Keuskupan agung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
StefanusRA (bicara | kontrib)
StefanusRA (bicara | kontrib)
Baris 15: Baris 15:
* [[Keuskupan Agung Kupang]], (dengan 2 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Atambua]] dan [[Keuskupan Weetebula]])
* [[Keuskupan Agung Kupang]], (dengan 2 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Atambua]] dan [[Keuskupan Weetebula]])
* [[Keuskupan Agung Ende]], dengan 3 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Denpasar]], [[Keuskupan Larantuka]], dan [[Keuskupan Ruteng]].
* [[Keuskupan Agung Ende]], dengan 3 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Denpasar]], [[Keuskupan Larantuka]], dan [[Keuskupan Ruteng]].

== Lihat pula ==
[[Daftar Keuskupan di Indonesia]]


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 17 Februari 2011 16.51

Keuskupan Agung terjadi dari pengelompokan beberapa keuskupan yang berdekatan yang membentuk suatu Provinsi Gerejani. Dalam hal ini suatu Keuskupan menjadi Keuskupan Agung dan dipandang sebagai metropolit bukan karena luas wilayah, ataupun karena kedewasaan iman umat pada umumnya. Keuskupan Agung tidak lebih tinggi dari Keuskupan lainnya, melainkan mendapat fungsi mempersatukan Keuskupan-keuskupan yang berdekatan, yang disebut Keuskupan sufragan, seperti suatu gugusan (cluster), dalam rangka penggembalaan umat yang kurang lebih mirip budayanya, untuk hal-hal yang dianggap berfaedah. Keuskupan Agung digembalakan oleh seorang Uskup Agung.

Keuskupan Agung merupakan jembatan di antara Keuskupan dan bentuk kerjasama yang lebih luas lagi, yaitu Konferensi Para Uskup (di Indonesia secara khusus disebut Konferensi Waligereja Indonesia, disingkat KWI).

Keuskupan Agung di Indonesia

Ada sembilan Keuskupan Agung di Indonesia. Enam di antaranya didirikan bersamaan dengan pendirian hirarki Gereja Katolik di Indonesia pada 3 Januari 1961. Keuskupan Agung Merauke didirikan pada tahun 1966. Keuskupan Agung Kupang pada tahun 1989. Keuskupan Agung Samarinda didirikan pada tahun 2003.

Lihat pula

Daftar Keuskupan di Indonesia

Referensi

  • KWI, Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia

Pranala Luar