2009. Diakses tanggal 15 October 2012. 
  110. ^ a b "Yıllık Toplam Yağış Verileri" (dalam bahasa Turkish). Turkish State Meteorological Service. Diakses tanggal 6 July 2012. 
  111. ^ "İstanbul Bölge Müdürlüğü'ne Bağlı İstasyonlarda Ölçülen Ekstrem Değerler" (PDF) (dalam bahasa Turkish). Turkish State Meteorological Service. Diakses tanggal 27 July 2010. 
  112. ^ Tayanç, Mete; Karaca, Mehmet; Dalfes, H. Nüzhet (1998). "March 1987 Cyclone (Blizzard) over the Eastern Mediterranean and Balkan Region Associated with Blocking". Monthly Weather Review. American Meteorological Society. 126 (11): 3036. Bibcode:1998MWRv..126.3036T. doi:10.1175/1520-0493(1998)126<3036:MCBOTE>2.0.CO;2. Diakses tanggal 27 July 2010. 
  113. ^ "Resmi İstatistikler (İl ve İlçelerimize Ait İstatistiki Veriler)" (dalam bahasa Turkish). Turkish State Meteorological Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 November 2013. Diakses tanggal 3 December 2014. 
  114. ^ The Yearly Measurements by Kirecburnu Station Between 1990-1999
  115. ^ The Yearly Measurements by Bahcekoy Station Between 1990-1999
  116. ^ Çelik 1993, hlm. 70, 169
  117. ^ Çelik 1993, hlm. 127
  118. ^ "Besiktas: The Black Eagles of the Bosporus". FIFA. Diakses tanggal 8 April 2012. 
  119. ^ Moonan, Wendy (29 October 1999). "For Turks, Art to Mark 700th Year". The New York Times. Diakses tanggal 4 July 2012. 
  120. ^ Oxford Business Group 2009, hlm. 105
  121. ^ a b "Frequently Asked Questions". World Urbanization Prospects, the 2011 Revision. The United Nations. 5-04-2012. Diakses tanggal 20-09-2012. 
  122. ^ "File 11a: The 30 Largest Urban Agglomerations Ranked by Population Size at Each Point in Time, 1950–2025" (xls). World Urbanization Prospects, the 2011 Revision. The United Nations. 5 April 2012. Diakses tanggal 20 September 2012. 
  123. ^ "The Results of Address Based Population Registration System, 2012". The Turkish Statistical Institute. 28 January 2013. Diakses tanggal 28 January 2013. 
  124. ^ Mossberger, Clarke & John 2012, hlm. 145
  125. ^ "Sister Cities of Istanbul". Diakses tanggal 2007-09-08. 
  126. ^ Erdem, Selim Efe (2003-11-03). "İstanbul'a 49 kardeş" (dalam bahasa Turkish). Radikal. 49 sister cities in 2003 
  127. ^ "Berlin's international city relations". Berlin Mayor's Office. Diakses tanggal 2009-07-01. 
  128. ^ "Barcelona internacional - Ciutats agermanades" (dalam bahasa Spanish). © 2006-2009 Ajuntament de Barcelona. Diakses tanggal 2009-07-13.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  129. ^ "Chechnya rebuilds from Turkey". Newsreal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2000-12-08. Diakses tanggal 2008-11-01. 
  130. ^ "Saint Petersburg in figures - International and Interregional Ties". Saint Petersburg City Government. Diakses tanggal 2008-11-23. 
  131. ^ "Official portal of City of Skopje - Skopje Sister Cities". © 2006–2009 City of Skopje. Diakses tanggal 2009-07-14.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  132. ^ (Polandia) "Miasta partnerskie Warszawy". um.warszawa.pl. Biuro Promocji Miasta. 2005-05-04. Diakses tanggal 2008-08-29. 

Pustaka

  • ʻAner, Nadav (2005). Pergola, Sergio Della; Gilboa, Amos; Ṭal, Rami, ed. The Jewish People Policy Planning Institute Planning Assessment, 2004–2005: The Jewish People Between Thriving and Decline. Jerusalem: Gefen Publishing House Ltd. ISBN 978-965-229-346-6. 
  • Athanasopulos, Haralambos (2001). Greece, Turkey, and the Aegean Sea: A Case Study in International Law. Jefferson, N.C.: McFarland & Company, Inc. ISBN 978-0-7864-0943-3. 
  • Barnes, Timothy David (1981). Constantine and Eusebius. Cambridge, Mass.: Harvard University Press. ISBN 978-0-674-16531-1. 
  • Baynes, Norman H. (1949). Baynes, Norman H.; Moss, Henry S. L. B, ed. Byzantium: An Introduction to East Roman Civilization. Oxford, Eng.: Clarendon Press. ISBN 978-0-674-16531-1. 
  • Boyar, Ebru; Fleet, Kate (2010). A Social History of Ottoman Istanbul. Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-13623-5. 
  • Brink-Danan, Marcy (2011). Jewish Life in Twenty-First-Century Turkey: The Other Side of Tolerance. New Anthropologies of Europe. Bloomington, Ind.: Indiana University Press. ISBN 978-0-253-35690-1. 
  • Brummett, Palmira Johnson (2000). Image and Imperialism in the Ottoman Revolutionary Press, 1908–1911. Albany, N.Y.: SUNY Press. ISBN 978-0-7914-4463-4. 
  • Cantor, Norman F. (1994). Civilization of the Middle Ages. New York: HarperCollins. ISBN 978-0-06-092553-6. 
  • Çelik, Zeynep (1993). The Remaking of Istanbul: Portrait of an Ottoman City in the Nineteenth Century. Berkeley, Calif., & Los Angeles: University of California Press. ISBN 978-0-520-08239-7. 
  • Chamber of Architects of Turkey (2006). Architectural Guide to Istanbul: Historic Peninsula. 1. Istanbul: Chamber of Architects of Turkey, Istanbul Metropolitan Branch. ISBN 978-975-395-899-8. 
  • Chandler, Tertius (1987). Four Thousand Years of Urban Growth: An Historical Census. Lewiston, N.Y.: St. David's University Press. ISBN 978-0-88946-207-6. 
  • Connell, John (2010). Medical Tourism. CAB Books. Wallingford, Eng.: CABI. ISBN 978-1-84593-660-0. 
  • Dahmus, Joseph (1995). A History of the Middle Ages. New York: Barnes & Noble Publishing. ISBN 978-0-7607-0036-5. 
  • Davidson, Linda Kay; Gitlitz, David Martin (2002). Pilgrimage: From the Ganges to Graceland: An Encyclopedia. 1. Santa Barbara, Calif.: ABC-CLIO. ISBN 978-1-57607-004-8. 
  • De Sélincourt, Aubery (2003). Marincola, John M, ed. The Histories. Penguin Classics. London: Penguin Books. ISBN 978-0-14-044908-2. 
  • De Souza, Philip (2003). The Greek and Persian Wars, 499-386 B.C. London: Routledge. ISBN 978-0-415-96854-6. 
  • Dumper, Michael; Stanley, Bruce E., ed. (2007). Cities of the Middle East and North Africa: A Historical Encyclopedia. Santa Barbara, Calif.: ABC-CLIO. ISBN 978-1-57607-919-5. 
  • Düring, Bleda S. (2010). The Prehistory of Asia Minor: From Complex Hunter-Gatherers to Early Urban Societies. Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-14981-5. 
  • Efe, Recep; Cürebal, Isa (2011). "Impacts of the "Marmaray" Project (Bosphorus Tube Crossing, Tunnels, and Stations) on Transportation and Urban Environment in Istanbul". Dalam Brunn, Stanley D. Engineering Earth: The Impacts of Megaengineering Projects. London & New York: Springer. hlm. 715–34. ISBN 978-90-481-9919-8. 
  • Finkel, Caroline (2005). Osman's Dream: The Story of the Ottoman Empire, 1300–1923. New York: Basic Books. ISBN 978-0-465-02396-7. 
  • Freely, John (1996). Istanbul: The Imperial City. New York: Viking. ISBN 978-0-670-85972-6. 
  • Freely, John (2000). The Companion Guide to Istanbul and Around the Marmara. Woodbridge, Eng.: Companion Guides. ISBN 978-1-900639-31-6. 
  • Freely, John (2011). A History of Ottoman Architecture. Southampton, Eng.: WIT Press. ISBN 978-1-84564-506-9. 
  • Göksel, Aslı; Kerslake, Celia (2005). Turkish: A Comprehensive Grammar. Comprehensive Grammars. Abingdon, Eng.: Routledge. ISBN 978-0-415-21761-3. 
  • Göktürk, Deniz; Soysal, Levent; Türeli, İpek, ed. (2010). Orienting Istanbul: Cultural Capital of Europe?. New York: Routledge. ISBN 978-0-415-58011-3. 
  • Grant, Michael (1996). The Severans: The Changed Roman Empire. London: Routledge. ISBN 978-0-415-12772-1. 
  • Gregory, Timothy E. (2010). A History of Byzantium. Oxford, Eng.: John Wiley and Sons. ISBN 978-1-4051-8471-7. 
  • Harter, Jim (2005). World Railways of the Nineteenth Century: A Pictorial History in Victorian Engravings (edisi ke-illustrated). Baltimore: Johns Hopkins University Press. ISBN 978-0-8018-8089-6. 
  • Holt, Peter M.; Lambton, Ann K. S.; Lewis, Bernard, ed. (1977). The Cambridge History of Islam. 1A (edisi ke-illustrated, reprint). Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-29135-4. 
  • Isaac, Benjamin H. (1986). The Greek Settlements in Thrace Until the Macedonian Conquest (edisi ke-illustrated). Leiden, the Neth.: BRILL. ISBN 978-90-04-06921-3. 
  • Kapucu, Naim; Palabiyik, Hamit (2008). Turkish Public Administration: From Tradition to the Modern Age. USAK Publications. 17. Ankara: USAK. ISBN 978-605-4030-01-9. 
  • Karpat, Kemal H. (1976). The Gecekondu: Rural Migration and Urbanization (edisi ke-illustrated). Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-20954-0. 
  • Keyder, Çağlar, ed. (1999). Istanbul: Between the Global and the Local. Lanham, Md.: Rowman & Littlefield. ISBN 978-0-8476-9495-2. 
  • Klimczuk, Stephen; Warner, Gerald (2009). Secret Places, Hidden Sanctuaries: Uncovering Mysterious Sights, Symbols, and Societies. New York: Sterling Publishing Company, Inc. ISBN 978-1-4027-6207-9. 
  • Knieling, Jörg; Othengrafen, Frank (2009). Planning Cultures in Europe: Decoding Cultural Phenomena in Urban and Regional Planning. Urban and Regional Planning and Development. Surrey, Eng.: Ashgate Publishing, Ltd. ISBN 978-0-7546-7565-5. 
  • Köksal, Özlem, ed. (2012). World Film Locations: Istanbul. Bristol, Eng.: Intellect Books. ISBN 978-1-84150-567-1. 
  • Köse, Yavuz (2009). "Vertical Bazaars of Modernity: Western Department Stores and Their Staff in Istanbul (1889–1921)". Dalam Atabaki, Touraj; Brockett, Gavin. Ottoman and Republican Turkish Labour History. Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. hlm. 91–114. ISBN 978-0-521-12805-6. 
  • Landau, Jacob M. (1984). Atatürk and the Modernization of Turkey. Leiden, the Neth.: E.J. Brill. ISBN 978-90-04-07070-7. 
  • Limberis, Vasiliki (1994). Divine Heiress: The Virgin Mary and the Creation of Christian Constantinople. London: Routledge. ISBN 978-0-415-09677-5. 
  • Lister, Richard P. (1979). The Travels of Herodotus. London: Gordon & Cremonesi. ISBN 978-0-86033-081-3. 
  • Masters, Bruce Alan; Ágoston, Gábor (2009). Encyclopedia of the Ottoman Empire. New York: Infobase Publishing. ISBN 978-1-4381-1025-7. 
  • Morris, Ian (October 2010). Social Development (pdf). Stanford, Calif.: Stanford University. Diakses tanggal 5 July 2012. 
  • Mossberger, Karen; Clarke, Susan E.; John, Peter (2012). The Oxford Handbook of Urban Politics. Oxford Handbooks in Politics and International Relations. Oxford, Eng.: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-536786-7. 
  • Necipoğlu, Gülru (1991). Architecture, Ceremonial, and Power: The Topkapi Palace in the Fifteenth and Sixteenth Centuries. Cambridge, Mass.: The MIT Press. ISBN 978-0-262-14050-8. 
  • Norris, Pippa (2010). Public Sentinel: News Media & Governance Reform. Washington, D.C.: World Bank Publications. ISBN 978-0-8213-8200-4. 
  • Organisation for Economic Co-operation and Development (2008). Istanbul, Turkey. OECD Territorial Reviews. Paris: OECD Publishing. ISBN 978-92-64-04371-8. 
  • Oxford Business Group (2009). The Report: Turkey 2009. Oxford, Eng.: Oxford Business Group. ISBN 978-1-902339-13-9. 
  • Papathanassis, Alexis (2011). The Long Tail of Tourism: Holiday Niches and Their Impact on Mainstream Tourism. Berlin: Springer. ISBN 978-3-8349-3062-0. 
  • Quantic, Roy (2008). Climatology for Airline Pilots. Oxford, Eng.: John Wiley & Sons. ISBN 978-0-470-69847-1. 
  • Reinert, Stephen W. (2002). "Fragmentation (1204–1453)". Dalam Mango, Cyril. The Oxford History of Byzantium. Oxford, Eng.: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-814098-6. 
  • Reisman, Arnold (2006). Turkey's Modernization: Refugees from Nazism and Atatürk's Vision. Washington, D.C.: New Academia Publishing, LLC. ISBN 978-0-9777908-8-3. 
  • Roebuck, Carl (1959). Ionian Trade and Colonization. Monographs on Archaeology and Fine Arts. New York: Archaeological Institute of America. ISBN 978-0-89005-528-1. 
  • Room, Adrian (2006). Placenames of the World: Origins and Meanings of the Names for 6,600 Countries, Cities, Territories, Natural Features, and Historic Sites (edisi ke-2nd). Jefferson, N.C.: McFarland & Company. ISBN 978-0-7864-2248-7. 
  • Rôzen, Mînnā (2002). A History of the Jewish Community in Istanbul: The Formative Years, 1453–1566 (edisi ke-illustrated). Leiden, the Neth.: BRILL. ISBN 978-90-04-12530-8. 
  • Sanal, Aslihan (2011). Fischer, Michael M. J.; Dumit, Joseph, ed. New Organs Within Us: Transplants and the Moral Economy. Experimental Futures (edisi ke-illustrated). Chapel Hill, N.C.: Duke University Press. ISBN 978-0-8223-4912-9. 
  • Schmitt, Oliver Jens (2005). Levantiner: Lebenswelten und Identitäten einer ethnokonfessionellen Gruppe im osmanischen Reich im "langen 19. Jahrhundert" (dalam bahasa German). München: Oldenbourg. ISBN 978-3-486-57713-6. 
  • Shaw, Stanford J.; Shaw, Ezel K. (1977). History of the Ottoman Empire and Modern Turkey. 2. Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-29166-8. 
  • Taşan-Kok, Tuna (2004). Budapest, Istanbul, and Warsaw: Institutional and Spatial Change. Delft, the Neth.: Eburon Uitgeverij B.V. ISBN 978-90-5972-041-1. 
  • Taylor, Jane (2007). Imperial Istanbul: A Traveller's Guide: Includes Iznik, Bursa and Edirne. New York: Tauris Parke Paperbacks. ISBN 978-1-84511-334-6. 
  • Tigrek, Sahnaz; Kibaroğlu, Ayșegül (2011). "Strategic Role of Water Resources for Turkey". Dalam Kibaroğlu, Ayșegül; Scheumann, Waltina; Kramer, Annika. Turkey's Water Policy: National Frameworks and International Cooperation. London & New York: Springer. ISBN 978-3-642-19635-5. 
  • Time Out Guides, ed. (2010). Time Out Istanbul. London: Time Out Guides. ISBN 978-1-84670-115-3. 
  • Turan, Neyran (2010). "Towards an Ecological Urbanism for Istanbul". Dalam Sorensen, André; Okata, Junichiro. Megacities: Urban Form, Governance, and Sustainability. Library for Sustainable Urban Regeneration. London & New York: Springer. hlm. 223–42. ISBN 978-4-431-99266-0. 
  • WCTR Society; Unʼyu Seisaku Kenkyū Kikō (2004). Urban Transport and the Environment: An International Perspective. Amsterdam: Elsevier. ISBN 978-0-08-044512-0. 
  • Wedel, Heidi (2000). Ibrahim, Ferhad; Gürbey, Gülistan, ed. The Kurdish Conflict in Turkey. Berlin: LIT Verlag Münster. hlm. 181–93. ISBN 978-3-8258-4744-9. 
  • Wynn, Martin (1984). Planning and Urban Growth in Southern Europe. Studies in History, Planning, and the Environment. Los Altos, Calif.: Mansell. ISBN 978-0-7201-1608-3. 

Pranala luar

Koordinat: 41°00′49″N 28°57′18″E / 41.01361°N 28.95500°E / 41.01361; 28.95500