Lompat ke isi

Daiichi Sankyo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Daiichi Sankyo Co. Ltd.
Nama asli
第一三共株式会社
Nama latin
Daiichi Sankyō kabushiki gaisha
Jenis perusahaan
Publik
Kode emitenTYO: 4568
Komponen TOPIX Large 70
Komponen TOPIX 100
Komponen Nikkei 225
IndustriFarmasi
Pendahulu
Didirikan2005; 20 tahun lalu (2005), di Tokyo, Jepang (melalui penggabungan)
Kantor pusatDaiichi Sankyo Building A/B 3-5-1, Nihonbashi-honcho, Chūō-ku, Tokyo 103–8426, Jepang
Tokoh kunci
  • Sunao Manabe (Direktur Representatif dan CEO)
  • Hiroyuki Okuzawa (Direktur Representatif, Presiden, dan COO)[1]
  • Ken Keller (Presiden dan CEO, Daiichi Sankyo, Inc.)[2]
Produk
PendapatanKenaikan US$9,44 miliar (FY 2022)
Kenaikan US$812 juta (FY 2022)[3]
Karyawan
17.435 (Mei 2023)[4]
Situs webwww.daiichisankyo.com
Catatan kaki / referensi
[5] Facebook: daiichisankyoJP X: daiichisankyojp Instagram: daiichisankyojp Modifica els identificadors a Wikidata

Daiichi Sankyo Co. Ltd. (Jepang: 第一三共株式会社, Hepburn: Daiichi Sankyō Kabushiki-gaisha) adalah perusahaan farmasi terbesar kedua di Jepang. Perusahaan ini mencatatkan pendapatan sebesar JPY1,278 triliun pada tahun 2022.[3] Perusahaan ini adalah pemilik dari American Regent.

Daiichi Sankyo, Inc. (DSI) mulai beroperasi di Amerika Serikat pada tahun 2006 dengan kantor pusat di Basking Ridge, New Jersey. Sementara Daiichi Sankyo Europe, GmbH (DSE) berkantor pusat di Munich, Jerman.

Daiichi Sankyo didirikan pada tahun 2005 melalui penggabungan antara Sankyo Co. Ltd. (三共株式会社, Sankyō Kabushiki Kaisha) dan Daiichi Pharmaceutical Co. Ltd. (第一製薬株式会社, Daiichi Seiyaku Kabushiki Kaisha).

Sankyo Co., Ltd. didirikan oleh Jokichi Takamine, yang mematenkan isolasi adrenalin.[6][7] Takamine pun menjadi presiden dari Sankyo Co., Ltd mulai bulan Maret 1913 hingga Juli 1922.[8]

Pada tahun 1990, Sankyo mengakuisisi Luitpold-Werk Group asal Munich, Jerman.[9] Pada tahun 2019, Luitpold mengubah namanya menjadi American Regent.[10] American Regent kini berkantor pusat di Amerika Serikat.[11][12]

Pada tahun 2006, Daiichi Sankyo mengakuisisi Zepharma, unit obat bebas dari Astellas Pharma. Pada tanggal 10 Juni 2008, perusahaan ini setuju untuk mengambil alih 64% saham Ranbaxy asal India dengan harga sekitar $4,6 miliar.[13][14]

Pada bulan Juni 2008, perusahaan ini mengakuisisi U3 Pharma yang memproduksi antibodi anti-HER3.[15] U3 Pharma kemudian dibubarkan pada tahun 2015.[16]

Pada tanggal 4 April 2011, perusahaan ini menyelesaikan akuisisi terhadap Plexxikon asal Berkeley, California dengan harga $805 juta dan tambahan $130 juta jika Vemurafenib sukses. Vemurafenib adalah sebuah obat oral baru yang menargetkan mutasi BRAF onkogenik yang terdapat pada sekitar separuh dari kanker melanoma dan sekitar 8% dari semua tumor padat. Daiichi Sankyo juga tetap memegang hak promosi atas obat yang dilisensikan oleh Roche di Amerika Serikat.[17] Plexxikon kemudian dibubarkan pada tahun 2022,[18] karena Daiichi Sankyo memutuskan untuk fokus pada terapi konjugat antibodi-obat.[19]

Pada tanggal 7 April 2014, Daiichi Sankyo mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui rencana akuisisi 100% saham Ranbaxy oleh Sun Pharma. Pada tanggal 29 September 2014, Daiichi Sankyo setuju untuk mengakuisisi Ambit Biosciences dengan harga sekitar $410 juta. Produk dari Ambit Biosciences antara lain adalah quizartinib.[20] Pada tanggal 20 April 2015, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka telah menjual 8,9% saham Sun Pharmaceutical Industries yang mereka dapat saat mengakuisisi Ranbaxy dengan harga $3,2 miliar.[21]

Pada tahun 2018, perusahaan ini menjual 41 produknya di Jepang ke Alfresa Holdings Corporation dengan harga JPY 4,2 miliar agar dapat lebih fokus pada onkologi.[22] Pada bulan Oktober 2019, perusahaan ini mengakuisisi ramosetron, nicardipine, dan barnidipine dari Astellas Pharma.[23]

Pada bulan Januari 2020, nilai pasar dari perusahaan ini naik menjadi lebih dari JPY 5 triliun setelah Food and Drug Administration menyetujui Enhertu,[24] sebuah konjugat antibodi-obat untuk pengobatan kanker.[25] Daiichi Sankyo mengembangkan Enhertu melalui kerja sama dengan AstraZeneca,[24] yang pada bulan Maret 2019 setuju membayar $6,9 miliar ke Daiichi Sankyo agar dapat memperoleh bagian dari penjualan Enhertu.[26][27]

Berikut ini ilustrasi dari sejumlah penggabungan dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan ini dan pendahulunya:

Daiichi Sankyo
Daiichi Sankyo

Sankyo Co. Ltd.

Daiichi Pharmaceutical Co. Ltd.

Zepharma
(2006)

Ranbaxy Laboratories
(2008)

U3 Pharma
(2008)

Plexxikon
(2011)

Ambit Biosciences
(Acq 2014)

Penyuapan, 2015

[sunting | sunting sumber]

Hingga tahun 2015, Daiichi Sankyo "diawasi ketat" setelah mengajukan perdamaian atas pembayaran remunerasi ke dokter yang melanggar Undang-Undang Klaim Palsu.[28]

Daiichi Sankyo setuju untuk membayar $39 juta ke pemerintah Amerika Serikat dan Medicaid untuk berdamai atas tuduhan dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat terkait penyuapan ke dokter.[28] Sebelumnya, sebagai bagian dari programnya mulai tahun 2005 hingga 2011, Daiichi Sankyo membayar suap untuk membujuk dokter agar meresepkan obat buatan Daiichi Sankyo, seperti Azor, Benicar, Tribenzor, dan Welchol.[28] Suap tersebut diduga diberikan kepada dokter, bahkan jika dokter tersebut membicarakan topik yang sama berulang kali dalam acara makan malam yang dibiayai oleh Daiichi, atau hanya membicarakan topik tersebut di kantornya. Makan malam tersebut juga sangat mewah, sehingga melampaui batasan dari Daiichi Sankyo sendiri sebesar $140 per orang.[28]

Berikut ini sejumlah produk dari perusahaan ini:[29]

Onkologi

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. "Our Leadership - Our Mission & Strengths - About Us". Daiichi Sankyo. Diakses tanggal 13 April 2023.
  2. "Corporate Management Information". Daiichi Sankyo US. Diakses tanggal 13 April 2023.
  3. 1 2 "Consolidated Financial Results for Year Ended March 31, 2023 (Fiscal 2022)" (PDF). Daiichi Sankyo. 27 April 2023. Diakses tanggal 18 May 2023.
  4. "About Us". Daiichi Sankyo. Diakses tanggal 15 May 2023.
  5. "Value Report 2020" (PDF). Daiichi Sankyo Group. 31 March 2020. hlm. 45. Diakses tanggal 30 November 2020.
  6. Bennett, Joan. "The Time Line: Adrenalin and cherry trees". pubs.acs.org. Diakses tanggal 24 January 2016.
  7. Kawakami, K. K. (1928). Jokichi Takamine: A Record of his American Achievements. New York: William Edwin Rudge.
  8. "13th Takamine Memorial Daiichi Sankyo Prize Winner Announced - Media & Investors - Daiichi Sankyo". www.daiichisankyo.com. Diakses tanggal 24 January 2016.
  9. "Sankyo Buys Drug Maker". The New York Times. 19 January 1990. Diakses tanggal 17 December 2020.
  10. "Luitpold Pharmaceuticals Renamed American Regent". American Pharmaceutical Review. 2 January 2019. Diakses tanggal 17 December 2020.
  11. "Daiichi Sankyo creates new biz unit for oncology". BioSpectrum Asia. 13 November 2020. Diakses tanggal 17 December 2020.
  12. "Leadership Transitions Upcoming at Daiichi Sankyo, American Regent". PharmaLive. 7 December 2020. Diakses tanggal 17 December 2020.
  13. "Ranbaxy-Daiichi marriage: Implications for Indian pharma". June 11, 2008. Diakses tanggal April 29, 2014.
  14. "Ranbaxy promoters to sell stake to Japan's Daiichi". June 11, 2008. Diakses tanggal April 29, 2014.
  15. "Daiichi Sankyo Intends to Purchase U3 Pharma for Roughly $236M". Genetic Engineering & Biotechnology News. Mary Ann Liebert, Inc. May 21, 2008. Diakses tanggal July 6, 2008.
  16. White, Victoria (1 December 2015). "Daiichi Sankyo to close research subsidiary U3 Pharma". Drug Target Review. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2021-05-20. Diakses tanggal 1 December 2020.
  17. "Daiichi Sankyo To Acquire Plexxikon". Plexxikon. February 28, 2011. Diarsipkan dari asli tanggal 2011-03-06. Diakses tanggal April 29, 2014.
  18. Wells, Madeline (2022-01-12). "South SF company bought for $800 million is being shut down". SFGATE (dalam bahasa American English). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2022-01-12.
  19. Taylor, Nick P. (2022-01-12). "Daiichi axes 60-person Plexxikon R&D facility in California to free up cash for ADC development". Fierce Biotech (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2022-01-12.
  20. "GEN - News Highlights:Daiichi Sankyo to Acquire Ambit Biosciences for Up to $410M". GEN. 2014-09-29.
  21. "GEN - News Highlights:Daiichi Sankyo Sells Off Stake in Sun Pharma". GEN. 2015-04-21.
  22. "Daiichi Sankyo splits to offload old assets and focus on oncology ambition". The Pharma Letter. 1 August 2018. Diakses tanggal 1 December 2020.
  23. "Daiichi Sankyo buys three drugs to boost presence in Asia". The Pharma Letter. 15 October 2019. Diakses tanggal 1 December 2020.
  24. 1 2 Takada, Noriyuki; Kawana, Yukihiro; Sakabe, Yoshinaru (28 January 2020). "Daiichi Sankyo harnesses 'old' R&D to strike cancer drug gold". Nikkei Asia. Diakses tanggal 1 December 2020.
  25. Matsuyama, Kanoko (16 June 2019). "Drug devised to replace chemotherapy may reshape cancer care". The Japan Times. Diakses tanggal 1 December 2020.
  26. Terry, Mark (29 March 2019). "AstraZeneca and Daiichi Sankyo Sign $6.9 Billion Deal for a Single Cancer Drug". BioSpace. Diakses tanggal 1 December 2020.
  27. Tatelbaum, Julianna (29 March 2019). "Global pharma giant AstraZeneca strikes $6.9 billion deal to expand cancer portfolio". CNBC. Diakses tanggal 1 December 2020.
  28. 1 2 3 4 "Daiichi Sankyo Inc. Agrees to Pay $39 Million to Settle Kickback Allegations Under the False Claims Act". Office of Public Affairs. U.S. Department of Justice. 2015-01-09. Diakses tanggal 2016-04-06. Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
  29. "Products - Daiichi Sankyo". Daiichi Sankyo. Diakses tanggal June 15, 2021.
  30. "AZ, Daiichi Sankyo get early okay for DS-8201, now named Enhertu". PMLive. 23 December 2019. Diakses tanggal 3 December 2020.
  31. "Dual EZH1 and EZH2 inhibitor Ezharmia launched in Japan". The Pharma Letter. 20 December 2022. Diakses tanggal 13 April 2023.
  32. Taylor, Phil (5 August 2019). "Daiichi Sankyo's pexidartinib is first FDA-approved drug for rare tumour". Pharma Phorum. Diakses tanggal 3 December 2020.
  33. Idrus, Amirah Al (21 June 2019). "FDA nixes Daiichi's blood cancer drug quizartinib after Japanese regulators wave it through". Fierce Biotech. Diakses tanggal 3 December 2020.
  34. "VANFLYTA (quizartinib), FDA Approved in the U.S. for Newly Diagnosed FLT3-ITD Positive Acute Myeloid Leukemia, Available at Biologics by McKesson | McKesson". www.mckesson.com. Diakses tanggal 2023-08-07.
  35. "First-in-class skin cancer drug approved". PMLive (dalam bahasa Inggris). 18 August 2011. Diakses tanggal 13 May 2021.
  36. "Products". Daiichi Sankyo. Diakses tanggal 2 December 2020.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]