Daftar kecelakaan dan insiden pesawat penumpang di Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Berikut adalah daftar kecelakaan pesawat penumpang di Indonesia.

1967[sunting | sunting sumber]

1971[sunting | sunting sumber]

1972[sunting | sunting sumber]

1974[sunting | sunting sumber]

  • 7 September: Garuda Indonesia, dengan registrasi PK-GFJ, jatuh saat mendarat di bandar udara Branti, Tanjung Karang, Lampung, akibat cuaca buruk. Dari jumlah 3 awak dan 33 orang penumpang, seluruh awak dan 30 penumpang tewas, 3 orang selamat

1975[sunting | sunting sumber]

1979[sunting | sunting sumber]

  • 11 Juli: Pesawat Fokker F-28 Garuda Indonesia (nomor penerbangan tidak diketahui) dengan registrasi PK-GVE terbang dari Bandara Mahmud Badaruddin II, Palembang menuju Medan dipiloti Kepten A.E. Lontoh menabrak dinding Gunung Pertektekan, anak Gunung Sibayak dalam pendekatan untuk mendarat di Bandara Polonia, Medan. Kesemua 4 awak dan 57 penumpangnya tewas.

1981[sunting | sunting sumber]

  • 28 Maret: Garuda Indonesia Penerbangan 206 dengan rute dari pelabuhan udara sipil Talangbetutu, Palembang ke Bandara Polonia, Medan mengalami insiden pembajakan pesawat oleh lima orang teroris yang dipimpin Imran bin Muhammad Zein, dan mengidentifikasi diri sebagai anggota kelompok Islam ekstremis "Komando Jihad". Dua awak, termasuk pilot, tewas dalam insiden ini. Insiden ini menjadi peristiwa terorisme bermotif "jihad" pertama yang menimpa Indonesia dan satu-satunya dalam sejarah maskapai penerbangan Indonesia. Insiden ini kemudian dikenal dengan sebutan "Peristiwa Woyla"

1982[sunting | sunting sumber]

1987[sunting | sunting sumber]

1992[sunting | sunting sumber]

1994[sunting | sunting sumber]

1995[sunting | sunting sumber]

1996[sunting | sunting sumber]

1997[sunting | sunting sumber]

2002[sunting | sunting sumber]

2004[sunting | sunting sumber]

2005[sunting | sunting sumber]

2007[sunting | sunting sumber]

2008[sunting | sunting sumber]

2009[sunting | sunting sumber]

2010[sunting | sunting sumber]

2011[sunting | sunting sumber]

2012[sunting | sunting sumber]

2014[sunting | sunting sumber]

2015[sunting | sunting sumber]

2018[sunting | sunting sumber]

2021[sunting | sunting sumber]

Pesawat sewaan[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah pesawat milik maskapai asing yang disewa oleh maskapai Indonesia dan jatuh di luar wilayah Indonesia:

  • 4 Desember 1974 - Martinair Penerbangan 138, penerbangan sewaan dari Surabaya, Indonesia ke Kolombo, Sri Lanka. Pesawat ini dioperasikan atas nama Garuda Indonesia. Pada tanggal 4 Desember 1974, pesawat yang sudah dekat dengan bandara itu (tinggal lima belas menit lagi mendarat di Bandar Udara Internasional Bandaranaike) menabrak sebuah bukit sebelum sempat mendarat dan menewaskan seluruh penumpangnya, 182 jamaah haji Indonesia menuju Mekkah dan 9 awak.
  • 15 November 1978 - Icelandic Airlines Penerbangan 001, sebuah penerbangan sewaan, jatuh pada tanggal 15 November 1978 saat mendekati landasan pacu bandara internasional Colombo, Sri Lanka. Jatuhnya Douglas DC-8 ini menewaskan 8 dari 13 awak Islandia, 5 awak cadangan dan 170 jamaah Haji dari Kalimantan Selatan, Indonesia, dari total 262 penumpang dan awak pesawat. Laporan resmi otoritas Sri Lanka menyebutkan bahwa kemungkinan penyebab jatuhnya pesawat ini adalah awak pesawat gagal mengikuti prosedur pendekatan.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • Sudibyo, Dudi (2011). Aviapedia Ensiklopedia Umum Penerbangan. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. ISBN 978-909-709-547-5.  (Indonesia)