Lompat ke isi

David Coulthard: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 121: Baris 121:


=== Konsultan Red Bull ===
=== Konsultan Red Bull ===
Setelah pensiun dari karier membalap F1 bersama Red Bull Racing, Coulthard masih tetap bertahan di tim tersebut dengan peran sebagai konsultan.<ref>[http://www.telegraph.co.uk/sport/motorsport/formulaone/redbull/7734207/David-Coulthard-Mark-Webbers-rise-with-Red-Bull-as-refreshing-as-his-celebratory-splash.html David Coulthard on Mark Webber], diakses 12 Februari 2018.</ref> Ia juga menjadi semacam pembalap tes khusus yang kerap kali melakukan demo pameran mobil F1 dalam beberapa acara khusus baik yang diadakan oleh manajemen Red Bull ataupun yang diadakan oleh pihak Formula Satu secara resmi.<ref>[https://www.autosport.com/f1/news/82762/coulthard-to-demo-red-bull-in-colombia Grapevine: Coulthard to demo Red Bull in Colombia], Autosport. Diakses 11 Februari 2018.</ref>
Setelah pensiun dari karier membalap F1 bersama Red Bull Racing, Coulthard masih tetap bertahan di tim tersebut dengan peran sebagai konsultan.<ref>[http://www.telegraph.co.uk/sport/motorsport/formulaone/redbull/7734207/David-Coulthard-Mark-Webbers-rise-with-Red-Bull-as-refreshing-as-his-celebratory-splash.html David Coulthard on Mark Webber], diakses 12 Februari 2018.</ref> Ia juga menjadi semacam pembalap tes khusus yang kerap kali melakukan demo pameran mobil F1 dalam beberapa acara khusus baik yang diadakan oleh manajemen Red Bull ataupun yang diadakan oleh pihak Formula Satu secara resmi.<ref>[https://www.autosport.com/f1/news/82762/coulthard-to-demo-red-bull-in-colombia Grapevine: Coulthard to demo Red Bull in Colombia], Autosport. Diakses 11 Februari 2018.</ref> Coulthard juga menjadi duta untuk yayasan Wings For Life yang didirikan Red Bull yang bergerak di bidang amal untuk para penderita cedera tulang belakang.<ref>{{cite web|last=David|first=Coulthard|title=Spinal Cord Injury Charity|url=http://www.wingsforlife.com|accessdate=31 August 2012}}</ref>


=== Jurnalisme ===
=== Jurnalisme ===

Revisi per 13 Februari 2018 14.11

David Coulthard
Lahir27 Maret 1971 (umur 53)
Skotlandia Twynholm, Skotlandia
Karier Kejuaraan Dunia Formula Satu
Kebangsaan Britania Raya
Tahun aktif19942008
TimWilliams, McLaren, Red Bull
Jumlah lomba247 (246 start)
Juara Dunia0
Menang13
Podium62
Total poin535
Posisi pole12
Lap tercepat18
Lomba pertamaGrand Prix Spanyol 1994
Menang pertamaGrand Prix Portugal 1995
Menang terakhirGrand Prix Australia 2003
Lomba terakhirGrand Prix Brasil 2008
Catatan lomba Le Mans 24 Jam
Tahun1993
TimTWR Jaguar Racing
Hasil terbaikDiskualifikasi
Menang kelas0
Terakhir diperbarui pada: 12 Februari 2018.

David Marshall Coulthard[1] (biasa dipanggil DC, lahir 27 Maret 1971) adalah seorang mantan pembalap Formula 1 asal Skotlandia. Ia turun di ajang F1 dari tahun 1994 sampai 2008, dan pernah bergabung dengan tim Williams, McLaren, dan Red Bull. Coulthard dikenal sebagai salah satu pembalap tersukses di F1 era modern yang tidak pernah meraih gelar juara dunia sampai akhir kariernya. Selama kariernya di F1, Coulthard telah memenangi 13 lomba, dengan dua kemenangan beruntun di GP Inggris tahun 1999-2000. Prestasi tertingginya saat berkarier di F1 adalah menjadi runner-up dunia di musim 2001.[2]

Usai berkarier di ajang F1, Coulthard beralih ke ajang balap DTM. Selain itu ia juga menjadi pengusaha dengan memegang saham beberapa hotel mewah di Inggris dan juga sempat menjadi pemilik Hotel Colombus di Monte Carlo.[3] Coulthard juga dipercaya sebagai konsultan tim balap untuk Red Bull dan menjadi analis serta komentator siaran televisi untuk acara balap F1 di stasiun televisi BBC dan Channel 4.

Profil

Masa kecil

Helm DC ketika ia masih berada di tim Williams F1.

David Coulthard, alias DC lahir di sebuah kawasan pinggiran di Skotlandia.[4] Keluarganya merupakan penduduk yang pindah dari kawasan London, Inggris, dan itu berarti DC bukanlah murni orang Tartan seperti Jackie Stewart.[5]

Ayahnya, Duncan, adalah seorang pengusaha perdagangan yang sukses, di mana ketika ia kecil, ia sempat turun balapan diajang karting, tetapi saat menginjak usia 14 tahun, Duncan menghentikan karier balapnya setelah ayahnya (kakek Coulthard) meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan lalu lintas.[6] Ibunya, Joyce Marshall, adalah seorang ibu rumah tangga yang tidak suka dengan olahraga balapan. Sewaktu Coulthard masih kecil, Joyce sering menghukumnya dengan menguncinya di kamar saat balapan F1 tengah berlangsung. Saking ketatnya, semua ajang balapan yang disiarkan di TV dari mulai F1, MotoGP, dan masih banyak lagi, ia larang untuk Coulthard tonton.

Di sekolah, Coulthard termasuk murid yang cerdas dan kritis. Pelajaran yang ia sukai adalah IPA (matematika dan fisika). Meskipun begitu, ia sering mengaplikasikan kekritisan ala IPS dalam beragam hal yang kemudian ia bawa dalam kariernya sebagai pembalap dan juga sebagai pengusaha serta komentator televisi.

Kehidupan pribadi

David Coulthard berteman dekat dengan beberapa pembalap yang juga menjadi rivalnya di arena F1. Salah satunya adalah Rubens Barrichello dengan keduanya yang kerap disebut sebagai pembalap F1 yang bagus di era modern tetapi tidak memiliki kesempatan untuk merebut gelar juara dunia dan kerap disebut sebagai pembalap kedua. Salah satu teman dekat lain dari Coulthard adalah Michael Schumacher yang meskipun mereka di beberapa balapan (seperti di Belgia 1998 atau di Perancis 2000), namun sampai saat ini hubungan Coulthard dan Schumi bisa dibilang tetap berjalan dengan baik. Bahkan ia pun sempat berdiskusi dengan Schumi dan Ross Brawn soal kemungkinan ia menjadi rekan setimnya di Ferrari untuk musim 2000 pada pertengahan 1999.

Rekan Coulthard yang lain adalah Alex Barros dan Loris Capirossi dari balapan MotoGP/WSBK [7], dan (alm.) Colin McRae[8] juga (alm.) Richard Burns dari ajang WRC. Selain itu ia juga merupakan teman baik dari Dario Franchitti dan Jacques Villeneuve yang sukses di ajang balap Amerika Serikat. Sementara teman masa kecilnya yang masih akrab hingga saat ini adalah Allan McNish[9] dan Johnny Herbert, di mana Coulthard pernah menjadi kawan sekaligus lawan saat mereka bertiga bertarung di ajang karting pada pertengahan 1980-an.

Sewaktu berkarier sebagai pembalap, Coulthard dikenal luas sebagai seorang playboy dengan kebiasaannya yang beberapa kali gonta-ganti pacar. Pada awal tahun 2000 ia santer diberitakan akan menikah dengan Heidi Wichlinski, seorang model professional asal AS.[10] Kemudian pada 2003 ia berganti pacar kepada model asal Brazil, Simone Abdelnour.[11] Coulthard bertemu dengan Simone di bandara Hearthrow, London, saat ia akan menjemput temannya yang baru pulang dari Brazil. Lantas mereka kemudian bertunangan, tetapi lagi-lagi gagal saat akan melaju ke pelaminan.

Pada 2006 Coulthard kembali lagi ganti pacar, kali ini kepada reporter TV asal Belgia, Karen Minier.[12] Pertengahan 2007 mereka kemudian bertunangan kembali. Coulthard pun berjanji bahwa pertunangan mereka kali ini adalah pertunangannya yang terakhir. Pasangan ini kemudian mengumumkan akan menikah "dalam waktu dekat ini". Pada 20 November 2008, pasangan Coulthard-Minier kemudian dikaruniai seorang bayi yang kemudian diberi nama Dayton Minier.[13]

Hobi Coulthard di kala ia senggang adalah mengurus burung. Dimana sejak kecil, ia memang menjadi seorang penggemar dari hewan tersebut. Burung favoritnya saat ini adalah seekor kakaktua yang terawat dengan baik di apartemennya di Monte Carlo. Nama panggilan Coulthard sendiri sewaktu kecil adalah Budgie yang merupakan nama burung yang diperlihara oleh ayahnya.[14]

Selain hobi mengurus burung, Coulthard juga gemar bermain permainan komputer, atau PlayStation. Teman baiknya dalam urusan bermain video game adalah mantan juara dunia F1 1997, Jacques Villeneuve. Coulthard juga suka bermain golf dan berselancar ketika musim balap usai, di mana kawasan laut favoritnya adalah laut Karibia di Amerika Tengah, yang mana ia datang ke daerah ini melalui kapal pesiar pribadinya.

Dalam hal musik, Coulthard adalah fans Queen dan U2.[15] Lagu favoritnya adalah We Will Rock You dan Beautiful Day. Sedangkan untuk film, Coulthard menyukai film-film produksi atau yang dibintangi oleh aktor-aktris Inggris, terutama James Bond yang dibintangi oleh Sean Connery dan Roger Moore.[16]

Karier awal

Mobil DC untuk balapan F3000 tahun 1993.

Karier Coulthard di ajang balap di mulai di usia 11 tahun saat ayahnya membelikan gokart pertamanya sebagai hadiah ulang tahun. Perjalanan kariernya di karting sangat sukses dengan beberapa kali menjadi juara kejuaraan nasional karting Skotlandia sampai akhir 1988. Pada tahun 1989 ia meneruskan jenjangnya ke ajang Formula Ford di mana ia meraih penghargaan McLaren/Autosport Young Driver of the Year untuk pertama kalinya. Hadiahnya adalah kesempatan untuk menjajal mobil F1. Lantas, ia sempat mengecap beberapa kategori junior, meski di 1990 Coulthard terpaksa kehilangan beberapa pertandingan akibat patah kaki saat kecelakaan di Spa-Francorchamps, Belgia.[17][18]

Reputasi Coulthard kian cemerlang di 1991 dengan menjuarai dua lomba Formula 3 Internasional di Zandvoort dan Macau. Ia berhasil finis ke embilan di Formula 3000 pada 1992 bersama Paul Stewart Racing, dan ketiga di 1993 bersama tim Pasific Racing Team. Di musim 1993 juga Coulthard akhirnya bisa memperoleh kursi test driver F1 untuk tim Williams.[19] Ia juga sempat turun di lomba balap ketahanan 24 Hours of Le Mans bersama tim TWR Jaguar Racing bersama John Nielsen dan David Brabham. Trio pembalap ini sukses memenangi kategori Kelas GT sebelum kemudian terkena diskualifikasi akibat pelanggaran teknis.[20]

Di luar single seater, Coulthard juga adalah fans reli. Pada usia 14 tahun ia sempat mencoba turun di ajang reli amatir, namun akhirnya setelah lama mempertimbangkan, ia akhirnya memilih untuk fokus diajang single seater. Meskipun katanya, tidak tertutup kemungkinan untuk terjun diajang reli pada masa mendatang.

Karier Formula Satu

Williams-Renault

Coulthard saat membalap untuk tim Williams F1 di GP Inggris 1994.

Pada 1994 Coulthard masih belum juga bisa mendapat kursi F1 yang diharapkannya, hingga akhirnya ia memilih terus berkiprah di Formula 3000 dan test-driving. Tapi, nasib berbicara lain. Kecelakaan tragis yang menewaskan Ayrton Senna di Imola 1994 membuatnya dipanggil Frank Williams untuk mengisi posisi di Williams sebagai pembalap penuh waktu secara dadakan mulai di GP Spanyol.[21] Meski hanya berlomba di delapan balapan, karena posisinya bergantian dengan Nigel Mansell,[22] Coulthard akhirnya mampu finis ke delapan dalam klasemen pembalap.[23]

Di 1995 Coulthard masih berkiprah di Williams dengan menjadi rekan setim dari Damon Hill. Ia kemudian menjuarai GP pertamanya di Portugal, mengalahkan rekan setimnya dan Michael Schumacher (Benetton). Namun ia juga harus menanggung malu ketika sedang memimpin GP Australia 1995, di mana ia masuk pit namun salah dalam menyalakan pit limiter dan akhirnya malah menabrak dinding. Beberapa detik setelah kejadian tersebut, Coulthard masih berdiam diri di dalam kokpitnya, ia lantas berujar bahwa itulah kejadian paling bodoh yang ia alami selama kariernya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi di kemudian hari. Coulthard lantas finis ketiga di musim itu dengan 49 poin. Dengan prestasinya tersebut, beberapa orang dalam Williams yakin bahwa Coulthard akan meraih gelar juara dunia pada tahun 1996 dan 1997. Sayangnya nasib berkata lain, David Coulthard akhirnya tergiur dengan tawaran dari tim McLaren.[24] Ia akhirnya hengkang dari Williams di akhir 1995.[25]

McLaren-Mercedes

1996–1999: Membantu Mika Hakkinen

David Coulthard di GP Kanada 1998.

Pada 1996 setelah hengkang dari Williams, Coulthard berpasangan dengan Mika Hakkinen di McLaren. Sempat terjadi sedikit masalah antara Mika dan dirinya pada balapan di Estoril.[26] Namun Coullthard yang terkenal santun terkesan tidak mau membesar-besarkan masalah tersebut dan lebih memilih untuk meminta maaf kepada Mika. Ia kemudian menjuarai putaran pembuka di Australia 1997, dan membawa McLaren kembali ke jalur kemenangannya.[27] Ia kemudian kembali menjadi juara di Monza, dan finis di tempat ketiga di klasemen pembalap, bersama Jean Alesi. Sebelumnya, ia sempat jadi korban team order di balapan pamungkas 1997 di Jerez. Atas perintah tim, ia disuruh untuk menyingkir dan memberi jalan kepada Mika Hakkinen agar Mika bisa meraih kemenangan pertamanya di ajang F1.

Pada musim 1998, McLaren berhasil meraih gelar konstruktor, namun Coulthard di musim tersebut hanya memperoleh satu kemenangan saja di San Marino.[28] Meski didera berbagai masalah seperti kesalahan pit stop, kecelakaan dan masalah mesin yang lumrah terjadi, ia tetap mampu finis ketiga dalam klasemen pembalap dengan total 56 poin, di belakang persaingan antara Michael Schumacher dan Mika Hakkinen. Sekali lagi, pada balapan pembuka di Australia, Coulthard kembali mengalah kepada Mika lagi-lagi atas perintah tim. Pada balapan tersebut, Mika Hakkinen salah mendengar instruksi radio dari pit yang membuatnya mendadak masuk pit dan membuat Coulthard memimpin. Tanpa protes, ia pun memberikan posisi pimpinan lomba kepada Mika hanya beberapa meter sebelum garis finish.[29]

Pada GP Belgia 1998 Coulthard sempat bermasalah dengan Michael Schumacher. Saat itu ia yang tertinggal satu lap di balapan yang diwarnai hujan tersebut tiba-tiba diseruduk oleh Schumi yang tengah memimpin lomba.[30] Seusai keduanya kembali ke pit, Schumi sempat mencoba merangsek masuk ke garasi McLaren dan hendak akan mengajak Coulthard berduel dan menuduh Coulthard berniat untuk membunuh Schumi, namun untungnya berhasil dipisahkan oleh para mekanik McLaren sebelum Schumi sempat melemparkan pukulan. Coulthard sendiri saat itu masih mengenakan helm ketika Schumi mencoba untuk mengajaknya berkelahi.

David Coulthard di GP Kanada 1999.

Pada 1999, Coulthard kembali menghadapi beberapa masalah pada mobilnya, namun ia akhirnya berhasil memenangi GP Inggris dan di balapan yang sama, rival sekaligus temannya, Michael Schumacher mengalami kecelakaan parah yang menyebabkannya harus absen beberapa bulan.[31] Selain di Inggris, ia juga berhasil menjadi juara di Belgia. Namun ia juga nyaris saja menjadi musuh bagi tim McLaren saat ia menyeruduk Mika Hakkinen di Austria dan kemudian insiden tersebut nyaris menggagalkan usaha Mika untuk mempertahankan gelar juara dunia. Di klasemen pembalap di akhir musim, Coulthard memperoleh posisi keempat dengan raihan 48 poin, dengan selisih empat poin di atas Schumi (44 poin). Di akhir musim sempat tersiar kabar bahwa ia akan bertukar tempat dengan Eddie Irvine di Ferrari sebagai mitra Michael Schumacher, hal ini diperkuat dengan kedekatan dirinya dengan Ross Brawn, namun akhirnya yang terpilih sebagai rekan setim Schumi ternyata adalah Rubens Barrichello, Eddie Irvine sendiri akhirnya hengkang ke Jaguar Racing, dan Coulthard tetap bertahan di McLaren.

2000–2004: Menjadi pemimpin tim

Coulthard masih bertahan di 2000 untuk mendampingi rekan setimnya yang saat itu telah berhasil menjadi juara dunia dua kali, Mika Hakkinen. Ia sempat shock saat mengalami kecelakaan pesawat yang menewaskan kedua pilotnya, tepat menjelang berlangsungnya GP Spanyol.[32] Pada tahun itu, ia kembali menempati posisi tiga klasemen pembalap. Sebelumnya ia kembali lagi memenangi balapan di kandangnya sendiri, di Silverstone, dan juga di Prancis, di mana ia sempat unjuk jari kepada Schumi.[33] Namun setelah balapan, ia merasa tidak enak hati dan langsung meminta maaf kepada Schumi atas ulahnya tersebut. Di luar hal-hal tadi, sebenarnya Coulthard bisa saja maju sebagai kandidat juara dunia tahun 2000, kalau saja tim McLaren mengizinkannya menang di Austria, dan tidak melakukan kesalahan konyol di Jerman. Peluang dirinya untuk menjadi juara dunia 2000 tertutup setelah hanya mampu finish P4 di Belgia dan gagal finish di Italia akibat terlibat dalam insiden kecelakaan beruntun yang menewaskan seorang marshall.

Coulthard mengintai Ralf Schumacher di Kanada 2001.

Tahun 2001 merupakan tahun berat yang dipenuhi dengan masalah reliabilitas bagi tim McLaren. Di luar usahanya yang cemerlang dengan menjadi pemimpin tim dan penantang gelar dunia dengan menggantikan Mika Hakkinen yang terpuruk, Coulthard tetap tidak bisa menandingi performa dominan Michael Schumacher dan tim Ferrari. Ia lantas berhasil menang di Brazil, dalam kondisi basah setelah Juan Pablo Montoya tersingkir akibat ditabrak Jos Verstappen.[34], dan juga di Austria setelah duo Williams salah strategi.[35] Namun kekecewaannya memuncak di Monaco, saat ia harus start dari grid belakang setelah mesinnya macet saat lap pemanasan, padahal sehari sebelumnya ia sukses meraih pole position, dan kemudian saat lomba berlangsung ia harus tertahan Enrique Bernoldi sepanjang hampir setengah balapan.[36][37]

Di Italia, tak lama setelah Mika Hakkinen mengumumkan pengunduran dirinya, tim McLaren mengumumkan bahwa Kimi Raikkonen akan menjadi tandem Coulthard untuk musim 2002. Kemudian di sisa tiga balapan akhir musim 2001, Schumi mencoba untuk menghalang-halangi Coulthard ketika berlangsungnya lomba, untuk memberikan jalan kepada Rubens Barrichello agar bisa menempati posisi kedua klasemen, namun Coulthard yang tetap konsisten, akhirnya berhasil menutup musim 2001 dengan meraih posisi runner-up klasemen, dengan selisih 9 angka di atas peringkat ketiga, Rubens Barrichello.

Pada musim 2002, Coulthard disandingkan dengan pembalap muda belia Kimi Raikkonen.[38] Namun harapan tim untuk kembali bersinar belum terwujud. Coulthard hanya menempati tempat kelima di klasemen pembalap sementara McLaren melorot ke posisi tiga konstruktor. Meskipun begitu, ia sukses menyumbangkan kemenangan satu-satunya bagi McLaren di GP Monaco[39], di musim yang didominasi oleh Ferrari tersebut. Ia bersama Ralf Schumacher (Williams) yang menang di Malaysia, adalah dua pembalap yang sukses mengalahkan duet maut tim Ferrari (Schumi dan Rubinho) di dua dari 17 balapan yang digelar di musim tersebut

Di awal musim 2003, Coulthard berhasil menjuarai putaran pembuka di Australia, namun posisinya berada semakin jauh dari rekan setimnya, Kimi Raikkonen yang sukses menjadi penantang serius Michael Schumacher untuk gelar juara dunia musim 2003.[40] Di akhir musim Coulthard terpaksa harus puas di tempat ketujuh klasemen pembalap, sementara Kimi mampu melejit menjadi runner-up dunia di belakang sang juara dunia, Michael Schumacher. Coulthard lantas harus menghadapi tantangan berat untuk tetap bisa bertahan di timnya pada musim 2004, karena McLaren telah memutuskan untuk merekrut Juan Pablo Montoya di 2005.[41] Setelah hanya mampu meraih 24 angka di musim 2004, dan tanpa meraih satu kemenangan pun, Coulthard akhirnya hengkang dari McLaren, dan saat itu tidak jelas ia akan berlabuh ke tim mana.

Red Bull Racing

2005–2007: Membangun Red Bull

Coulthard bersama para fansnya di 2005 Goodwood Festival of Speed.

Bulan Januari 2005 datanglah malaikat penolong bagi Coulthard. Setelah sempat memikirkan untuk pensiun dari ajang F1, ia akhirnya diajak oleh tim Red Bull Racing untuk bergabung sebagai pembalap utama bersama tim yang dulunya bernama Jaguar Racing tersebut.[42] Bersama Red Bull, Coulthard seolah mendapat semangat baru. Ia nyaris mengantar Red Bull ke podium di GP Eropa, sebelum akhirnya gagal gara-gara terkena drive-trough penalty. Sepanjang musim 2005, Coulthard menjadi satu-satunya penyumbang poin terbanyak bagi Red Bull. Walaupun baru satu musim bergabung bersama Red Bull, Ia serasa mendapatkan semangat dan motivasi baru, di mana manajemen Red Bull yang bercitra anak muda membuatnya kembali bergairah dalam menjalani balapan. Berbeda jauh dengan semasa ia berada di McLaren yang dirasanya sangat kaku dan tidak bebas. Dua rekan setimnya saat itu yang masih muda, Christian Klien dan Vitantonio Liuzzi bahkan sering memanggil Coultahrd dengan panggilan uncle (paman).

Awal musim 2006, masuklah tokoh yang juga adalah teman baik Coulthard selama ia masih bergabung di McLaren yaitu insinyur aero Adrian Newey.[43] Newey mengaku ia berani menerima tawaran dari Red Bull adalah berkat desakan dari Coulthard, selain alasan gaji yang lebih besar ketimbang di McLaren. Kemudian setelah Newey, Coulthard juga berhasil meyakinkan Peter Prodromou yang juga merupakan salah satu insinyur aero McLaren untuk pindah ke tim Red Bull. Coulthard lantas mempersembahkan podium pertama untuk Red Bull di GP Monaco[44], dengan finisi di urutan ketiga di belakang Fernando Alonso dan Juan Pablo Montoya.

Pada 2007 Coulthard mendapat rekan setim baru, Mark Webber. Meskipun Webber sukses meraih podium untuk Red Bull di GP Eropa, tetapi tidak bisa dimungkiri bahwa penampilan Coulthard lebih konsisten ketimbang Webber di musim 2007 tersebut. Pada GP Jepang di sirkuit Fuji, Coulthard mendengar bahwa salah satu sahabatnya, Colin McRae tewas dalam sebuah kecelakaan helikopter.[45] Untuk mengenang dan menghormati McRae, ia kemudian mendesain sebuah helm khusus dengan corak yang sama persis dengan helm yang dipakai McRae di ajang WRC. Helm itu kemudian ia gunakan di GP Jepang, dan sesudahnya dikabarkan helm itu ia serahkan kepada keluarga McRae sebagai barang kenang-kenangan terakhir dari dirinya untuk Colin McRae.

2008: Akhir karier di Formula Satu

Coulthard di Montreal 2008, saat ia finish ketiga, sekaligus pula sebagai podium terakhirnya di F1.

Coulthard mengawali musim 2008 dengan sedikit berat. Di Australia ia bertabrakan dengan Felipe Massa.[46] Kemudian di Malaysia, suspensi mobilnya jebol dan memupus harapannya untuk meraih poin.[47] Sampai GP Monaco, Coulthard belum meraih satu poin pun. Namun dengan kejadian unik di GP Kanada, Coulthard akhirnya mampu meraih poin dan bukan cuma poin, sebab ia mampu finish podium di balapan yang penuh drama tersebut.[48]

Hari Jumat sebelum berlangsungnya GP Prancis, Coulthard mengumumkan bahwa ia akan pensiun di akhir musim.[49] Posisinya di tim Red Bull akan digantikan oleh pembalap Jerman, Sebastian Vettel. Sebagai kenang-kenangan untuk dirinya, tim Red Bull lantas memberikannya sebuah sasis RB4. Sementara bekas tim Coulthard terdahulu, McLaren, juga memberikan sebuah hadiah, yaitu ujicoba mobil McLaren two seat dengan Coulthard yang diperbolehkan membawa tiga tamu ke markas McLaren di Woking. Yang beruntung diajak oleh Coulthard adalah pacarnya sendiri, Karen Minier, mantan bos teknik McLaren, Adrian Newey, dan bos RBR, Christian Horner.

Di GP Inggris terakhirnya, Coulthard harus pulang dengan tangan hampa setelah terlibat insiden dengan penggantinya di Red Bull, Sebastian Vettel.[50] Sepanjang 2008 Coulthard hanya mampu mencetak dua kali finish dengan angka. Selain di Kanada ia finish dengan poin di Singapura saat berada di P7. Total Coulthard hanya mampu meraup 8 poin saja. Balapan terakhirnya di F1, yaitu di GP Brazil harus berakhir dengan kekecewaan setelah ia terlibat insiden di tikungan pertama. Total kemenangan Coulthard selama berada di F1 adalah 13 kemenangan, dengan dua kali kemenangan di GP Inggris (1999-2000) dan Monaco (2000, 2002).[51] Dan sebagai wujud penghargaan kepada Coulthard, sebuah museum khusus didirikan di kampung halamannya di Tywnholm, Skotlandia. Museum ini berisi pernak-pernik dan memorabilia Coulthard selama berkarier di ajang balap.[52]

Karier selanjutnya

Race of Champions

Pada tanggal 4 Desember 2004, Coulthard berpartisipasi dalam acara tahunan Race of Champions pertamanya mewakili Inggris Raya bersama dengan juara dunia WRC tahun 1995 Colin McRae. Coulthard tersingkir di perempatfinal grup balap setelah terkena hukuman penalti waktu dan kemudian dikalahkan oleh Heikki Kovalainen dari tim Finlandia. Coulthard dan McRae kembali terpilih untuk berkompetisi di tahun 2005, saat acara digelar di Stade de France. Coulthard tersingkir di babak 16 besar oleh Tom Kristensen dan Inggris dikalahkan oleh Perancis di semifinal kategori Nations Cup. Pada tahun 2006, Coulthard tersingkir di perempat final oleh Yvan Muller.

Coulthard dalam acara Race of Champions 2008.

Untuk tahun 2007, Alister McRae bermitra dengan Coulthard setelah Colin McRae meninggal akibat kecelakaan helikopter. Untuk tahun kedua berturut-turut, Coulthard tersingkir di perempat final kali ini oleh Sébastien Bourdais. Pada tanggal 30 Oktober 2008, Coulthard diumumkan sebagai salah satu penantang dalam acara edisi 2008 untuk mewakili kontingen Formula Satu yang diadakan di Stadion Wembley pada tanggal 14 Desember. Ia mencapai final untuk kategori Drivers Cup sebelum kalah juara WRC Sébastien Loeb. Pada tahun 2009, Coulthard berpacu untuk tim All-Stars bersama Giniel de Villiers. Pasangan ini tersingkir di Grup B Nations Cup dan Coulthard dikalahkan di perempat final acara Worlds Final oleh Sebastian Vettel.

Coulthard tidak berpartisipasi pada acara edisi tahun 2010 dan digantikan oleh pembalap BTCC Jason Plato. Coulthard kembali untuk tahun 2011 dengan bergabung dengan tim All-Stars bersama Filipe Albuquerque. Pasangan All-Stars tersingkir di babak grup dengan Coulthard yang tersingkir di perempat final Drivers Cup oleh Martin Tomczyk. Pada tahun 2012, Coulthard kembali berpartisipasi di Race of Champions dan kembali berkompetisi untuk Inggris Raya, bermitra dengan Andy Priaulx. Pasangan tersebut tersingkir di babak grup, dengan Coulthard tersingkir pada semifinal oleh Tom Kristensen di Drivers Cup.

Untuk 2013, Coulthard direncanakan akan berpasangan dengan pembalap wanita Susie Wolff yang juga mencatatkan diri sebagai peserta wanita pertama dalam Race of Champions. Namun, dua minggu sebelum acara tersebut yang dijadwalkan berlangsung di Bangkok, pihak penyelenggara yaitu Sports Authority of Thailand dan manajemen Race of Champions mengumumkan bahwa acara tersebut akan dibatalkan karena kerusuhan politik di Thailand. Untuk 2014, Coulthard yang berpasangan dengan Wolff sukses masuk ke babak final Nations Cup sebelum kemudian kalah dari tim Nordic yang diisi oleh Tom Kristensen dan Petter Solberg. Coulthard kemudian sukses memenangkan Drivers Cup setelah mengalahkan Pascal Wehrlein di final.

Konsultan Red Bull

Setelah pensiun dari karier membalap F1 bersama Red Bull Racing, Coulthard masih tetap bertahan di tim tersebut dengan peran sebagai konsultan.[53] Ia juga menjadi semacam pembalap tes khusus yang kerap kali melakukan demo pameran mobil F1 dalam beberapa acara khusus baik yang diadakan oleh manajemen Red Bull ataupun yang diadakan oleh pihak Formula Satu secara resmi.[54] Coulthard juga menjadi duta untuk yayasan Wings For Life yang didirikan Red Bull yang bergerak di bidang amal untuk para penderita cedera tulang belakang.[55]

Jurnalisme

David Coulthard di musim 2009.

Pada tanggal 25 November 2008, diumumkan bahwa Coulthard akan bergabung dengan BBC sebagai analis mendampingi Jake Humphrey dan Eddie Jordan untuk peliputan siaran langsung F1.[56] Dengan komentator Jonathan Legard yang hengkang pada akhir tahun 2010, Coulthard diumumkan sebagai rekan komentator mendampingi Martin Brundle, setelah menjalani tes layar yang sukses.[57] Ia juga menulis kolom reguler untuk The Daily Telegraph dan BBC Sport.

Pada tahun 2016, Coulthard meninggalkan BBC untuk bergabung dengan Channel 4 setelah BBC memilih mengakhiri kontrak penyiaran F1, dengan Channel 4 ia akan terus menjadi komentator dan sesekali pembawa acara untuk siaran langsung maupun highlights. Coulthard memiliki rumah produksi Whisper Films bersama pembawa acara Jake Humphrey, rumah produksi ini lantas dipilih oleh Channel 4 untuk memproduksi paket acara liputan 10 lomba yang hak siarnya dimiliki oleh mereka.[58] Coulthard ditawari peran pembawa acara di Top Gear bersama Eddie Jordan namun menolak tawaran tersebut karena ia menilai "Channel 4 menarik presenter yang buta".[59] Coulthard juga mempresentasikan liputan untuk Channel 4 dari acara Race of Champions 2017.

Untuk ePrix Mexico City 2017 Coulthard membuat penampilan tamu sebagai analis untuk saluran Channel 5.

Balap DTM

Pada tanggal 4 April 2010, Coulthard mengumumkan ia akan membali membalap dengan kontrak balapan di ajang DTM untuk tim Mücke Motorsport dan akan berpasangan dengan Maro Engel.[60] Coulthard memulai musim dengan menyelesaikan dua balapan pertama dan tersingkir akibat tabrakan di Lausitz. Ia lantas berhasil mengamankan posisi finis di lima lomba berikutnya, meski ia tidak mencetak poin dalam balapan-balapan tersebut. Coulthard kemudian tersingkir pada lap pertama balapan lomba di Hockenheimring saat ia terlibat dalam tabrakan multi-mobil.[61] Coulthard menutup musim dengan finis kedelapan di Shanghai.[62] Secara keseluruhan ia berada di posisi 16 klasemen pembalap dengan satu poin dan tim Mücke finis kedelapan di klasemen.

Coulthard saat membalap di ajang DTM pada tahun 2011.

Pada tanggal 6 April 2011, diumumkan bahwa Coulthard akan bertahan bersama tim Mücke dan sekali lagi akan berpasangan dengan Engel. Coulthard menyatakan perjalanannya di musim 2010 adalah "masa magang" dan berjanji pada tahun 2011 bahwa ia akan menjadi lebih kompetitif.[63] Coulthard memulai musimnya dengan finis di empat balapan pertama meski berada di luar posisi poin. Ia sukses mengamankan satu-satunya poin tahun ini pada balapan kelima musim di Norisring, di mana ia finis di urutan kedelapan.[64] Selanjutnya di sisa musim ini Coulthard sukses menyelesaikan setiap balapan, meskipun ia didiskualifikasi dari balapan di Ricardo Tormo karena sayap belakang mobilnya ditemukan tidak terpasang dengan benar saat sesi kualifikasi.[65] Untuk tahun kedua berturut-turut, ia kembali berada di posisi 16 klasemen pembalap dengan satu poin dan tim Mücke finis kedelapan di klasemen.

Pada tanggal 29 Februari 2012, diumumkan bahwa Coulthard sekali lagi bertahan bersama Mücke dan akan dipasangkan dengan pembalap baru Robert Wickens.[66] Coulthard finis di posisi ke 8 di lomba pembuka musim yang digelar di Hockenheimring. Ia tidak mencetak poin dalam tiga balapan berikutnya, termasuk tersingkir dari lomba di Red Bull Ring.[67] Ia pulih dari sini untuk menempati posisi kelima di lomba berikutnya di Norisring.[68] Sebelum balapan terakhir di Hockenheim, Coulthard mengumumkan pengunduran dirinya dari balap mobil dengan alasan untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya dan berkonsentrasi pada peran bersama rekannya dengan BBC serta mengelola bisnis off-tracknya.[69] Secara keseluruhan, Coulthard memastikan posisi kelima belas di klasemen pembalap dengan 14 poin dan Mücke meraih posisi kesepuluh di klasemen tim

Statistik

Musim ke musim

Musim Seri Tim Balapan Pole Menang Poin Klasemen
1989 Formula Ford 1600 Dunlop/Autosport ? ? ? ? ? Juara
Formula Ford 1600 P&O Ferries Junior ? ? ? ? ? Juara
Formula Ford Festival ? 1 0 0 N/A Ke-3
1990 Formula Opel Lotus Euroseries ? 11 1 ? ? Ke-5
Formula Vauxhall Lotus ? ? ? ? 80 Ke-4
British Touring Car Championship Cook Racing 1 0 0 4 Ke-33
1991 British Formula Three Paul Stewart Racing 16 0 5 66 2nd
Macau Grand Prix Paul Stewart Racing 1 0 1 N/A Juara
Masters of Formula Three Paul Stewart Racing 1 0 1 N/A Juara
Formula Three Fuji Cup ? 1 1 0 N/A Ke-2
1992 Formula 3000 Paul Stewart Racing 10 0 0 11 Ke-9
Grand Prix Makau Paul Stewart Racing 1 0 0 N/A NC
1993 Formula 3000 Pacific Racing 9 0 1 25 Ke-3
Formula Satu Williams - - - - Test driver
Le Mans 24 Hours GT Class TWR Jaguar Racing 1 - - N/A DSQ
1994 Formula Satu Williams 8 0 0 14 Ke-8
Formula 3000 Vortex 1 0 0 6 9th
1995 Formula Satu Williams 17 5 1 49 Ke-3
1996 Formula Satu McLaren 16 0 0 18 Ke-7
1997 Formula Satu McLaren 17 0 2 36 Ke-2
1998 Formula Satu McLaren 16 3 1 56 Ke-3
1999 Formula Satu McLaren 16 0 2 48 Ke-4
2000 Formula Satu McLaren 17 2 3 73 Ke-3
2001 Formula Satu McLaren 17 2 2 65 Ke-2
2002 Formula Satu McLaren 17 0 1 41 Ke-5
2003 Formula Satu McLaren 16 0 1 51 Ke-7
2004 Formula Satu McLaren 18 0 0 24 Ke-10
2005 Formula Satu Red Bull 19 0 0 24 Ke-12
2006 Formula Satu Red Bull 18 0 0 14 Ke-13
2007 Formula Satu Red Bull 17 0 0 14 Ke-10
2008 Formula Satu Red Bull 18 0 0 8 Ke-16
2009 Formula Satu Red Bull Pembalap tes
2010 Deutsche Tourenwagen Masters Mücke Motorsport 11 0 0 1 Ke-16
2011 Deutsche Tourenwagen Masters Mücke Motorsport 10 0 0 1 Ke-16

Penghargaan

Tahun Penghargaan
1989 Autosport British Club Driver of the Year
McLaren Autosport BRDC Award
1991 Autosport National Racing Driver of the Year
1994 Autosport British Competition Driver of the Year
1995 Tropi Lorenzo Bandini
1998 Hawthorn Memorial Trophy[70]
2000 Hawthorn Memorial Trophy[70]
Autosport British Competition Driver of the Year
2001 Hawthorn Memorial Trophy[70]
Autosport British Competition Driver of the Year
2002 Hawthorn Memorial Trophy
Autosport British Competition Driver of the Year
2003 Hawthorn Memorial Trophy
2010 Anggota kehormatan (MBE) Kerajaan Britania Raya

Referensi

  1. ^ "Famous Person Scotland no. 378". Geo.ed.ac.uk. Diakses tanggal 15 November 2009. 
  2. ^ Coulthard runner-up but points record is a Schu-in, The Guardian. Diakses 12 Februari 2018
  3. ^ Sylt, Christian; Reid, Caroline (23 May 2010). "In the driver's seat: David Coulthard's £30m hotel haul". The Independent. London. Diakses tanggal 18 April 2011. 
  4. ^ "David Coulthard Profile". Formula1 About?. Diakses tanggal 15 November 2009. 
  5. ^ My profile: David Coulthard
  6. ^ Aronsson, Erik (15 December 2011). "David Coulthard - A passion for winning". Evolution Online. SKF Group. Diakses tanggal 19 August 2014. 
  7. ^ "Coulthard and Wurz visit Brno for MotoGP". GP Update. 21/08/2002. Diakses tanggal 13 Desember 2008. 
  8. ^ "Coulthard mengenang Colin McRae". Times Online. 16/09/2007. Diakses tanggal 01/01/2008. 
  9. ^ "Back to basic". News of the World. Diakses tanggal 01/01/2008. 
  10. ^ "Looking out for No. 1". 
  11. ^ "Sundaymirror.co.uk". 
  12. ^ "Coulthard to marry true love". itv-f1.com. 2006-06-12. Diakses tanggal 2007-06-01. 
  13. ^ "David Coulthard enjoys first child birth". Auto Racing Daily. Diakses tanggal 01/11/2009. 
  14. ^ Book Review: The Autobiography of David Coulthard
  15. ^ David Coulthard Profile
  16. ^ Sir Sean outstrips Connolly - and the headmaster | HeraldScotland, diakses 13 Februari 2018.
  17. ^ "Coulthard in history picture". F1 Fanatic. 09/01/2009. Diakses tanggal 21/05/2009. 
  18. ^ http://forum.grandprix.com/viewtopic.php?f=1&t=10483
  19. ^ David Coulthard Profile on F1 Blog
  20. ^ "Brabham looking for (another) F1 break". GrandPrix.com. Inside F1, Inc. 2 September 1996. Diakses tanggal 19 August 2014. 
  21. ^ Hunston, Hugh (21 May 1994). "Coulthard bound for Barcelona to replace Senna". Herald Scotland. Newsquest. Diakses tanggal 23 August 2014. 
  22. ^ Hill, Damon (1995). Grand Prix Year: Damon Hill - The Inside Story of A Formula One Season. Macmillan Publishing. hlm. 146. ISBN 0-333-62308-8. 
  23. ^ Couldwell, Clive (2003). Formula One: Made in Britain. Random House. ISBN 978-1448132-942. 
  24. ^ "Coulthard pindah ke McLaren". Team Dan. December 1994. Diakses tanggal 21/05/2009. 
  25. ^ "Coulthard got free transfer". Team Dan. August 1995. Diakses tanggal 24/08/2009. 
  26. ^ "Archieve from 1996 Portuguese Grand Prix". 
  27. ^ "Results from 1997 Australian Grand Prix". News on F1. March 1997. Diakses tanggal 25/12/2007. 
  28. ^ "San Marino Grand Prix 1998". 
  29. ^ "Hakkinen got victory in Melbourne after Coulthard slowing down in last lap". News on F1. March 1998. Diakses tanggal 25/02/2007. 
  30. ^ "Video from Schuey vs. DC". 
  31. ^ "David Coulthard reigns British GP 1999". 
  32. ^ BBC News |sCOTLAND |coulthard survives plane crash
  33. ^ "Review French Grand Prix 2000". 
  34. ^ Coulthard Story from Brazil 2001, BBC Sports
  35. ^ "Review Austrian Grand Prix 2001". 
  36. ^ Video Coulthard vs. Bernoldi - GP Monaco 2001, You Tube
  37. ^ "David Coulthard ketiban sial di Monaco 2001". 
  38. ^ Hamilton, Maurice - "No fuss, just fast". The Guardian 2008-03-09
  39. ^ "Cerita dari GP Monaco 2002 - David Coulthard singkirkan Schumi". 
  40. ^ "Coulthard wins Australian GP 2003". The Independent. March 2003. Diakses tanggal 21/11/2009. 
  41. ^ "Juan Pablo Montoya resmi pindah ke McLaren". KOMPAS. Maret 2004. Diakses tanggal 25/05/2008. 
  42. ^ Henry, Alan (18 December 2004). "Coulthard signs for year with Red Bull". The Guardian. Guardian Media Group. Diakses tanggal 17 August 2014. 
  43. ^ "Newey hengkang ke Red Bull". Kapan Lagi. Februari 2006. Diakses tanggal 25/05/2007. 
  44. ^ Coulthard bantu RBR raih podium di Monaco
  45. ^ "Colin McRae tewas setelah helikopternya jatuh". 
  46. ^ Reuters (2 April 2008). "Massa says he'll apologize when he does something wrong". ESPN.com. ESPN Internet Ventures. Diakses tanggal 23 August 2014. 
  47. ^ "Coulthard misses P2, Red Bull summoned by stewards". Formula1.com. Formula One Management. 21 March 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 November 2012. Diakses tanggal 6 September 2014. 
  48. ^ "Report from 2008 Canadian Grand Prix". 
  49. ^ "Coulthard announces retirement from F1". autosport.com. 3 July 2008. Diakses tanggal 3 July 2008. 
  50. ^ "Coulthard announces retirement from F1". autosport.com. 2008-07-03. Diakses tanggal 2008-07-03. 
  51. ^ "Coulthard career statistic from 1994-2008". 
  52. ^ Last pit stop for the Coulthard museum, The Scotsman. Diakses 10 Februari 2018.
  53. ^ David Coulthard on Mark Webber, diakses 12 Februari 2018.
  54. ^ Grapevine: Coulthard to demo Red Bull in Colombia, Autosport. Diakses 11 Februari 2018.
  55. ^ David, Coulthard. "Spinal Cord Injury Charity". Diakses tanggal 31 August 2012. 
  56. ^ Henry, Alan (25 November 2008). "Coulthard and Jordan join BBC Formula One team". The Guardian. Guardian Media Group. Diakses tanggal 18 August 2014. 
  57. ^ "Martin Brundle & David Coulthard to be F1 commentators". BBC Sport. British Broadcasting Corporation. 11 January 2011. Diakses tanggal 18 August 2014. 
  58. ^ "Channel 4 awards Formula One production contract to Whisper Films". Channel 4. 11 January 2016. Diakses tanggal 24 March 2016. 
  59. ^ "David Coulthard turned down Top Gear after Channel 4 pulled a blinder with Formula One role". Mirror. 10 March 2016. Diakses tanggal 13 June 2016. 
  60. ^ Beer, Matt (3 April 2010). "Coultahrd seals Mercedes DTM drive". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 22 August 2014. 
  61. ^ "Paul Di Resta claims third season victory at Hockenheim". dtm.com. Deutsche Tourenwagen Masters. 17 October 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 August 2014. Diakses tanggal 22 August 2014. 
  62. ^ Thomas, Martyn (28 November 2010). "DC ends DTM season on high as Di Resta secures title". redbull.com. Red Bull. Diakses tanggal 22 August 2014. 
  63. ^ "Coulthard and Schumacher to race for Mercedes-Benz". dtm.com. Deutsche Tourenwagen Masters. 6 April 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 August 2014. Diakses tanggal 22 August 2014. 
  64. ^ Clark, John (5 July 2011). "Bruno Spengler Wins DTM Race at Norisring". emercedesbenz.com. Mercedes-Benz. Diakses tanggal 22 August 2014. 
  65. ^ Bouman, Berthold (2 October 2011). "Ekstrom wins but Tomczyk takes the 2011 DTM title in Valencia". motorsport.com. Diakses tanggal 22 August 2014. 
  66. ^ "Coulthard to race the new DTM Mercedes AMG C-Coupé, in 2012". dtm.com. Deutsche Tourenwagen Masters. 29 February 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 August 2014. Diakses tanggal 22 August 2014. 
  67. ^ "Edorard Mortara scores maiden DTM race win at Spielberg". dtm.com. Deutsche Tourenwagen Masters. 3 June 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 May 2013. Diakses tanggal 22 August 2014. 
  68. ^ O'Leary, Jamie (1 July 2012). "Jamie Green charges to last-gasp Norisring DTM victory". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 22 August 2014. 
  69. ^ "BBC F1's David Coulthard to end driving career with final DTM race". BBC Sport. British Broadcasting Corporation. 18 October 2012. Diakses tanggal 22 August 2014. 
  70. ^ a b c "David Coulthard wins Hawthorn Memorial Trophy" (PDF). Motor Sports Association. 17 July 2003. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 26 August 2014. Diakses tanggal 19 August 2014. 

Pranala luar