Lompat ke isi

Nurul Arifin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nurul Arifin
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia
Mulai menjabat
1 Oktober 2019
Daerah pemilihanJawa Barat I
Masa jabatan
1 Oktober 2009 – 30 September 2014
Daerah pemilihanJawa Barat VII
Informasi pribadi
Lahir
Nurul Qomaril Arifin

18 Juli 1966 (umur 59)
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Partai politik  Golkar (2003—sekarang)
Suami/istri
(m. 1991)
Anak2
AlmamaterUniversitas Indonesia
Pekerjaan
  • Pemeran
  • politikus
Situs webSitus web resmi
IMDB: nm0034804 X: nurularifin66 Instagram: nurularifin42 Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Nurul Qomaril Arifin (lahir 18 Juli 1966) adalah seorang pemeran dan politikus Indonesia. Sebelum berkarier di dunia politik, ia dikenal sebagai seorang pemeran. Beberapa film layar lebar yang dibintanginya adalah Istana Kecantikan dan Pacar Ketinggalan Kereta (keduanya 1988), 2 dari 3 Laki-Laki (1989), serta Catatan Si Emon (1991). Aktingnya di empat film tersebut mendapatkan pujian kritis dan turut mengantarkannya memperoleh nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia, tiga di antaranya sebagai Aktris Terbaik dan satu sebagai Aktris Pendukung Terbaik. Saat ini, ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang terpilih dari Partai Golongan Karya dan menjabat sejak 1 Oktober 2019 hingga 1 Oktober 2024. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat posisi yang sama pada periode 2009—2014.

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Nurul Arifin lahir di Bandung pada tahun 1966. Pada waktu ia masih bersekolah di SMA Negeri 16 Bandung, Nurul telah meniti karier sebagai seorang aktris pada tahun 1984. Ketika ia lulus pada tahun 1985, ia kemudian terus menekuni kariernya sebagai aktris.

Pada tahun 1991, ia menikah dengan Mayong Suryo Laksono, wartawan dan redaktur Intisari. Pernikahan mereka sempat menjadi bahan perbincangan, mengingat mereka merupakan pasangan yang berbeda agama (Nurul merupakan seorang Muslim, sedangkan Mayong seorang Katolik).[1] Dari pernikahan tersebut, mereka memiliki 2 orang anak.

Nurul kembali melanjutkan pendidikannya ketika ia berkeinginan meniti karier politik. Ia meraih gelar sarjana ilmu politik di Universitas Indonesia pada tahun 2004. Tiga tahun kemudian, Nurul mendapat gelar magister ilmu politik di universitas yang sama pada tahun 2007.[1]

Karier sebagai aktris

[sunting | sunting sumber]

Nurul memulai kariernya sebagai aktris pada tahun 1984 dengan berperan dalam film Hati yang Perawan, yang disutradarai oleh Chaerul Umam. Namanya mulai dikenal masyarakat ketika ia membintangi film Naga Bonar dengan lawan mainnya, Deddy Mizwar, pada tahun 1987.[2] Ia juga dikenal membintangi beberapa film, seperti Istana Kecantikan, Pacar Ketinggalan Kereta, 2 dari 3 Laki-Laki, dan Catatan Si Emon. Ia sendiri mendapat penghargaan Festival Film Bandung untuk Pemeran Utama Wanita Terpuji pada tahun 1990 dalam perannya di film Kipas-Kipas Cari Angin.[3] Pada masanya, ia juga dikenal sebagai salah satu dari Gadis Warkop yang ikut membintangi beberapa peran wanita dalam film Warkop seperti Mana Bisa Tahan.[4]

Nurul juga berperan dalam berbagai sinetron televisi seperti Ada Ada Saja dan Aku Ingin Pulang.[3]

Karier politik

[sunting | sunting sumber]

Sebelum ia menjadi politikus, Nurul mulai melakukan kampanye penyalahgunaan narkoba. Aktivismenya tersebut kemudian berkembang menjadi kampanye kesadaran HIV/AIDS di Indonesia.[5] Ia menyatakan bahwa aktivismenya didasari pada banyaknya penderita terdampak penyakit tersebut adalah wanita dan anak-anak.[6] Atas upayanya dalam mengadvokasi korban penyalahgunaan narkoba, ia mendapat penghargaan dari Badan Narkotika Nasional sebagai Artis Peduli Narkoba pada tahun 2003.[7]

Untuk mewujudkan aktivismenya, ia kemudian menjadi kader Partai Golkar pada tahun 2003 untuk mengikuti pemilihan umum pada tahun 2004. Ia memilih bergabung dengan partai tersebut karena telah dijanjikan mendapat kursi legislatif.[8] Namun, pada pemilu tersebut, ia tidak terpilih sebagai anggota DPR karena sistem pemilu saat itu masih menggunakan sistem nomor urut tertutup, meski telah mendulang suara lebih dari 89.000 suara di dua kabupaten.[9] Ia sendiri kemudian terus melanjutkan aktivismenya dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai AIDS.[10][7]

Anggota DPR (2009–2014)

[sunting | sunting sumber]

Menjelang pelaksanaan pemilu tahun 2009, Nurul memutuskan untuk maju kembali sebagai anggota DPR untuk daerah pemilihan Jawa Barat VII. Dalam pemilu tersebut, ia terpilih setelah memperoleh 122.452 suara.[11] Ia kemudian duduk di Komisi II.[12]

Pada tahun 2014, Nurul gagal terpilih kembali menjadi anggota DPR setelah hanya mendulang 23.245 suara dari daerah pemilihannya.[13] Ia menyatakan bahwa kegagalannya diakibatkan oleh persaingan tidak sehat di antara sesama anggota partai. Ia sendiri memutuskan untuk kembali melaksanakan aktivismenya.[14]

Calon Wali Kota Bandung

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2017, Nurul memutuskan untuk menjadi calon Wali Kota Bandung menggantikan Ridwan Kamil. Nurul menyatakan bahwa ia ingin melanjutkan kerja Ridwan Kamil ketika terpilih menjadi wali kota.[15] Pencalonan tersebut disetujui oleh Partai Golkar,[16] di mana ia berpasangan dengan politikus Partai Demokrat, Chairul Yaqin Hidayat dan didukung oleh Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Persatuan Indonesia.[17] Nurul dan Chairul pada akhirnya gagal terpilih dalam pemilu setelah kalah dari pasangan Oded M. Danial dan Yana Mulyana yang memperoleh kira-kira 300.000 lebih banyak dari perolehan suara Nurul dan Chairul.[18]

Anggota DPR (2019–sekarang)

[sunting | sunting sumber]

Nurul kemudian terpilih kembali sebagai anggota DPR setelah memenangkan 35.713 suara[19] di daerah pemilihan Jawa Barat I dalam pemilihan umum tahun 2019.[20] Pada pemilu tahun 2024, ia kembali terpilih di daerah pemilihan yang sama dengan mendulang 63.197 suara.[21][22]

Filmografi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Peran Catatan
1984 Hati yang Perawan Diah
IQ 200
1985 Madu dan Racun Dinda
1986 Nagabonar Kirana
1987 Ayahku Aini
Harga Diri Anna
Kelabang Seribu Wulan Sari
Lupus: Tangkaplah Daku, Kau Kujitak Poppy
1988 Istana Kecantikan Siska
Gema Kampus 66 Arini
Malu Malu Mau Lisa
Pacar Ketinggalan Kereta Ipah
Saskia Kishi
1989 Sesaat dalam Pelukan
Kanan Kiri OK Vina
Dorce Sok Akrab
Hidup Semakin Panas Siska/Rini
Kemesraan Ayuni
2 dari 3 Laki-Laki Atik
Si Kabayan dan Gadis Kota Saribanon
Kipas-Kipas Cari Angin Ikah
Ketika Cinta Telah Berlalu Dewi
Kanan Kiri OK II Vina
Si Kabayan Saba Kota Saribanon
1990 Pagar Ayu Hana
Mana Bisa Tahan Windy
Curi-Curi Kesempatan Sonya
Antri Dong! Linda
Kanan Kiri OK III Vina
Jangan Bilang Siapa-Siapa
Gampang Gampang Susah
1991 Sudah Pasti Tahan Christin
Catatan Si Emon Prilly
Demi Cinta Belahlah Dadaku Halimah
Dari Pintu ke Pintu
1992 Boleh Dong Untung Terus
Pelangi di Nusa Laut Ratna
1994 Surat untuk Bidadari Berlian Merah
2002 Beth Suster Rehan
2010 Bahwa Cinta Itu Ada Ibu dosen
2025 Jadi Tuh Barang dagger Miranti
Kunci
Film yang belum dirilis untuk saat ini Menandakan film yang belum dirilis untuk saat ini

Serial televisi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Peran Catatan
1992—1996 Ada Ada Saja May
1995 Mody Juragan Kost
Opera Odol
1996 Aku, Perempuan dan Lelaki Itu
1996—1997 Abad 21 Sari
1997 Hantu Sok Usil Lolo
1999-2001 Aku Ingin Pulang
Si Jamin dan Si Joan
Tidak Semua Laki-Laki
2001 Jangan Ada Dusta Mira
2002 Sajadah Panjang

Penghargaan dan nominasi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Penghargaan Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
1988 Festival Film Indonesia Pemeran Utama Wanita Terbaik Istana Kecantikan Nominasi
1989 Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Pacar Ketinggalan Kereta Nominasi
1990 Pemeran Utama Wanita Terbaik 2 dari 3 Laki-Laki Nominasi
Festival Film Bandung Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop Kipas-Kipas Cari Angin Menang
1992 Festival Film Indonesia Pemeran Utama Wanita Terbaik Catatan Si Emon Nominasi

Sejarah elektoral

[sunting | sunting sumber]
Pemilu Lembaga legislatif Daerah pemilihan Partai politik Perolehan suara Hasil
2009 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Jawa Barat VII Partai Golongan Karya Tidak diketahui[23] checkY Terpilih
2014 23.245[24] N Tidak Terpilih
2019 Jawa Barat I 35.713[25] checkY Terpilih
2024 63.197 checkY Terpilih

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Mengenal Sosok Nurul Arifin, Legislator Golkar DPR Asal Jawa Barat". Politiknesia. 4 September 2022. Diakses tanggal 22 Oktober 2025.
  2. ^ Novanda, Regina (19 Agustus 2016). "Naga Bonar: Apa Kata Dunia?". Fimela. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  3. ^ a b Nursaniyah, Fitri (26 Januari 2022). "Profil Nurul Arifin, Aktris Senior yang Kini Menjabat sebagai Anggota DPR". Kompas. Diakses tanggal 23 Oktober 2025.
  4. ^ Lestari, Puput Puji (27 Januari 2022). "Mengenal Ibu Maura Magnalia, Nurul Arifin: Politisi yang Pernah Jadi Gadis Warkop DKI". VOI. Diakses tanggal 23 Oktober 2025.
  5. ^ "Nurul Arifin Kampanye AIDS". Liputan 6. 24 Februari 2003. Diakses tanggal 23 Oktober 2025.
  6. ^ Candraditya, Vincentius Jyestha (31 Oktober 2019). "Bermula dari Aktivis HIV/AIDS untuk Perempuan, Nurul Arifin Kini Anteng di Dunia Politik". Tribun News. Diakses tanggal 23 Oktober 2025.
  7. ^ a b Amri, Arfi Bambani; Adam, Mohammad (24 November 2008). "'Hati yang Perawan' di Jantung Politik". VIVA. Diakses tanggal 23 Oktober 2025.
  8. ^ "Nurul Arifin, Politik dan Pisah Ranjang". Liputan 6. 2 Agustus 2008. Diakses tanggal 23 Oktober 2025.
  9. ^ Qodir, Abdul (19 Maret 2013). "Tahun 2004 Nurul Arifin Raih Suara Terbanyak, Tapi Tak Lolos ke DPR". Tribun News. Diakses tanggal 23 Oktober 2025.
  10. ^ Sasongko, Darmadi (7 Mei 2026). "Nurul Arifin: 50% Penderita AIDS Meninggal". Kapan Lagi. Diakses tanggal 23 Oktober 2025.
  11. ^ "Anggota DPR Partai Golkar" (PDF). Komisi Pemilihan Umum. 2009. Diakses tanggal 25 Oktober 2025.
  12. ^ "Istri "Naga Bonar"di Komisi II DPR". Liputan6. 3 November 2009. Diakses tanggal 25 Oktober 2025.
  13. ^ Kurniawan, Wahyu (24 April 2014). "HASIL PEMILU 2014: Gagal ke Senayan, Nurul Arifin Pilih Bungkam". Espos News. Diakses tanggal 25 Oktober 2025.
  14. ^ Ramadhiani, Arimbi (28 April 2014). "Gagal ke Senayan, Nurul Arifin Curhat soal "Teman Makan Teman"". Kompas. Diakses tanggal 25 Oktober 2025.
  15. ^ Debora, Yantina (25 Juni 2017). "Nurul Arifin Siap Maju pada Pemilihan Wali Kota Bandung 2018". Tirto. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  16. ^ Wisnu (18 September 2017). "Golkar Terbitkan SK untuk Nurul Arifin yang Maju di Pilwakot Bandung". Aktual. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  17. ^ Rifzaldi, Riffi (10 Januari 2018). "Tiga Paslon Walikota Bandung Mendaftar ke KPU, Nurul - Chairul Pertama". TAGAR. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  18. ^ Siswadi, Anwar (6 Juli 2018). "Nurul Arifin Gagal Jadi Wali Kota Bandung". Tempo. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  19. ^ Ramdhani, Dendi; Belarminus, Robertus (13 Mei 2019). "Ini Perolehan Suara Para Artis di Dapil 'Neraka' Kota Bandung-Cimahi". Kompas. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  20. ^ Adil (16 Mei 2019). "Dua Kali Gagal Pemilu, Nurul Arifin Akhirnya Kembali ke DPR". JPNN. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  21. ^ Abdussalam, Muhamad Syarif (11 Maret 2024). "Suara Atalia Praratya dan Nurul Arifin Dongkrak Golkar: Jadi Juara di Dapil 1 Jabar Kalahkan PKS". Tribun Jabar. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  22. ^ Feisal, Rio (6 Maret 2024). "Nurul Arifin bersyukur Golkar raih dua kursi DPR RI di Dapil Jabar I". Antara News. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  23. ^ Suryanto, ed. (21 April 2009). "Nurul Arifin Gagal Raih Suara Terbanyak". ANTARA News. Antara. Diakses tanggal 24 Juli 2022.
  24. ^ Akuntono, Indra (2014-05-02). Sandro Gatra (ed.). "Nurul Arifin Diminta Tak Mengeluh Gagal Lolos ke Senayan". Kompas.com. Antara. Diakses tanggal 2022-07-24. ;
  25. ^ "Hasil Pemilu 2019". kpu.go.id. Diarsipkan dari asli tanggal 2021-10-20. Diakses tanggal 23 Mei 2022.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]