Commuter Line Bandung Raya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler menghilangkan kategori [ * ]
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 13: Baris 13:
| end = [[Stasiun Cicalengka|Cicalengka]]
| end = [[Stasiun Cicalengka|Cicalengka]]
| stations = 14
| stations = 14
| ridership = 33.920 PNP
| ridership = 40.875 PNP
| routenumber = 376-416
| routenumber = 376-416
| owner = [[PT Kereta Api Indonesia]]
| owner = [[PT Kereta Api Indonesia]]
Baris 29: Baris 29:
| image_width = 310
| image_width = 310
}}
}}
'''Kereta api Lokal Bandung Raya''' atau '''KRD Ekonomi''' atau '''KRD'''<ref group="Catatan">Masyarakat sering menyebutnya dengan sebutan "KRD" saja</ref> adalah [[Kereta api Lokal|kereta api lokal]] komuter yang beroperasi di wilayah [[Daerah Operasi II Bandung|Daop II Bandung]], [[Kereta api]] ini terdiri atas 4 rangkaian [[kereta api]] yang melayani rute [[Stasiun Padalarang|Padalarang]] ke [[Stasiun Cicalengka|Cicalengka]] atau sebaliknya dan berhenti di setiap [[stasiun]] yang dilewatinya, kecuali [[Stasiun Gedebage]] dan [[Stasiun Andir]] serta beberapa stasiun di jadwal-jadwal terakhir. Kereta api ini ditarik oleh Lokomotif [[CC201|CC 201]] dan [[CC203|CC 203]] milik [[Dipo Lokomotif]] [[Bandung]] pada umumnya. Kereta api ini sering disebut "KRD" ([[Kereta rel diesel]]) oleh masyarakat karena rangkaiannya menggunakan kereta ekonomi hasil modifikasi bekas KRD MCW 301 buatan tahun 1970-an serta seringkali juga menggunakan kereta ekonomi biasa pada umumnya, di mana penggunaan antara kedua jenis model kereta ekonomi ini tidak tetap pada setiap rangkaiannya.
'''Kereta api Lokal Bandung Raya''' atau '''KRD Ekonomi''' atau '''KRD'''<ref group="Catatan">Masyarakat sering menyebutnya dengan sebutan "KRD" saja</ref> adalah [[Kereta api Lokal|kereta api lokal]] komuter yang beroperasi di wilayah [[Daerah Operasi II Bandung|Daop II Bandung]], [[Kereta api]] ini terdiri atas 4 rangkaian [[kereta api]] yang melayani rute [[Stasiun Padalarang|Padalarang]] ke [[Stasiun Cicalengka|Cicalengka]] atau sebaliknya dan berhenti di setiap [[stasiun]] yang dilewatinya, kecuali [[Stasiun Gedebage]] dan [[Stasiun Andir]] serta beberapa stasiun di jadwal-jadwal terakhir. Kereta api ini ditarik oleh Lokomotif [[CC201|CC 201]], [[CC203|CC 203]],
[[CC206|CC 206]] milik [[Dipo Lokomotif]] [[Bandung]] pada umumnya. Kereta api ini sering disebut "KRD" ([[Kereta rel diesel]]) oleh masyarakat karena rangkaiannya menggunakan kereta ekonomi hasil modifikasi bekas KRD MCW 301 buatan tahun 1970-an serta seringkali juga menggunakan kereta ekonomi biasa pada umumnya, di mana penggunaan antara kedua jenis model kereta ekonomi ini tidak tetap pada setiap rangkaiannya.


Walaupun sebagian gerbong menggunakan kereta eks. KRD, tetapi semua gerbong sudah dipasangi AC (Berbeda dengan gerbong eks. KRD pada [[Kereta api Langsam]] di [[Jakarta]] yang belum dipasang AC karena masalah pintu yang tidak bisa tertutup rapat). Hampir sebagian besar gerbong KA Lokal Bandung Raya sudah menggunakan ''livery'' baru.
Walaupun sebagian gerbong menggunakan kereta eks. KRD, tetapi semua gerbong sudah dipasangi AC (Berbeda dengan gerbong eks. KRD pada [[Kereta api Langsam]] di [[Jakarta]] yang belum dipasang AC karena masalah pintu yang tidak bisa tertutup rapat). Hampir sebagian besar gerbong KA Lokal Bandung Raya sudah menggunakan ''livery'' baru.


Dahulu di Kereta api Lokal Bandung Raya banyak pedagang,gelandangan,pengemis,copet,calo tiket,bahkan orang yang tidak kebagian tiket nekat naik ke atap kereta. Sejak akhir tahun 2015 hal tersebut sudah tidak ada karena mengganggu penumpang.
Dahulu di Kereta api Lokal Bandung Raya banyak pedagang, gelandangan, pengemis, copet, calo tiket, bahkan orang yang tidak kebagian tiket nekat naik ke atap kereta. Sejak akhir tahun 2015 hal tersebut sudah tidak ada karena mengganggu penumpang.


== Asal Usul Nama ==
== Asal Usul Nama ==

Revisi per 17 Desember 2016 14.44

Kereta api Lokal Bandung Raya
Berkas:KA LOKAL BANDUNG RAYA.png
Kereta api Lokal Bandung Raya dengan livery "kesepakatan" tiba di Stasiun Cicalengka
Ikhtisar
JenisEkonomi AC
SistemKereta api Lokal Jarak Dekat
StatusBeroperasi
LokasiDaop 2 Bandung
TerminusPadalarang
Cicalengka
Stasiun14
Penumpang harian40.875 PNP
Operasi
Dibuka2001
PemilikPT Kereta Api Indonesia
OperatorDaerah Operasi II Bandung
Karakteristik lintasLintas datar
DepoBandung
RangkaianCC201, CC203.
Data teknis
Panjang lintas60 Kilometer
Lebar sepur1067 mm
Kecepatan operasi20-80 km/jam
Titik tertinggi+709 m (Stasiun Bandung)
Jumlah rute376-416
Peta rute
Kereta api Lokal Bandung Raya/rute

Kereta api Lokal Bandung Raya atau KRD Ekonomi atau KRD[Catatan 1] adalah kereta api lokal komuter yang beroperasi di wilayah Daop II Bandung, Kereta api ini terdiri atas 4 rangkaian kereta api yang melayani rute Padalarang ke Cicalengka atau sebaliknya dan berhenti di setiap stasiun yang dilewatinya, kecuali Stasiun Gedebage dan Stasiun Andir serta beberapa stasiun di jadwal-jadwal terakhir. Kereta api ini ditarik oleh Lokomotif CC 201, CC 203, CC 206 milik Dipo Lokomotif Bandung pada umumnya. Kereta api ini sering disebut "KRD" (Kereta rel diesel) oleh masyarakat karena rangkaiannya menggunakan kereta ekonomi hasil modifikasi bekas KRD MCW 301 buatan tahun 1970-an serta seringkali juga menggunakan kereta ekonomi biasa pada umumnya, di mana penggunaan antara kedua jenis model kereta ekonomi ini tidak tetap pada setiap rangkaiannya.

Walaupun sebagian gerbong menggunakan kereta eks. KRD, tetapi semua gerbong sudah dipasangi AC (Berbeda dengan gerbong eks. KRD pada Kereta api Langsam di Jakarta yang belum dipasang AC karena masalah pintu yang tidak bisa tertutup rapat). Hampir sebagian besar gerbong KA Lokal Bandung Raya sudah menggunakan livery baru.

Dahulu di Kereta api Lokal Bandung Raya banyak pedagang, gelandangan, pengemis, copet, calo tiket, bahkan orang yang tidak kebagian tiket nekat naik ke atap kereta. Sejak akhir tahun 2015 hal tersebut sudah tidak ada karena mengganggu penumpang.

Asal Usul Nama

Nama BAndung RAYA sendiri berasal dari bahasa sunda yaitu "baraya" yang berarti saudara,yang diperpanjang menjadi BANDUNG RAYA. Ada pula yang beranggapan bahwa nama BANDUNG RAYA adalah karena kereta api ini melewati Wilayah Bandung Raya,yaitu Kabupaten Bandung Barat,Kota Cimahi,Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung

Rangkaian

Dalam satu rangkaian KA Ekonomi terdiri dari:

  • 1 Lokomotif (CC201/CC203)
  • 6 Kereta Ekonomi (K3)/eks. KRD MCW 301
  • 1 Kereta Pembangkit Kelas Ekonomi (KP3/KMP3)

Kapasitas KA

Kapasitas yang ditawarkan dalam satu rangkaian kereta api ini adalah sekitar 600 kursi. Dalam penyelenggaraannya dapat melebihi 50% dari kapasitas kursi yang tersedia dalam satu rangkaian kereta api dan dijual sebagai tiket tanpa tempat duduk atau berdiri, dalam hal ini pun terdapat batasan jumlah tiket yang dijual pada setiap jadwal di stasiun keberangkatan maupun stasiun persinggahan, stasiun keberangkatan awal dibatasi kurang lebih sekitar 500 tiket dan stasiun persinggahan 50 hingga 100 tiket per jadwalnya, kebijakan ini diberlakukan dalam rangka memenuhi kenyamanan yang dibutuhkan oleh penumpang kereta api ini, serta secara hukum dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.

Per 16 Januari 2015 KA Lokal Bandung Raya ditambah jadwal perjalananya menjadi 20 kali PP. Rangkaiannya menggunakan bekas Kereta api Penataran Ekspres dan KA Patas AC.

Tarif KA Lokal Bandung Raya

Per 1 April 2015 KA Lokal Bandung Raya mengalami kenaikan tarif, dengan rincian:

  • 6 stasiun pertama dikenakan tarif sebesar Rp4.000,00
  • 6 stasiun berikutnya dikenakan tarif sebesar Rp5.000,00

Stasiun Pemberhentian

Stasiun yang disinggahi oleh kereta api ini adalah


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "Catatan", tapi tidak ditemukan tag <references group="Catatan"/> yang berkaitan