Keingintahuan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bebasnama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Membatalkan 2 suntingan oleh Bebasnama (bicara) ke revisi terakhir oleh Hysocc (Twinkle)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 4: Baris 4:
[[Berkas:Toni Frissell in Europe ppmsca19005u.jpg|thumb|upright|Anak-anak yang penasaran berkumpul di sekitar juru foto [[Toni Frissell]] yang melihat kameranya (sekitar tahun 1945)]]
[[Berkas:Toni Frissell in Europe ppmsca19005u.jpg|thumb|upright|Anak-anak yang penasaran berkumpul di sekitar juru foto [[Toni Frissell]] yang melihat kameranya (sekitar tahun 1945)]]


'''Keingintahuan''', '''kepenasaranan''' (penasaran), '''kemelitan''', atau '''kekepoan''' adalah sifat yang berkaitan dengan [[pemikiran]] ingin tahu seperti penjelajahan dan [[Belajar|pembelajaran]], terbukti dengan pengamatan pada manusia dan binatang lain.<ref name="pmid13190171">{{Cite journal| author = Berlyne DE. | title = A theory of human curiosity. | journal = Br J Psychol | volume = 45 | issue = 3 | pages = 180–91 | year = 1954 | pmid = 13190171 | doi=10.1111/j.2044-8295.1954.tb01243.x}}</ref><ref name="pmid13252149">{{Cite journal| author = Berlyne DE. | title = The arousal and satiation of perceptual curiosity in the rat. | journal = J. Comp. Physiol. Psychol. | volume = 48 | issue = 4 | pages = 238–46 | year = 1955 | pmid = 13252149 | doi=10.1037/h0042968}}</ref> Keingintahuan sangat berkaitan dengan semua aspek [[Psikologi perkembangan|perkembangan manusia]], yang berasal dari proses [[Belajar|pembelajaran]] dan [[keinginan]] untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan.<ref>Zuss, M. (2012) ''The Practice of Theoretical Curiosity''. New York, N.Y.: Springer Publishing. {{ISBN|978-94-007-2117}}</ref>
'''Keingintahuan''', atau '''kemelitan''' atau '''kepo''' adalah sifat yang berkaitan dengan [[pemikiran]] ingin tahu seperti penjelajahan dan [[Belajar|pembelajaran]], terbukti dengan pengamatan pada manusia dan binatang lain.<ref name="pmid13190171">{{Cite journal| author = Berlyne DE. | title = A theory of human curiosity. | journal = Br J Psychol | volume = 45 | issue = 3 | pages = 180–91 | year = 1954 | pmid = 13190171 | doi=10.1111/j.2044-8295.1954.tb01243.x}}</ref><ref name="pmid13252149">{{Cite journal| author = Berlyne DE. | title = The arousal and satiation of perceptual curiosity in the rat. | journal = J. Comp. Physiol. Psychol. | volume = 48 | issue = 4 | pages = 238–46 | year = 1955 | pmid = 13252149 | doi=10.1037/h0042968}}</ref> Keingintahuan sangat berkaitan dengan semua aspek [[Psikologi perkembangan|perkembangan manusia]], yang berasal dari proses [[Belajar|pembelajaran]] dan [[keinginan]] untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan.<ref>Zuss, M. (2012) ''The Practice of Theoretical Curiosity''. New York, N.Y.: Springer Publishing. {{ISBN|978-94-007-2117}}</ref>


Istilah ''keingintahuan'' juga dapat digunakan untuk menunjukkan perilaku atau [[emosi]] menjadi ingin tahu, yang berkenaan dengan keinginan untuk mendapatkan pengetahuan atau informasi. Keingintahuan sebagai perilaku dan emosi dikaitkan selama ribuan tahun sebagai kekuatan pendorong di belakang, bukan hanya perkembangan manusia, tetapi juga perkembangan dalam ilmu pengetahuan, bahasa, dan industri.<ref>Keller, H., Schneider, K., Henderson, B. (Eds.) (1994). ''Curiosity and Exploration''. New York, N.Y.: Springer Publishing. {{ISBN|9780387548678}}</ref>
Istilah ''keingintahuan'' juga dapat digunakan untuk menunjukkan perilaku atau [[emosi]] menjadi ingin tahu, yang berkenaan dengan keinginan untuk mendapatkan pengetahuan atau informasi. Keingintahuan sebagai perilaku dan emosi dikaitkan selama ribuan tahun sebagai kekuatan pendorong di belakang, bukan hanya perkembangan manusia, tetapi juga perkembangan dalam ilmu pengetahuan, bahasa, dan industri.<ref>Keller, H., Schneider, K., Henderson, B. (Eds.) (1994). ''Curiosity and Exploration''. New York, N.Y.: Springer Publishing. {{ISBN|9780387548678}}</ref>

Revisi per 18 Februari 2024 01.41

Anak-anak yang penasaran berkumpul di sekitar juru foto Toni Frissell yang melihat kameranya (sekitar tahun 1945)

Keingintahuan, atau kemelitan atau kepo adalah sifat yang berkaitan dengan pemikiran ingin tahu seperti penjelajahan dan pembelajaran, terbukti dengan pengamatan pada manusia dan binatang lain.[1][2] Keingintahuan sangat berkaitan dengan semua aspek perkembangan manusia, yang berasal dari proses pembelajaran dan keinginan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan.[3]

Istilah keingintahuan juga dapat digunakan untuk menunjukkan perilaku atau emosi menjadi ingin tahu, yang berkenaan dengan keinginan untuk mendapatkan pengetahuan atau informasi. Keingintahuan sebagai perilaku dan emosi dikaitkan selama ribuan tahun sebagai kekuatan pendorong di belakang, bukan hanya perkembangan manusia, tetapi juga perkembangan dalam ilmu pengetahuan, bahasa, dan industri.[4]

Lihat juga

Rujukan

  1. ^ Berlyne DE. (1954). "A theory of human curiosity". Br J Psychol. 45 (3): 180–91. doi:10.1111/j.2044-8295.1954.tb01243.x. PMID 13190171. 
  2. ^ Berlyne DE. (1955). "The arousal and satiation of perceptual curiosity in the rat". J. Comp. Physiol. Psychol. 48 (4): 238–46. doi:10.1037/h0042968. PMID 13252149. 
  3. ^ Zuss, M. (2012) The Practice of Theoretical Curiosity. New York, N.Y.: Springer Publishing. ISBN 978-94-007-2117 Invalid ISBN
  4. ^ Keller, H., Schneider, K., Henderson, B. (Eds.) (1994). Curiosity and Exploration. New York, N.Y.: Springer Publishing. ISBN 9780387548678

Bacaan lanjut

Templat:Emotion-footer