Bahasa Sunda Majalengka

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Sunda Majalengka
Basa Sunda Majaléngka
ᮘᮞ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ ᮙᮏᮜᮦᮀᮊ
Dituturkan diIndonesia
Wilayah
Penutur
Status resmi
Diatur olehBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kode bahasa
ISO 639-3
Glottologmaja1243[1]
Linguasfer31-MFN-af
QIDQ56197072
Status konservasi
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
Sunda Majalengka belum diklasifikasikan dalam tingkatan manapun pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan
Referensi: [2][3]
Lokasi penuturan
Wilayah di kabupaten Majalengka di mana dialek Majalengka adalah mayoritas
Wilayah di kabupaten Majalengka di mana dialek Majalengka adalah minoritas
PetaPerkiraan persebaran penuturan bahasa ini.
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bahasa Sunda Majalengka (Sunda: ᮘᮞ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ ᮙᮏᮜᮦᮀᮊ, translit. Basa Sunda Majaléngka) adalah sebuah dialek bahasa Sunda yang dituturkan di wilayah Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Indramayu bagian selatan. Bahasa Sunda yang dipergunakan oleh mayoritas masyarakat Majalengka memiliki kekhasan bahasa yang berbeda dengan Bahasa Sunda Priangan yang merupakan standar dalam bahasa Sunda.

Penggunaan[sunting | sunting sumber]

Ragam dialek di kabupaten Majalengka dibedakan atas letak geografis wilayah-wilayahnya. Wilayah kecamatan Majalengka, Kadipaten, Kasokandel, sebagian kecamatan Palasah, Kertajati, Jatiwangi, Ligung, dan Jatitujuh yang sebagian wilayahnya berbatasan langsung dengan kabupaten Indramayu menuturkan dialek Sunda Jawaréh atau dikenal sebagai dialek Sunda Tengah-Timur. Kemudian kecamatan Sukahaji, Sindangwangi, Rajagaluh, Sindang, Leuwimunding, serta sebagian kecamatan Palasah, dan Sumberjaya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan mempunyai dialek Sunda Timur Laut, dan kecamatan Maja, Talaga, dan Cikijing yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ciamis mempunyai dialek Sunda Tenggara. Kemudian juga kecamatan Bantarujeg, Malausma, dan Lemahsugih mempunyai dialek Sunda Selatan karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Tasikmalaya.[4]

Bahasa Sunda Majalengka juga selalu digunakan oleh konten kreator di YouTube, Fiksi Aunurofik yang menggunakan logat dan kosakata khas Sunda Majalengka dalam setiap kontennya.[5]

Kosakata[sunting | sunting sumber]

Berikut merupakan contoh beberapa kosakata khas dari Bahasa Sunda yang dituturkan di Kabupaten Majalengka:[6]

  • "agih" artinya "ayo"
  • "ajangan" artinya "sisakan"
  • "ambéh" artinya "supaya"
  • "anggel" artinya "bantal"
  • "aning" artinya "katanya"
  • "andiprék" artinya "duduk dibawah"
  • "aran" artinya "nama"
  • "auh" artinya "sakit"
  • "bancét" artinya "anak katak"
  • "bandring" artinya "ketapel"
  • "batré" artinya "senter"
  • "bentén" artinya "sabuk"
  • "bongko" artinya "lontong"
  • "capeu" artinya "singkong"
  • "deken" artinya "dangkal"
  • "delan" artinya "terasi"
  • "déwék" artinya "kamu"
  • "euleupeung" artinya "bodoh"
  • "émpér" artinya "teras"
  • "emuh" artinya "minum"
  • "endi" artinya "mana"
  • "éndong" artinya "saku"
  • "érép" artinya "habis"
  • "hawangan" artinya "sungai"
  • "héés" artinya "tidur"
  • "héman" artinya "lebar"
  • "kagugu" artinya "lucu"
  • "kami" artinya "saya"
  • "kanda" artinya "mengobrol"
  • "katés" artinya "pepaya muda"
  • "keding" artinya "juga"
  • "kéder" artinya "bingung"
  • "kiih" artinya "kencing"
  • "lésang" artinya "licin"
  • "leuleus" artinya "lemas"
  • "mangkat" artinya "pergi/berangkat"
  • "mindel" artinya "diam"
  • "mecak" artinya "seru"
  • "métén" artinya "keras kepala"
  • "molék" artinya "bercanda"
  • "nemen/remen" artinya "sering"
  • "ngacakan" artinya "mencoba"
  • "ngebak" artinya "berenang di sungai"
  • "ngedeng" artinya "tidur"
  • "ngéjo" artinya "menanak nasi"
  • "ngéndong" artinya "menginap"
  • "ngising" artinya "buang air besar"
  • "ngompréng" artinya "menumpang kendaraan"
  • "nyangsang" artinya "menyangkut diatas"
  • "ogéh" artinya "apa iya"
  • "pelecon" artinya "petasan"
  • "polontong" artinya "sombong/belagu"
  • "pit" artinya "sepeda"
  • "rubiah" artinya "istri"
  • "tapuk" artinya "tendang"
  • "téoh" artinya "bawah"
  • "ténggor" artinya "melempar"
  • "teu keyeng" artinya "malas"
  • "ubrus" artinya "mengobrol"
  • "uing" artinya "saya"
  • "ujug-ujug" artinya "tiba-tiba"
  • "wadang" artinya "nasi"
  • "waras" artinya "sembuh"

Pronomina persona[sunting | sunting sumber]

Glosa Bentuk bebas
1SG
'aku, saya'
uing, kami
1PL.EXCL
'kami'
uing kabéhan
1PL.INCL
'kita'
urang, arurang
2SG
'kamu, anda'
déwék, sorangan
2PL
'kalian'
daréwék
3SG
'dia, ia, beliau'
déwékna
3PL
'mereka'
daréwékna

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Majalengka Sundanese". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  2. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  3. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  4. ^ "Dialek Bahasa Sunda di Kabupaten Majalengka". jurnal.fkip.uns.ac.id. Diakses tanggal 7 Maret 2022. 
  5. ^ Noviandi, Ferry. "Bikin Konten Berbahasa Sunda, YouTuber Fiksi Aunurofik Curi Perhatian". Suara.com. Diakses tanggal 5 November 2022. 
  6. ^ "Kamus Bahasa Sunda Majalengka". aguspramanaptrr.blogspot.com (dalam bahasa Sunda). Diakses tanggal 7 Maret 2022. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]