Lada: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP47Dhorifah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP47Dhorifah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 18: Baris 18:
| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
}}
}}


Lada sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan abad yang lalu.<ref name="Sarpian"> T., Sarpian ().''Pedoman Berkebun Lada dan Analisis Usaha Tani''.:. Hal 22 </ref> Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan lada hitam yang mana sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur.<ref name="Sarpian"/>

==Bagian-Bagian Tanaman==

===Batang===

Batang tanaman merica tumbuh merambat pada suatu tiang, terkadang juga menjalar di permukaan tanah.<ref name="Sarpian"/> Panjang batang bisa mencapai 15 meter, namun dalam budi daya tanaman lada, biasanya batang akan dipotong dan hanya disisakan sekitar 275-300 meter.<ref name="Sarpian"/> Bentuk batang pada tanaman lada adalah beruas-ruas seperti tanaman tebu dan panjang ruas bukunya berkisar 4-7 cm, hal ini tergantung pada tingkat kesuburan.<ref name="Sarpian"/> Panjang ruas buku pada pangkal biasanya lebih pendek dibanding dengan ruas yang berada di pertengahan maupun ujung, sedang ukuran diameternya rata-rata berukuran 6-25 mm.<ref name="Sarpian"/>



'''Lada''' atau '''merica''' (''Piper nigrum'' L.) adalah [[rempah-rempah]] berwujud bijian yang dihasilkan oleh [[tumbuhan]] dengan nama sama. Lada sangat penting dalam komponen masakan dunia dan dikenal luas sebagai komoditi perdagangan penting di [[Dunia Lama]]. Pada masa lampau harganya sangat tinggi sehingga menjadi salah satu pemicu penjelajahan orang Eropa ke Asia Timur untuk menguasai perdagangannya dan, dengan demikian, mengawali sejarah [[kolonisasi]] [[Afrika]], [[Asia]], dan [[Benua Amerika|Amerika]].
'''Lada''' atau '''merica''' (''Piper nigrum'' L.) adalah [[rempah-rempah]] berwujud bijian yang dihasilkan oleh [[tumbuhan]] dengan nama sama. Lada sangat penting dalam komponen masakan dunia dan dikenal luas sebagai komoditi perdagangan penting di [[Dunia Lama]]. Pada masa lampau harganya sangat tinggi sehingga menjadi salah satu pemicu penjelajahan orang Eropa ke Asia Timur untuk menguasai perdagangannya dan, dengan demikian, mengawali sejarah [[kolonisasi]] [[Afrika]], [[Asia]], dan [[Benua Amerika|Amerika]].


Baris 28: Baris 40:
</gallery>
</gallery>
Sumber: Foto koleksi Tropenmuseum, Amsterdam.
Sumber: Foto koleksi Tropenmuseum, Amsterdam.

==Referensi==
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 22 April 2014 08.38

Lada
Lada
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. nigrum
Nama binomial
Piper nigrum


Lada sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan abad yang lalu.[1] Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan lada hitam yang mana sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur.[1]

Bagian-Bagian Tanaman

Batang

Batang tanaman merica tumbuh merambat pada suatu tiang, terkadang juga menjalar di permukaan tanah.[1] Panjang batang bisa mencapai 15 meter, namun dalam budi daya tanaman lada, biasanya batang akan dipotong dan hanya disisakan sekitar 275-300 meter.[1] Bentuk batang pada tanaman lada adalah beruas-ruas seperti tanaman tebu dan panjang ruas bukunya berkisar 4-7 cm, hal ini tergantung pada tingkat kesuburan.[1] Panjang ruas buku pada pangkal biasanya lebih pendek dibanding dengan ruas yang berada di pertengahan maupun ujung, sedang ukuran diameternya rata-rata berukuran 6-25 mm.[1]


Lada atau merica (Piper nigrum L.) adalah rempah-rempah berwujud bijian yang dihasilkan oleh tumbuhan dengan nama sama. Lada sangat penting dalam komponen masakan dunia dan dikenal luas sebagai komoditi perdagangan penting di Dunia Lama. Pada masa lampau harganya sangat tinggi sehingga menjadi salah satu pemicu penjelajahan orang Eropa ke Asia Timur untuk menguasai perdagangannya dan, dengan demikian, mengawali sejarah kolonisasi Afrika, Asia, dan Amerika.

Di Indonesia, lada terutama dihasilkan di Pulau Bangka. Lada disebut sahang dalam bahasa Melayu Lokal seperti bahasa Banjar, Melayu Belitung, Melayu Sambas, dan lain-lain.

Galeri

Sumber: Foto koleksi Tropenmuseum, Amsterdam.

Referensi

  1. ^ a b c d e f T., Sarpian ().Pedoman Berkebun Lada dan Analisis Usaha Tani.:. Hal 22

Pranala luar


Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA