Pantai Batu Karas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Pantai Batu karas)

Pantai Batu Karas adalah salah satu objek wisata pantai yang ada di Kabupaten Pangandaran, tepatnya di Desa Batu Karas, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Perjalanan menuju Pantai Batu Karas ini dapat ditempuh sekitar 30 menit dengan jarak 34 km dari Pantai Pangandaran. Sementara itu, apabila perjalanan dilakukan dari Jakarta akan menempuh sekitar 392 km ke arah tenggara, sedangkan apabila dari Bandung ke Batu Karas sekitar 197 km ke arah tenggara. Pantai Batu Karas ini juga letaknya berdekatan dengan Bandara Nusawiru Pangandaran. Atraksi wisata yang biasanya dapat dilakukan di Pantai Batu Karas ini yaitu berenang dan berselancar (surfing), dan biasanya wisatawan yang berkunjung tidak hanya wisatawan domestik, tetapi juga mancanegara.[1]

Lokasi[sunting | sunting sumber]

Pantai Batu Karas terletak di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.[2] Lokasinya berjarak 34 km dari Pantai Pangandaran yang terletak di ibu kota Kabupaten Pangandaran.[3] Bentuk Pantai Batu Karas menyerupai huruf U.[4] Panjang garis pantai di Pantai Batu Karas adalah 600 meter yang membentang dari utara hingga ke selatan dan dibatasi oleh dua bukit. Bukit yang terletak di ujung utara dinamakan Bukit Batu Karas, dan bukit yang terletak di ujung selatan dinamakan Bukit Bungalow.[5] Pantai Batu Karas merupakan bagian dari garis pantai Kabupaten Pangandaran yang panjang totalnya adalah 91 km.[6]

Ekosistem[sunting | sunting sumber]

Perairan di Pantai Batu Karas merupakan salah satu kawasan pesisir Kabupaten Pangandaran yang memiliki tutupan terumbu karang. Pada tahun 2016, tutupan ini sekitar 19,9% merupakan karang batu dan sebesar 72,7% merupakan alga. Sementara persentase biota lain hanya sebesar 7,4%. Perairan di Pantai Batu Karas tidak memiliki karang mati dan biota abiotik.[7]

Peruntukan[sunting | sunting sumber]

Pantai Batu Karas dijadikan sebagai salah satu tempat wisata pantai di Kabupaten Pangandaran.[8] Perintisannya sebagai objek wisata dimulai sejak periode tahun 1970-an.[9] Alasannya karena memiliki tebing batu untuk melihat pemandangan laut. Kondisi Pantai Batu Karas juga landai dan berpasir halus, sehingga aman untuk berenang.[10] Pantai Batu Karas juga memiliki kondisi ombak yang sesuai untuk berkemah, selancar dan mengendarai perahu.[11] Di Pantai Batu Karas juga terdapat lokasi tertentu yang dimanfaatkan untuk memandangi matahari terbit dan matahari terbenam.[12] Pengelolaan Pantai Batu Karas sebagai kawasan wisata dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran.[13]

Fasilitas[sunting | sunting sumber]

Umum[sunting | sunting sumber]

  1. Lapangan parkir yang cukup luas
  2. Pramuwisata dan Pusat Informasi Pariwisata
  3. Penyewaan Papan Selancar dan ban renang sewaan
  4. Banana Boat, Jet sky dll.

Hotel[sunting | sunting sumber]

  1. Hotel Pondok Putri
  2. Hotel Java Cove Beach
  3. Bonsai Bungalows
  4. Hotel Hi & Low
  5. Hotel Teratai
  6. Sunrise Resort
  7. Villa Monyet
  8. Reef Hotel
  9. Hotel Sindang Asih

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Fitrian, A. P., dkk. (Oktober 2021). "Penentuan Tipe Pantai di Kawasan Pantai Wisata Batu Karas, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat". Buletin Oseanografi Marina. 10 (3): 242. ISSN 2089-3507. 
  2. ^ Fitrian, A. P., dkk. (Oktober 2021). "Penentuan Tipe Pantai di Kawasan Pantai Wisata Batu Karas, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat". Buletin Oseanografi Marina. 10 (3): 242. ISSN 2089-3507. 
  3. ^ Safitri, R. N., dkk. (2021). "Nelayan Penyandang Disabilitas dari Batu Karas". Cinematology: Journal Anthology of Film and Television Studies. 1 (3): 87–88. 
  4. ^ Dimyati, Edi (2012). Panduan Sang Petualang: Wisata Pesisir Ciamis Selatan. Gramedia Pustaka Utama. hlm. 97. ISBN 978-979-22-8202-3. 
  5. ^ Harlindo, Ahmad Toni (April 2021). Wijayanti, Hani, ed. Mengenal Wisata Alam Pangandaran: Dari Pesona Alam, Lengenda hingga Sejarah. Sukabumi: CV Jejak. hlm. 93. ISBN 978-623-338-047-8. 
  6. ^ Kurniasih, I., dkk. (Juni 2020). "Potensi Wisata Bahari di Kabupaten Pangandaran". Jurnal Perikanan dan Kelautan. 10 (1): 9. ISSN 2089-3469. 
  7. ^ Afandy, Y. A., dan Widiastutik, R. (Desember 2020). Rencana Pengelolaan dan Zonasi: Kawasan Konservasi Perairan Daerah Taman Pesisir Pangandaran Provinsi Jawa Barat (PDF). Kota Bandung: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. hlm. 18. 
  8. ^ Sosilowati, dkk. (2017). Handayani, A., dan Nababan, M. L., ed. Sinkronisasi Program dan Pembiayaan Pembangunan Jangka Pendek 2018-2020: Keterpaduan Pengembangan Kawasan dengan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pulau Jawa. Pusat Pemrogaman dan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. hlm. 140. ISBN 978-602-61190-5-6. 
  9. ^ Harlindo, Ahmad Toni (2021). Restiani, Dewi Esti, ed. Kehidupan Petani Penderes Gula Kelapa di Pangandaran: Kajian Sejarah Lokal Tahun 1960 hingga 2005. Sukabumi: CV Jejak. hlm. 62–63. ISBN 978-623-338-006-5. 
  10. ^ Zulpikar, F., dkk. (Februari 2017). "Valuasi Ekonomi Objek Wisata Berbasis Jasa Lingkungan Menggunakan Metode Biaya Perjalanan di Pantai Batu Karas Kabupaten Pangandaran" (PDF). Journal of Regional and Rural Development Planning. 1 (1): 54. ISSN 2549-3922. 
  11. ^ Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN (Juni 2015). "Pesona Wisata Pantai Pangandaran". Masyarakat ASEAN (edisi ke-8): 43. ISSN 2460-1683. 
  12. ^ Anjani, M. G., dan Shiombing, S. J. (2020). Pangandaran Tourism Edisi 1 (PDF). Kabupaten Pangandaran: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran. hlm. 15. 
  13. ^ Bupati Pangandaran (16 Juni 2016). "Peraturan Bupati Pangandaran Nomor 28 Tahun 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Pangandaran Nomor 3 Tahun 2016 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga" (PDF). Database Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan. hlm. 4.