Kedokteran pencegahan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kedokteran preventif)
Vaksinasi merupakan salah satu upaya penting untuk mencegah penyakit

Kedokteran pencegahan (bahasa Inggris: preventive medicine atau preventive healthcare) atau profilaksis (berasal dari bahasa Yunani "προφύλαξις" untuk menjaga atau mencegah) adalah ilmu dan seni yang dilakukan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan mempromosikan kesehatan fisik dan mental.[1] Penyakit dan disabilitas dipengaruhi oleh faktor lingkungan, genetik, agen penyakit, dan pilihan gaya hidup dan merupakan proses dinamis yang dimulai sejak sebelum seseorang menyadari bahwa dirinya terpengaruh.

Setiap tahun, jutaan orang meninggal dunia akibat hal-hal yang sebenarnya dapat dicegah. Sebuah studi tahun 2004 menunjukkan bahwa sekitar setengah dari semua kematian di Amerika Serikat pada tahun 2000 disebabkan oleh perilaku dan paparan yang dapat dicegah.[2] Di antara penyebab utama kematian-kematian tersebut yakni penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan kronis, cedera yang tidak disengaja, diabetes melitus, dan penyakit menular tertentu. Studi tersebut juga memperkirakan bahwa 400.000 orang meninggal setiap tahun di Amerika Serikat karena pola makan yang buruk dan gaya hidup kurang bergerak.[2] Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dari sekitar 55 juta orang yang meninggal di seluruh dunia pada tahun 2019, tiga perempat dari mereka meninggal akibat penyakit tidak menular, termasuk penyakit jantung koroner, strok, dan penyakit paru obstruktif kronis.[3] Kedokteran preventif menjadi hal yang sangat penting karena meningkatnya prevalensi penyakit kronis dan kematian akibat penyakit-penyakit ini di seluruh dunia.

Ada banyak upaya pencegahan penyakit, salah satunya adalah mencegah remaja merokok melalui pemberian informasi.[4] Baik orang dewasa maupun anak-anak disarankan untuk mengunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan rutin—walaupun mereka merasa sehat—untuk melakukan penapisan penyakit, mengidentifikasi faktor risiko penyakit, mendiskusikan perilaku gaya hidup sehat dan seimbang, mengikuti perkembangan imunisasi dan termasuk pemberian ulangnya, serta menjaga hubungan baik dengan penyedia layanan kesehatan.[5] Contoh pemeriksaan yang umum dilakukan yaitu pemeriksaan tekanan darah (untuk mendeteksi hipertensi), gula darah (mendeteksi hiperglikemia yang merupakan faktor risiko diabetes mellitus), kolesterol darah, penapisan kanker (misalnya kanker serviks, payudara, dan usus besar), depresi dan gangguan jiwa, penyakit menular seksual seperti sifilis, gonore, dan infeksi HIV. Tes genetik juga dapat dilakukan untuk deteksi dini mutasi yang menyebabkan penyakit genetik atau kecenderungan penyakit tertentu seperti kanker payudara atau ovarium. Namun, langkah-langkah ini sering kali memerlukan biaya yang tidak terjangkau oleh setiap orang dan efektivitas biaya yang dikeluarkan untuk tindakan-tindakan preventif masih menjadi topik perdebatan.[6][7]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Leavell, Hugh Rodman; Clark, E. Gurney (1979). Preventive medicine for the doctor in his community : an epidemiologic approach (edisi ke-3). Huntington, N.Y.: Robert E. Krieger Publishing Company. ISBN 0-88275-815-2. OCLC 4492921. the science and art of preventing disease, prolonging life, and promoting physical and mental health and efficiency 
  2. ^ a b Mokdad, Ali H. (2004). "Actual Causes of Death in the United States, 2000". JAMA. 291 (10): 1238. doi:10.1001/jama.291.10.1238. ISSN 0098-7484. 
  3. ^ "The top 10 causes of death". WHO. 9 Desember 2020. Diakses tanggal 11 Juni 2021. 
  4. ^ Thrul, Johannes; Bühler, Anneke; Herth, Felix J.F. (2014). "Prevention of teenage smoking through negative information giving, a cluster randomized controlled trial". Drugs: Education, Prevention and Policy. 21 (1): 35–42. doi:10.3109/09687637.2013.798264. ISSN 0968-7637. 
  5. ^ "Preventive health care". Medline Plus. Diakses tanggal 11 Juni 2021. 
  6. ^ Maciosek, Michael V.; Coffield, Ashley B.; Flottemesch, Thomas J.; Edwards, Nichol M.; Solberg, Leif I. (2010). "Greater Use Of Preventive Services In U.S. Health Care Could Save Lives At Little Or No Cost". Health Affairs. 29 (9): 1656–1660. doi:10.1377/hlthaff.2008.0701. ISSN 0278-2715. 
  7. ^ Cohen, Joshua T.; Neumann, Peter J.; Weinstein, Milton C. (2008). "Does Preventive Care Save Money? Health Economics and the Presidential Candidates". New England Journal of Medicine. 358 (7): 661–663. doi:10.1056/NEJMp0708558. ISSN 0028-4793.