Pulau Berhala

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pulau Berhala
Pulau Berhala di Indonesia
Pulau Berhala
Pulau Berhala
Pulau Berhala (Indonesia)
Lua error in Modul:Location_map at line 537: Tidak dapat menemukan definisi peta lokasi yang ditentukan. Baik "Modul:Location map/data/Indonesia Sumatera Utara" maupun "Templat:Location map Indonesia Sumatera Utara" tidak ada.
Geografi
LokasiAsia Tenggara
Koordinat3°46′24″N 99°29′58″E / 3.773333°N 99.499444°E / 3.773333; 99.499444Koordinat: 3°46′24″N 99°29′58″E / 3.773333°N 99.499444°E / 3.773333; 99.499444
Pemerintahan
NegaraIndonesia
ProvinsiProvinsi Sumatera Utara
KabupatenKabupaten Serdang Bedagai
Info lainnya
Zona waktu
Peta

Pulau Berhala adalah sebuah pulau di Sumatera Utara, Indonesia. Wilayahnya masuk ke dalam Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai.[1] Jarak antara ibukota provinsi yakni Medan dengan Pulau Berhala adalah 100 km.[2] Sedangkan, uas Pulau Berhala sendiri adalah 2,5 km².[3]

Pulau ini merupakan pulau terluar Indonesia di Selat Malaka dan berbatasan dengan negara Malaysia.[2] Karena statusnya sebagai pulau terluar, pulau ini dijaga oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).[3]

Berhala memiliki topografi bergunung dengan hutan lebat dan pantai yang putih bersih. Pada awal dan akhir tahun, pantai Pulau Berhala menjadi tempat persinggahan penyu untuk bertelur. Pulau yang kaya akan hutan akar bahar ini menyimpan berbagai jenis terumbu karang (Intertidal Coral Reef dan Karang Tengah) dalam radius 200 m dari bibir pantai yang tidak kurang dari 22 spesies dan jenis ikan karang dapat terlihat dari 11 spesies, bila Anda menyelam ke sana.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Nama Pulau Berhala diambil dari nama seorang bangsawan Turki yang diperkirakan menginjakkan kaki pertama kali di pulau ini. Namanya, Ahkmad Barus II yang kemudian lebih dikenal dengan nama Datuk Paduko Berhalo. Di papan plang sejarah Datuk Paduko Berhalo yang ada di Pulau Berhala dituliskan, Ahkmad Barus putra seorang raja Turki. Ia diduga hendak menyiarkan Islam sambil berdagang, namun terdampar di Pulau Berhala. Ia pun akhirnya mempersunting Putri Selaras Pinang Masak. Keduanya pun memimpin kerajaan Melayu II hingga turun-temurun. Keturunan dari kedua dikenal oleh masyakat Jambi dengan gelar Orang Kayo Pingal, Orang Kayo Kadataran, Orang Kayo Hitam, dan Orang Kayo Gemuk. Keturunan yang cukup terkenal adalah Orang Kayo Hitam dengan keris Siginjei-nya yang menjadi raja Jambi pada generasi itu. Sejarah ini tercatat dalam buku Sejarah Nasional Indonesia III terbitan Balai Pustaka.[4]

Saat ini sudah terdapat fasilitas berupa resort, pemancingan, wahana untuk permainan laut, maupun hotel untuk para wisatawan yang berkunjung ke sana.[5][6]

Pulau Berhala lainnya[sunting | sunting sumber]

Selain Pulau Berhala di Sumatera Utara, ada lagi empat pulau dengan nama yang sama. Satu di Indonesia, sedangkan tiga lainnya di Malaysia. Pulau kedua yang berada di Indonesia terletak di Selat Berhala, di Kepulauan Riau. Di sekelilingnya, terdapat tiga pulau kecil dengan luas sekitar 0,25 hingga 0,5 hektare. Pulau ini diperebutkan Provinsi Jambi dan Kepulauan Riau. Walau akhirnya, dimenangkan oleh Kepulauan Riau sebagai pemilik Pulau Berhala di Selat Berhala.

Tiga pulau lainnya milik Malaysia masing-masing terletak di dekat Sandakan, sebelah utara Kalimantan, di dekat Johor, dan di Perak (bernama Batuan Berhala).

Status pulau[sunting | sunting sumber]

Pada 2 Maret 2017, Presiden Joko Widodo menetapkan Pulau Berhala sebagai bagian dari 111 pulau kecil berstatus pulau-pulau kecil terluar. Penetapan ini tercantum dalam Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar.[7]

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Akses transportasi menuju Pulau Berhala dapat melalui jalur laut. Beberapa pelabuhan yang melayani transportasi menuju Pulau Berhala yakni di Pantai Cermin, Serdang Bedagai dan pelabuhan Tanjung Tiram di Kabupaten Batu Bara.[8] Sedangkan dari Belawan, Medan menuju Pulau Berhala dapat menggunakan kapal motor dengan menempuh waktu 2,5 jam.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Geospasial, Badan Informasi. "Data Detail Toponim: Pulau Berhala". Sistem Informasi Nama Rupabumi. Diakses tanggal 2023-01-26. 
  2. ^ a b c "Pulau BERHALA". www.ppk-kp3k.kkp.go.id. Diakses tanggal 2023-01-26. 
  3. ^ a b "Intip Pesona Pulau Berhala di Perbatasan Sumut-Malaysia, Alamnya Dijaga TNI". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). 2022-01-25. Diakses tanggal 2023-01-26. 
  4. ^ dediarman (2016-08-22). "Potensi Arkeologis dan Sejarah di Pulau Berhala - Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau". Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-25. Diakses tanggal 2017-10-24. 
  5. ^ "Pulau Berhala, Pesona Indah Pulau yang Dihuni Oleh Tentara Indonesia". Tempat.me. Diakses tanggal 2022-05-29. 
  6. ^ Redaksi (2019-05-20). "Berkunjung ke Pulau Berhala, Titik Terluar Indonesia". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-05-29. 
  7. ^ "111 Pulau Ini Ditetapkan Presiden Jokowi Sebagai Pulau-Pulau Kecil Terluar". Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. 2017-03-07. Diakses tanggal 2023-01-26. 
  8. ^ "Pulau Berhala – Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Sumatera Utara" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-26. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]