Wikipedia:Arsip halaman utama/2024/02/22

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Artikel pilihan

Doa Terakhir Para Martir Kristen, karya Jean-Léon Gérôme (1883)

Penindasan Diokletianus adalah penganiayaan atau penindasan terakhir dan yang paling berat terhadap umat Kristen di Kekaisaran Romawi. Pada tahun 303, Kaisar Diokletianus, Maximianus, Galerius, dan Konstantius mengeluarkan serangkaian maklumat atau dekret yang mencabut hak hukum umat Kristen dan meminta agar mereka mengikuti praktik-praktik keagamaan Romawi tradisional. Maklumat-maklumat berikutnya menyasar kaum klerus dan memerintahkan semua penduduk untuk mempersembahkan kurban kepada para dewa Romawi (suatu kebijakan yang dikenal sebagai kurban universal). Penganiayaan ini bervariasi intensitasnya di seluruh kekaisaran—yang teringan di Galia dan Britania, tempat diberlakukannya maklumat pertama saja, dan yang terberat di provinsi-provinsi Timur. Putra Konstantius, Konstantinus naik takhta kekaisaran pada tahun 306, memulihkan sepenuhnya kesetaraan hukum umat Kristen dan mengembalikan milik mereka yang disita selama masa penganiayaan. Penganiayaan yang telah terjadi gagal menghentikan bangkitnya Gereja. Pada tahun 324, Konstantinus merupakan penguasa tunggal kekaisaran dan Kekristenan telah menjadi agama favoritnya. Meskipun penganiayaan mengakibatkan kematian, penyiksaan, pemenjaraan, ataupun dislokasi bagi banyak umat Kristen, sebagian besar umat Kristen di dalam kekaisaran terhindar dari hukuman. Namun penganiayaan menyebabkan banyak gereja terbagi antara mereka yang mematuhi otoritas kekaisaran (traditores, "pengkhianat"), dan mereka yang tetap "murni". Para sejarawan modern berupaya untuk memastikan apakah sumber-sumber Kristen membesar-besarkan ruang lingkup penganiayaan Diokletianus. (Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya: Sistem nokenDinasti TangRainilaiarivony

Tahukah Anda

  • "... bahwa hak kodrati adalah hak yang dianggap tidak bergantung kepada hukum atau adat istiadat di suatu masyarakat, negara, atau peradaban manapun, serta bersifat umum (melekat pada setiap diri manusia tanpa memandang asal usul mereka) dan mutlak (tidak dapat dicabut ataupun dibatasi oleh hukum manusia)? Konsep ini berlawanan dengan hak ikhtiyari, karena hak semacam itu diberikan kepada seseorang oleh suatu sistem hukum, sehingga dapat diubah, dicabut, atau dibatasi oleh hukum manusia."
  • "... bahwa SMS Goeben secara resmi diserahkan oleh Kekaisaran Jerman kepada Angkatan Laut Kesultanan Utsmaniyah pada 16 Agustus 1914? Pascapenyerahannya, SMS Goeben kemudian berganti nama menjadi Yavuz Sultan Selim dan digunakan untuk membombardir kota-kota pelabuhan milik Kekaisaran Rusia di Laut Hitam, sehingga menandai secara resmi masuknya Kesultanan Utsmaniyah untuk berperang di pihak Jerman pada Perang Dunia I?"
  • "... bahwa wayang beber adalah seni pertunjukan wayang yang penyajiannya diwujudkan dalam bentangan lembaran kertas atau kain bergambar dengan stilisasi wayang (kulit) disertai narasi oleh seorang dalang?"
  • "... bahwa pembangunan stadion Pancho Aréna di desa Felcsút, Hungaria, telah dipertanyakan karena stadion tersebut mampu menampung lebih dari 3.500 orang, tetapi jumlah penduduk desa Felcsút sendiri tidak melebihi 1.800 jiwa?"

Tantangan kolaborasi

Kolaborasi artikel baru

Wikipedia membutuhkan artikel-artikel berikut. Mari bersama-sama merintisnya pada Februari 2024.

Tantangan kolaborasi
Hasil kolaborasi terbaru
Panduan menerjemahkan artikel · Arsip halaman yang telah dibuat

Hari ini dalam sejarah

22 Februari: Perayaan Cathedra Petri (Katolik)

Tanggal lain: 21 Februari 22 Februari 23 Februari

Hari ini tanggal 22 Februari 2024 (UTC) – Muat ulang

Gambar pilihan

Pemandangan permukiman Reinevågen di Reine, Moskenes, Nordland, Norwegia, pada bulan April 2017.
Pemandangan permukiman Reinevågen di Reine, Moskenes, Nordland, Norwegia, pada bulan April 2017.
(ukuran asli: 3.300 × 2.200 piksel, 6,8 MB)

Oleh: Ximonic
Lisensi: CC BY-SA 4.0