Fulan Fehan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Koordinat: 9°07′17.0″S 125°04′52.7″E / 9.121389°S 125.081306°E / -9.121389; 125.081306

Padang Rumput Fulan Fehan, dengan pemandangan Gunung Lakaan

Fulan Fehan Merupakan sebuah lembah di kaki Gunung Lakaan dengan sabana yang sangat luas. Lembah ini berada di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), sekitar 26 Km dari Atambua, ibu kota Kabupaten Belu. Potensi yang dimiliki Lembah Fulan Fehan adalah banyak terdapat kuda yang bebas berkeliaran, pohon kaktus yang tumbuh subur dan hamparan padang sabana yang luasnya tak terjangkau oleh mata. Selain itu tak jauh dari lembah ini ada beberapa objek bersejarah lainnya yang menjadi satu kesatuan paket yang mendukung pesona dan daya tarik objek wisata ini, seperti Benteng Ranu Hitu atau Benteng Lapis Tujuh di puncak Bukit Makes, di sudut lainnya berdiri Gunung Lakaan yang menjulang tinggi, Bukit Batu Maudemu di Desa Maudemu, yang di puncaknya terdapat beberpa peninggalan bersejarah berupa desa dan kuburan-kuburan bangsa Melus. Di ujung Timur lembah ini ada situs bersejarah Kikit Gewen yang Berupa kuburan tua yang sangat sakral, juga dua air terjun berair jernih dan segar yakni Air Terjun Sihata Mauhale di antara Desa Aitoun dan Desa serta Air Terjun Lesu Til di Weluli, Ibu Kota Kecamatan Lamaknen.[1]

Cara mencapai[sunting | sunting sumber]

Untuk mencapai tempat ini ada dua alternatif yaitu melalui Desa Dirun dan Desa Maudemu. Dari dua desa ini pengunjung bisa menuju Fulan Fehan dengan berjalan kaki atau hiking yang jalurnya sementara disiapkan. Pengembangan objek wisata ini masih dalam tahap perencanaan tetapi diharapkan dalam waktu dekat sudah bisa dimulai proses pembangunannya. Pengembangan objek wisata ini ditujukan dapat menarik minat masyarakat umum dan kelompok pencinta alam khususnya. Dari tempat ini kita dapat mendaki Gunung Lakaan yang berada di bagian barat dan rangkaian pegunungan yang termasuk wilayah Timor Leste di bagian timur dan selatan. Dengan keindahan alamnya yang unik, tempat ini mempunyai potensi yang besar untuk diproyeksikan sebagai salah satu objek wisata alam unggulan. Sekarang Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belu mulai gencar mempromosikannya ke dunia luar.[1]

Geografi[sunting | sunting sumber]

Terletak di lembah Gunung Lakaan, Fulan Fehan adalah tempat yang bersuhu lumayan dingi, sekitar 21 - 30 derajat celcius.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Fulan Fehan Diarsipkan 2014-12-30 di Wayback Machine. - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Belu

Pranala dalam[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]