Agama Iran kuno
Artikel ini adalah bagian dari seri: |
Topik Indo-Eropa |
---|
Agama Iran Kuno atau Paganisme Iran,[1][2] mengacu pada kepercayaan dan tradisi bangsa Iran Kuno sebelum munculnya Zoroastrianisme.
Bangsa Iran Kuno lahir sebagai bagian dari bangsa Indo-Iran (sering dikenal sebagai bangsa Arya) pada milenium ke-2 SM, yang menguasai Stepa Eurasia dan Dataran Tinggi Iran. Kepercayaan ini diturunkan dari agama Proto-Indo Iran secara khusus, dan agama Proto-Indo-Eropa secara umum, sehingga memiliki banyak kemiripan dengan agama Weda. Meskipun orang-orang Iran meninggalkan sedikit bukti tertulis atau material arkeologi dari tradisi keagamaan mereka, agama ini dapat direkonstruksi dari naskah-naskah berbahasa Iran Kuno, Bael, Yunani, Hindu, dan agama-agama Indo-Eropa lainnya.
Sebelum zaman Akhemeniyah, para daeva juga biasa disembah. Raja-raja Akhemeniyah menerapkan kebijakan untuk menghancurkan kuil-kuil agama itu dan menjelek-jelekkannya. Daiva pada bahasa Persia Kuno disebut dua kali pada prasasti daiva yang ditulis oleh Ahasyweros I (XPh, awal abad ke-5 SM). Naskah tiga bahasa ini juga mencakup satu rujukan ke daivadana ("rumah para daiva"), yang umumnya ditafsirkan sebagai referensi ke kuil atau tempat suci. Dalam prasastinya, Ahasyweros I mencatat bahwa Ahura Mazda I "menghancurkan pendirian para daiva dan menyatakan, 'Daiva yang tidak boleh kalian sembah!'"[3] Pernyataan ini telah ditafsirkan salah satu dari dua cara. Entah pernyataan tersebut bersifat ideologis dan daiva adalah dewa yang harus ditolak, atau pernyataan tersebut bermotif politik dan daiva adalah dewa yang diikuti oleh (calon) musuh negara.[4]
Di bawah kekuasaan Akhemeniyah, Ahura Mazda menerima perlindungan negara sebagai dewa utama dan kaisar menjadi wakilnya. Ahura Mazda dengan demikian diakui sebagai pencipta dunia. Dualisme sangat ditekankan dan naluri manusia pada dasarnya dianggap baik. Ritual utama bangsa Iran Kuno adalah yasna, di mana para dewa dipuji dan tumbuhan obat pengubah pikiran bernama hauma dikonsumsi. Ritual ini dilakukan oleh kelas imam yang sangat terdidik dan terlatih. Politik dan agama di bawah kekaisaran Persia sangat berhubungan.
Dimulai pada awal abad ke-10 SM, agama Iran kuno secara bertahap digantikan oleh Zoroastrianisme, yang mengandung beberapa aspek ajaran pendahulunya.
Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Hjelde, Sigurd (2000). Man, Meaning, and Mystery: 100 Years of History of Religions in Norway : the Heritage of W. Brede Kristensen (dalam bahasa Inggris). BRILL. ISBN 978-90-04-11497-5.
- ^ Shoemaker, Stephen J. (2018-10-02). The Apocalypse of Empire: Imperial Eschatology in Late Antiquity and Early Islam (dalam bahasa Inggris). University of Pennsylvania Press. ISBN 978-0-8122-9525-2.
- ^ Kent 1937, hlm. 297.
- ^ Herrenschmidt & Kellens 1993, hlm. 600.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Malendra, William W. "Ancient Iranian religion". Encyclopædia Britannica Online. Diakses tanggal July 9, 2018.
- Gnoli, Gherardo (March 29, 2012). "Indo-Iranian Religiono". Encyclopædia Iranica. Diakses tanggal July 10, 2018.
- Malendra, William W. (1983). An Introduction to Ancient Iranian Religion: Readings from the Avesta and Achaemenid Inscriptions. U of Minnesota Press. ISBN 0816611149.
- de Jong, Albert F. Traditions of the Magi: Zoroastrianism in Greek and Latin Literature. Leiden; New York; Köln: Brill. 1997. ISBN 90-04-10844-0
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Media tentang Ancient Iranian religion di Wikimedia Commons