Matius 24

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Matius 24
Injil Matius 1:1-9,12 pada bagian depan (recto) potongan naskah Papirus 1, yang ditulis sekitar tahun 250 M.
KitabInjil Matius
KategoriInjil
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
1

Matius 24 (disingkat Mat 24) adalah pasal kedua puluh empat di dalam Injil Matius pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen, yang disusun menurut catatan dan kesaksian Matius, salah seorang dari Keduabelas Rasul Yesus Kristus.[1] Pasal 24 dan 25 merupakan satu rangkaian "Kotbah di atas Bukit Zaitun".[2]

Teks[sunting | sunting sumber]

Struktur[sunting | sunting sumber]

Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 3[sunting | sunting sumber]

Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia.
Kata mereka: "Katakanlah kepada kami,
bilamanakah itu akan terjadi dan
apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" (TB)[3]

Pertanyaan ini menjadi pembuka Kotbah di atas Bukit Zaitun.

Ayat 15[sunting | sunting sumber]

[Yesus berkata:] "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel--para pembaca hendaklah memperhatikannya--" (TB)[4]

Referensi silang: Markus 13:14
Yesus mengutip dari Daniel 9:27; 11:31; 12:11. Berkaitan dengan Kekejian yang membinasakan.

Ayat 30[sunting | sunting sumber]

[Yesus berkata:] "Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya." (TB)[5]

Ayat 37-39[sunting | sunting sumber]

[Yesus berkata:] "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, 39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia." (TB)[6]

Perkataan ini mengacu pada kisah air bah yang membinasakan seluruh bumi pada zaman Nuh, seperti yang tercatat dalam Kitab Kejadian pasal 6 sampai 9.[7] Simon Petrus dalam suratnya yang kedua juga mengingatkan peristiwa ini:

Dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.[8]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ Matius 24:3 - Sabda.org
  4. ^ Matius 24:15 - Sabda.org
  5. ^ Matius 24:30 - Sabda.org
  6. ^ Matius 24:37–44 - Sabda.org
  7. ^ Kejadian 6–9
  8. ^ 2 Petrus 3:6

Pranala luar[sunting | sunting sumber]