Lompat ke isi

Malam Jumat Kliwon (film 2007)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Malam Jumat Kliwon
SutradaraKoya Pagayo
ProduserShankar RS
SkenarioEry Sofid
Pemeran
Penata musikTeguh Pribadi
SinematograferDharma You
PenyuntingAziz Natandra
Perusahaan
produksi
DistributorBatavia Pictures
Tanggal rilis
31 Mei 2007 (2007-05-31)
Durasi90 menit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia

Malam Jumat Kliwon adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2007. Film yang disutradarai oleh Koya Pagayo ini dibintangi oleh Robertino, Ben Joshua dan Gracia Indri.

Pada tahun 1990, terjadi peristiwa pembantaian seorang wanita oleh warga setempat yang menduganya sebagai dukun santet. Kemudian film berlanjut di rumah sakit di mana wanita itu berhasil dievakuasi oleh pihak berwenang, lalu para suster di rumah sakit yang membawa mayatnya sangat terkejut melihat wanita itu bangun dan segera mengutuk rumah sakit itu. Akibat kutukan itu, para suster di rumah sakit saling membunuh satu sama lain.

Pada tahun 2007, Dhika (Ben Joshua) dan Joana (Debby Kristy) bersama sahabat mereka, Sheila (Gracia Indri) dan Ramon (Robertino), pergi ke sebuah klub malam di malam Jumat Kliwon. Selesai dari klub malam, mereka menaiki mobil Ramon dan pulang. Di tengah jalan, mereka dihadang oleh razia narkoba. Ramon yang ingin memberikan STNK-nya terkejut karena di balik lipatan STNK-nya terdapat narkoba. Ramon segera masuk ke mobil dan mengendarainya dengan cepat, kabur dari razia polisi. Kabur dengan buru-buru, Ramon mengambil jalan yang ternyata menuju ke pedalaman kompleks kota yang sudah lama tidak dihuni. Berada di tengah jalan sepi, seorang wanita tiba-tiba ada di depan mereka. Ramon segera membanting setir hingga mobilnya menabrak pohon. Wanita itu bernama Vina (Nadiah M. Hassan), seorang wanita yang kehilangan kekasihnya di sebuah gedung tua. Mereka berempat, tidak mempunyai tujuan dan mobil mereka rusak, pergi ke gedung tua yang sepertinya sebuah rumah sakit yang sudah lama tidak ditempati. Setelah beristirahat sejenak, Ramon dan Dhika pergi bersama untuk mencari telepon di tempat itu. Namun, terjadi sesuatu yang membuat mereka berlima terpisah hingga sendirian. Tentu saja mereka berlima mulai mengalami pengalaman yang menakutkan dari macam-macam hantu, mulai dari kuntilanak, suster ngesot, kakek-kakek tua hingga pengalaman poltergeist.

Mulanya, para hantu itu hanya meneror mereka saja. Tetapi, semakin lama, para hantu itu mulai mencari korban. Vina dicekik dan Ramon dilempar ke kaca hingga pecahan kacanya menusuk tangannya. Dalam kesendirian, akhirnya Sheila dan Joana bertemu. Ramon, diserang oleh Desta (Daffy Ariaga) yang kesurupan dan ingin membunuh Ramon, padahal di leher Desta, Ramon menemukan pisau yang tertancap. Desta pun membelalakkan matanya, Ramon tiba-tiba mendapat adegan di mana sang penyantet dulu dihakimi warga, lalu Ramon kesurupan. Mulailah kematian. Vina dilempari pisau oleh Ramon. Sementara Joana yang sering mendengar berita perselingkuhan Dhika, mengetahui bahwa Sheila adalah orang ketiga. Joana segera pergi dari Sheila dan bertemu dengan Dhika. Joana berkata bahwa ia hamil dan sudah menggugurkan kandungannya. Ramon lalu pergi mencekik Joana yang lari dari Dhika. Dhika menyerang Ramon dan terjadi adegan perkelahian yang brutal sehingga Joana kabur dan bertemu dengan Sheila, lalu mereka mencari pintu keluar. Dhika berhasil memukul kepala Ramon dengan besi hingga Ramon meninggal. Namun, Dhika ditarik oleh hantu dukun santet, ia meninggal saat sebuah kipas angin besi menghantam lehernya. Sheila dan Joana berhasil keluar setelah mendobrak pintu. Namun mereka berdua diserang oleh sekumpulan arwah-arwah bergentayangan dan mengepung mereka. Joana terbangun dan sedih karena Sheila menghilang dan menyisakan dirinya, Joana lalu menemukan sebuah mobil yang dikemudikan oleh seorang pria tua yang aneh (Sujiwo Tejo). Orang itu bersedia mengantar mereka pulang. Film ini berakhir dengan pria tua itu menceritakan kemistikan Malam Jumat Kliwon dan bernyanyi sebuah gending Jawa, serta hantu perempuan di depan gedung rumah sakit hanya menyaksikan korbannya lolos dari pembunuhannya.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]