Sistem informasi penumpang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sistem informasi penumpang (PID) di Halte Transjakarta Kota

Sistem informasi penumpang (Inggris: passenger information system, PID), atau sistem tampilan informasi penumpang (Inggris: passenger information display system, PIDS) adalah sistem otomatis untuk memberikan informasi kepada pengguna transportasi umum mengenai situasi dan kondisi layanan transportasi umum melalui visual, suara, atau media lainnya. Sistem informasi penumpang juga dikenal sebagai sistem informasi pelanggan atau sistem informasi operasional.[1] Di antara informasi yang disediakan oleh sistem tersebut, kita dapat membedakan:

  • Informasi statis atau jadwal perjalanan yang berubah sesekali, dan biasanya digunakan untuk perencana perjalanan sebelum keberangkatan.
  • Informasi waktu nyata (real-time) yang diperoleh dari sistem lokasi kendaraan otomatis dan berubah secara terus-menerus sebagai akibat dari kejadian di dunia nyata, yang biasanya digunakan selama perjalanan (terutama seberapa tepat waktu operasi layanan dan kapan harus berhenti, serta insiden yang memengaruhi operasi layanan, perubahan lokasi peron, dll).

Informasi statis biasanya tersedia dalam bentuk cetak melalui peta jaringan rute dan tabel jadwal di stasiun transit. Namun, sebagian besar operator transportasi umum kini juga menggunakan sistem informasi penumpang terintegrasi yang menyediakan informasi berbasis jadwal melalui aplikasi perencana perjalanan atau informasi berbasis jadwal yang dikombinasikan dengan informasi real-time.

Dengan menyediakan informasi real-time kepada penumpang, penumpang dapat melakukan perjalanan dengan lebih percaya diri, termasuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika terjadi penundaan.[2] Hal ini akan mendorong penggunaan transportasi umum yang lebih besar,[3][4] yang bagi banyak negara merupakan sebuah tujuan politik.

Informasi real-time diberikan kepada penumpang melalui berbagai cara, termasuk aplikasi seluler, papan petunjuk di peron, dan sistem PA otomatis.[5] Informasi ini dapat mencakup prediksi waktu kedatangan dan keberangkatan, serta informasi mengenai kondisi dan penyebab gangguan.

Pertimbangan penyediaan informasi penumpang[sunting | sunting sumber]

Sistem layar informasi penumpang (PIDS) di kereta JR East seri E235 di Jalur Yamanote

Terdapat empat pertimbangan utama dalam menyediakan informasi penumpang (statis ataupun real time):

  • Ketersediaan data. Informasi hanya dapat diberikan jika tersedia, dan pengumpulan informasi memerlukan banyak sumber daya. Selain itu, mungkin terdapat kesulitan dalam mengoordinasikan pembagian data antar organisasi.
  • Akurasi data. Mengumpulkan informasi rawan akan kesalahan. Selain itu, algoritma prediksi masih tidak sempurna sehingga pengumuman real-time masih berpotensi terdapat kesalahan.
  • Memberikan informasi kepada penumpang. Berbagai mekanisme sosialisasi dapat digunakan, namun tidak selalu mudah untuk memastikan bahwa informasi yang benar dapat sampai ke penumpang pada saat paling dibutuhkan. Kelebihan informasi harus dihindari.
  • Latensi atau waktu respons. Penyediaan informasi harus bereaksi cepat terhadap permintaan penumpang atau pembaruan dunia nyata. Tidak ada gunanya mengumumkan sebuah layanan kereta tiga menit setelah kereta tersebut berangkat.

Sistem prediksi kedatangan real-time[sunting | sunting sumber]

Informasi dwibahasa secara real-time tersedia di setiap peron jaringan MTR di Hong Kong

Informasi terkini mengenai layanan yang beroperasi dikumpulkan dari sistem lokasi kendaraan otomatis (AVL) dan dari sistem kontrol, termasuk sistem penangkapan insiden. Informasi tersebut dapat dibandingkan secara algoritmik dengan jadwal layanan yang dipublikasikan untuk menghasilkan prediksi tentang bagaimana layanan akan berjalan dalam beberapa menit hingga jam ke depan. Informasi mungkin disertai oleh informasi tambahan, misalnya saja, layanan bus dipengaruhi oleh kemacetan di jalan raya, atau layanan kereta kemungkinan besar akan terpengaruh oleh cuaca buruk.

Alasan ekonomi[sunting | sunting sumber]

Sistem informasi penumpang di Stasiun Rotterdam Centraal

Biaya modal dan pendapatan untuk sistem informasi penumpang dapat dihitung dengan akurasi yang wajar. Namun, penentuan manfaat finansial yang nyata jauh lebih sulit dilakukan, oleh sebab itu, penelitian yang dilakukan sangat sedikit. Ini mengarahkan model bisnis sistem informasi ke arah manfaat yang "lebih lembut" seperti kepercayaan penumpang. Harus ada nilai aktualnya, karena penumpang bersedia membayar untuk jaringan yang memberi mereka akses ke data real-time untuk perjalanan mereka. Kesulitannya adalah menentukan apa manfaatnya bagi setiap orang dan mungkin setiap perangkat keras pinggir jalan. Bahkan lebih sedikit lagi yang diketahui mengenai dampak jangka panjang dari akses terhadap jenis layanan ini. Satu-satunya studi jangka panjang adalah dari tahun 2012.[6]

Saluran komunikasi[sunting | sunting sumber]

Sistem informasi penumpang di Stasiun Tanah Abang

Penyampaian informasi dapat dilakukan melalui media elektronik apa pun, antara lain:

  • Aplikasi seluler
  • Tampilan dan layar LED di stasiun
  • Tampilan dan layar e-paper di halte dan terminal bus
  • Internet melalui situs web
  • Telepon (baik layanan biro staf atau sistem penjawab otomatis)
  • Kios layar sentuh untuk layanan mandiri (misalnya di kantor pelanggan)

Pertimbangan tambahannya meliputi:

  • Bagaimana sistem menyajikan informasi bagi penumpang penyandang disabilitas
  • Apakah sistem menyediakan informasi dalam berbagai bahasa

Informasi[sunting | sunting sumber]

Sistem informasi penumpang di Stasiun Tung Chung

Informasi dari sistem informasi penumpang bergantung pada lokasi dan cakupan teknisnya (misalnya ukuran layar tampilan).

Di sebuah stasiun atau perhentian, sistem informasi memberikan informasi terkini tentang:

  • Layanan mana yang dioperasikan oleh kendaraan berikutnya yang tiba, termasuk rute dan tujuannya.
  • Kapan kendaraan akan tiba.
  • Seberapa dekat dengan jadwal.
  • Informasi serupa untuk beberapa layanan berikut.
  • Saran mengenai gangguan perjalanan yang terjadi saat ini, yang mungkin berguna bagi penumpang dalam memahami dampaknya terhadap rencana perjalanan mereka.
Layar informasi penumpang di kereta Metro Xi'an

Di dalam kendaraan, memberikan prediksi terkini tentang:

  • Kapan kendaraan akan tiba di stasiun atau pemberhentian berikutnya (layanan ekspres atau jarak jauh).
  • Saran untuk koneksi layanan.

Saluran yang dipersonalisasi (web, perangkat seluler, atau kios) biasanya diatur untuk meniru pemandangan dari stasiun atau pemberhentian, namun saluran itu juga dapat dihubungkan ke perencana perjalanan. Dengan sistem tersebut, penumpang dapat merencanakan (kembali) perjalanannya dengan mempertimbangkan keadaan saat ini (seperti layanan yang dibatalkan atau penundaan yang berlebihan).

Galeri[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Passenger Information Systems at Railway Stations" (PDF). AWS Amazon. November 2014. 
  2. ^ Ferris, Brian; Watkins, Kari; Borning, Alan (2010-01-01). "OneBusAway: Results from providing real-time arrival information for public transit". Proceedings of the SIGCHI Conference on Human Factors in Computing Systems. New York, USA: 1807–1816. doi:10.1145/1753326.1753597. ISBN 9781605589299. 
  3. ^ Brakewood, Candace; Macfarlane, Gregory S.; Watkins, Kari (2015-04-01). "The impact of real-time information on bus ridership in New York City". Transportation Research Part C: Emerging Technologies. 53: 59–75. doi:10.1016/j.trc.2015.01.021. 
  4. ^ Tang, Lei; Thakuriah, Piyushimita (Vonu) (2012-06-01). "Ridership effects of real-time bus information system: A case study in the City of Chicago". Transportation Research Part C: Emerging Technologies. 22: 146–161. doi:10.1016/j.trc.2012.01.001. 
  5. ^ Schweiger, Carol L.; Program, Transit Cooperative Research (2003-01-01). Real-time Bus Arrival Information Systems. Transportation Research Board. ISBN 9780309069656. 
  6. ^ Skoglund, Tor (2012). "Investigating the impacts of ICT - mediated services The case of public transport traveller information" (PDF). Department of Product and Production Development Division Design & Human Factors Chalmers University of Technology.