Alter-globalisasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Slogan alter-globalisasi dalam aksi unjuk rasa di Le Havre yang menolak KTT G8 ke-37 di Deauville, Prancis

Alter-globalisasi (juga diebut globalisasi alternatif, alter-mundialisasi—dari bahasa Prancis "alter-mondialisation"—atau gerakan keadilan global) adalah nama gerakan sosial yang mendukung kerja sama dan interaksi global, tetapi menolak efek-efek negatif globalisasi ekonomi. Gerakan ini merasa bahwa globalisasi cenderung mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan seperti perlindungan lingkungan dan iklim, keadilan ekonomi, perlindungan tenaga kerja, perlindungan budaya pribumi, perdamaian, dan kebebasan sipil.

Istilah ini mungkin berasal dari slogan gerakan ini, "Selalu ada dunia lain", yang digunakan oleh Forum Sosial Dunia.[1] Geraan alter-globalisasi merupakan gerakan kerja sama yang bertujuan memprotes arah dan dugaan akibat negatif dari globalisasi neoliberal di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lingkungan".[2] Banyak alter-gobalis yang berusaha menghindari "pembubaran ekonomi lokal dan akibat yang menghancurkan". Sebagian besar pengikut gerakan ini menyebut istilah "anti-globalisasi" sebagai cap yang jelek dan tidak tepat karena alter-globalis justru mendukung aktivitas manusia di tingkat global dan tidak menolak globalisasi ekonomi sendiri.

Alter-globalis justru memandang gerakannya sebagai alternatif bagi globalisasi neoliberal yang dimanfaatkan lembaga internasional (Organisasi Perdagangan Dunia, Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, dll.) dan perusahaan besar untuk memakmurkan negara-negara maju namun mengabaikan efek negatifnya terhadap masyarakat dan lingkungan negara-negara berkembang yang pemerintahannya terlalu lemah atau korup. Alter-globalisasi berbeda dengan internasionalisme proletar yang diusulkan kaum komunis. Alter-globalis justru tidak menolak pasar bebas; mereka menolak beberapa aspek pasar bebas seperti perilaku perusahaan dan kebijakan pemerintah yang berujung pada pelanggaran hak asasi manusia.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Hinkelammert, Franz Josef; Ulrich Duchrow (2004). Property for People, Not for Profit: Alternatives to the Global Tyranny of Capital. Progressio. hlm. vii. ISBN 1-84277-479-4. 
  2. ^ Krishna-Hensel, Sai (2006). Global Cooperation: Challenges and Opportunities in the Twenty-first Century. Ashgate Publishing. hlm. 202. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]