Lada: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP47Dhorifah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP47Dhorifah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 20: Baris 20:




Lada sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan abad yang lalu.<ref name="Sarpian"> T., Sarpian (2003).''Pedoman Berkebun Lada dan Analisis Usaha Tani''.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 22-27 </ref> Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan lada hitam yang mana sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur.<ref name="Sarpian"/> Tanaman ini merupakan salah satu komoditas perdagangan dunia dan lebih dari 80% hasil lada Indonesia diekspor ke negara luar.<ref nem="Rahmat"> Rukmana, Rahmat(2003).''Tanaman Perkebunan: Usaha Tani Lada Perdu''.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 7 </ref> Selain itu, lada mempunyai sebutan ''The King of Spice'' (Raja Rempah-Rempah) yang mana kebutuhan lada di dunia tahun 2000 mencapai 280.000 ton.<ref nem="Rahmat"/>
Lada sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan abad yang lalu.<ref name="Sarpian"> T., Sarpian (2003).''Pedoman Berkebun Lada dan Analisis Usaha Tani''.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 22-27 </ref> Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan lada hitam yang mana sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur.<ref name="Sarpian"/> Tanaman ini merupakan salah satu komoditas perdagangan dunia dan lebih dari 80% hasil lada Indonesia diekspor ke negara luar.<ref name="Rahmat"> Rukmana, Rahmat(2003).''Tanaman Perkebunan: Usaha Tani Lada Perdu''.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 7 </ref> Selain itu, lada mempunyai sebutan ''The King of Spice'' (Raja Rempah-Rempah) yang mana kebutuhan lada di dunia tahun 2000 mencapai 280.000 ton.<ref nem="Rahmat"/>


==Bagian-Bagian Tanaman==
==Bagian-Bagian Tanaman==

Revisi per 22 April 2014 09.44

Lada
Lada
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. nigrum
Nama binomial
Piper nigrum


Lada sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan abad yang lalu.[1] Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan lada hitam yang mana sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur.[1] Tanaman ini merupakan salah satu komoditas perdagangan dunia dan lebih dari 80% hasil lada Indonesia diekspor ke negara luar.[2] Selain itu, lada mempunyai sebutan The King of Spice (Raja Rempah-Rempah) yang mana kebutuhan lada di dunia tahun 2000 mencapai 280.000 ton.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak

Bagian-Bagian Tanaman

Batang

Batang tanaman merica tumbuh merambat pada suatu tiang, terkadang juga menjalar di permukaan tanah.[1] Panjang batang bisa mencapai 15 meter, namun dalam budi daya tanaman lada, biasanya batang akan dipotong dan hanya disisakan sekitar 275-300 meter.[1] Bentuk batang pada tanaman lada adalah beruas-ruas seperti tanaman tebu dan panjang ruas bukunya berkisar 4-7 cm, hal ini tergantung pada tingkat kesuburan.[1] Panjang ruas buku pada pangkal biasanya lebih pendek dibanding dengan ruas yang berada di pertengahan maupun ujung, sedang ukuran diameternya rata-rata berukuran 6-25 mm.[1]

Akar

Akar yang dimiliki oleh tanaman lada adalah akar tunggang namun mirip dengan akar serabut.[1] Ukurannya kecil-kecil dan tidak panjang sebagaimana pada akar tunggang biasanya.[1] Sesuai dengan jenisnya, akar tanaman ini dibedakan menjadi dua, yakni akar lekat dan akar tanah.[1] Akar lekat adalah akar yang tumbuh pada setiap ruas buku yang berada di permukaan tanah dan mempunyai panjang rata-rata 2,5-3,5 cm.[1] Dalam satu ruas buku bisa tumbuh sebanyak 10-25 helai akar.[1] Kemudian akar tanah adalah akar yang tumbuh pada batang tanaman lada yang berada di dalam tanah.[1] Dari satu suku batang bisa tumbuh sekitar 10-20 helai akar.[1]

Cabang

Tanaman ini mempunyai dua macam lada, yakni cabang orthotrop dan cabang pang plagiatrop.[1] Adapun cabang orthotrop adalah cabang yang tumbuh dari ketiak daun pada buku batang baik yang berada di permukaan maupun di dalam tanah.[1] Selanjutnya, cabang pang plagiatrop merupakan cabang yang tumbuh dari buku dahan.[1] Biasanya cabang ini akan tumbuh setelah tanaman lada berbuah sebanyak dua kali.[1] Jika semakin banyak buku dahan yang ditumbuhi olehnya, maka semakin banyak buah yang akan dihasilkan.[1]

Dahan

Ukuran panjang dahan tanaman lada berkisar antara 35-65 cm.[1] Dahannya tumbuh secara vertikal, namun akan berubah jadi horisontal ketika buahnya sudah mulai tua dan masak.[1] Hal ini menyebabkan dahan tanaman ini menggantung karena dipengaruhi oleh bobot buah yang tumbuh di dahan tersebut.[1] Dahan harus dijaga agar tumbuh normal karena mempunyai fungsi utama, yakni sebagai media pertumbuhan bunga dan buah.[1]

Daun

Daun tanaman lada berbentuk bulat telur, namun ujungnya meruncing.[3] Pada belahan atas, daun berwarna hijau tua mengkilat, sedang yang bawah berwarna hijau pucat. panjangnya bisa mencapai 12-18 cm dengan ukuran lebar 5-10 cm. Daun akan berukuran lebih panjang jika berada pada batang bagian atas, begitu sebaliknya. Biasanya kuncup daun lada diselimuti oleh kelopak (sisik), jika ddia akan mengembang, maka berjatuhanlah kelopak tersebu. Selain itu, daun tanaman ini sifatnya kenyal dan bertangkai.

Lada atau merica (Piper nigrum L.) adalah rempah-rempah berwujud bijian yang dihasilkan oleh tumbuhan dengan nama sama. Lada sangat penting dalam komponen masakan dunia dan dikenal luas sebagai komoditi perdagangan penting di Dunia Lama. Pada masa lampau harganya sangat tinggi sehingga menjadi salah satu pemicu penjelajahan orang Eropa ke Asia Timur untuk menguasai perdagangannya dan, dengan demikian, mengawali sejarah kolonisasi Afrika, Asia, dan Amerika.

Di Indonesia, lada terutama dihasilkan di Pulau Bangka. Lada disebut sahang dalam bahasa Melayu Lokal seperti bahasa Banjar, Melayu Belitung, Melayu Sambas, dan lain-lain.

Galeri

Sumber: Foto koleksi Tropenmuseum, Amsterdam.

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v T., Sarpian (2003).Pedoman Berkebun Lada dan Analisis Usaha Tani.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 22-27
  2. ^ Rukmana, Rahmat(2003).Tanaman Perkebunan: Usaha Tani Lada Perdu.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 7
  3. ^ Agraris Kanisius, Aksi(2005).Bercocok Tanam Lada.Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hal 16 Cet. 15

Pranala luar


Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA