Matius 4:7

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Matius 4:7
Bagian dari Cobaan Kristus karya Sandro Botticelli
KitabInjil Matius
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
4:6
4:8

Matius 4:7 adalah ayat ketujuh dari pasal keempat dari Injil Matius dalam Perjanjian Baru. Setan mengantar Yesus ke puncak Bait Yerusalem dan berkata kepada Yesus bahwa Ia seharusnya dapat melompat jatuh karena Allah dalam Amsal 91 berjanji bahwa jatuh takkan membuat-Nya terluka. Dalam ayat tersebut, Yesus mengutip naskah suci untuk menanggapi iblis.

Isi[sunting | sunting sumber]

Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis:
Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!

Analisis[sunting | sunting sumber]

Seperti halnya tanggapannya terhadap cobaan pertama dalam Matius 4:4, Yesus kembali menanggapinya dengan mengutip naskah suci. Kutipan tersebut berasal dari Ulangan 6:16, sebuah ayat yang berasal dari dua pasal sebelum ayat yang dikutip dalam Matius 4:4. Seperti halnya kutipan sebelumnya, kutipan tersebut memakai terjemahan yang ditemukan dalam Septuaginta. Dalam bagian dari Kitab Ulangan tersebut, Musa mengajarkan bani Israel tentang perilaku yang sebenarnya. Ulangan 6:16 menyatakan " Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di Masa." Ini merupakan sebuah rujukan kepada peristiwa dalam Keluaran 17:5 dimana bani Israel yang mengembara di padang gurun mulai meragukan bahwa Allah ada pada mereka (seperti Amsal 95:9, Bilangan 14:22).[1] Pasal tersebut dipandang sebagai bukti terjelas bahwa kisah pencobaan menunjukkan bagaimana Yesus kesalahan yang sama dengan bani Israe;.[1] Kutipan ajaran Musa juga dipandang sebagai penolakan terhadap Antinomianisme. Setan awalnya mengutip dari Amsal, namun Fortna menyatakan bahwa Yesus menanggapinya dengan ayat yang lebih mutlak yang dikutip dari Taurat.[2]

Thomas Long menyatakan bahwa setelah Yesus kanak-kanak melakukan perjalanan dari Israel ke Mesir, Yesus dewasa berpetualang di alam liar Israel.[3] Cobaan yang dihadapi oleh Yesus merupakan cobaan yang sama dengan cobaan yang dialami oleh bani Israel setelah keluar dari perbudakan di Mesir (Keluaran 16, 17 dan 19-32).[3]

Dalam Injil Lukas, cobaan tersebut adalah cobaan yang terakhir, dan bahwa ini merupakan ajaran yang paling umum dipakai oleh umat Kristen. Menurut tradisi, setelah Yesus berhasil melewati cobaan Setan, Setan tersebut jatuh terjerembab dari atas Bait Allah, suatu hal yang sering digambarkan dalam kesenian dan dikisahkan ulang dalam beberapa penjelasan dari Paradise Regained.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Bruce 2014, Matthew 4:1-11.
  2. ^ Fortna, Robert. The Gospel of Matthew - Scholars Bible Polebridge Press, 2005 pg. 49
  3. ^ a b Long 1997, hlm. 36.

Sumber[sunting | sunting sumber]

Bacaan tambahan[sunting | sunting sumber]

  • Albright, W.F. and C.S. Mann. "Matthew." The Anchor Bible Series. New York: Doubleday & Company, 1971.
  • Clarke, Howard W. The Gospel of Matthew and its Readers: A Historical Introduction to the First Gospel. Bloomington: Indiana University Press, 2003.
  • Hill, David. The Gospel of Matthew. Grand Rapids: Eerdmans, 1981


Didahului oleh
Matius 4:6
Injil Matius
Pasal 4
Dilanjutkan oleh
Matius 4:8