Seksualitas Yesus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mengenai seksualitas Yesus, pemahaman tradisional gereja-gereja Kristen adalah bahwa Yesus tak menikah dan tetap selibat sampai kematian-Nya. Injil-injil dan Perjanjian Baru hanya sedikit menyinggung soal subyek tersebut.

Heteroseksualitas[sunting | sunting sumber]

Maria Magdalena[sunting | sunting sumber]

Peniten Magdalena karya Domenico Tintoretto

Karya non-kanonik Injil Filipus (sekitar abad ketiga) menyebut hubungan Yesus dengan Maria Magdalena memakai ragam Koptik dari Yunani κοινωνός (koinōnos). Karya tersebut memakai istilah koinōnos dan pengartian Koptik-nya merujuk kepada pemasangan harfiah dari pria dan wanita dalam hubungan perkawinan dan seksual, meskipun juga dapat berarti kiasan, merujuk kepada ikatan spiritual, dan penyatuan kembali Kristen Gnostik dengan alam ilahi.[1]

Selibasi[sunting | sunting sumber]

Kasim oleh karena Kerajaan Allah[sunting | sunting sumber]

Dalam Injil Matius, Yesus dikabarkan menyebut perilaku kasim untuk mengilustrasikan pendekatan seksualitas: "Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga." (Matius 19:3–12)

Mempelai Kristus[sunting | sunting sumber]

Mempelai Kristus adalah kiasan untuk Gereja, mirip dengan hubungan antara umat Kristen dan Yesus untuk sebuah penekanan persaudaraan untuk perkawinan mendatang, saat umat Kristen disatukan kembali dengan Yesus.

Poligami[sunting | sunting sumber]

Gereja Orang-orang Kudus Zaman Akhir[sunting | sunting sumber]

Rasul Gereja Orang-orang Kudus Zaman Akhir awal Orson Hyde mengajarkan bahwa Yesus menerapkan poligami dan menikahi Maria Magdalena, Martha dan Maria dari Betania dan mengasuh anak-anak mereka. Ia juga mengajarkan bahwa perkawinan di Kana adalah perkawinan Yesus sendiri.[2][3][4][5] Gagasan tersebut bukanlah gagasan resmi dari gereja tersebut,[6] meskipun terkadang masuk dalam cerita rakyat Mormon.[7][8][9]

Catatan[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Marjanen, Antti (1996). The Woman Jesus Loved: Mary Magdalene in the Nag Hammadi Library and Related Documents. Leiden: Brill. hlm. 151–60 et passim. ISBN 9004106588. 
  2. ^ Orson Hyde, Conference message, October 6, 1854, Journal of Discourses 2:82
  3. ^ Inside Today's Mormonism by Richard Abanes 2007 ISBN 0-7369-1968-6 page 239
  4. ^ A Disparity in Doctrine and Theology by E Roberts 2011 ISBN 1-4497-1210-X page 54
  5. ^ Cky J. Carrigan. "Did Jesus Christ Marry and Father Children?". Evangelical Ministries to New Religions. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 October 2014. Diakses tanggal 4 March 2015. 
  6. ^ Barams, Cooper. "Do Mormons Believe that Jesus Christ Was Married and Practiced Polygamy?". Diakses tanggal 4 March 2015. 
  7. ^ Pratt, Orson (October 1853), "Celestial Marriage", The Seer, 1 (10), hlm. 159 
  8. ^ Wilford Woodruff, Journal Entry 1883-07-22, reporting on a sermon given by Joseph F. Smith.
  9. ^ Joseph Fielding Smith, Handwritten note responding to letter from J. Ricks Smith, 1963.