Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sekolah Kajian Stratejik dan Global
Pascasarjana Multidisiplin
Universitas Indonesia
Signature Makara PPS UI
Signature PPS UI
JenisPerguruan Tinggi Negeri Badan Hukum[1]
Didirikan1 Juli 2016
DirekturAthor Subroto, SE., MM., M.Sc., Ph.D.
Lokasi, ,
KampusUrban
AlamatGedung SIL dan SKSG
Jalan Salemba Raya No 4
Jakarta Pusat
WarnaCokelat
 
Nama julukanKontingen Paska
OlahragaSepak Bola, Futsal, Bola Voli, Bulu Tangkis, Perahu Naga
Situs webhttps://sksg.ui.ac.id/
Bendera Program Pascasarjana UI
PROGRAM STUDI & PEMINATAN
Kajian Ketahanan Nasional
(S2)
  • Kajian Ketahanan Nasional
  • Kajian Pengembangan Kepemimpinan
  • Kajian Strategis Penanggulangan Narkoba
  • Kajian Stratejik Intelijen
Kajian Wilayah Amerika
(S2)
Kajian Wilayah Amerika
Kajian Wilayah Jepang
(S2)
Kajian Wilayah Jepang
Kajian Gender
(S2)
Kajian Gender
Kajian Ilmu Kepolisian
(S2)
  • Administrasi Kepolisian
  • Hukum Kepolisian
  • Manajemen Sekuriti
  • Manajemen SDM Kepolisian
Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam
(S2)
  • Politik dan Hubungan Internasional di Timur Tengah
  • Kajian Islam
  • Ekonomi dan Keuangan Syariah
  • Kajian Islam dan Psikologi
  • Industri Halal
Kajian Perkembangan Perkotaan
(S2)
Kajian Pengembangan Perkotaan
Kajian Wilayah Eropa
(S2)
  • Ekonomi Eropa
  • Hubungan Internasional Eropa
  • Hukum Eropa
  • Budaya Eropa
  • Media Eropa
  • Seni Eropa
Kajian Terorisme
(S2)
Kajian Terorisme
Kajian Stratejik dan Global
(S3)
Kajian Stratejik dan Global
PUSAT PENELITIAN
Pusat Riset
  • Pusat Penelitian Kajian Stratejik Katahanan Nasional
  • Pusat Riset Ilmu Kepolisian
  • Pusat Riset Gender
  • Pusat Riset Kerjasama Eropa
  • Riset Perkotaan dan Wilayah
JALUR PENERIMAAN
PROGRAM PENDIDIKAN
MAGISTER
(S2)
SIMAK UI
DOKTOR
(S3)
SIMAK UI
MAHASISWA ASING
(S2 & S3)
Situs Resmi Penerimaan UI

Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) adalah sekolah program pascasarjana khusus yang bersifat multi/lintas disiplin ilmu dengan jenjang pendidikan magister (S2) dan doktor (S3), sedangkan program studi pascasarjana yang bersifat monodisiplin berada pada lingkup fakultas-fakultas terkait dengan bidang ilmunya. Saat ini SKSG dipimpin oleh Athor Subroto, SE., MM., M.Sc., Ph.D. sebagai Direktur masa bakti 2021-2025.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pendidikan Pascasarjana sebenarnya telah mulai diselenggarakan lama sebelum diresmikannya Fakultas Pascasarjana yaitu pada tahun 1982. Tahun 1950 merupakan tahun pertama Universitas Indonesia menghasilkan tenaga ahli pada taraf pengetahuan doktor. Pada tahun tersebut Fakultas Hukum menghasilkan dua orang doktor, Fakultas Kedokteran menghasilkan dua orang doktor dan Fakultas Sastra (sekarang bernama Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya menghasilkan satu orang doktor. Pendidikan doktor pada masa itu dilaksanakan dalam bentuk kerja mandiri. Namun dengan makin banyaknya peserta, cara tersebut tidak dapat digunakan lagi. Maka pada tahun 1987, pemerintah mengeluarkan peraturan (Peraturan Menteri P & K Nomor : 0207/M/1987) yang mengharuskan perubahan bertahap Program Doktor menjadi Program Terstruktur.

Dengan demikian, Universitas Indonesia menyediakan tiga jenjang pendidikan. Menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0686/U/1991, Program Sarjana adalah jenjang pendidikan akademik yang mempunyai beban studi kumulatif minimal 144 SKS dan maksimal 160 SKS dengan lama studi kumulatif antara 8 sampai 10 semester. Program magister mempunyai beban studi kumulatif minimal 36 SKS dan maksimal 50 SKS dengan lama studi kumulatif 4 sampai 10 semester setelah pendidikan Program Sarjana. Beban studi kumulatif Program Doktor minimal 84 SKS dan maksimal 89 SKS setelah pendidikan Program Sarjana dengan lama studi kumulatif antara 6 sampai 10 semester setelah Program Magister.

Peraturan Pemerintah nomor 30 pada bulan Juli 1990, mengubah sebutan Fakultas Pascasarjana dengan Program Pendidikan Pascasarjana. Pendidikan pascasarjana menurut Peraturan Pemerintah nomor 30 tahun 1990 tersebut merupakan jalur pendidikan akademik yang dikelola oleh Program Pendidikan Pascasarjana, sedangkan jalur pendidikan profesi, seperti pendidikan dokter spesialis, dikembalikan ke fakultas. Lulusan pendidikan program pascasarjana bergelar Magister atau Doktor, sedangkan lulusan pendidikan profesi mendapat sebutan Spesialis.

Berdasarkan PP No. 60 Tahun 1999 dan melalui Keputusan Rektor Universitas Indonesia, Nomor 312, 313 serta 363/SK/R/UI/1999 secara resmi mulai Februari 2000, hanya program studi multidisiplin saja yang dikoordinasi oleh Program Pascasarjana, sedangkan program studi pascasarjana mono-/oligo-disiplin dikoordinasi oleh fakultas yang sama atau sesuai.

Sejak bulan Februari 2000 Program Studi yang bernaung dibawah Program Pascasarjana adalah:

  • Kajian Ketahanan Nasional
  • Kajian Wilayah Amerika
  • Kajian Kependudukan dan Ketenagaan Kerja
  • Kajian Ilmu Lingkungan
  • Kajian Wilayah Jepang
  • Kajian Wanita (sejak tahun 2012 berganti nama menjadi Kajian Gender)
  • Kajian Ilmu Kepolisian

Tahun 2001 berdiri 2 program studi:

  • Kajian Pengembangan Perkotaan
  • Kajian Timur Tengah dan Islam

Tahun 2003 berdiri 1 program studi:

  • Kajian Wilayah Eropa

Tahun 2007 berdiri 1 program studi:

  • Teknologi Biomedis

Secara definitif, pada 1 Juli 2016, nomenklatur Program Pascasarjana Multidisplin Ilmu (PPS) UI tidak dikenal lagi. PPS UI berubah menjadi dua sekolah yaitu Sekolah Ilmu Lingkungan dan Sekolah Kajian Stratejik dan Global.[2]

Lokasi[sunting | sunting sumber]

Berbeda dengan fakultas-fakultas lain di lingkungan Universitas Indonesia yang berada di Kampus UI Depok. Gedung Sekolah Kajian Stratejik dan Global (Pascasarjana) terletak di Kampus UI Salemba, Jalan Salemba Raya No 4, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Direktur[sunting | sunting sumber]

SKSG UI dipimpin oleh Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global. Berikut daftar direktur SKSG UI:

  • Prof. Muhammad Luthfi Zuhdi, Lc., MA., Ph.D. (2016-2020)
  • Athor Subroto, SE., MM., M.Sc., Ph.D. (2021-2025) (masih menjabat)

Program Studi[sunting | sunting sumber]

Magister (S2)[sunting | sunting sumber]

SKSG UI menerima berbagai lulusan sarjana dari displin ilmu apapun. SKSG UI memiliki 9 program studi yang bersifat multidisplin ilmu pada jenjang magister (S2) diantaranya:

Kajian Gender[sunting | sunting sumber]

Program Studi Kajian Wanita (Kajian Gender), Universitas Indonesia didirikan pada tahun 1990. Sejak awal pendiriannya berada di bawah program pascasarjana Universitas Indonesia. Kedudukan Program Studi Kajian Wanita (Kajian Gender) diperkuat dengan SK Dikti No.29/DIKTI/Kep/1994 dalam dunia perguruan tinggi. Terhitung tanggal 27 Maret 2012 Program Studi Kajian Wanita telah berubah nama menjadi Program Studi Kajian Gender (SK Rektor nomor: 0571/SK/R/UI/2012)

Program Studi Kajian Gender menghasilkan lulusan yang memiliki minat dan kepedulian besar pada isu perempuan dan gender, memiliki kompetensi intelektual dan daya analisis-sintensis yang baik, memiliki kemampuan menulis yang baik dan menjunjung tinggi etika ilmiah.

Lulusan Program Studi Kajian Gender menjawab kebutuhan akan ahli gender untuk memastikan kesetaraan dan keadilan gender di berbagai bidang kehidupan dari wilayah mikro personal dan komunitas kecil hingga kebijakan dan implementasi kebijakan sangat besar di Indonesia.

Lulusan program studi Kajian Gender akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Kajian Ilmu Kepolisian[sunting | sunting sumber]

Ilmu kepolisian di Indonesia mulai dikenal pada 1950-an. Kepolisian sebagai suatu ilmu dipelopori dengan berdirinya Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Salah satu pendirinya adalah Prof. Djokosoetono, SH, yang merupakan Guru Besar Ilmu Negara dan Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia). PTIK pada awal berdirinya sangat dipengaruhi dengan sistem Belanda yang mendudukan Ilmu Kepolisian sebagai suatu cabang pengetahuan yang memiliki pendekatan ketatanegaraan. Pendekatan ini berlangsung sampai tahun 1960-an sebelum pendidikan di Indonesia beralih kiblat ke model yang ada di Amerika.

Peralihan model pendidikan ini membawa pergeseran pendekatan termasuk dalam Ilmu Kepolisian. Perkembangan Ilmu Kepolisian Indonesia selanjutnya berkembang dengan basis pendekatan seperti yang berkembang di Amerika yaitu pendekatan Criminology dan Administration of Criminal Justice. Pendekatan inilah yang mewarnai model pendidikan di PTIK dan Ilmu Kepolisian di Indonesia sampai saat ini.

Selanjutnya Ilmu Kepolisian berkembang tidak hanya dalam tingkatan sarjana tapi juga berkembang dalam tingkatan yang lebih dalam yaitu pascasarjana (baik Magister maupun Doktor) yaitu dengan didirikannya program Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia (KIK UI) pada tahun 1996.

Lulusan program studi Ilmu Kepolisian akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Kajian Pengembangan Perkotaan[sunting | sunting sumber]

Kompleksitas yang timbul di Perkotaan mendorong pakar dari berbagai bidang ilmu di Universitas Indonesia mengadakan asesmen terhadap kegiatan yang berhubungan dengan perkotaan, yang ada di lingkungan Universitas Indonesia, terhadap berbagai kajian tentang keadaan pendidikan perkotaan di semua fakultas, lembaga dan pusat di Universitas Indonesia. Dari kajian tersebut dibentuk suatu kelompok kerja yang secara rutin melakukan kajian lanjutan dan menyusun rencana untuk membentuk suatu Pusat Studi Perkotaan. Dengan keputusan rektor no.116/SK/R/UI/1996 pada tanggal 13 Agustus 1996 Pusat Kajian Wilayah dan Perkotaan (PUSWIKA) dikukuhkan dan salah satu programnya adalah pendirian Program Studi Kajian Pengembangan Perkotaan (PSKPP).

Kompetensi SKPP yaitu mampu mengambil keputusan dan memberi rekomendasi berbagai isu perkotaan dengan pendekatan interdisplin dan atau multidisplin sehingga memberikan ciri khas kota sebagai produk budaya masyarakat lokasi/wilayah tertentu yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu maupun masyarakat yang diakui secara nasional dan internasional.

Lulusan Program studi Kajian Pengembangan Perkotaan akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Kajian Ketahanan Nasional[sunting | sunting sumber]

Prodi KKN UI merupakan program studi berada di bawah koordinasi Program Pascasarjana Universitas Indonesia, dibentuk pada tahun 1983 yang diinisiasi oleh Mendikbud RI, Dephankam RI, Rektor Universitas Indonesia, dan Lemhannas. Prodi KKN UI memiliki dua peminatan yaitu Kajian Stratejik Ketahanan Nasional dan Kajian Stratejik Intelijen. Prodi KKN UI berdiri sejak tahun 1983. Program Studi Kajian Ketahanan Nasional adalah program studi yang mempelajari dan mengembangkan ilmu yang secara sistemik berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan nasional yang terdiri dari tiga aspek kehidupan bersifat relatif statis yaitu geografi, demografi dan sumberdaya alam, dan lima aspek kehidupan bersifat relatif dinamis meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan khususnya mempelajari permasalahan yang bercirikan interdisiplin, antardisiplin dan transdisiplin.

Program studi Kajian Ketahanan Nasional dibuka untuk memenuhi kebutuhan tenaga profesional pada tingkatan Magister (S2) yang memiliki kompetensi yaitu mampu menganalisis fenomena nasional baik fenomena sosial maupun fenomena alamiah, baik aspek militer maupun nir-militer yang dapat mengganggu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta mampu menerapkan dan mendefinisikan teori-teori dari suatu disiplin ilmu untuk menyelesaikan masalah berdasarkan analisis fenomena yang terkait dengan ketahanan nasional

Lulusan program studi ini akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Kajian Terorisme[sunting | sunting sumber]

Program Studi Kajian Terorisme adalah upaya pionir dari insan-insan akademik yang tergabung di Universitas Indonesia yang tergerak untuk menyelenggarakan program studi yang mampu membahas terorisme sebagai ancaman keamanan lintas batas terhadap entitas negara-bangsa. Kami meyakini bahwa Indonesia tidak sendiri dalam menghadapi ancaman terorisme dan organisasi terorisme tidak akan mencapai ancaman yang ada saat ini tanpa jaringan transnasional. Dahulu program studi ini bernaung di FISIP dikelola oleh Departemen Hubungan Internasional, kemudian Kajian Terorisme dialihkan dalam pengelolaan SKSG.

Kualifikasi Kompetensi Lulusan yang diharapkan :

  • Mampu menganalisis berbagai fenomena terorisme sebagai bagian penting dari studi keamanan dan memiliki kemampuan untuk merumuskan dan menerapkan kebijakan kontra-terorisme dan anti terorisme sebagai bagian penting dari pemahaman tentang perkembangan keamanan internasional pada abad ke 21.
  • Mampu menganalisis sejumlah kebijakan kontra-terorisme yang telah ada serta memberikan pemikiran kritis terhadap isi kebijakan tersebut sebagai bagian penting dari perumusan kebijakan dan strategi keamanan negara yang berhubungan dengan perkembangan keamanan internasional pada abad ke 21.
  • Mampu menganalisis pelaksanaan dari kegiatan kontra-terorisme dan memberikan pemikiran kritis terhadap proses dan hasil pelaksanaan kegiatan kontra-terorisme tersebut.
  • Mampu merumuskan berbagai pendekatan anti-terorisme yang lebih melandaskan diri pada pendekatan kultural, ekonomi dan sosial.
  • Mampu mengidentifikasi dan menginvestigasi sejumlah kasus terorisme dan perkembangan radikalisme di Indonesia serta di wilayah lain dimana ekdua fenomena tersebut saling berkaitan dan membentuk semacam jaringan internasional.

Lulusan program studi Kajian Terorisme akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Kajian Wilayah Amerika[sunting | sunting sumber]

Bangsa Amerika Serikat adalah bangsa yang penuh paradoks. Nilai-nilai, idealisme, karya dan sepak terjangnya di berbagai bidang banyak mempengaruhi dan menginspirasi dunia. Namun Amerika juga sering dianggap sebagai sumber berbagai pengaruh jelek: cenderung mendominasi bangsa lain, dan sekuler sehingga kurang mengindahkan nilai-nilai agama.

Namun sulit dimungkiri Amerika adalah bangsa yang sangat produktif di semua bidang; hasil-hasil karyanya menyebar ke seluruh dunia. Teknologi Amerika, lunak maupun keras, selalu terinovasi dan praktis digunakan semua orang karena manfaatnya. Kebudayaannya – kebudayaan pop, film, musik, drama, sastra, filsafat – dikonsumsi dunia. Begitu juga pemikiran, praktik, dan sistem mereka di bidang politik dan ekonomi.

Paradoks Amerika ini menimbulkan banyak pertanyaan. Apa sebenarnya yang membuat bangsa Amerika begitu kuat dan produktif? Bagaimana mereka berpikir dan berkreasi sehingga kebudayaan mereka memberi manfaat, mempengaruhi dan juga menginspirasi dunia? Mengapa mereka suka mendominasi bangsa lain? Bagaimana mereka menjadi sekuler? Apa yang terjadi dengan agama dan kehidupan beragama mereka? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini mendorong keinginan dan kebutuhan untuk mempelajari bangsa dan negara Amerika secara mendalam dengan pendekatan dari berbagai disiplin ilmu.

Program ini Kajian Wilayah Amerika dibentuk sejak tahun 1981 menawarkan program pendidikan pada jenjang magister dengan fokus pada Amerika Serikat dalam konteks global dengan pendekatan Kajian Amerika yang bersifat multidisiplin dan interdisiplin, dengan visi menjadi lembaga unggulan dalam pembelajaran, pendidikan, dan penelitian tentang Amerika Serikat dalam konteks global sebagai pendukung utama universitas riset bertaraf internasional.

Kompetensi lulusan program studi Kajian Wilayah Amerika:

  • Mampu mengelola penelitian, dan mengembangkan pemikiran kritis tentang fenomena-fenomena Amerika Serikat terkait isu-isu global dengan perspektif antarbudaya dan pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
  • Mampu menganalisis perkembangan masyarakat dan kebudayaan Amerika Serikat terkait dengan masalah ras, kelas, jender dan agama dengan persepektif antarbudaya.
  • Mampu menganalisis pemikiran dan perkembangan politik ekonomi Amerika Serikat dalam konteks global.
  • Mampu menganalisis perkembangan dialektika politik dan hukum Amerika Serikat dalam teori dan praktik.

Lulusan program studi Kajian Wilayah Amerika akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Kajian Wilayah Jepang[sunting | sunting sumber]

Program Magister di Wilayah Jepang Program Pascasarjana, Universitas Indonesia dibuka pada tahun 1990, dan telah meluluskan banyak ahli tingkat magister di bidang Kajian Wilayah Jepang. Program Studi Kajian Wilayah Jepang membahas kesatuan sosial-budaya Jepang sebagai objekkajian. Dalam konteks Kajian Wilayah Jepang, kajian bertujuan mengangkat masalah, fenomena kongkret yang muncul di ruang dan atau waktu tertentu dalam kesatuan sosial budaya Jepang. Program ini bermotif interdisipliner (antar bidang) adalah untuk memberikan kesempatan bagi para penggemar untuk menjadi ahli/master-tingkat berpendidikan dalam Studi Wilayah Jepang.

Lulusan program studi Kajian Wilayah Jepang akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam[sunting | sunting sumber]

Program Studi Timur Tengah dan Islam Program Pascasarjana Universitas Indonesia adalah program studi keilmuan yang bersifat interdisiplin dan berorientasi pada kajian ke-Islaman.

Politik dan Hubungan di Timur Tengah kurikulumnya diarahkan untuk mengembangkan keahlian di bidang politik, tata pemerintahan serta hubungan internasional di Timur Tengah.

Peminatan Kajian Islam kurikulumnya diarahkan untuk mengembangan keahlian dalam bidang Tasawuf

Ekonomi dan Keuangan Syariah, kurikulumnya diarahkan pada pengembangan keahlian di bidang ekonomi dan keuangan Islami. Pada semester tiga peserta dapat memfokuskan studinya dengan matakuliah pilihan: Kreativitas dan kewirausahaan Islami, Disain Produk Keuangan Islam, Kebijakan Publik Islam, Manajemen Ziswaf, Investasi Islam, Moneter Islam, ekonomi Pembangunan Islam, Manajemen Risiko Islam.

Kajian Islam dan Psikologi, kurikulumnya diarahkan pada pengembangan pemikiran tentang hubungan timbal balik antara Islam dengan psikologi dalam perspektif pemikiran yang utuh dan terintegrasi.

Lulusan program studi Kajian Timur Tengah dan Islam akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Kajian Wilayah Eropa[sunting | sunting sumber]

Program Studi Kajian Eropa menyelenggarakan pendidikan Pascasarjana Strata-2 (S-2) yang menghasilkan lulusan bergelar Magister Sains Kajian Eropa dengan profil: Mampu mengembangkan berbagai pemikiran tentang Eropa secara multidisipliner dan interdisipliner terkait hubungan antarnegara, keamanan, ekonomi, dan kehidupan sosial-budaya baik dalam perspektif nasional (Indonesia) maupun global; mampu membuat rekomendasi strategis terhadap kebijakan negara-negara Eropa untuk kepentingan Indonesia dengan menjunjung tinggi etika akademik dan integritas keilmuan; serta mampu mengembangkan Kajian Eropa berbasis riset, kemanusiaan, inovasi ilmu pengetahuan dan dinamika perubahan dunia.

Lulusan program studi Kajian Wilayah Eropa akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Doktor (S3)[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2021, SKSG UI membuka program studi doktor bidang Kajian Stratejik dan Global. Program S3 Kajian Stratejik dan Global menghimpun banyak kajian keilmuan dan riset, yaitu ketahanan nasional, kepolisian, terorisme, gender, kewilayahan, dan studi agama (Islam).

Akreditasi[sunting | sunting sumber]

Seluruh program studi PPS UI telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Republik Indonesia (BAN-PT).

Nomor Program Studi Jenjang Akreditasi Keterangan
1 Kajian Gender S2 A Amat Baik
2 Kajian Ketahanan Nasional S2 A Amat Baik
3 Kajian Terorisme S2 A Baik
4 Kajian Ilmu Kepolisian S2 A Amat Baik
5 Kajian Pengembangan Perkotaan S2 A Amat Baik
6 Kajian Wilayah Amerika S2 A Amat Baik
7 Kajian Wilayah Jepang S2 A Baik
8 Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam S2 A Baik
9 Kajian Wilayah Eropa S2 A Amat Baik

Sumber: Direktor Akreditasi BAN-PT[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2013 tentang Statuta Universitas Indonesia. Diakses 10 Maret 2015
  2. ^ Kembangkan Program Pascasarjana, UI membuka dua sekolah baru Diarsipkan 2017-02-02 di Wayback Machine. 9 program studi PPS UI dialihkan ke SKIL UI diantaranya S2 Kajian Ketahanan Nasional, S2 Kajian Ilmu Kepolisian, S2 Kajian Terorisme dan Keamanan Internasional, S2 Kajian Pengembangan Perkotaan, S2 Kajian Gender, S2 Kajian Wilayah Amerika, S2 Kajian Wilayah Eropa, S2 Kajian Wilayah Jepang, dan S2 Kajian Timur Tengah dan Islam.
  3. ^ Direktori Akreditasi Perguruan Tinggi di Indonesia Diarsipkan 2011-04-14 di Wayback Machine., Diakses 1 Januari 2017.