Lompat ke isi

Gereja Pantekosta Pusat Surabaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gereja Pantekosta Pusat Surabaya
Logo GPPS
PenggolonganProtestan
Pemimpin[Ketua Umum] Pdt. DR. R.F Martino
WilayahIndonesia
Didirikan25 Februari 1964
Jawa Timur
Terpisah dariGPdI
Umat36.000 jemaat

Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (disingkat GPPS; dalam bahasa Inggris disebut "Surabaya Centre Pentacostal Church" atau disingkat "SCPC") adalah sinode gereja Kristen Protestan di Indonesia yang berpusat di Jalan Bromo I/3, Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Sejarah Berdiri

[sunting | sunting sumber]

GPPS didirikan pada 25 Februari 1964 dan berpusat di Surabaya, yang hadir untuk memperhatikan kepentingan agama Kristen pada umumnya, dan gereja-gereja aliran Pantekosta pada khususnya. Selain memberitakan Injil, GPPS juga mendirikan sekolah Alkitab dan sekolah-sekolah Kristen.

Pdt. Ishak Lew Lewi Santoso (lahir di Kanton, Tiongkok tahun 1907) datang ke Indonesia sebagai pedagang. Dan sebagai pedagang ia mengenal provinsi Jawa Timur, khususnya kota Surabaya. Ia mengenal kondisi orang-orang perantauan di Indonesia. Dengan kemampuan bahasa yang sangat sederhana ia belajar berkomunikasi dan mengenal budaya dan masyarakat Indonesia di sekitarnya. Sebagai pedagang yang ulet, tahan uji, dan pekerja keras, ia berhasil dalam usahanya. Alam masyarakat dan budaya Indonesia memberikan tempat yang sangat istimewa di dalam hatinya, terbukti ia berkeinginan tinggal di Indonesia selamanya.

Dalam pergumulan perdagangan dan usahanya, ternyata bahwa Tuhan mempunyai maksud lain dalam hidupnya, yang kemudian membangunkan jiwa pengabdian dalam pelayanannya bagi Allah dan untuk Allah. Dalam hal ini, kehadiran Ibu Rebeka sebagai pendamping yang sangat berperan dalam hidupnya. Bapak Ishak Lew Lewi Santoso bertobat pada tahun 1933 dan menjadi jemaat di GPdI di Jl. Rajawali, Surabaya, yang digembalakan oleh Pdt. Mamahit.

Perjumpaannya dengan Bapak Ev. Van Gessel (alm) telah mengubah seluruh perjalanan hidupnya. Jiwa dagang yang semula dimilikinya telah diubah menjadi seorang hamba Tuhan yang siap menyerahkan segala-galanya bagi pekerjaan Tuhan.

Pada tahun 1942, ia mulai membuka pos-pos Pengabaran Injil di daerah Jawa Timur seperti: Sepanjang, Malang, Lawang, Madiun, Krian dan kemudian di Surabaya.

Pada tahun 1946 berdirilah sidang Tuhan dengan nama Geredja Pantekosta di Indonesia Tjabang Sawahan Surabaja (dialihkan dalam ejaan baru menjadi: Gereja Pantekosta di Indonesia Cabang Sawahan Surabaya).

Seiring berlalunya waktu, situasi dan kondisi, Gereja Pantekosta Sawahan mulai menunjukkan kevaliditasannya sebagai tubuh Kristus yang berfungsi untuk membawa banyak orang kepada pengenalan akan Yesus Kristus dan kebenaranNya. Kebangunan rohani disertai tanda-tanda ajaib dan mujizat serta kuasa Allah yang menyertainya, di iringi dengan perjuangan dan pergumulan yang luar biasa, maka apa yang ditanam membuahkan hasilnya.

Dalam usianya yang sudah lanjut, ia masih menggembalakan lebih 36.000 anggota jemaat GPPS di Surabaya, memimpin lembaga-lembaga sosial dan pendidikan, dan menjabat sebagai Ketua Umum Majelis besar GPPS se-Indonesia.

Pimpinan Pusat

[sunting | sunting sumber]

Struktur kepengurusan MP GPPS masa bakti 2014-2018 (berdasarkan Sidang Raya XVIII GPPS, 23-26 September 2014 di Malang, Jawa Timur)::[1]

  • Ketua Umum: Pdt. Dr. Sewie Elia Huang
  • Ketua I: Pdt. DR. RF. Martino
  • Ketua II: Pdt. Dr. Paul Zaitun, M.Pdk
  • Ketua III: Pdt. Ishak Darmawan
  • Sekretaris Umum: Pdt. Yohanes Effendi Setiadarma, M.BS
  • Sekretaris: Pdt. Joko Waluyo, M.Div
  • Bendahara Umum: Pdt. DR. Petrus CN
  • Bendahara: Pdt. Samuel Agung Santoso; M.Th
  • Anggota:
    • Pdt. Kornelius JE. Rorie
    • Pdt. Paulus Goa Mithe
    • Pdt. Dr. David Silalahi
    • Pdt. Adrian Lukas Manikome
    • Pdt. Ir. Yonathan Biantoro
    • Pdt. Marvel Rawung, S.Th
    • Pdt. Japikir Lumban Raja, S.Th.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Situs MP GPPS". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-06. Diakses tanggal 2014-11-17. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]