Sarinah
Loncat ke navigasi
Loncat ke pencarian
![]() | |
BUMN/Perseroan Terbatas | |
Industri | grosir, eceran |
Didirikan | 1963 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Soekarno |
Produk | Toserba |
Induk | Pemerintah Indonesia |
Situs web | www |
Gedung Sarinah | |
Lokasi | Jakarta, Indonesia |
Status | Selesai dibangun |
Penggunaan | Pusat perbelanjaan |
Ketinggian | |
---|---|
Antena/puncak | 74 meter (243 ft) |
Atap | 74,7 meter (245 ft) |
![]() |
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Sarinah. |
Sarinah adalah pusat perbelanjaan setinggi 74 meter dan 15 lantai yang terletak di Menteng, Jakarta. Gedung ini mulai dibangun pada tahun 1963 dan diresmikan pada tahun 1967 oleh Soekarno. Sarinah adalah pusat perbelanjaan pertama di Indonesia dan juga pencakar langit pertama di Jakarta. Nama Sarinah berasal dari nama pengasuh Soekarno pada masa kecil dan pertama digagas oleh Soekarno, menyusul lawatannya ke sejumlah negara yang sudah lebih dulu memiliki pusat belanja modern. Hal ini juga dimaksudkan Soekarno untuk membuat pusat perbelanjaan untuk memenuhi kebutuhan rakyat mendapatkan barang-barang murah tetapi dengan mutu yang bagus.
Lihat pula[sunting | sunting sumber]
- Algemeene Studie Club (ASC), (1926).
- Marhaenisme, (1926-1927).
- Perserikatan Nasional Indonesia, 4 Juli (1927).
- Fikiran Ra'jat, (1932).
- Pancasila, (1945).
- Manifesto politik, Undang-Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia (Manipol-Usdek), (1959).
- Games of the New Emerging Forces (Ganefo), (1962).
- Vivere pericoloso, (1964).
- Trisakti, (1964).
- Berdikari, (1965).
- Nawa Aksara, 22 Juni (1966).
- Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah, 17 Agustus (1966).
- De-Soekarnoisasi, (1967-1998).
- Nasonalisme, Agama, Komunisme, (1956)
- Conference of The New Emerging Forces (Conefo), 7 Januari (1965)
- Gerakan 30 September, 1 Oktober (1965)
- Surat Perintah Sebelas Maret, 11 Maret (1966)
- Daftar Presiden Indonesia