Gunung Patah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gunung Patah
Titik tertinggi
Ketinggian2.852 m (9356.96 kaki)[1]
Koordinat4°16′S 103°18′E / 4.27°S 103.30°E / -4.27; 103.30
Geografi
LetakBengkulu, Sumatra, Indonesia

[2]

Gunung Patah adalah gunung berapi berusia pada periode kuaterner, dengan vegetasi hutan hujan tropis yang sangat lebat, terletak sebelah barat dayat Gunung Dempo di Sumatra, Indonesia. Pada 1 Mei 1989 terjadi aktivitas fumarol diamati oleh seorang pilot di dekat puncak,tanggal pembentukannya dan hubungan geologinya tidak diketahui secara pasti aktivitasnya.

Gunung patah masuk dalam kawasan hutan lindung Rajamendara yang masuk dalam pengelolaan KPH Kaur, Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu.

Berdasarkan eksplorasi[3][4]

Pada Oktober 2017 dilakukan ekspedisi 28 gunung[5] yang di selenggarakan oleh East-Eiger Adventure,[4] salah satu gunung yang menjadi target pendakian adalah gunung patah.

Foto Diarsipkan 2018-07-12 di Wayback Machine. kawah gunung patah yang berada pada ketinggian 2650 mdpl.[6]

Terdapat 3 jalur pendakian menuju gunung patah, melalui Semendo, dan Lahat melalui Provinsi Sumatera Selatan, sedangkan jalur melalui Provinsi Bengkulu dapat di akses melalu Desa Manau IX Kecamatan Padangguci, Kabupaten Kaur.

Berdasarkan kesepakatan bersama Forum Sabuk Gunung Patah, yang merupakan perintis jalur pendakian ke gunung patah baik via Bengkulu ( Padangguci) maupun via Sumatera Selatan ( lahat, Semedo, dan Pagar alam) bahwa pendakian ke Gunung Patah, di wajibkan menggunakan jasa pemandu gunung dikarenakan :

1. Rute perjalanan yang dilalui sangat panjang dengan medan alam baik kontur maupun hutan hujan tropis yang benar-benar lebat, jika tidak memahami navigasi kemungkinan anda tersesat itu pasti.

2. Cuaca alam tak tentu, hujan itu sudah makanan harian, jikapun perjalanan di lakukan pada musim kemarau tanpa persiapan yang maksimal, survival air berhari-hari akan anda alami.

3. Vegetasi yang masih perawan pada kawasan lindung ini, merupakan ekosistem yang apik sehingga keragaman satwa liar tentunya bisa menjadi ancaman, apalagi beberapa kawasan kaki gunung patah telah terjadi alih fungsi hutan, sehingga binatang buas merupakan ancaman utama, beberapa wilayah kaki gunung patah kerap kali terjadi konflik manusia dengan sang raja hutan.

4. Dengan adanya pemandu maka membatasi pendaki yang kerap kali tidak beretika, baik soal sampah, madat (narkoba dan miras) selain itu berbuat asusila.

Karena itu pendakian ke Gunung Patah di wajibkan menggunakan Pemandu Gunung.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Patah". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-14. Diakses tanggal 2006-12-28. 
  2. ^ "Global Volcanism Program | Patah". volcano.si.edu (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-24. Diakses tanggal 2018-07-03. 
  3. ^ Fajri, Demon. "Misteri Gunung Patah di Bengkulu". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-27. Diakses tanggal 2018-07-03. 
  4. ^ a b "Masuk atau Daftar untuk Melihat". www.facebook.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-10. Diakses tanggal 2018-07-03. https://www.facebook.com/kampalafpunivbengkulu/ Diarsipkan 2023-08-10 di Wayback Machine.
  5. ^ Pokdarwis Rafflesia (2017-12-04), Ekspedisi 28 Gunung "Gunung Patah" Bengkulu, diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-05, diakses tanggal 2018-07-03 
  6. ^ "User-submitted activity reports about Patah volcano (Indonesia) / VolcanoDiscovery". ww2.volcanodiscovery.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-23. Diakses tanggal 2018-07-12.