Knowledge Graph

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Data panel pengetahuan tentang Thomas Jefferson yang ditampilkan di Google Search, per Januari 2015.

Knowledge Graph adalah sebuah basis pengetahuan yang digunakan oleh Google dan layanannya untuk meningkatkan hasil mesin pencarinya dengan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Informasi yang disajikan kepada pengguna dalam sebuah kotak info di sebelah hasil pencarian. Kotak info tersebut ditambahkan ke mesin pencari Google pada bulan Mei 2012 yang dimulai di Amerika Serikat, dan kemudian diperluas penggunaannya secara global pada akhir tahun.[1] Google menyebut kotak info yang muncul di sebelah kanan (atas di ponsel) hasil pencarian sebagai "panel pengetahuan".[2]

Informasi yang dicakup oleh Knowledge Graph tumbuh dengan pesat setelah peluncuran, tiga kali lipat ukurannya dalam kurun waktu tujuh bulan (mencakup 570 juta entitas dan 18 miliar fakta[3]). Pada pertengahan tahun 2016, Google melaporkan bahwa Knowledge Graph memiliki 70 miliar fakta[4] dan menjawab "kurang lebih sepertiga" dari 100 miliar pencarian bulanan yang mereka tangani. Pada bulan Mei 2020, Knowledge Graph telah berkembang menjadi 500 miliar fakta pada 5 miliar entitas.[5]

Tidak ada dokumentasi resmi tentang bagaimana Knowledge Graph diimplementasikan.[6] Menurut Google, informasi Knowledge Graph diambil dari banyak sumber, termasuk CIA World Factbook, Wikidata, dan Wikipedia.[1][7] Knowledge Graph juga digunakan untuk menjawab pertanyaan lisan di kueri suara Google Assistant[8][9] dan Google Home.[10] Knowledge Graph telah dikritik karena menyediakan jawaban tanpa memberi atribusi sumber atau rujukan.[11]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Google mengumumkan Knowledge Graph pada tanggal 16 Mei 2012, sebagai cara untuk meningkatkan nilai informasi yang dihasilkan oleh mesin pencari Google.[1] Awalnya hanya tersedia dalam bahasa Inggris, kemudian diperluas pada bulan Desember 2012 ke dalam bahasa Spanyol, Prancis, Jerman, Portugis, Jepang, Rusia, dan Italia.[12] Dukungan untuk bahasa Bengali telah ditambahkan pada bulan Maret 2017.[13]

Knowledge Graph ditenagai sebagian oleh Freebase.[1]

Pada bulan Agustus 2014, New Scientist melaporkan bahwa Google telah meluncurkan proyek Knowledge Vault.[14] Setelah publikasi tersebut, Google menghubungi Search Engine Land untuk menjelaskan bahwa Knowledge Vault merupakan sebuah makalah penelitian, bukan layanan aktif Google, dan dalam laporannya, Search Engine Land merujuk kepada petunjuk dari Google bahwa "banyak model" yang sedang dalam percobaan untuk menguji kemungkinan pengumpulan "makna" secara otomatis dari teks.[15] Knowledge Vault dimaksudkan untuk menangani fakta, yakni secara otomatis mengumpulkan dan menggabungkan informasi dari seluruh Internet menjadi basis pengetahuan yang mampu menjawab pertanyaan langsung, seperti "Di mana Madonna lahir". Dalam sebuah laporan tahun 2014, Knowledge Vault dilaporkan telah mengoleksi lebih dari 1,6 miliar fakta, 271 juta di antaranya dianggap sebagai "fakta yang meyakinkan" dan juga dianggap lebih dari 90% benar. Knowledge Vault dilaporkan berbeda dari Knowledge Graph karena mengumpulkan informasi secara otomatis alih-alih mengandalkan fakta urun daya yang dikumpulkan oleh manusia.

Kritik[sunting | sunting sumber]

Kurangnya atribusi sumber[sunting | sunting sumber]

Pada Mei 2016, kotak pengetahuan muncul sebanyak "kurang lebih sepertiga" dari 100 miliar pencarian bulanan yang diproses oleh Google. Dario Taraborelli, kepala penelitian di Wikimedia Foundation, mengatakan kepada The Washington Post bahwa kelalaian Google atas sumber di kotak pengetahuannya "mengurangi kemampuan orang untuk memverifikasi informasi, dan pada akhirnya mengembangkan well-informed opinions". Publikasinya pun melaporkan bahwa kotak Knowledge Graph "sering kali tidak memberi atribusi", seperti kotak pengetahuan mengenai usia aktris Betty White yang "tidak bersumber dan mutlak, seolah-olah diturunkan oleh Tuhan".[16]

Menurunnya jumlah pembaca artikel Wikipedia[sunting | sunting sumber]

Menurut The Register, tampilan jawaban langsung di panel pengetahuan di samping hasil pencarian Google menyebabkan penurunan jumlah pembaca yang signifikan untuk Wikipedia, yang mana panel tersebut memperoleh beberapa informasinya dari sana.[17] The Daily Dot mencatat dalam tahun 2014 bahwa "Wikipedia masih belum mempunyai pesaing yang riil jikalau menyangkut konten aktual. Semua yang diperebutkan ialah mengenai statistik lalu lintas. Dan sebagai nonprofit, jumlah lalu lintas tidak mempunyai arti yang sama terhadap pendapatan seperti cara yang dilakukan untuk situs media komersial". Setelah publikasi artikel tersebut, juru bicara Wikimedia Foundation, yang mengoperasikan Wikipedia, menyatakan bahwa mereka "menyambut" fungsionalitas panel pengetahuan dan "memeriksa" penurunan lalu lintas. Juru bicara Wikimedia menambahkan bahwa "Kami juga tidak melihat penurunan yang signifikan dalam rujukan mesin pencari. Kami juga terus bercakap-cakap dengan staf dari Google yang mengerjakan Knowledge Panel".[18]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d Singhal, Amit (16 Mei 2012). "Introducing the Knowledge Graph: Things, Not Strings". Google Official Blog. Diakses tanggal 6 September 2014. 
  2. ^ "Your business information in the Knowledge Panel". Google My Business Help. Google. Diakses tanggal 10 Desember 2017. 
  3. ^ Newton, Casey (4 Desember 2012). "Google's Knowledge Graph tripled in size in seven months". CNET. CBS Interactive. Diakses tanggal 10 Desember 2017. 
  4. ^ Vincent, James (4 Oktober 2016). "Apple boasts about sales; Google boasts about how good its AI is". The Verge. Vox Media. Diakses tanggal 10 Desember 2017. 
  5. ^ "A reintroduction to our Knowledge Graph and knowledge panels". Google (dalam bahasa Inggris). 20 Mei 2020. Diakses tanggal 26 Mei 2020. 
  6. ^ Ehrlinger, Lisa; Wöß, Wolfram (2016). "Towards a Definition of Knowledge Graphs" (PDF). 
  7. ^ Schwartz, Barry (17 Desember 2014). "Google's Freebase To Close After Migrating To Wikidata: Knowledge Graph Impact?". Search Engine Roundtable. Diakses tanggal 10 Desember 2017. 
  8. ^ Lynley, Matthew (18 Mei 2016). "Google unveils Google Assistant, a virtual assistant that's a big upgrade to Google Now". TechCrunch. Oath Inc. Diakses tanggal 10 Desember 2017. 
  9. ^ Kovach, Steve (4 Oktober 2016). "Google is going to win the next major battle in computing". Business Insider. Axel Springer SE. Diakses tanggal 10 Desember 2017. 
  10. ^ Bohn, Dieter (18 Mei 2016). "Google Home: a speaker to finally take on the Amazon Echo". The Verge. Vox Media. Diakses tanggal 10 Desember 2017. 
  11. ^ "You Probably Havent Even Noticed Googles Sketchy Quest to Control the Worlds Knowledge". Washington Post. 11 Mei 2016. 
  12. ^ Newton, Casey (14 Desember 2012). "How Google is taking the Knowledge Graph global". CNET. CBS Interactive. Diakses tanggal 10 Desember 2017. 
  13. ^ "Making it easier to Search in Bengali". Official Google India Blog (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 26 Januari 2018. 
  14. ^ Hodson, Hal (20 Agustus 2014). "Google's fact-checking bots build vast knowledge bank". New Scientist. Diakses tanggal 10 Desember 2017. 
  15. ^ Sterling, Greg (25 Agustus 2014). "Google "Knowledge Vault" To Power Future Of Search". Search Engine Land. Diakses tanggal 10 Desember 2017. 
  16. ^ Dewey, Caitlin (11 Mei 2016). "You probably haven't even noticed Google's sketchy quest to control the world's knowledge". The Washington Post. Diakses tanggal 10 Desember 2017. 
  17. ^ Orlowski, Andrew (13 Januari 2014). "Google stabs Wikipedia in the front". The Register. Diakses tanggal 10 Desember 2017. 
  18. ^ Kloc, Joe (8 Januari 2014). "Is Google accidentally killing Wikipedia?". The Daily Dot. Diakses tanggal 10 Desember 2017.