Andai Ia Tahu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Andai Ia Tahu
SutradaraIndra Yudhistira
ProduserWishnutama
Ditulis olehMonty Tiwa
Indra Yudhistira
PemeranRachel Maryam
Marcell Siahaan
Nadia Mulya
Melanie Sadono
Priscilla Camelia
Harry Panca
Alex Abbad
Penata musikAndi Rianto
PenyuntingFredy Aryanto
Ramdan Panigoro
DistributorTransinema Pictures
Tanggal rilis
19 Desember 2002
Durasi99 menit
NegaraIndonesia

Andai Ia Tahu adalah sebuah film yang disutradarai oleh Indra Yudhistira dan diproduseri oleh Trans TV. Film ini dirilis pada 19 Desember 2002 di seluruh Indonesia dan dibintangi oleh bintang-bintang terkenal seperti Marcell Siahaan dan Rachel Maryam.

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Cerita dari film ini adalah awal pertemuan dari Rio (Marcell Siahaan), produser muda yang realis dengan Renata Adhiswara (Rachel Maryam), penulis berjiwa petualang. Mereka yang awalnya saling tidak kenal berada dalam sebuah lift di gedung perkantoran kawasan Sudirman, lantai 17. Tiba-tiba lift yang mereka naiki macet dan celakanya petugas yang seharusnya berada untuk menangani hal tersebut sedang ada keperluan. Maka, mulailah percakapan antara Rio dan Renata yang pertama. Percakapan itu tak mereka sadari membuahkan cinta. Mereka seperti tersetrum begitu saja. Itulah pertemuan pertama mereka yang nyaris menjadi yang terakhir. Di sini ada cerita tentang proses pendewasaan dua karakter berbeda tersebut dalam mencari arti hidup sebenarnya.

Pemeran[sunting | sunting sumber]

Serba-serbi[sunting | sunting sumber]

Sayangnya, Andai Ia Tahu tampak seperti sebuah film yang minim anggaran (?) karena lokasi shooting hanya mengambil daerah Trans TV dan sekitarnya. Film ini juga dirasa telah melewati proses pengkopian yang berulang kali sehingga kualitas gambar pun drop dan audionya menjadi kurang baik. Adegan film ini juga banyak yang kurang logis dan tidak menciptakan realitas rekaan. Seperti contoh, petugas yang seharusnya menolong Rio dan Renata akan dipecat dalam kehidupan asli karena tidak menjalankan tugasnya itu. Kehadiran Suhu Aceng juga kurang masuk akal.

Namun, film ini patut mendapatkan pujian. Film ini mengalir, segar, ceritanya bagus dan sederhana. Akting Marcell dan Rachel juga natural dan wajar. Banyak orang salut pada mereka karena mampu membawa penonton pada suasana sedih, tersenyum, penasaran, dan yang lainnya. Film ini juga merupakan film ringan yang memberikan pesan kepada kita: Cinta bisa datang kapan saja.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]