Istanbul: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 92: Baris 92:


[[File:Istambul and Bosporus big.jpg|thumb|upright|Citra satelit Istanbul dan [[Selat]] [[Selat Bosporus|Bosporus]].]]
[[File:Istambul and Bosporus big.jpg|thumb|upright|Citra satelit Istanbul dan [[Selat]] [[Selat Bosporus|Bosporus]].]]
[[File:West-turkey-plates-cropped.gif|thumb|left|Berbagai [[Sesar (geologi)|sesar]] di barat Turki yang terkonsentrasi tepat di barat daya Istanbul, berada di bawah [[Laut Marmara]] dan [[Laut Aegea]].]]
[[File:West-turkey-plates-cropped.gif|thumb|left|Berbagai [[Sesar (geologi)|patahan]] di barat Turki yang terkonsentrasi tepat di barat daya Istanbul, berada di bawah [[Laut Marmara]] dan [[Laut Aegea]].]]
[[File:Istanbul topographic map.jpg|thumb|Topografi Istanbul.]]
[[File:Istanbul topographic map.jpg|thumb|Topografi Istanbul.]]


Istanbul terletak di [[Turki]] barat laut di dalam [[Kawasan Marmara]] dengan luas wilayah keseluruhan 5.343 kilometer persegi.{{efn|name=city-area|Sumber-sumber memberikan data yang bertentangan mengenai luas Istanbul. Sumber yang paling berwenang seharusnya adalah Munisipalitas Metropolitan Istanbul/''Istanbul Metropolitan Municipality'' (MMI), tetapi versi bahasa Inggris situs webnya menyebutkan beberapa angka untuk luas. Satu laman menyebutkan, "Setiap MM terbagi menjadi beberapa Munisipalitas Distrik/''District Municipalities'' ("DM") ''dan terdapat 27 DM di Istanbul''" dengan luas total 1.538,9 kilometer persegi.<ref name="mmi-districts">{{cite web|url=http://www.ibb.gov.tr/en-US/Organization/Jurisdiction/Pages/Districts.aspx |title=Districts |publisher=Istanbul Metropolitan Municipality |accessdate=21-12-2011}}</ref> Laman Sejarah Munisipal tampaknya memunculkan angka yang paling eksplisit dan paling baru, menyatakan bahwa pada tahun 2004, "yurisdiksi Munisipalitas Metropolitan Istanbul diperluas hingga mencakup semua wilayah dalam batas-batas provinsi". Laman itu juga menyatakan bahwa suatu hukum tahun 2008 telah menggabungkan distrik [[Eminönü]] ke dalam distrik [[Fatih]] (suatu hal yang tidak dipertimbangkan dalam sumber sebelumnya) dan menambah jumlah distrik dalam Istanbul menjadi 39.<ref name="mmi-history">{{cite web|url=http://www.ibb.gov.tr/en-US/Organization/MunicipalHistory/Pages/AnaSayfa.aspx |title=History of Local Governance in Istanbul |publisher=Istanbul Metropolitan Municipality |accessdate=21-12-2011}}</ref> Luas total tersebut, sebagaimana ditegaskan dalam situs web MMI versi bahasa Turki,<ref>{{cite web|url=http://www.ibb.gov.tr/tr-TR/kurumsal/Pages/IlceveIlkKademe.aspx |title=İstanbul İl ve İlçe Alan Bilgileri |publisher=Istanbul Metropolitan Municipality |accessdate=20-06-2010 |language=Turki |trans_title=Informasi Wilayah Provinsi dan Distrik Istanbul}}</ref> dan suatu laman Yurisdiksi dalam situs berbahasa Inggris<ref name="mmi-jurisdiction">{{cite web|url=http://www.ibb.gov.tr/en-US/Organization/Jurisdiction/Pages/AnaSayfa.aspx |title=Jurisdiction |publisher=Istanbul Metropolitan Municipality |accessdate=21-12-2011}}</ref> adalah 5.343 kilometer persegi.}} [[Selat Bosporus]], yang mana menghubungkan [[Laut Marmara]] dengan [[Laut Hitam]], membagi kota ini menjadi sisi Eropa, [[Thrakia]]—meliputi pusat-pusat ekonomi dan bersejarah—dan sisi Asia, [[Anatolia]]. Kota ini dibagi-bagi lagi oleh [[Tanduk Emas]], suatu pelabuhan alami yang membatasi semenanjung di mana dahulu Bizantium dan Konstantinopel didirikan. Pertemuan Laut Marmara, Selat Bosporus, dan Tanduk Emas di jantung Istanbul masa kini telah menangkal berbagai pasukan penyerang selama ribuan tahun dan tetap menjadi suatu ciri khas lanskap kota ini.<ref name="gr63"/>
Istanbul terletak di [[Turki]] barat laut di dalam [[Kawasan Marmara]] dengan luas wilayah keseluruhan 5.343 kilometer persegi.{{efn|name=city-area|Sumber-sumber memberikan data yang bertentangan mengenai luas Istanbul. Sumber yang paling berwenang seharusnya adalah Munisipalitas Metropolitan Istanbul/''Istanbul Metropolitan Municipality'' (MMI), tetapi versi bahasa Inggris situs webnya menyebutkan beberapa angka untuk luas. Satu laman menyebutkan, "Setiap MM terbagi menjadi beberapa Munisipalitas Distrik/''District Municipalities'' ("DM") ''dan terdapat 27 DM di Istanbul''" dengan luas total 1.538,9 kilometer persegi.<ref name="mmi-districts">{{cite web|url=http://www.ibb.gov.tr/en-US/Organization/Jurisdiction/Pages/Districts.aspx |title=Districts |publisher=Istanbul Metropolitan Municipality |accessdate=21-12-2011}}</ref> Laman Sejarah Munisipal tampaknya memunculkan angka yang paling eksplisit dan paling baru, menyatakan bahwa pada tahun 2004, "yurisdiksi Munisipalitas Metropolitan Istanbul diperluas hingga mencakup semua wilayah dalam batas-batas provinsi". Laman itu juga menyatakan bahwa suatu hukum tahun 2008 telah menggabungkan distrik [[Eminönü]] ke dalam distrik [[Fatih]] (suatu hal yang tidak dipertimbangkan dalam sumber sebelumnya) dan menambah jumlah distrik dalam Istanbul menjadi 39.<ref name="mmi-history">{{cite web|url=http://www.ibb.gov.tr/en-US/Organization/MunicipalHistory/Pages/AnaSayfa.aspx |title=History of Local Governance in Istanbul |publisher=Istanbul Metropolitan Municipality |accessdate=21-12-2011}}</ref> Luas total tersebut, sebagaimana ditegaskan dalam situs web MMI versi bahasa Turki,<ref>{{cite web|url=http://www.ibb.gov.tr/tr-TR/kurumsal/Pages/IlceveIlkKademe.aspx |title=İstanbul İl ve İlçe Alan Bilgileri |publisher=Istanbul Metropolitan Municipality |accessdate=20-06-2010 |language=Turki |trans_title=Informasi Wilayah Provinsi dan Distrik Istanbul}}</ref> dan suatu laman Yurisdiksi dalam situs berbahasa Inggris<ref name="mmi-jurisdiction">{{cite web|url=http://www.ibb.gov.tr/en-US/Organization/Jurisdiction/Pages/AnaSayfa.aspx |title=Jurisdiction |publisher=Istanbul Metropolitan Municipality |accessdate=21-12-2011}}</ref> adalah 5.343 kilometer persegi.}} [[Selat Bosporus]], yang mana menghubungkan [[Laut Marmara]] dengan [[Laut Hitam]], membagi kota ini menjadi sisi Eropa, [[Thrakia]]—meliputi pusat-pusat ekonomi dan bersejarah—dan sisi Asia, [[Anatolia]]. Kota ini dibagi-bagi lagi oleh [[Tanduk Emas]], suatu pelabuhan alami yang membatasi semenanjung di mana dahulu Bizantium dan Konstantinopel didirikan. Pertemuan Laut Marmara, Selat Bosporus, dan Tanduk Emas di jantung Istanbul masa kini telah menangkal berbagai pasukan penyerang selama ribuan tahun dan tetap menjadi suatu ciri khas lanskap kota ini.<ref name="gr63"/>


Mengikuti [[tujuh bukit Roma|model Roma]], semenanjung bersejarah Istanbul konon dicirikan dengan [[tujuh bukit Istanbul|tujuh bukit]], di mana di atasnya masing-masing terdapat masjid kekaisaran. Sisi paling timur dari bukit-bukit ini adalah situs [[Istana Topkapı]] di [[Sarayburnu]].<ref>{{cite web|url=http://english.istanbul.gov.tr/Default.aspx?pid=294|archiveurl=https://web.archive.org/web/20090517063239/http://english.istanbul.gov.tr/Default.aspx?pid=294|archivedate=2009-05-17|publisher=Governorship of Istanbul|title=Istanbul from a Bird's Eye View|accessdate=13 June 2010}}</ref> Di atas sisi berlawanan dari Tanduk Emas terdapat bukit lainnya yang berbentuk kerucut di mana distrik Beyoğlu modern terletak. Karena topografinya, bangunan-bangunan di Beyoğlu pernah dibangun dengan bantuan dinding-dinding penahan yang bertingkat, dan jalanan ditata dalam bentuk anak-anak tangga.<ref name="topo"/>
Mengikuti [[tujuh bukit Roma|model Roma]], semenanjung bersejarah Istanbul konon dicirikan dengan [[tujuh bukit Istanbul|tujuh bukit]], di mana di atasnya masing-masing terdapat masjid kekaisaran. Sisi paling timur dari bukit-bukit ini adalah situs [[Istana Topkapı]] di [[Sarayburnu]].<ref>{{cite web|url=http://english.istanbul.gov.tr/Default.aspx?pid=294|archiveurl=https://web.archive.org/web/20090517063239/http://english.istanbul.gov.tr/Default.aspx?pid=294|archivedate=2009-05-17|publisher=Governorship of Istanbul|title=Istanbul from a Bird's Eye View|accessdate=13 June 2010}}</ref> Di atas sisi berlawanan dari Tanduk Emas terdapat bukit lainnya yang berbentuk kerucut di mana distrik Beyoğlu modern terletak. Karena topografinya, bangunan-bangunan di Beyoğlu pernah dibangun dengan bantuan dinding-dinding penahan yang bertingkat, dan jalanan ditata dalam bentuk anak-anak tangga.<ref name="topo"/> [[Üsküdar]] di sisi Asia memperlihatkan karakteristik perbukitan yang sama, datarannya berangsur-angsur menurun ke pantai Bosporus, tetapi [[lanskap]] di Şemsipaşa dan Ayazma lebih curam, mirip seperti suatu [[tanjung]] kecil. Titik tertinggi di Istanbul adalah [[Bukit Çamlıca]], dengan ketinggian 288 meter.<ref name="topo">{{cite web|url=http://www.kultur.gov.tr/EN,33069/the-topography-of-istanbul.html|publisher=Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism|title=The Topography of İstanbul|accessdate=19 June 2012}}</ref> Bagian utara Istanbul rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan pantai selatan; beberapa lokasi melebihi 200 meter, dan beberapa pantai memiliki tebing-tebing curam yang menyerupai [[fyord]], terutama di sekitar ujung utara Selat Bosporus yang mana terbuka terhadap [[Laut Hitam]].





Istanbul terletak di dekat [[Patahan Anatolia Utara]], berdekatan dengan perbatasan [[Lempeng Eurasia]] dan [[Lempeng Afrika|Afrika]]. Zona patahan ini, dari Anatolia sampai Laut Marmara, bertanggung jawab atas beberapa gempa bumi yang mematikan sepanjang sejarah kota tersebut. Di antara peristiwa seismik yang paling merusak ini adalah [[Gempa bumi Konstantinopel 1509|gempa tahun 1509]], yang mana menyebabkan [[tsunami]] yang menghancurkan dinding-dinding kota tersebut dan membunuh lebih dari 10.000 orang. Belakangan ini [[Gempa bumi İzmit 1999|suatu gempa pada tahun 1999]] yang berpusat di dekat [[İzmit]] menyebabkan 18.000 orang meninggal dunia, termasuk 1.000 orang di pinggiran kota Istanbul. Penduduk Istanbul tetap khawatir bahwa suatu peristiwa seismik yang lebih dahsyat mungkin saja terjadi di kota ini dalam waktu dekat, sebab ribuan stuktur yang baru dibangun untuk menampung pesatnya peningkatan populasi Istanbul mungkin tidak dibangun dengan konstruksi yang baik.<ref name="dis-awaits">{{cite news|last=Revkin|first=Andrew C.|title=Disaster Awaits Cities in Earthquake Zones|url=http://www.nytimes.com/2010/02/25/science/earth/25quake.html|work=The New York Times|date=24 February 2010|accessdate=13 June 2010}}</ref> Para [[seismolog]] mengatakan bahwa resiko terjadinya suatu gempa bumi berkekuatan 7,6-[[Skala kekuatan momen|M]] atau lebih yang menghantam Istanbul pada tahun 2030 adalah lebih dari 60 persen.<ref>{{cite journal|doi=10.1126/science.288.5466.661|last1=Parsons|first1=Tom|last2=Toda|first2=Shinji|last3=Stein|first3=Ross S.|last4=Barka|first4=Aykut|last5=Dieterich|first5=James H.|year=2000|title=Heightened Odds of Large Earthquakes Near Istanbul: An Interaction-Based Probability Calculation|journal=Science|pmid=10784447|publisher=The American Association for the Advancement of Science|location=Washington, D.C.|volume=288|issue=5466|pages=661–5|ref=harv|bibcode=2000Sci...288..661P}}</ref><ref>{{cite news|last=Traynor|first=Ian|title=A Disaster Waiting to Happen – Why a Huge Earthquake Near Istanbul Seems Inevitable|url=http://www.guardian.co.uk/world/2006/dec/09/turkey.naturaldisasters|work=The Guardian |location=UK |date=9 December 2006|accessdate=13 June 2010}}</ref>


=== Iklim ===
=== Iklim ===

[[Iklim sedang]]


{{Weather box
{{Weather box
Baris 235: Baris 231:


{{Infobox World Heritage Site
{{Infobox World Heritage Site
|WHS=Daerah Bersejarah Istanbul
|WHS=[[Kawasan Bersejarah Istanbul]]
|Image=[[File:Topkapı - 01.jpg|260px|alt=A close-up view of Topkapı Palace, with the Prince Islands in the background.]]
|Image=
|State Party={{TUR}}
|State Party=[[Turki]]
|Type=Budaya
|Type=Budaya
|Criteria=I, II, III, IV
|Criteria=I, II, III, IV
|ID=356
|ID=356
|Region=[[Daftar Situs Warisan Dunia di Eropa|Eropa dan Asia]]
|Region=[[Daftar Situs Warisan Dunia di Eropa|Eropa dan Amerika Utara]]
|Year=[[Daftar Situs Warisan Dunia menurut tahun pengukuhan#1985 (sesi ke-9)|1985]]
|Year=1985
|Session=ke-9
|Session=ke-9
|Link=http://whc.unesco.org/en/list/356
|Link=http://whc.unesco.org/en/list/356
}}
}}

Sebelum ditaklukkan oleh Ottoman, Distrik [[Fatih, Istanbul|Fatih]] merupakan keseluruhan kota Istanbul, terletak di seberang kubu kota [[Republik Genova|Genoa]] di [[Galata]]. Benteng-benteng pertahanan Genoa itu sebagian besar dihancurkan pada abad ke-19, dengan hanya menyisakan [[Menara Galata]], untuk memberikan ruang bagi perluasan ke utara kota.<ref>{{harvnb|Çelik|1993|pp=70, 169}}</ref> Galata sekarang menjadi bagian dari Distrik [[Beyoğlu]], yang mana membentuk pusat hiburan dan komersial di [[Lapangan Taksim]].<ref>{{harvnb|Çelik|1993|p=127}}</ref>

[[Istana Dolmabahçe]], kursi pemerintahan selama akhir periode Ottoman, terletak di [[Beşiktaş]], persis di utara Beyoğlu, di seberang [[Stadion BJK İnönü]], rumah bagi [[Beşiktaş JK|klub olahraga tertua Turki]]. Gedung administrasi utama Kekaisaran Ottoman adalah "[[Gerbang Agung]]" atau ''Bâb-ı Âli'' dalam bahasa Turki Ottoman, berupa sebuah bangunan besar di Kota tua tersebut dekat Top Kapi.<ref name="fifa-bes">{{cite web|url=http://www.fifa.com/classicfootball/clubs/club=44163/index.html |publisher=FIFA |accessdate=8 April 2012|title=Besiktas: The Black Eagles of the Bosporus}}</ref> Bekas Desa [[Ortaköy]] berada di Distrik Beşiktaş dan namanya digunakan untuk [[Masjid Ortaköy]], terletak di sepanjang Selat Bosporus dekat Jembatan Bosporus Pertama. Di tepi Selat Bosporus sebelah utara terdapat berbagai ''[[yalı]]'', yaitu rumah-rumah hunian besar yang mewah, yang awalnya dibangun oleh kaum elit dan aristokrat pada abad ke-19 sebagai rumah musim panas.<ref>{{cite news|url=http://www.nytimes.com/1999/10/29/arts/antiques-for-turks-art-to-mark-700th-year.html?pagewanted=all&src=pm|last=Moonan|first=Wendy|work=The New York Times|title=For Turks, Art to Mark 700th Year|date=29 October 1999|accessdate=4 July 2012}}</ref> Lebih jauh ke dalam, di luar jalan lingkar dalam kota, terdapat pusat-pusat ekonomi utama Istanbul, yaitu [[Levent]] dan [[Maslak]].<ref>{{harvnb|Oxford Business Group|2009|p=105}}</ref>


== Kota kembar ==
== Kota kembar ==

Revisi per 14 Januari 2016 16.25

Istanbul
İstanbul
Lihat keterangan
NegaraTurki
WilayahMarmara
ProvinsiIstanbul
Didirikan sebagai Bizantiumc. 660 SM[a]
Konstantinopelc. 300 M
Istanbulc. 1930[b]
Distrik39
Pemerintahan
 • WalikotaKadir Topbaş (AKP)
Luas
 • Luas perkotaan
1.166 - 1.830 km2 (459 sq mi)
 • Luas metropolitan
5.343 km2 (2,063 sq mi)
Populasi
 (31 Desember 2014)[4][5][6]
 • Kota14.025.646
 • Peringkatke-1 di Turki
 • Kepadatan7.664 - 12.029/km2 (−23,490/sq mi)
 • Perkotaan
14.100.000
 • Metropolitan
14.377.019
 • Kepadatan metropolitan2.691/km2 (6,970/sq mi)
DemonimInggris: Istanbulite(s)
Turki: İstanbullu(lar)
Zona waktuUTC+2 (EET)
 • Musim panas (DST)UTC+3 (EEST)
Kode pos
34000 sampai 34990
Kode area telepon(+90) 212 (sisi Eropa)
(+90) 216 (sisi Asia)
Pelat kendaraan34
Situs webSitus web resmi Istanbul[7]

Istanbul (Turki: İstanbul; ada yang menyebut Istambul) adalah kota terbesar di Turki yang menjadi jantung ekonomi, budaya, dan sejarah negara ini. Dengan jumlah penduduk 13,9 juta, kota ini membentuk salah satu aglomerasi perkotaan terbesar di Eropa[d] dan termasuk salah satu kota terbesar di dunia menurut jumlah penduduk di dalam batas kota.[10][11] Istanbul yang memiliki luas 5.343 kilometer persegi (2.063 sq mi) ini berbatasan dengan Provinsi Istanbul dan menjadi ibu kota administratifnya.[c] Istanbul adalah kota lintas benua yang membentang melintasi Selat Bosporus—salah satu perairan tersibuk di dunia—di Turki barat laut, antara Laut Marmara dan Laut Hitam. Pusat perdagangan dan sejarahnya terletak di Eropa, sementara sepertiga penduduknya tinggal di Asia.[12]

Didirikan di promontori Sarayburnu sekitar tahun 660 SM dengan nama Byzantium, kota yang sekarang bernama Istanbul ini berkembang menjadi salah satu kota paling penting dalam sejarah. Selama enam belas abad setelah didirikan kembali dengan nama Konstantinopel pada tahun 330 M, kota ini menjadi ibu kota dari empat kekaisaran, yaitu Kekaisaran Romawi (330–395), Kekaisaran Romawi Timur (395–1204 dan 1261–1453), Kekaisaran Latin (1204–1261), dan Kekaisaran Utsmaniyah (1453–1922).[13] Kota ini memainkan peran penting dalam kemajuan penyebaran Kristen selama masa-masa Romawi dan Romawi Timur sebelum Utsmaniyah menaklukkannya pada tahun 1453 dan mengubahnya menjadi pertahanan Islam sekaligus ibu kota kekhalifahan terakhir.[14] Meskipun Republik Turki menetapkan ibu kotanya di Ankara, istana dan masjid kekaisaran masih berjajar di perbukitan Istanbul sebagai lambang sejarah kota ini.

Posisi strategis Istanbul di Jalur Sutera,[15] jaringan rel ke Eropa dan Timur Tengah, dan satu-satunya rute air antara Laut Hitam dan Mediterania telah membantu memajukan penduduknya, meski tidak banyak sejak didirikannya Republik Turki pada tahun 1923. Setelah diabaikan selama periode antarperang, kota ini berhasil merebut perhatian dunia. Populasi kota bertambah sepuluh kali lipat sejak 1960-an setelah para migran dari seluruh Anatolia datang ke metropolis dan batas kota pun diperluas demi menampung mereka.[16][17] Beberapa festival seni diadakan pada akhir abad ke-20, sementara perbaikan infrastruktur berhasil menciptakan jaringan transportasi yang kompleks.

Tujuh juta turis asing berkunjung ke Istanbul pada tahun 2010 setelah dinobatkan sebagai Ibu Kota Budaya Eropa, sehingga kota ini menjadi tujuan wisata paling populer ke-10 di dunia.[18] Atraksi utama kota ini adalah pusat sejarahnya yang separuhnya terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, tetapi hub budaya dan hiburannya berada di sepanjang pelabuhan alami kota ini, Tanduk Emas, di distrik Beyoğlu. Diakui sebagai kota global,[19] Istanbul menjadi tempat berdirinya kantor pusat sejumlah perusahaan dan kantor berita Turki dan menyumbang lebih dari seperempat produk domestik bruto negara ini.[20] Demi memanfaatkan revitalisasi dan perluasannya yang cepat, Istanbul mencalonkan diri untuk menjadi kota penyelenggara Olimpiade Musim Panas 2020.[21]

Toponimi

Nama kota ini yang pertama kali diketahui adalah Byzantium (bahasa Yunani: Βυζάντιον), nama tersebut diberikan pada saat pendiriannya oleh kolonis Megara sekitar tahun 660 SM.[a][1] Nama itu diperkirakan berasal dari nama seseorang, Byzas. Merupakan tradisi Yunani kuno untuk menamakan pemimpin kolonis Yunani dengan nama seorang raja legendaris. Tetapi, para ilmuwan modern juga berhipotesis bahwa nama Byzas adalah asal mula dari orang Thracia atau Illyria lokal dan karenanya lebih dulu ada daripada Megara.[22] Setelah Konstantinus Agung menjadikannya sebagai ibu kota dari Kekaisaran Romawi timur yang baru pada tahun 330 M, kota ini kemudian dikenal luas dengan nama Constantinopolis (Konstantinopel), bentuk latinnya adalah "Κωνσταντινούπολις" (Konstantinoúpolis), yang berarti "Kota Konstantinus".[1] Ia juga mencoba untuk mempromosikan nama Nea Roma ("Roma Baru"), tetapi tidak diterima secara luas.[23] Konstantinopel tetap merupakan nama yang paling umum digunakan untuk kota ini di Barat hingga pendirian Republik Turki, dan Kostantiniyye (bahasa Turki Utsmaniyah: قسطنطينيه) adalah nama utama yang digunakan oleh Kesultanan Utsmaniyah selama kekuasaan mereka. Namun demikian, penggunaan Konstantinopel untuk merujuk ke kota ini selama masa Kesultanan Utsmaniyah (dari pertengahan abad ke-15) saat ini secara politis dianggap tidak benar, selain karena ketidakakuratan secara historis, juga karena hal itu menurut pendapat bangsa Turki.[24]

Hingga abad ke-19, kota ini mendapatkan sejumlah nama lain yang digunakan oleh orang asing atau orang Turki sendiri. Bangsa Eropa menggunakan Konstantinopel untuk merujuk pada keseluruhan kota, tetapi menggunakan nama Stamboul—seperti yang dilakukan oleh orang Turki—untuk menggambarkan daerah semenanjung yang bertembok di antara Tanduk Emas dan Laut Marmara.[24] Pera (berasal dari kata dalam bahasa Yunani yang berarti "melintasi") dulu digunakan untuk menggambarkan wilayah di antara Tanduk Emas dan Bosporus, tetapi orang-orang Turki juga menggunakan nama Beyoğlu (sekarang adalah nama resmi dari salah satu distrik konstituen kota).[25] Islambol (dapat berarti "Kota Islam" atau "Penuh dengan Islam") terkadang digunakan sehari-hari untuk merujuk pada kota ini, dan bahkan terukir pada beberapa koin Utsmaniyah,[26] tetapi keyakinan bahwa itu adalah asal mula dari nama sekarang ini, İstanbul, telah dipatahkan oleh fakta bahwa nama terakhir telah ada sebelum nama Islambol dikenal dan bahkan sebelum masa Utsmaniyah dan pendudukan muslim terhadap kota ini.[1]

Sejarah

Sisa-sisa sebuah kolom Bizantium] yang ditemukan di akropolis Bizantium, terletak di dalam kompleks Istana Topkapı.

Artefak-artefak Neolitikum yang ditemukan oleh para arkeolog pada awal abad ke-21 menunjukkan bahwa semenanjung bersejarah Istanbul telah dihuni setidaknya sejak milenium ke-7 SM.[27] Pemukiman awal ini, yang mana dipandang penting dalam penyebaran saat Revolusi Neolitik dari Timur Dekat ke Eropa, berlangsung selama hampir satu milenium sebelum dibanjiri oleh naiknya permukaan air.[28][29][30][31] Pemukiman manusia yang pertama di sisi Asia, yakni gundukan Fikirtepe, berasal dari periode Zaman tembaga yang mana artefak-artefaknya bertarikh 5500–3500 SM.[32] Di sisi Eropa, dekat ujung semenanjung tersebut (Sarayburnu), terdapat suatu pemukiman Thrakia selama awal milenium ke-1 SM. Para penulis modern menghubungkannya dengan toponim Thrakia Lygos,[33] yang mana disebutkan oleh Plinius yang Tua sebagai sebuah nama awal untuk situs Bizantium.[34]

Sejarah kota ini secara tepat dimulai sekitar tahun 660 SM,[35][a] yaitu ketika para pemukim Yunani dari Megara mendirikan Bizantium di sisi Eropa dari Selat Bosporus. Para pemukim itu membangun sebuah akropolis yang berdekatan dengan Tanduk Emas di situs pemukiman Thrakia awal mula, sehingga mendorong perekonomian kota yang baru lahir ini.[41] Kota itu mengalami masa singkat pemerintahan Persia pada pergantian abad ke-5 SM, tetapi bangsa Yunani merebutnya kembali selama Perang Yunani-Persia.[42] Bizantium kemudian berlanjut sebagai bagian dari Liga Athena dan penerusnya, Kekaisaran Athena Kedua, sebelum memperoleh kemerdekaan pada tahun 355 SM.[43] Karena telah lama menjalin aliansi dengan bangsa Romawi, Bizantium secara resmi menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi pada tahun 73 M.[44] Keputusan Bizantium untuk memihak Pescennius Niger, seorang perampas kuasa Romawi, untuk melawan Kaisar Septimius Severus membuatnya harus membayar mahal harganya; saat Bizantium menyerah pada tahun 195 M, pengepungan selama dua tahun telah meninggalkan kota itu dalam keadaan hancur.[45] Lima tahun kemudian Severus mulai membangun Bizantium lagi, dan kota itu memperoleh kembali—serta, menurut beberapa catatan, melampaui—kemakmuran yang sebelumnya.[46]

Geografi

Citra satelit Istanbul dan Selat Bosporus.
Berbagai patahan di barat Turki yang terkonsentrasi tepat di barat daya Istanbul, berada di bawah Laut Marmara dan Laut Aegea.
Berkas:Istanbul topographic map.jpg
Topografi Istanbul.

Istanbul terletak di Turki barat laut di dalam Kawasan Marmara dengan luas wilayah keseluruhan 5.343 kilometer persegi.[c] Selat Bosporus, yang mana menghubungkan Laut Marmara dengan Laut Hitam, membagi kota ini menjadi sisi Eropa, Thrakia—meliputi pusat-pusat ekonomi dan bersejarah—dan sisi Asia, Anatolia. Kota ini dibagi-bagi lagi oleh Tanduk Emas, suatu pelabuhan alami yang membatasi semenanjung di mana dahulu Bizantium dan Konstantinopel didirikan. Pertemuan Laut Marmara, Selat Bosporus, dan Tanduk Emas di jantung Istanbul masa kini telah menangkal berbagai pasukan penyerang selama ribuan tahun dan tetap menjadi suatu ciri khas lanskap kota ini.[51]

Mengikuti model Roma, semenanjung bersejarah Istanbul konon dicirikan dengan tujuh bukit, di mana di atasnya masing-masing terdapat masjid kekaisaran. Sisi paling timur dari bukit-bukit ini adalah situs Istana Topkapı di Sarayburnu.[52] Di atas sisi berlawanan dari Tanduk Emas terdapat bukit lainnya yang berbentuk kerucut di mana distrik Beyoğlu modern terletak. Karena topografinya, bangunan-bangunan di Beyoğlu pernah dibangun dengan bantuan dinding-dinding penahan yang bertingkat, dan jalanan ditata dalam bentuk anak-anak tangga.[53] Üsküdar di sisi Asia memperlihatkan karakteristik perbukitan yang sama, datarannya berangsur-angsur menurun ke pantai Bosporus, tetapi lanskap di Şemsipaşa dan Ayazma lebih curam, mirip seperti suatu tanjung kecil. Titik tertinggi di Istanbul adalah Bukit Çamlıca, dengan ketinggian 288 meter.[53] Bagian utara Istanbul rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan pantai selatan; beberapa lokasi melebihi 200 meter, dan beberapa pantai memiliki tebing-tebing curam yang menyerupai fyord, terutama di sekitar ujung utara Selat Bosporus yang mana terbuka terhadap Laut Hitam.

Istanbul terletak di dekat Patahan Anatolia Utara, berdekatan dengan perbatasan Lempeng Eurasia dan Afrika. Zona patahan ini, dari Anatolia sampai Laut Marmara, bertanggung jawab atas beberapa gempa bumi yang mematikan sepanjang sejarah kota tersebut. Di antara peristiwa seismik yang paling merusak ini adalah gempa tahun 1509, yang mana menyebabkan tsunami yang menghancurkan dinding-dinding kota tersebut dan membunuh lebih dari 10.000 orang. Belakangan ini suatu gempa pada tahun 1999 yang berpusat di dekat İzmit menyebabkan 18.000 orang meninggal dunia, termasuk 1.000 orang di pinggiran kota Istanbul. Penduduk Istanbul tetap khawatir bahwa suatu peristiwa seismik yang lebih dahsyat mungkin saja terjadi di kota ini dalam waktu dekat, sebab ribuan stuktur yang baru dibangun untuk menampung pesatnya peningkatan populasi Istanbul mungkin tidak dibangun dengan konstruksi yang baik.[54] Para seismolog mengatakan bahwa resiko terjadinya suatu gempa bumi berkekuatan 7,6-M atau lebih yang menghantam Istanbul pada tahun 2030 adalah lebih dari 60 persen.[55][56]

Iklim

Data iklim Istanbul,  Turki
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rekor tertinggi °C (°F) 18.3
(64.9)
24.0
(75.2)
26.2
(79.2)
32.9
(91.2)
33.0
(91.4)
40.2
(104.4)
40.5
(104.9)
38.8
(101.8)
33.6
(92.5)
34.2
(93.6)
27.2
(81)
21.2
(70.2)
40.5
(104.9)
Rata-rata tertinggi °C (°F) 8.7
(47.7)
9.1
(48.4)
11.2
(52.2)
16.5
(61.7)
21.4
(70.5)
26.0
(78.8)
28.4
(83.1)
28.5
(83.3)
25.0
(77)
20.1
(68.2)
15.3
(59.5)
11.1
(52)
18.44
(65.2)
Rata-rata harian °C (°F) 5.8
(42.4)
5.9
(42.6)
7.55
(45.59)
12.1
(53.8)
16.7
(62.1)
21.0
(69.8)
23.4
(74.1)
23.6
(74.5)
20.2
(68.4)
16.0
(60.8)
11.9
(53.4)
8.2
(46.8)
14.362
(57.857)
Rata-rata terendah °C (°F) 2.9
(37.2)
2.8
(37)
3.9
(39)
7.7
(45.9)
12.0
(53.6)
16.0
(60.8)
18.5
(65.3)
18.7
(65.7)
15.5
(59.9)
12.0
(53.6)
8.5
(47.3)
5.3
(41.5)
10.32
(50.57)
Rekor terendah °C (°F) −10.4
(13.3)
−16.1
(3)
−7.0
(19.4)
−0.6
(30.9)
3.6
(38.5)
8.0
(46.4)
10.5
(50.9)
8.2
(46.8)
5.2
(41.4)
1.0
(33.8)
−4.0
(24.8)
−9.4
(15.1)
−16.1
(3)
Presipitasi mm (inci) 98.4
(3.874)
80.2
(3.157)
69.9
(2.752)
45.8
(1.803)
36.1
(1.421)
34
(1.34)
38.8
(1.528)
47.8
(1.882)
61.4
(2.417)
96.9
(3.815)
110.7
(4.358)
123.9
(4.878)
843.9
(33.225)
Rata-rata hari hujan 20 17 16 14 12 8 5 6 7 12 16 19 152
Rata-rata hari bersalju 6 6 3 0 0 0 0 0 0 0 0 4 19
% kelembapan 77 75 74 71 72 70 67 68 68 72 74 76 72
Sumber: World Meteorological Organization (PBB)[57] Devlet Meteoroloji İşleri Genel Müdürlüğü (DMİ)[58] dan BBC Weather Centre[59]

Lanskap kota


Kawasan Bersejarah Istanbul
Situs Warisan Dunia UNESCO
A close-up view of Topkapı Palace, with the Prince Islands in the background.
KriteriaBudaya: I, II, III, IV
Nomor identifikasi356
Pengukuhan1985 (ke-9)

Sebelum ditaklukkan oleh Ottoman, Distrik Fatih merupakan keseluruhan kota Istanbul, terletak di seberang kubu kota Genoa di Galata. Benteng-benteng pertahanan Genoa itu sebagian besar dihancurkan pada abad ke-19, dengan hanya menyisakan Menara Galata, untuk memberikan ruang bagi perluasan ke utara kota.[60] Galata sekarang menjadi bagian dari Distrik Beyoğlu, yang mana membentuk pusat hiburan dan komersial di Lapangan Taksim.[61]

Istana Dolmabahçe, kursi pemerintahan selama akhir periode Ottoman, terletak di Beşiktaş, persis di utara Beyoğlu, di seberang Stadion BJK İnönü, rumah bagi klub olahraga tertua Turki. Gedung administrasi utama Kekaisaran Ottoman adalah "Gerbang Agung" atau Bâb-ı Âli dalam bahasa Turki Ottoman, berupa sebuah bangunan besar di Kota tua tersebut dekat Top Kapi.[62] Bekas Desa Ortaköy berada di Distrik Beşiktaş dan namanya digunakan untuk Masjid Ortaköy, terletak di sepanjang Selat Bosporus dekat Jembatan Bosporus Pertama. Di tepi Selat Bosporus sebelah utara terdapat berbagai yalı, yaitu rumah-rumah hunian besar yang mewah, yang awalnya dibangun oleh kaum elit dan aristokrat pada abad ke-19 sebagai rumah musim panas.[63] Lebih jauh ke dalam, di luar jalan lingkar dalam kota, terdapat pusat-pusat ekonomi utama Istanbul, yaitu Levent dan Maslak.[64]

Kota kembar

Berikut ini adalah daftar kota kembar Istanbul:[65][66]

Benua Bendera negara Kota Mulai
Eropa  Yunani Kota Athena
 Azerbaijan Baku
 Jerman Berlin[67]
 Spanyol Barcelona[68]
 Hungaria Budapest
 Jerman Köln
 Rumania Bukares
Constanţa
 Albania Durrës
 Italia Firenze
 Rusia Grozny[69]
 Britania Raya London
 Ukraina Odessa
 Bulgaria Plovdiv
 Ceko Praha
 Belanda Rotterdam
 Rusia Saint Petersburg[70] 1990
 Bosnia dan Herzegovina Sarajevo
 Makedonia Utara Skopje[71]
 Swedia Stockholm
 Prancis Strasbourg
 Italia Venesia
 Polandia Warsawa[72] 1991
Asia  Kazakhstan Almaty
 Yordania Amman
 Lebanon Beirut
 Korea Selatan Busan
 Suriah Damaskus
 Uni Emirat Arab Dubai
 Vietnam Kota Ho Chi Minh
 Iran Isfahan
 Indonesia Jakarta
 Arab Saudi Jeddah
 Malaysia Johor Bahru
 Afganistan Kabul
 Rusia Kazan
 Pakistan Lahore
 Turkmenistan Mary
 Kirgizstan Osh
 Uzbekistan Samarqand
 Tiongkok Shanghai
 Jepang Shimonoseki
 Indonesia Surabaya
 Iran Tabriz
 Tiongkok Xi'an
Amerika  Argentina Buenos Aires
 Venezuela Caracas
 Kuba Havana
 Amerika Serikat Houston
 Meksiko Kota Meksiko
 Brasil Rio de Janeiro
 Kanada Toronto
Afrika  Mesir Kairo
 Aljazair Constantine
 Sudan Khartoum
 Maroko Rabat

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ a b c Pendirian Byzántion (Bizantium) kadang-kadang, khususnya dalam sumber ensiklopedis atau sumber tersier lainnya, dinyatakan secara tegas pada tahun 667 SM. Para sejarawan memperdebatkan tahun pendirian kota ini secara tepat. Sumber yang sering diambil adalah sejarawan abad ke-5 SM, Herodotos, yang mengatakan bahwa kota tersebut didirikan tujuh belas tahun setelah kota Kalsedon,[36] yang mulai ada sekitar tahun 685 SM. Eusebius sependapat bahwa 685 SM adalah tahun didirikannya Kalsedon, namun menyatakan bahwa Byzántion didirikan pada tahun 659 SM.[37] Di antara para sejarawan yang lebih modern, Carl Roebuck mengusulkan tahun 640-an SM[38] sementara yang lainnya bahkan mengusulkan setelah tahun tersebut. Tahun pendirian Kalsedon sendiri merupakan subjek perdebatan; banyak sumber yang menyebutkan tahun 685 SM,[39] lainnya tahun 675 SM[40] atau bahkan tahun 639 SM (sambil menyebut 619 SM sebagai tahun pendirian Byzántion).[37] Beberapa sumber lebih memilih menyatakan pendirian Bizantium cukup disebutkan pada abad ke-7 SM.
  2. ^ Nama ini telah digunakan sejak sebelum penaklukan Utsmaniyah tahun 1453, tetapi Istanbul dalam bahasa Inggris digunakan secara umum setelah Turki beradaptasi dengan abjad Latin pada tahun 1928 dan mendorong negara-negara lain untuk menggunakan nama Turki kota ini.[1]
  3. ^ a b c Sumber-sumber memberikan data yang bertentangan mengenai luas Istanbul. Sumber yang paling berwenang seharusnya adalah Munisipalitas Metropolitan Istanbul/Istanbul Metropolitan Municipality (MMI), tetapi versi bahasa Inggris situs webnya menyebutkan beberapa angka untuk luas. Satu laman menyebutkan, "Setiap MM terbagi menjadi beberapa Munisipalitas Distrik/District Municipalities ("DM") dan terdapat 27 DM di Istanbul" dengan luas total 1.538,9 kilometer persegi.[47] Laman Sejarah Munisipal tampaknya memunculkan angka yang paling eksplisit dan paling baru, menyatakan bahwa pada tahun 2004, "yurisdiksi Munisipalitas Metropolitan Istanbul diperluas hingga mencakup semua wilayah dalam batas-batas provinsi". Laman itu juga menyatakan bahwa suatu hukum tahun 2008 telah menggabungkan distrik Eminönü ke dalam distrik Fatih (suatu hal yang tidak dipertimbangkan dalam sumber sebelumnya) dan menambah jumlah distrik dalam Istanbul menjadi 39.[48] Luas total tersebut, sebagaimana ditegaskan dalam situs web MMI versi bahasa Turki,[49] dan suatu laman Yurisdiksi dalam situs berbahasa Inggris[50] adalah 5.343 kilometer persegi.
  4. ^ PBB mendefinisikan aglomerasi urban sebagai "populasi yang terdapat dalam garis wilayah berdekatan yang dihuni pada tingkat kepadatan perkotaan tanpa memperhatikan batas-batas administratif". Aglomerasi itu "biasanya menggabungkan penduduk di kota ditambah dengan penduduk di daerah pinggiran yang berada di luar, tapi berdekatan dengan batas-batas kota".[8] Per tanggal 1 Juli 2011, populasi aglomerasi Moscow dan Istanbul masing-masing adalah 11,62 juta dan 11,25 juta.[9] PBB mengestimasi bahwa aglomerasi Istanbul akan melebihi aglomerasi Moscow dalam populasi sebelum tahun 2015 (masing-masing dengan 12,46 juta dan 12,14 juta), meskipun ekstrapolasi menunjukkan bahwa angka sebelumnya tidak akan melampaui angka terakhir hingga semester kedua tahun 2013. Sebuah revisi pada data tahun 2013 karena data semester pertama tahun 2014.[8]

Referensi

  1. ^ a b c d Room 2006, hlm. 177
  2. ^ "City mayors:Largest cities in the world by land area, population and density". citymayors.com. Diakses tanggal 26 June 2015. 
  3. ^ Brown, DR. Evrick. Walking in the European City. 
  4. ^ "Turkey: Provinces and Major Cities". www.citytpopulation.de. Citypopulation. 31 December 2014. Diakses tanggal 26 June 2015. The population of the Turkish cities and provinces according to census results and latest register-based tabulations 
  5. ^ "All urban agglomerations of the world with a population of 1 million inhabitants or more". www.citypopulation.de. Citypopulation. 1 April 2015. Diakses tanggal 26 June 2015. 
  6. ^ "The Results of Address Based Population Registration System, 2014". Turkish Statistical Institute. 31 December 2014. Diakses tanggal 29 January 2015. 
  7. ^ "Istanbul's official website opens - TOURISM". hurriyetdailynews.com. 
  8. ^ a b "Frequently Asked Questions". World Urbanization Prospects, the 2011 Revision. The United Nations. 5-04-2012. Diakses tanggal 20-09-2012. 
  9. ^ "File 11a: The 30 Largest Urban Agglomerations Ranked by Population Size at Each Point in Time, 1950–2025" (xls). World Urbanization Prospects, the 2011 Revision. The United Nations. 5 April 2012. Diakses tanggal 20 September 2012. 
  10. ^ "The Results of Address Based Population Registration System, 2012". The Turkish Statistical Institute. 28 January 2013. Diakses tanggal 28 January 2013. 
  11. ^ Mossberger, Clarke & John 2012, hlm. 145
  12. ^ WCTR Society; Unʼyu Seisaku Kenkyū Kikō 2004, hlm. 281
  13. ^ Çelik 1993, hlm. xv
  14. ^ Masters & Ágoston 2009, hlm. 114–5
  15. ^ Dumper & Stanley 2007, hlm. 320
  16. ^ Turan 2010, hlm. 224
  17. ^ "Population and Demographic Structure". Istanbul 2010: European Capital of Culture. Istanbul Metropolitan Municipality. 2008. Diakses tanggal 27 March 2012. 
  18. ^ Weiner, Miriam B. "World's Most Visited Cities". U.S. News & World Report. Diakses tanggal 21 May 2012. 
  19. ^ "The World According to GaWC 2010". Globalization and World Cities (GaWC) Study Group and Network. Loughborough University. Diakses tanggal 8 May 2012. 
  20. ^ "OECD Territorial Reviews: Istanbul, Turkey" (PDF). Policy Briefs. The Organisation for Economic Co-operation and Development. March 2008. Diakses tanggal 20 August 2012. 
  21. ^ "IOC selects three cities as Candidates for the 2020 Olympic Games". The International Olympic Committee. 24 May 2012. Diakses tanggal 18 June 2012. 
  22. ^ Georgacas 1947, hlm. 352ff.
  23. ^ Gregory 2010, hlm. 62–3
  24. ^ a b Masters & Ágoston 2009, hlm. 286
  25. ^ Masters & Ágoston 2009, hlm. 226–7
  26. ^ Finkel 2005, hlm. 57, 383
  27. ^ Rainsford, Sarah (10 January 2009). "Istanbul's ancient past unearthed". BBC. Diakses tanggal 21 April 2010. 
  28. ^ Algan, O.; Yalçın, M. N. K.; Özdoğan, M.; Yılmaz, Y. C.; Sarı, E.; Kırcı-Elmas, E.; Yılmaz, İ.; Bulkan, Ö.; Ongan, D.; Gazioğlu, C.; Nazik, A.; Polat, M. A.; Meriç, E. (2011). "Holocene coastal change in the ancient harbor of Yenikapı–İstanbul and its impact on cultural history". Quaternary Research. 76: 30. doi:10.1016/j.yqres.2011.04.002. 
  29. ^ BBC: "Istanbul's ancient past unearthed" Published on 10 January 2007. Retrieved on 3 March 2010.
  30. ^ "Bu keşif tarihi değiştirir". hurriyet.com.tr. 
  31. ^ "Marmaray kazılarında tarih gün ışığına çıktı". fotogaleri.hurriyet.com.tr. 
  32. ^ "Cultural Details of Istanbul". Republic of Turkey, Minister of Culture and Tourism. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-12. Diakses tanggal 2 October 2007. 
  33. ^ Janin, Raymond (1964). Constantinople byzantine. Paris: Institut Français d'Études Byzantines. hlm. 10f. 
  34. ^ Pliny the Elder, book IV, chapter XI:
    "On leaving the Dardanelles we come to the Bay of Casthenes, ... and the promontory of the Golden Horn, on which is the town of Byzantium, a free state, formerly called Lygos; it is 711 miles from Durazzo, ..."
  35. ^ Bloom & Blair 2009, hlm. 1
  36. ^ Herodotos Sejarah 4.144, diterjemahkan dalam De Sélincourt 2003, hlm. 288
  37. ^ a b Isaac 1986, hlm. 199
  38. ^ Roebuck 1959, hlm. 119, juga disebutkan dalam Isaac 1986, hlm. 199
  39. ^ Lister 1979, hlm. 35
  40. ^ Freely 1996, hlm. 10
  41. ^ Çelik 1993, hlm. 11
  42. ^ De Souza 2003, hlm. 88
  43. ^ Freely 1996, hlm. 20
  44. ^ Freely 1996, hlm. 22
  45. ^ Grant 1996, hlm. 8–10
  46. ^ Limberis 1994, hlm. 11–2
  47. ^ "Districts". Istanbul Metropolitan Municipality. Diakses tanggal 21-12-2011. 
  48. ^ "History of Local Governance in Istanbul". Istanbul Metropolitan Municipality. Diakses tanggal 21-12-2011. 
  49. ^ "İstanbul İl ve İlçe Alan Bilgileri" (dalam bahasa Turki). Istanbul Metropolitan Municipality. Diakses tanggal 20-06-2010. 
  50. ^ "Jurisdiction". Istanbul Metropolitan Municipality. Diakses tanggal 21-12-2011. 
  51. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama gr63
  52. ^ "Istanbul from a Bird's Eye View". Governorship of Istanbul. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-17. Diakses tanggal 13 June 2010. 
  53. ^ a b "The Topography of İstanbul". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses tanggal 19 June 2012. 
  54. ^ Revkin, Andrew C. (24 February 2010). "Disaster Awaits Cities in Earthquake Zones". The New York Times. Diakses tanggal 13 June 2010. 
  55. ^ Parsons, Tom; Toda, Shinji; Stein, Ross S.; Barka, Aykut; Dieterich, James H. (2000). "Heightened Odds of Large Earthquakes Near Istanbul: An Interaction-Based Probability Calculation". Science. Washington, D.C.: The American Association for the Advancement of Science. 288 (5466): 661–5. Bibcode:2000Sci...288..661P. doi:10.1126/science.288.5466.661. PMID 10784447. 
  56. ^ Traynor, Ian (9 December 2006). "A Disaster Waiting to Happen – Why a Huge Earthquake Near Istanbul Seems Inevitable". The Guardian. UK. Diakses tanggal 13 June 2010. 
  57. ^ "Weather Information for Istanbul". 
  58. ^ "Yıllık Toplam Yağış Verileri - İstanbul". 
  59. ^ "BBC - Weather Centre - World Weather - Average Conditions - Istanbul". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-05-18. 
  60. ^ Çelik 1993, hlm. 70, 169
  61. ^ Çelik 1993, hlm. 127
  62. ^ "Besiktas: The Black Eagles of the Bosporus". FIFA. Diakses tanggal 8 April 2012. 
  63. ^ Moonan, Wendy (29 October 1999). "For Turks, Art to Mark 700th Year". The New York Times. Diakses tanggal 4 July 2012. 
  64. ^ Oxford Business Group 2009, hlm. 105
  65. ^ "Sister Cities of Istanbul". Diakses tanggal 2007-09-08. 
  66. ^ Erdem, Selim Efe (2003-11-03). "İstanbul'a 49 kardeş" (dalam bahasa Turkish). Radikal. 49 sister cities in 2003 
  67. ^ "Berlin's international city relations". Berlin Mayor's Office. Diakses tanggal 2009-07-01. 
  68. ^ "Barcelona internacional - Ciutats agermanades" (dalam bahasa Spanish). © 2006-2009 Ajuntament de Barcelona. Diakses tanggal 2009-07-13.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  69. ^ "Chechnya rebuilds from Turkey". Newsreal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2000-12-08. Diakses tanggal 2008-11-01. 
  70. ^ "Saint Petersburg in figures - International and Interregional Ties". Saint Petersburg City Government. Diakses tanggal 2008-11-23. 
  71. ^ "Official portal of City of Skopje - Skopje Sister Cities". © 2006–2009 City of Skopje. Diakses tanggal 2009-07-14.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  72. ^ (Polandia) "Miasta partnerskie Warszawy". um.warszawa.pl. Biuro Promocji Miasta. 2005-05-04. Diakses tanggal 2008-08-29. 

Pustaka

  • ʻAner, Nadav (2005). Pergola, Sergio Della; Gilboa, Amos; Ṭal, Rami, ed. The Jewish People Policy Planning Institute Planning Assessment, 2004–2005: The Jewish People Between Thriving and Decline. Jerusalem: Gefen Publishing House Ltd. ISBN 978-965-229-346-6. 
  • Athanasopulos, Haralambos (2001). Greece, Turkey, and the Aegean Sea: A Case Study in International Law. Jefferson, N.C.: McFarland & Company, Inc. ISBN 978-0-7864-0943-3. 
  • Barnes, Timothy David (1981). Constantine and Eusebius. Cambridge, Mass.: Harvard University Press. ISBN 978-0-674-16531-1. 
  • Baynes, Norman H. (1949). Baynes, Norman H.; Moss, Henry S. L. B, ed. Byzantium: An Introduction to East Roman Civilization. Oxford, Eng.: Clarendon Press. ISBN 978-0-674-16531-1. 
  • Boyar, Ebru; Fleet, Kate (2010). A Social History of Ottoman Istanbul. Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-13623-5. 
  • Brink-Danan, Marcy (2011). Jewish Life in Twenty-First-Century Turkey: The Other Side of Tolerance. New Anthropologies of Europe. Bloomington, Ind.: Indiana University Press. ISBN 978-0-253-35690-1. 
  • Brummett, Palmira Johnson (2000). Image and Imperialism in the Ottoman Revolutionary Press, 1908–1911. Albany, N.Y.: SUNY Press. ISBN 978-0-7914-4463-4. 
  • Cantor, Norman F. (1994). Civilization of the Middle Ages. New York: HarperCollins. ISBN 978-0-06-092553-6. 
  • Çelik, Zeynep (1993). The Remaking of Istanbul: Portrait of an Ottoman City in the Nineteenth Century. Berkeley, Calif., & Los Angeles: University of California Press. ISBN 978-0-520-08239-7. 
  • Chamber of Architects of Turkey (2006). Architectural Guide to Istanbul: Historic Peninsula. 1. Istanbul: Chamber of Architects of Turkey, Istanbul Metropolitan Branch. ISBN 978-975-395-899-8. 
  • Chandler, Tertius (1987). Four Thousand Years of Urban Growth: An Historical Census. Lewiston, N.Y.: St. David's University Press. ISBN 978-0-88946-207-6. 
  • Connell, John (2010). Medical Tourism. CAB Books. Wallingford, Eng.: CABI. ISBN 978-1-84593-660-0. 
  • Dahmus, Joseph (1995). A History of the Middle Ages. New York: Barnes & Noble Publishing. ISBN 978-0-7607-0036-5. 
  • Davidson, Linda Kay; Gitlitz, David Martin (2002). Pilgrimage: From the Ganges to Graceland: An Encyclopedia. 1. Santa Barbara, Calif.: ABC-CLIO. ISBN 978-1-57607-004-8. 
  • De Sélincourt, Aubery (2003). Marincola, John M, ed. The Histories. Penguin Classics. London: Penguin Books. ISBN 978-0-14-044908-2. 
  • De Souza, Philip (2003). The Greek and Persian Wars, 499-386 B.C. London: Routledge. ISBN 978-0-415-96854-6. 
  • Dumper, Michael; Stanley, Bruce E., ed. (2007). Cities of the Middle East and North Africa: A Historical Encyclopedia. Santa Barbara, Calif.: ABC-CLIO. ISBN 978-1-57607-919-5. 
  • Düring, Bleda S. (2010). The Prehistory of Asia Minor: From Complex Hunter-Gatherers to Early Urban Societies. Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-14981-5. 
  • Efe, Recep; Cürebal, Isa (2011). "Impacts of the "Marmaray" Project (Bosphorus Tube Crossing, Tunnels, and Stations) on Transportation and Urban Environment in Istanbul". Dalam Brunn, Stanley D. Engineering Earth: The Impacts of Megaengineering Projects. London & New York: Springer. hlm. 715–34. ISBN 978-90-481-9919-8. 
  • Finkel, Caroline (2005). Osman's Dream: The Story of the Ottoman Empire, 1300–1923. New York: Basic Books. ISBN 978-0-465-02396-7. 
  • Freely, John (1996). Istanbul: The Imperial City. New York: Viking. ISBN 978-0-670-85972-6. 
  • Freely, John (2000). The Companion Guide to Istanbul and Around the Marmara. Woodbridge, Eng.: Companion Guides. ISBN 978-1-900639-31-6. 
  • Freely, John (2011). A History of Ottoman Architecture. Southampton, Eng.: WIT Press. ISBN 978-1-84564-506-9. 
  • Göksel, Aslı; Kerslake, Celia (2005). Turkish: A Comprehensive Grammar. Comprehensive Grammars. Abingdon, Eng.: Routledge. ISBN 978-0-415-21761-3. 
  • Göktürk, Deniz; Soysal, Levent; Türeli, İpek, ed. (2010). Orienting Istanbul: Cultural Capital of Europe?. New York: Routledge. ISBN 978-0-415-58011-3. 
  • Grant, Michael (1996). The Severans: The Changed Roman Empire. London: Routledge. ISBN 978-0-415-12772-1. 
  • Gregory, Timothy E. (2010). A History of Byzantium. Oxford, Eng.: John Wiley and Sons. ISBN 978-1-4051-8471-7. 
  • Harter, Jim (2005). World Railways of the Nineteenth Century: A Pictorial History in Victorian Engravings (edisi ke-illustrated). Baltimore: Johns Hopkins University Press. ISBN 978-0-8018-8089-6. 
  • Holt, Peter M.; Lambton, Ann K. S.; Lewis, Bernard, ed. (1977). The Cambridge History of Islam. 1A (edisi ke-illustrated, reprint). Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-29135-4. 
  • Isaac, Benjamin H. (1986). The Greek Settlements in Thrace Until the Macedonian Conquest (edisi ke-illustrated). Leiden, the Neth.: BRILL. ISBN 978-90-04-06921-3. 
  • Kapucu, Naim; Palabiyik, Hamit (2008). Turkish Public Administration: From Tradition to the Modern Age. USAK Publications. 17. Ankara: USAK. ISBN 978-605-4030-01-9. 
  • Karpat, Kemal H. (1976). The Gecekondu: Rural Migration and Urbanization (edisi ke-illustrated). Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-20954-0. 
  • Keyder, Çağlar, ed. (1999). Istanbul: Between the Global and the Local. Lanham, Md.: Rowman & Littlefield. ISBN 978-0-8476-9495-2. 
  • Klimczuk, Stephen; Warner, Gerald (2009). Secret Places, Hidden Sanctuaries: Uncovering Mysterious Sights, Symbols, and Societies. New York: Sterling Publishing Company, Inc. ISBN 978-1-4027-6207-9. 
  • Knieling, Jörg; Othengrafen, Frank (2009). Planning Cultures in Europe: Decoding Cultural Phenomena in Urban and Regional Planning. Urban and Regional Planning and Development. Surrey, Eng.: Ashgate Publishing, Ltd. ISBN 978-0-7546-7565-5. 
  • Köksal, Özlem, ed. (2012). World Film Locations: Istanbul. Bristol, Eng.: Intellect Books. ISBN 978-1-84150-567-1. 
  • Köse, Yavuz (2009). "Vertical Bazaars of Modernity: Western Department Stores and Their Staff in Istanbul (1889–1921)". Dalam Atabaki, Touraj; Brockett, Gavin. Ottoman and Republican Turkish Labour History. Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. hlm. 91–114. ISBN 978-0-521-12805-6. 
  • Landau, Jacob M. (1984). Atatürk and the Modernization of Turkey. Leiden, the Neth.: E.J. Brill. ISBN 978-90-04-07070-7. 
  • Limberis, Vasiliki (1994). Divine Heiress: The Virgin Mary and the Creation of Christian Constantinople. London: Routledge. ISBN 978-0-415-09677-5. 
  • Lister, Richard P. (1979). The Travels of Herodotus. London: Gordon & Cremonesi. ISBN 978-0-86033-081-3. 
  • Masters, Bruce Alan; Ágoston, Gábor (2009). Encyclopedia of the Ottoman Empire. New York: Infobase Publishing. ISBN 978-1-4381-1025-7. 
  • Morris, Ian (October 2010). Social Development (pdf). Stanford, Calif.: Stanford University. Diakses tanggal 5 July 2012. 
  • Mossberger, Karen; Clarke, Susan E.; John, Peter (2012). The Oxford Handbook of Urban Politics. Oxford Handbooks in Politics and International Relations. Oxford, Eng.: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-536786-7. 
  • Necipoğlu, Gülru (1991). Architecture, Ceremonial, and Power: The Topkapi Palace in the Fifteenth and Sixteenth Centuries. Cambridge, Mass.: The MIT Press. ISBN 978-0-262-14050-8. 
  • Norris, Pippa (2010). Public Sentinel: News Media & Governance Reform. Washington, D.C.: World Bank Publications. ISBN 978-0-8213-8200-4. 
  • Organisation for Economic Co-operation and Development (2008). Istanbul, Turkey. OECD Territorial Reviews. Paris: OECD Publishing. ISBN 978-92-64-04371-8. 
  • Oxford Business Group (2009). The Report: Turkey 2009. Oxford, Eng.: Oxford Business Group. ISBN 978-1-902339-13-9. 
  • Papathanassis, Alexis (2011). The Long Tail of Tourism: Holiday Niches and Their Impact on Mainstream Tourism. Berlin: Springer. ISBN 978-3-8349-3062-0. 
  • Quantic, Roy (2008). Climatology for Airline Pilots. Oxford, Eng.: John Wiley & Sons. ISBN 978-0-470-69847-1. 
  • Reinert, Stephen W. (2002). "Fragmentation (1204–1453)". Dalam Mango, Cyril. The Oxford History of Byzantium. Oxford, Eng.: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-814098-6. 
  • Reisman, Arnold (2006). Turkey's Modernization: Refugees from Nazism and Atatürk's Vision. Washington, D.C.: New Academia Publishing, LLC. ISBN 978-0-9777908-8-3. 
  • Roebuck, Carl (1959). Ionian Trade and Colonization. Monographs on Archaeology and Fine Arts. New York: Archaeological Institute of America. ISBN 978-0-89005-528-1. 
  • Room, Adrian (2006). Placenames of the World: Origins and Meanings of the Names for 6,600 Countries, Cities, Territories, Natural Features, and Historic Sites (edisi ke-2nd). Jefferson, N.C.: McFarland & Company. ISBN 978-0-7864-2248-7. 
  • Rôzen, Mînnā (2002). A History of the Jewish Community in Istanbul: The Formative Years, 1453–1566 (edisi ke-illustrated). Leiden, the Neth.: BRILL. ISBN 978-90-04-12530-8. 
  • Sanal, Aslihan (2011). Fischer, Michael M. J.; Dumit, Joseph, ed. New Organs Within Us: Transplants and the Moral Economy. Experimental Futures (edisi ke-illustrated). Chapel Hill, N.C.: Duke University Press. ISBN 978-0-8223-4912-9. 
  • Schmitt, Oliver Jens (2005). Levantiner: Lebenswelten und Identitäten einer ethnokonfessionellen Gruppe im osmanischen Reich im "langen 19. Jahrhundert" (dalam bahasa German). München: Oldenbourg. ISBN 978-3-486-57713-6. 
  • Shaw, Stanford J.; Shaw, Ezel K. (1977). History of the Ottoman Empire and Modern Turkey. 2. Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-29166-8. 
  • Taşan-Kok, Tuna (2004). Budapest, Istanbul, and Warsaw: Institutional and Spatial Change. Delft, the Neth.: Eburon Uitgeverij B.V. ISBN 978-90-5972-041-1. 
  • Taylor, Jane (2007). Imperial Istanbul: A Traveller's Guide: Includes Iznik, Bursa and Edirne. New York: Tauris Parke Paperbacks. ISBN 978-1-84511-334-6. 
  • Tigrek, Sahnaz; Kibaroğlu, Ayșegül (2011). "Strategic Role of Water Resources for Turkey". Dalam Kibaroğlu, Ayșegül; Scheumann, Waltina; Kramer, Annika. Turkey's Water Policy: National Frameworks and International Cooperation. London & New York: Springer. ISBN 978-3-642-19635-5. 
  • Time Out Guides, ed. (2010). Time Out Istanbul. London: Time Out Guides. ISBN 978-1-84670-115-3. 
  • Turan, Neyran (2010). "Towards an Ecological Urbanism for Istanbul". Dalam Sorensen, André; Okata, Junichiro. Megacities: Urban Form, Governance, and Sustainability. Library for Sustainable Urban Regeneration. London & New York: Springer. hlm. 223–42. ISBN 978-4-431-99266-0. 
  • WCTR Society; Unʼyu Seisaku Kenkyū Kikō (2004). Urban Transport and the Environment: An International Perspective. Amsterdam: Elsevier. ISBN 978-0-08-044512-0. 
  • Wedel, Heidi (2000). Ibrahim, Ferhad; Gürbey, Gülistan, ed. The Kurdish Conflict in Turkey. Berlin: LIT Verlag Münster. hlm. 181–93. ISBN 978-3-8258-4744-9. 
  • Wynn, Martin (1984). Planning and Urban Growth in Southern Europe. Studies in History, Planning, and the Environment. Los Altos, Calif.: Mansell. ISBN 978-0-7201-1608-3. 

Pranala luar

Koordinat: 41°00′49″N 28°57′18″E / 41.01361°N 28.95500°E / 41.01361; 28.95500