Augustus (gelar)
Artikel ini adalah bagian dari seri Politik dan Ketatanegaraan Romawi Kuno |
Zaman |
|
Konstitusi Romawi |
Preseden dan Hukum |
|
Sidang-Sidang Rakyat |
Magistratus |
Magistratus Luar Biasa |
Gelar dan Pangkat |
Augustus (Latin: Augustus) adalah gelar kehormatan yang diberikan oleh Senat Romawi kepada Gaius Octavius pada 16 Januari 27 SM, yang menandai dimulainya Kekaisaran Romawi dan berakhirnya Republik Romawi. Octavianus, sebagai penerima pertama gelar ini, kemudian dikenal sebagai Kaisar Augustus, pendiri dinasti Julio-Claudian dan kaisar pertama Romawi.
Etimologi dan Makna
[sunting | sunting sumber]Kata "Augustus" berasal dari bahasa Latin, yang berarti "yang dimuliakan" atau "yang agung." Gelar ini memiliki konotasi religius yang mendalam, merujuk pada sesuatu yang sakral dan terhubung dengan kehendak para dewa. Dengan menerima gelar ini, Octavianus tidak hanya mendapatkan legitimasi politik tetapi juga status yang lebih tinggi yang menghubungkannya dengan keagungan dan ketuhanan.
Sejarah Penggunaan
[sunting | sunting sumber]Gelar Augustus pertama kali diberikan kepada Octavianus sebagai bagian dari kompromi politik antara dirinya dan Senat Romawi. Setelah mengalahkan Markus Antonius dan Kleopatra dalam Pertempuran Actium pada 31 SM, Octavianus menjadi penguasa tunggal Romawi. Sebagai bentuk rekonsiliasi dengan institusi republik yang sudah lama berdiri, ia mengembalikan kekuasaan formalnya kepada Senat dan rakyat Romawi, tetapi Senat, sebagai tanda pengakuan dan penghormatan, mengangkatnya dengan gelar Augustus. Dengan gelar ini, Augustus secara resmi menjadi kepala negara, dengan kekuasaan yang besar namun terselubung dalam lembaga-lembaga tradisional Romawi.
Kekuasaan dan Pengaruh
[sunting | sunting sumber]Meskipun gelar Augustus tidak memberikan kekuasaan formal tambahan, gelar ini membawa pengaruh simbolis yang besar. Augustus menggunakan gelar ini untuk memperkuat citranya sebagai pelindung Roma dan pembawa kedamaian, sebuah peran yang sangat diidamkan setelah bertahun-tahun perang saudara. Kekuasaan Augustus diperluas dengan wewenang tribunicia potestas (kekuasaan tribun rakyat) dan imperium proconsulare maius (kekuasaan militer tertinggi), yang memberikan kendali atas pasukan dan provinsi Romawi.
Selama masa pemerintahannya, Augustus mengukuhkan fondasi Kekaisaran Romawi dan mengawali era yang dikenal sebagai Pax Romana (Perdamaian Romawi), periode stabilitas dan kemakmuran yang berlangsung lebih dari dua abad.
Pewarisan Gelar
[sunting | sunting sumber]Setelah kematian Augustus pada 14 M, gelar ini diteruskan kepada para penerusnya, dimulai dengan anak angkatnya, Tiberius. Gelar Augustus kemudian menjadi bagian integral dari titel resmi setiap kaisar Romawi, baik di Roma maupun di Kekaisaran Bizantium. Di Bizantium, gelar ini tetap digunakan hingga abad ke-7, dan menjadi preseden bagi penggunaan gelar-gelar kekaisaran di Eropa pada masa berikutnya.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Suetonius, The Lives of the Twelve Caesars.
- Tacitus, Annals.
- Syme, Ronald, The Roman Revolution. Oxford University Press, 1939.
- Goldsworthy, Adrian, Augustus: First Emperor of Rome. Yale University Press, 2014.
Lihat Juga
[sunting | sunting sumber]