Taman Nasional Siberut: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 8 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q1651364
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- hektar + hektare)
Baris 1: Baris 1:
'''Taman Nasional Siberut''' terletak di Pulau [[Siberut]], [[Kabupaten Kepulauan Mentawai]], [[Sumatera Barat]]. Taman Nasional dengan luas 190.500 hektar ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 407/Kpts-II/1993. Sebelumnya tahun [[1981]] pulau ini sudah ditetapkan sebagai cagar [[biosfer]] melalui projek ''Man and Biosphere'' [[UNESCO]].
'''Taman Nasional Siberut''' terletak di Pulau [[Siberut]], [[Kabupaten Kepulauan Mentawai]], [[Sumatera Barat]]. Taman Nasional dengan luas 190.500 hektare ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 407/Kpts-II/1993. Sebelumnya tahun [[1981]] pulau ini sudah ditetapkan sebagai cagar [[biosfer]] melalui projek ''Man and Biosphere'' [[UNESCO]].


Di Pulau Siberut tercatat antara lain 896 spesies tumbuhan berkayu, 31 spesies [[mamalia]], dan 134 spesies [[burung]]. Terdapat empat spesies endemik primata yang terancam punah. Keempat spesies endemik tersebut adalah [[siamang Mentawai]] ([[bilou]], ''Hylobates klossii''), [[lutung]] (joja, ''Presbytis potenziani''), [[monyet Mentawai]] (simakobu, ''Simias concolor''), dan [[beruk]] (bokoi, ''Macaca pagensis'').
Di Pulau Siberut tercatat antara lain 896 spesies tumbuhan berkayu, 31 spesies [[mamalia]], dan 134 spesies [[burung]]. Terdapat empat spesies endemik primata yang terancam punah. Keempat spesies endemik tersebut adalah [[siamang Mentawai]] ([[bilou]], ''Hylobates klossii''), [[lutung]] (joja, ''Presbytis potenziani''), [[monyet Mentawai]] (simakobu, ''Simias concolor''), dan [[beruk]] (bokoi, ''Macaca pagensis'').

Revisi per 4 Mei 2014 12.29

Taman Nasional Siberut terletak di Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Taman Nasional dengan luas 190.500 hektare ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 407/Kpts-II/1993. Sebelumnya tahun 1981 pulau ini sudah ditetapkan sebagai cagar biosfer melalui projek Man and Biosphere UNESCO.

Di Pulau Siberut tercatat antara lain 896 spesies tumbuhan berkayu, 31 spesies mamalia, dan 134 spesies burung. Terdapat empat spesies endemik primata yang terancam punah. Keempat spesies endemik tersebut adalah siamang Mentawai (bilou, Hylobates klossii), lutung (joja, Presbytis potenziani), monyet Mentawai (simakobu, Simias concolor), dan beruk (bokoi, Macaca pagensis).

FLORA TAMAN NASIONAL SIBERUT Hutan hujan menyelimuti hampir 65 % Pulau Siberut. Hutan ini merupakan istana bagi kehidupan flora dan fauna dengan menyediakan sumber makanan dan tempat tinggal serta hutan ini juga berfungsi sebagai pendukung kehidupan tradisional masyarakat Mentawai terutama sebagai obat-obatan tradiosonal.

FAUNA TAMAN NASIONAL SIBERUT Hylobates klossii (Bilou atau Siamang Kerdil) Bilou merupakan jenis primata yang paling terkenal di Mentawai. Secara anatomis termasuk jenis ungko tertua yang masih hidup dengan bulu-bulu yang jarang berwarna hitam gelap dan selaput antara jari kedua dan ketiga. Pekik Bilou paling sederhana di antara pekikan ungko, lebih panjang, bervariasi dan dan tidak dilakukan oleh ungko lainnya. Bilou hidup berkelompok yang terdiri dari induk jantan dan betina dengan anak-anaknya yang belum dewasa. Bilou termasuk hewan monogami dengan satu keluarga rata-rata tiga sampai empat individu, sedangkan jumlah anggota dalam satu kelompok dapat mencapai 11 individu.

http://tamannasionalsiberut.org

Pranala luar