Lokomotif MMT-M-270-BDE
Lokomotif MMT-M-270-BDE adalah lokomotif Hibrida milik Freeport Indonesia yang diproduksi oleh Schalker, Jerman. Ukuran lokomotif ini sangatlah kecil karena hanya memiliki panjang 8 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 3,65 meter serta memiliki berat hanya 40 ton.[1]
| Data teknis | |
|---|---|
| Sumber tenaga | Hibrida |
| Produsen | Schalker (Jerman) |
| Model | Schalke MMT-M-270-BDE |
| Tanggal dibuat | 2008-2009 |
| Spesifikasi roda | |
| Susunan roda AAR | B |
| Klasifikasi UIC | B |
| Dimensi | |
| Lebar sepur | 1.435 mm (4 ft 8+1⁄2 in) |
| Panjang | 8.000 mm (8 yd 2 ft 3 in) |
| Lebar | 3.000 mm (3 yd 0 ft 10 in) |
| Tinggi maksimum | 3.650 mm (4 yd 0 ft 0 in) |
| Jarak antara alat perangkai | 15.050 mm (16 yd 1 ft 5 in) |
| Tinggi alat perangkai | 760 mm (2 ft 6 in) |
| Berat | |
| Berat kosong | 40 ton (39 ton panjang; 44 ton pendek) |
| Berat adhesi | 52 ton (51 ton panjang; 57 ton pendek) |
| Bahan bakar | |
| Kelistrikan | |
| Sistem kelistrikan | 135-kW AC |
| Metode pengambilan arus | Pantograph and Powerpacks (diesel or battery) |
| Sistem mesin | |
| Kinerja | |
| Kecepatan maksimum | 25 km/h (6,9 m/s) |
| Daya mesin | 270 kW (360 hp) |
| Lain-lain | |
| Karier | |
| Daerah operasi | Tambang Grasberg, Kabupaten Mimika |
| Pemilik sekarang | Freeport Indonesia |
Lebar sepur yang digunakan oleh lokomotif ini adalah 1435 mm. Lokomotif ini bisa dibilang merupakan lokomotif hybrid pertama yang beroperasi di Indonesia karena memiliki tiga sumber tenaga penggerak yakni listrik LAA, baterai, dan diesel-elektrik. Selain itu, lokomotif ini merupakan kereta listrik dengan sistem AC-DC pertama di Indonesia. Kecepatan maksimal lokomotif ini hanya 25 km/jam.
Meskipun ukurannya kecil, lambat, dan menggunakan tenaga listrik sebagai penggeraknya, Mesin lokomotif ini dapat menghasilkan tenaga sebesar 270 kilowatt dan dapat menarik beban hingga berat 708 ton dalam sekali angkut. Kabin lokomotif dirancang berada di tengah untuk mempermudah masinis melihat ke dua arah. Selain itu, lokomotif ini sepenuhnya terkomputerisasi sehingga dapat dioperasikan otomatis tanpa masinis.
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Bicara soal lokomotif listrik di Indonesia Lokomotif listrik ESS 3200 alias Bonbon. lokomotif listrik ini memang terkenal sebagai satu-satunya lokomotif listrik yang masih bisa beroperasi di Indonesia. Ketika era Hindia Belanda, lokomotif listrik merajai sejumlah lintas kereta listrik di Batavia.
Setelah Indonesia merdeka, keberadaan lokomotif listrik semakin sedikit karena rusak dan kurangnya suku cadang. Hal tersebut diperparah dengan diimpornya rangkaian KRL Rheostatik dari tahun 1976 hingga 1985 yang semakin menggusur keberadaan lokomotif listrik di Jabodetabek. Namun jika anda berfikir Bonbon sendirian anda salah.
Bonbon memiliki banyak cucu di Indonesia. Hanya saja cucunya tidak berada di Jakarta melainkan jauh di ujung timur Indonesia. Lebih tepatnya di Tembagapura, Papua. Inilah MMT-M-270-BDE, lokomotif listrik yang dimiliki oleh PT Freeport Indonesia untuk keperluan disana.
Lokomotif ini pertama kali diproduksi pada 2008 dan beroperasi di Indonesia sekitar tahun 2008 - 2009. Saat ini lokomotif MMT-M-270-BDE beroperasi di tambang terbesar milik Freeport di Papua yakni Tambang Grasberg. Selain di Indonesia, lokomotif ini juga beroperasi di Chili. Lebih tepatnya di Tambang Esmeralda di Pegunungan Andes yang dioperasikan oleh perusahaan tambang Chile, Codelco.
Di kedua tambang tersebut lokomotif ini digunakan untuk mengangkut bebatuan dari dalam tambang ke luar yang nantinya bebatuan tersebut akan diolah dan diambil mineral berharganya seperti tembaga dan emas. Karena beroperasi di dalam area tambang mungkin akan sulit bagi kita untuk melihat lokomotif ini beraksi menarik lori berisi bebatuan tambang.[2]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ "MMT-M-270-BDE". trainspo.com. Diakses tanggal 2023-12-15.
- ^ "Mengenal MMT-M-270-BDE: Sang Penambang Emas Freeport". BERITA KABAR INDONESIA. Diakses tanggal 2023-12-15.