Kerajaan Alengka

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kerajaan Alengka atau Lanka (Sanskerta: लंका ; "lankā", berarti “pulau”) adalah nama sebuah kerajaan pada sebuah pulau di selatan India yang diperintah oleh Raja Rawana pada zaman Ramayana. Pada zaman sekarang, kerajaan tersebut dikenal dengan nama Sri Lanka. Kerajaan tersebut dibentengi oleh sebuah Plateau di antara tiga puncak gunung yang dikenal sebagai Gunung Trikuta. Puncak yang tertinggi dari gunung tersebut dikenal dengan puncak Adam. Ibu kota Kerajaan Alengka pada zaman kuno pernah dibakar oleh Hanuman.

Setelah Rawana dibunuh oleh Rama Ragawa, tahta kerajaan tersebut diserahkan kepada adik Rawana, Wibisana. Setelah itu, tahta kerajaan selalu dipegang oleh keturunannya, bahkan sampai pada zaman Mahabharata. Dalam kisah Mahabharata, Sahadewa mengunjungi negeri tersebut untuk mengambil upeti dalam rangka mendukung upacara Rajasuya yang diselenggarakan oleh Raja Yudistira.

Versi Pewayangan Jawa[sunting | sunting sumber]

Dalam pewayangan Jawa, kerajaan Alengka sering dieja dengan nama Ngalengkadiraja. Kerajaan ini identik dengan Rahwana, tokoh antagonis dalam Ramayana.

Raja Pertama[sunting | sunting sumber]

Raja pertama Alengka adalah Prabu Hiranyakasipu. Ia terlibat peperangan melawan Sri Maharaja Sunda, yaitu raja penjelmaan Batara Brahma. Hiranyakasipu akhirnya mati di tangan Sri Maharaja Suman, penjelmaan Batara Wisnu.

Hiranyakasipu kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Banjaranjali, yang menyerah kepada Brahma dan Wisnu.

Raja Terakhir[sunting | sunting sumber]

Raja terakhir Alengka adalah Rahwana. Karena ulahnya melakukan penculikan Sinta istri Rama, ia pun mengalami kehancuran. Sepeninggal Rahwana, takhta Raja Alengka jatuh ke tangan adiknya, yaitu Wibisana. Sesuai tradisi Jawa bahwa istana lama yang telah dirusak musuh pantang untuk ditempati, maka ia pun membangun istana baru bernama Singgelapura.

Sejak pemerintahan Wibisana, kerajaan Alengka pun berganti nama menjadi Kerajaan Singgelapura.