Misi (Kristen)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Pengabaran Injil)

Dalam Kekristenan, misi adalah mengabarkan Injil keselamatan kepada dunia, sebagai bagian lanjutan kedatangan Kristus/Mesias yang pertama kali ke dunia ini (Pengabaran berita Surga dari Allah akan hidup yang kekal kepada manusia) dan pengabaran kedatangan Kristus/Mesias yang kedua kali atas penghakimannya kepada dunia ini di akhir zaman.

Misi Salib[sunting | sunting sumber]

Misi Salib adalah tugas yang dijalankan Mesias sebagai manusia biasa di bumi ini di dalam kelahiran, pengajaran Injil keselamatan, kematian di kayu salib, kebangkitan dari alam maut dan kenaikan ke Surga Yesus Kristus yang diakhiri turunnya Roh Kudus Allah dari Surga ke bumi. Lihat Alkitab.

Pertentangan Kristus dan Iblis[sunting | sunting sumber]


Dalam pertentangan antara Kristus dan Iblis, selama masa pelayanan Juru Selamat di dunia ini, tabiat si penipu besar itu telah disingkapkan. Perlawanan Iblis yang begitu kejam terhadap Penebus Dunia dan hujatannya yang paling berani menuntut agar Kristus menyembah dia, keberaniannya yang gegabah membawa Kristus ke puncak gunung dan ke atas menara bait suci, kedengkiannya terhadap penebusan/penyelamatan manusia diungkapkan dengan menyuruh Kristus untuk menjatuhkan diriNya ke bawah dari ketinggian. Adanya niat jahat untuk terus membuntuti Yesus (jati diri Mesias sebagai manusia) dari suatu tempat ke tempat yang lain, serta mengilhami hati imam-imam Yahudi dan umat manusia untuk menolak cinta kasih Allah, dibalas dengan teriakan terakhir Iblis denagan segenap pengikutnya,"Salibkan Dia! Salibkanlah Dia!" - semua ini menimbulkan kekaguman terhadap Mesias dan perasaan marah seluruh semesta alam terhadap Lucifer.Lihat Injil.

Perlawanan Iblis atas Misi Penebusan/Keselamatan Manusia menurut Perjanjian Baru[sunting | sunting sumber]

Perlawanan Iblis atas misi penebusan /keselamatan manusia adalah perlawan yang dilakukan Iblis agar manusia menolak Injil sehingga misi penebusan/keselamatan yang diberikan Allah terhadap manusia gagal.

Lucifer mendorong dunia ini menolak Kristus/Mesias. Raja kejahatan itu mengarahkan seluruh kekuatannya dan kelicikannya untuk membinasakan Yesus, karena ia melihat bahwa kasih dan kemurahan Juruselamat. Belas kasih dan kelemah-lembutanNya menggambarkan kepada seluruh alam semesta dan dunia ini mengenai sifat kasih Allah yang tak terhingga. Setan menentang setiap pernyataan yang dikemukakan oleh Anak Allah, dan menggunakan manusia sebagai alatnya untuk mengisi kehidupan Juruselamat dengan penderitaan dan dukacita.

Penolakan Dunia[sunting | sunting sumber]

Penolakan Dunia adalah tindakan dimana umat Yahudi pada waktu itu tidak mempercayai bahwa Yesus adalah Mesias yang ditunggu-tunggu kedatangannya - dinubuatkan segenap para Nabi di dalam Perjanjian Lama. Bukti keberhasilan kerja Iblis dalam penghasutan, kelicikan dan kepalsuan, dengan mana ia berusaha menghalangi pekerjaan Yesus, kebencian yang dinyatakan melalui anak-anak pelanggaran (manusia berdosa), tuduhan-tuduhan kejam terhadap Mesias yang hidupNya adalah kebaikan dan kudus yang tiada tandinganNya, semuanya terbit dari rasa dendam di lubuk hatinya yang terdalam. Api kecemburuan dan permusuhan, kedengkian dan dendam kesumat meletus terhadap Mesias di Golgota, sementara seluruh alam semesta dan surga menatap pemandangan itu dengan rasa ngeri.

Akan tetapi Mesias datang ke dunia ini menderita dan mati bukan semata-mata untuk melaksanakan penyelamatan manusia saja. Ia datang untuk membesarkan hukum itu (injil) dan memuliakannya. Bukan cuma agar seluruh alam semesta dan dunia ini boleh menghargai hukum itu secara semestinya, tetapi menunujukkan bahwa hukum Allah tidak dapat diubah. Karena dengan setitik dosapun Allah tidak akan pernah berkenan terhadap manusia.

Seandainya tuntunanNya itu dikesampingkan, maka Anak Allah tidak perlu menyerahkan hidupnya untuk menebus pelanggaran-pelanggaran terhadap hukum itu. Kematian Kristus membuktikan bahwa hukum itu tidak bisa diubah dan firman Allah adalah tetap. Dan pengorbanan sebagai pernyataan kasih Bapa dan Anak, agar orang-orang yang berdosa dapat ditebus, menunjukkan kepada segenap alam semesta - apa yang tidak kurang dari rencana pendamaian ini sanggup lakukan - bahwa keadilan, kasih dan kemurahan adalah azaz dari hukum dan pemerintahan Allah.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. Kamus Alkitab - Lembaga Alkitab Indonesia cetakan 1997
  2. Alkitab - Lembaga Alkitab Indonesia cetakan 1997

Pustaka[sunting | sunting sumber]

  • Shourie, A. (1994). Missionaries in India: Continuities, changes, dilemmas. New Delhi: ASA Publications.
  • Goel, S. R. (1996). History of Hindu-Christian encounters, AD 304 to 1996. ISBN 81-85990-35-2
  • Madhya Pradesh. (1998). Vindicated by time: The Niyogi Committee report on Christian missionary activities. New Delhi: Voice of India.