Jalan Lubang Buaya (Jakarta)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Monumen Pancasila Sakti adalah salah satu kawasan terletak di jalan ini.

Jalan Lubang Buaya atau Jalan Monumen Pancasila Sakti adalah salah satu jalan di Jakarta. Nama jalan ini diambil dari kelurahan yang dilintasi oleh jalan ini. Jalan ini menghubungkan Jalan Pondok Gede Raya dengan Lubang Buaya, Bambu Apus, dan Setu. Jalan sepanjang 1,7 kilometer ini melintang dari persimpangan Jalan Pondok Gede Raya sampai persimpangan Jalan Rawa Binong dan Jalan Albaidho II. Jalan ini melintasi kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.

Di jalan ini terdapat Monumen Pancasila Sakti dan Museum Penghianatan PKI.[1][2][3][4][5][6]

Jalan ini menjadi jalan alternatif menuju area Taman Mini Indonesia Indah.[7]

Asal-usul[sunting | sunting sumber]

Lubang Buaya berasal dari Sungai/Kali Sunter yang terletak tidak jauh dari kawasan ini. Kali Sunter pada zaman dahulu dikenal berbahaya karena banyak buaya yang berkeliaran dan membuat lubang untuk bersembunyi.[8]

Legenda lain menyebutkan, Lubang Buaya berasal dari seorang ulama sakti bernama Datuk Banjir (Pangeran Syarif Hidayatullah). Datuk Banjir melakukan perjalanan menuju Batavia melalui Kali Sunter dengan menggunakan getek. Dalam perjalanan, getek tersedit ke dalam lubang hingga menyentuh dasar Kali Sunter. Namun, Datuk Banjir tidak terseret ke dalam lubang. Ia berhasil tiba di daratan. Pada masa itu, Kali Sunter memiliki penguasa. Selain buaya-buaya biasa, terdapat penguasa gaib yang disebut siluman buaya putih. Dikisahkan, siluman nama penguasa Kali Sunter bernama Pangeran Gagak Jakalumayung dan memiliki anak berjuluk Mpok Nok. Mpok Nok berwujud siluman buaya tanpa ekor yang disebut buaya buntung. Datuk Banjir pun berkelahi dengan keduanya. Hingga pada akhirnya, kedua mahluk halus itu pun dapat ditaklukan dan dijadikan muridnya. Setelah menaklukan 'penguasa' Kali Sunter, Datuk Banjir pun menamakan kampung yang dekat dengan tempat ia berkelahi dengan dua siluman buaya tersebut dengan nama Kampung Lubang Buaya.[9][10][11][12][13]

Transportasi umum[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah trayek angkutan umum yang melayani Jalan Lubang Buaya:

Persimpangan[sunting | sunting sumber]

Jalan ini memiliki 2 persimpangan utama, yaitu:

  • Persimpangan Monumen Pancasila Sakti
  • Persimpangan Jalan Rawa Binong dan Jalan Albaidho II

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Mutiarasari, Kanya Anindita. "Monumen Pancasila Sakti Buka Jam Berapa? Cek Infonya di Sini". detiknews. Diakses tanggal 2023-01-30. 
  2. ^ tim. "Harga Tiket Museum Masuk Lubang Buaya dan Fasilitasnya". gaya hidup. Diakses tanggal 2023-01-30. 
  3. ^ Julio, Jodi (2022-11-17). Ujianto, Taat, ed. "Dari Museum Ini Kita Belajar Sejarah Peralihan Orde Lama Menuju Orde Baru". netralnews.com. Diakses tanggal 2023-01-30. 
  4. ^ Noviyanti, Rima (2022-09-03). "Mengenal Monumen Pancasila Sakti, Tempat Mengenang Pembunuhan 7 Jenderal Indonesia di Lubang Buaya - Pikiran Rakyat Depok". depok.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2023-01-30. 
  5. ^ Kurniasih, Lutfia Dwi (2021-09-30). "Menengok Museum Pengkhianatan PKI, Sarat Sejarah Peristiwa G30S : Okezone Nasional". nasional.okezone.com. Diakses tanggal 2023-01-30. 
  6. ^ Andryanto, S. Dian (2022-09-28). "3 Lokasi Saksi Bisu G30S, Tempat Ade Irma Suryani Ditembak Pasukan Cakrabirawa". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-30. 
  7. ^ "Ini Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan TMII saat Malam Tahun Baru 2023". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). 2022-12-31. Diakses tanggal 2023-01-30. 
  8. ^ Arbi, Ivany Atina (2021-09-30). "Asal-usul Nama Lubang Buaya yang Jadi Tempat Pembuangan Jasad 7 Pahlawan Revolusi Saat G30S/PKI Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-01-30. 
  9. ^ Putra, Bima (2021-04-17). "Sosok Mbah Datuk Banjir, Ulama Pejuang Pencetus Nama Lubang Buaya". Tribunjakarta.com. Diakses tanggal 2023-01-30. 
  10. ^ Rezqiana, Alifia Nuralita (2022-09-29). "Sejarah Lubang Buaya G30S 1965, Tempat Pembuangan Jasad 7 Pahlawan Revolusi Indonesia". Tribunjogja.com. Diakses tanggal 2023-01-30. 
  11. ^ Mutiarasari, Kanya Anindita. "Sejarah Lubang Buaya dan Asal Usulnya, Mengapa Disebut Lubang Buaya?". detiknews. Diakses tanggal 2023-01-30. 
  12. ^ Tetuko, Pondra Puger (2022-09-29). Putranto, Wahyu Gilang, ed. "Asal Usul dan Sejarah Nama Lubang Buaya, Lokasi Pembuangan Jasad Korban G30S". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2023-01-30. 
  13. ^ Setya, Devi. "Fakta Lubang Buaya, Saksi Bisu Kekejaman G30S PKI". detikedu. Diakses tanggal 2023-01-30.