Bahasa Sunda di Tegal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Sunda Tegal
Sunda Pemali
Wilayah
Penutur
Kode bahasa
ISO 639-3
GlottologTidak ada
QIDQ120750979
Status konservasi
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Critically Endangered

Sunda Tegal diklasifikasikan sebagai bahasa terancam kritis (CR) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [1][2]
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Mayoritas penduduk Kabupaten Tegal adalah orang Jawa yang bertutur menggunakan bahasa Jawa dialek Tegal. Selain bahasa Jawa, dituturkan juga bahasa Sunda oleh masyarakat bilingual di Desa Prupuk Selatan, Kecamatan Margasari yang berbatasan dengan Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes tepatnya di sepanjang sungai Pemali. Bahasa Sunda yang digunakan oleh penduduk Tegal di Margasari umumnya berfungsi sebagai bahasa kedua.[3] Dalam satu kasus, penarik perahu lokal akan dominan menggunakan bahasa Sunda jika berada di sebelah barat sungai Pemali (Tonjong, Brebes), sedangkan ketika berada di sebelah timur (Margasari, Tegal) akan dominan bertutur menggunakan bahasa Jawa.[4]

Pengaruh toponimi[sunting | sunting sumber]

Pengaruh toponimi berbahasa Sunda umumnya masih melekat pada daerah-daerah di Kabupaten Tegal bagian selatan. Contohnya ialah, Cibunar, Cilongok, dan Sangkanjaya di Kecamatan Balapulang; Bojong dan Cikura di Kecamatan Bojong; Cawitali (kemungkinan berasal dari kata "Ciawitali") dan Sigedong (kemungkinan berasal dari kata "Cigedong") di Kecamatan Bumijawa; Curug dan Rancawiru di Kecamatan Pangkah; serta Slawi (kemungkinan berasal dari kata "Selaawi"). Bahkan menurut kitab Bujangga Manik, sebenarnya batas timur budaya Sunda pada abad ke-5 Masehi diperkirakan berada kurang lebih di garis antara daerah yang sekarang disebut Kendal dan Dieng di Jawa Tengah.[5]

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  2. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  3. ^ "Mengenal Lebih Jauh Bahasa Tegal". www.infobudaya.net. Diakses tanggal 26 Februari 2023. 
  4. ^ "Berkelana ke Wilayah Penutur Bahasa Sunda di Jawa Tengah". kelananusantara.com. Diakses tanggal 25 Februari 2023. 
  5. ^ "Kenapa di Jawa Tengah Ada Suku Sunda? Faktor Sejarah dan Geografis Berpengaruh". jateng.inews.id. Diakses tanggal 26 Februari 2023. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]