Lompat ke isi

Tingkat serangan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dalam epidemiologi, tingkat serangan atau laju serangan (bahasa Inggris: attack rate) adalah proporsi individu yang menjadi sakit (atau bahkan meninggal dunia) akibat suatu penyakit di antara semua individu berisiko (terpapar suatu faktor) yang pada awalnya tidak menderita penyakit tersebut. Tingkat serangan juga disebut dengan proporsi insidensi.[1][2]

Penggunaan

[sunting | sunting sumber]

Keracunan makanan

[sunting | sunting sumber]

Tingkat serangan banyak digunakan untuk mengkuantifikasi kasus penyakit dalam periode waktu yang singkat, seperti penyakit akut atau penyakit dengan durasi yang singkat, misalnya dalam kasus keracunan makanan.[3]

Penyakit menular

[sunting | sunting sumber]

Tingkat serangan juga digunakan untuk memproyeksikan jumlah infeksi dalam suatu epidemi atau wabah penyakit menular. Populasi berisiko didefinisikan sebagai populasi yang tidak memiliki kekebalan terhadap patogen penyerang, baik berupa patogen baru atau patogen yang sudah ada sebelumnya. Penghitungan tingkat serangan digunakan untuk memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan medis dan menyediakan vaksin dan/atau obat-obatan.

Tingkat serangan sekunder

[sunting | sunting sumber]

Individu yang menjadi sakit setelah terpapar suatu faktor tertentu disebut kasus primer, sedangkan penghitungan jumlahnya disebut tingkat serangan primer. Di sisi lain, individu yang menjadi sakit setelah terpapar kasus primer disebut kasus sekunder. Oleh karena itu, tingkat serangan sekunder adalah tingkat serangan pada individu yang tidak terpapar langsung sumber penyebab, tetapi terpapar individu yang mengalami kasus primer. Parameter ini digunakan untuk menilai penyebaran penyakit antarindividu setelah penyakit tersebut masuk ke dalam suatu populasi.[3][4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Attack rate". Britannica. Diakses tanggal 10 Januari 2023. 
  2. ^ "Section 2: Morbidity Frequency Measures". CDC. Diakses tanggal 10 Januari 2023. 
  3. ^ a b Celentano, David D.; Szklo, Moyses (2019). Gordis Epidemiology (edisi ke-6). Philadelphia, PA: Elsevier. hlm. 32. ISBN 978-0-323-55229-5. OCLC 1079273274. 
  4. ^ Thrusfield, Michael; Christley, Robert (2018). Veterinary Epidemiology (edisi ke-4). Hoboken, NJ: Wiley-Blackwell. hlm. 70. ISBN 978-1-118-28026-3. OCLC 1010702743.