Paskalis Bruno Syukur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yang Mulia

Paskalis Bruno Syukur

Uskup Bogor
GerejaGereja Katolik Roma
Provinsi gerejawi
Jakarta
KeuskupanBogor
Penunjukan21 November 2013
(10 tahun, 157 hari)
PendahuluCosmas Michael Angkur, O.F.M.
Jabatan lainSekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia
Imamat
Tahbisan imam
2 Februari 1991
(33 tahun, 84 hari)
oleh Ignatius Harsono[1]
Tahbisan uskup
22 Februari 2014
(10 tahun, 64 hari)
oleh Cosmas Michael Angkur, O.F.M.
Informasi pribadi
Nama lahirPaskalis Bruno Syukur
Lahir17 Mei 1962 (umur 61)
Ranggu, Kuwus Barat, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
KewarganegaraanIndonesia
DenominasiKatolik Roma
KediamanJalan Kapten Muslihat 22 Paledang, Bogor Tengah, Bogor
Orang tuaYohanes Dani (Ayah)
Hilaria Kambaria (Ibu)
Jabatan sebelumnya
  • Wakil Ketua II KWI (2018—2021)
  • Ketua Komisi Kateketik KWI (2015—2018)
  • Definitor General O.F.M. wakil Asia–Oseania (2009—2013)
  • Provinsial OFM Indonesia (2001—2009)
AlmamaterSekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta
Fakultas Teologi Wedhabakti, Universitas Sanata Dharma
SemboyanMagnificat anima mea dominum (Lukas 1:46)
(Jiwaku memuliakan Tuhan)
LambangLambang Paskalis Bruno Syukur

Mgr. Paskalis Bruno Syukur, O.F.M. (lahir 17 Mei 1962) adalah Uskup Keuskupan Bogor dan merupakan imam Fransiskan.[2][3]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Mgr. Syukur menjalani pendidikan SMP dan SMA di Seminari Pius XII Kisol, Kabupaten Manggarai Timur, dimulai pada tahun 1975.[3][4][5]

Pada tahun 1981 ia mulai menjalani pendidikan novisiat yang menuju ke panggilan imamatnya dengan masuk menjadi anggota Ordo Saudara Dina di Papringan, Depok, Yogyakarta.[6] Ia novisiat pada 15 Juli 1982.[7] Setahun kemudian, pada 15 Juli 1983 ia melaksanakan profesi pertama.[7]

Pada tahun 1983, ia mulai menjalani studi filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta dan lulus sebagai sarjana muda (BA) filsafat pada tahun 1987 bersama sejumlah mahasiswa Yesuit.[6] Generasi Mgr. Syukur merupakan generasi terakhir mahasiswa STF yang harus menempuh ujian BA, sebelum dapat melanjutkan studi lanjut dalam bidang filsafat untuk memperoleh gelar doktorandus (Drs).[2][8]

Beberapa tahun setelah menjalani tahun–tahun orientasi pastoral, Mgr. Syukur melanjutkan dengan studi teologi di Fakultas Teologi Wedhabakti, Universitas Sanata Dharma di Kampus Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan, Sleman, Yogyakarta.[6]

Tahbisan dan karya[sunting | sunting sumber]

Mgr. Syukur melakukan profesi kekal pada 22 Januari 1989 dan menerima tahbisan imamat pada 2 Februari 1991,[7][9] di Paroki Santa Maria Ratu Para Malaikat, Cipanas, Jawa Barat dari Uskup Bogor, Mgr. Ignatius Harsono.[1] Sesudah tahbisan ia menerima tugas sebagai Pastor Pembantu di Paroki Moanemani, Keuskupan Jayapura, hingga tahun 1993.[4][9]

Ia kemudian bertugas untuk mempelajari spiritualitas Fransiskan di Universitas Kepausan Antonianum, Roma, Italia sejak tahun 1993 hingga 1996.[4][10]

Mgr. Syukur kemudian mendapat penugasan dari OFM Provinsi Indonesia sebagai magister novis untuk para frater calon OFM di Novisiat OFM di Depok, Jawa Barat pada tahun 1996 hingga tahun 2001,[11] sekaligus bertugas di Paroki Santo Herculanus, Depok.[12] Ia kemudian menjadi imam pendamping frater-frater di komunitas OFM dan menjadi anggota Dewan Provinsi OFM Indonesia.[11] Ia juga sempat menjadi Dewan Penasihat Keuskupan Agung Jakarta, semasa Mgr. Kardinal Julius Darmaatmadja, S.J. menjadi Uskup Agung dan Mgr. Ignatius Suharyo menjadi Uskup Agung Koajutor.[13]

Ia kemudian terpilih menjadi Provinsial OFM dalam Sidang Provinsi pada tahun 2001 dan bertugas hingga 2007,[14] dan kemudian terpilih kembali pada tahun 2007 hingga pada tahun 2009 ia diangkat menjadi Definitor General O.F.M. untuk wilayah Asia dan Oseania seperti India, Pakistan, Jepang, Australia-Selandia Baru, dan juga Indonesia, dan bertugas di Generalat OFM di Roma, Italia.[10]

Pada 21 November 2013, Paus Fransiskus menunjuknya sebagai Uskup Bogor, menggantikan Uskup sebelumnya, Mgr. Cosmas Michael Angkur, O.F.M., yang memasuki usia pensiun, yang pada hari itu pengunduran dirinya diterima.[15]

Ia ditahbiskan menjadi Uskup pada Sabtu, 22 Februari 2014, bertepatan dengan Pesta Takhta Santo Petrus, bertempat di Sentul International Convention Center, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.[16] Ia memilih mottonya sebagai Uskup, yakni "Magnificat anima mea dominum" yang berarti "Jiwaku memuliakan Tuhan" (Luk1:46),[17][18] yang merupakan awalan dari Kidung Maria (Magnificat), sebagai refleksi perjalanan hidup menggerejanya dan penghormatan terhadap Bunda Maria.[1] Dalam motto tersebut, terkandung penyerahan iman yang total terhadap penyelenggaraan karya Allah.[1] Bertindak sebagai Penahbis Utama adalah Uskup Bogor sebelumnya, Mgr. Cosmas Michael Angkur, O.F.M., dengan Uskup Ko-konsekrator Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta dan Mgr. Hubertus Leteng, Uskup Ruteng.[19][20]

Pada tanggal 25 Agustus 2014, Mgr Paskalis menjadi Uskup ko-konsekrator dalam pentahbisan Uskup Bandung, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C. bersama dengan Uskup Agung Semarang, Mgr. Johannes Pujasumarta. Dalam pentahbisan ini, Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta yang sebelumnya menjadi Administrator Apostolik Keuskupan Bandung, menjadi Uskup Penahbis Utama.

Mgr. Paskalis kini juga telah menjadi Ketua Komisi Kateketik KWI. Ia sangat mencintai anak muda, dan fokus pastoralnya kepada keluarga. Ia kini juga memberdayakan keuskupannya kepada katekis-katekis muda yang juga dari UNIKA Atma Jaya.

Pada 16 Oktober 2018, Mgr Paskalis bersama dengan Uskup Malang, Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm. menjadi Uskup Ko-konsekrator dalam penahbisan Mgr. Christophorus Tri Harsono sebagai Uskup Purwokerto. Bertindak sebagai Uskup Penahbis Utama adalah Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko.[21]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-07. Diakses tanggal 2014-01-07. 
  2. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-23. Diakses tanggal 2013-11-24. 
  3. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-24. Diakses tanggal 2013-11-24. 
  4. ^ a b c "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-24. Diakses tanggal 2013-11-24. 
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-25. Diakses tanggal 2013-11-24. 
  6. ^ a b c "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-24. Diakses tanggal 2013-11-24. 
  7. ^ a b c "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-03. Diakses tanggal 2013-11-24. 
  8. ^ http://www.keuskupanbogor.org/content/pastur-paskalis-bruno-syukur-ofm-uskup-baru-diosis-bogor
  9. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2013-11-24. 
  10. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-25. Diakses tanggal 2013-11-23. 
  11. ^ a b http://kupang.tribunnews.com/2013/11/24/sekilas-tentang-mgr-paskalis-bruno-syukur-ofm
  12. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-27. Diakses tanggal 2013-11-24. 
  13. ^ http://stanislauskostka.wordpress.com/2009/08/26/struktur-personalia-kaj-2/
  14. ^ http://kupang.tribunnews.com/2013/11/24/tahta-suci-pilih-pastor-paskalis-bruno-ofm-sebagai-uskup-bogor
  15. ^ http://www.fides.org/en/news/34746-ASIA_INDONESIA_Resignation_of_the_Bishop_of_Bogor_and_appointment_of_successor
  16. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-03. Diakses tanggal 2013-11-29. 
  17. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-01-07. Diakses tanggal 2014-01-07. 
  18. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-07. Diakses tanggal 2014-01-07. 
  19. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-10. Diakses tanggal 2014-02-21. 
  20. ^ http://www.beritasatu.com/nusantara/167596-ribuan-umat-katolik-hadiri-pentahbisan-uskup-bogor.html
  21. ^ https://tirto.id/uskup-baru-purwokerto-christophorus-tri-harsono-segera-ditahbiskan-c6C9

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Cosmas Michael Angkur, O.F.M.
Uskup Bogor
21 November 2013—kini
Petahana