Lompat ke isi

Banjir informasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Internet merupakan salah satu faktor terjadinya banjir informasi

Banjir informasi atau kejenuhan informasi adalah suatu keadaan saat pengolahan informasi manusia telah berada di luar kapasitas kemampuan yang sesungguhnya.[1] Frasa ini (dalam bahasa Inggris: information overload) disebutkan dalam buku "The Managing of Organizations" karya Bertram Gross pada tahun 1964.[2]

Dalam era globalisasi, semakin banyak orang terkoneksi dengan internet untuk melakukan penelitiannya sendiri dan telah diberi kemampuan untuk memproduksi sebanyak data yang diakses pada situs.[3] Pengguna telah dikalsifikasikan sebagai pengguna aktif karena semakin banyak orang dalam masyarakat berpartisipasi dalam Era Informasi dan Digital.[4] Karena terlalu banyak akses informasi inilah terjadi kejenuhan informasi tanpa mengetahui validitas konten dan risiko misinformasi.

Dalam literatur Indonesia, diketahui istilah "banjir informasi" setidaknya mulai ramai muncul pada tahun 1980-an. Salah satunya disebutkan dalam majalah Prisma, Volume 9, 1980.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Baron & Byrne, Psikologi Sosial, Jakarta: Erlangga, 2004, hal. 85.
  2. ^ ^ Gross, Bertram M. (1964). The Managing of Organizations: The Administrative Struggle. pp. 856.
  3. ^ "Social Behavior, AnimalInternet World Stats: Usage and Population Statistics". Diakses tanggal 2011-07-16. 
  4. ^ Jones, B. (1993), "An Age of Discontinuity", in Sleepers Wake! Technology and the Future of Work, 3rd Ed., Melbourne, Oxford University Press, pp. 11-45
  5. ^ Prisma. Lembaga Penelitian, Pendidikan & Penerangan Ekonomi dan Sosial. 1980.