Lompat ke isi

Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017
15 Februari dan 19 April 2017
Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta periode selanjutnya diundur dari yang seharusnya, yakni 2022, menjadi dilaksanakan pada 2024.[1]
Pemilih terdaftar7.356.426 (Putaran pertama)
7.335.473 (Putaran kedua)
Kehadiran pemilih5.564.313 (75,64%) (Putaran pertama)
5.649.428 (77,02%) (Putaran kedua)
Kandidat
 
Calon Anies Baswedan Basuki Tjahaja Purnama
Partai Gerindra PDI-P
Wakil Sandiaga Uno Djarot Saiful Hidayat
Suara rakyat 3.240.987 2.350.366
Persentase 57,96% 42,04%
Peta persebaran suara
Peta perolehan suara di masing-masing kelurahan pada putaran pertama
(Versi peta interaktif)
Peta perolehan suara di masing-masing kelurahan pada putaran kedua
(Versi peta interaktif)
Gubernur dan Wakil Gubernur petahana
Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat

PDI-P

Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih

Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
Independen

Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub Jakarta 2017 atau Pilgub DKI 2017) adalah pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan pada 15 Februari 2017 dan 19 April 2017[2] untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.

Ini merupakan pemilihan kepala daerah ketiga bagi Jakarta yang dilakukan secara langsung menggunakan sistem pencoblosan. Jadwal pemilihan periode ini dimajukan dari jadwal pemilihan periode sebelumnya, yaitu 11 Juli karena mengikuti jadwal Pilkada Serentak[3] gelombang kedua pada 2017.

Berdasarkan peraturan, hanya partai politik yang memiliki 22 kursi atau lebih di DPRD Jakarta yang dapat mengajukan kandidat. Partai politik yang memiliki kursi kurang dapat mengajukan calon hanya jika mereka telah memperoleh dukungan dari partai politik lainnya.

Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (dikenal sebagai "Ahok" atau "BTP") mencalonkan diri sebagai petahana bersama dengan Djarot Saiful Hidayat. Selain itu, mantan perwira TNI Agus Harimurti Yudhoyono bersama dengan Sylviana Murni, serta akademisi dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Anies Baswedan juga mencalonkan diri bersama dengan Sandiaga Uno.

Syarat ambang batas pencalonan

[sunting | sunting sumber]

Perolehan suara pada pemilihan umum legislatif 2014 di Jakarta terdapat 10 partai politik mendapatkan kursi dengan jumlah 106 kursi di DPRD DKI Jakarta.[4] Partai politik atau gabungan partai politik dapat mengajukan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur jika memenuhi ambang batas 25% total suara sah atau 20% kursi di DPRD DKI Jakarta, 22 kursi dari 106 kursi. Hanya PDI Perjuangan yang dapat mengajukan pasangan calon tanpa harus melakukan kerjasama/membentuk koalisi dengan partai politik lainnya.

No. urut Partai politik Perolehan suara Perolehan kursi Perubahan kursi (2009)
4   PDI-P 1.231.843 27,15%
28 / 106
Kenaikan 17 kursi
6   Gerindra 592.568 13,06%
15 / 106
Kenaikan 9 kursi
9   PPP 452.224 9,97%
10 / 106
Kenaikan 3 kursi
3   PKS 424.400 9,35%
11 / 106
Penurunan 7 kursi
5   Golkar 376.221 8,29%
9 / 106
Kenaikan 2 kursi
7   Demokrat 360.929 7,95%
10 / 106
Penurunan 22 kursi
10   Hanura 357.006 7,87%
10 / 106
Kenaikan 6 kursi
2   PKB 260.159 5,73%
6 / 106
Kenaikan 5 kursi
1   NasDem 206.117 4,54%
5 / 106
(baru)
8   PAN 172.784 3,81%
2 / 106
Penurunan 2 kursi
14   PBB 60.759 1,34%
0 / 106
Steady
15   PKPI 42.217 0,93%
0 / 106
Steady
Jumlah 4.537.227 100,00% 106

Pemilihan umum ini diikuti oleh tiga calon pasangan gubernur dan wakil gubernur.[5]

Putaran pertama

[sunting | sunting sumber]
Agus Harimurti Yudhoyono Sylviana Murni Basuki Tjahaja Purnama Djarot Saiful Hidayat Anies Rasyid Baswedan Sandiaga Salahuddin Uno
Calon Gubernur Calon Wakil Gubernur Calon Gubernur Calon Wakil Gubernur Calon Gubernur Calon Wakil Gubernur
Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203
(2015–2016)
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pariwisata dan Kebudayaan
(2015–2016)
Gubernur DKI Jakarta
(2014–2017)
Wakil Gubernur DKI Jakarta
(2014–2017)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(2014–2016)
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
(2005–2008)
Partai Pengusung Partai Pengusung Partai Pengusung
  Demokrat   PPP   PKB   PAN   PDI-P   Golkar   Hanura   NasDem   Gerindra   PKS
Partai Pendukung Partai Pendukung Partai Pendukung
  PKNU   PKDI   Barnas   PMB
  Pakar Pangan   Buruh   PPDI   Pelopor
  PSI   Perindo   Idaman
Suara sah pemilu legislatif 2014 Suara sah pemilu legislatif 2014 Suara sah pemilu legislatif 2014
1.246.096 / 4.537.227(27%)
2.171.187 / 4.537.227(48%)
1.016.968 / 4.537.227(22%)
Kursi DPRD Provinsi DKI Jakarta Kursi DPRD Provinsi DKI Jakarta Kursi DPRD Provinsi DKI Jakarta
28 / 106(26%)
52 / 106(49%)
26 / 106(25%)
Visi Visi Visi
"Menuju Jakarta Tahun 2022 yang Lebih Maju, Aman, Adil, dan Sejahtera." "Jakarta Sebagai Etalase Kota Indonesia yang Modern, Tertata Rapi, Manusiawi, dan Fokus pada Pembangunan Manusia Seutuhnya dengan Kepemimpinan yang Bersih, Transparan, dan Profesional." "Jakarta Kota Maju, Lestari, dan Berbudaya yang Warganya Terlibat dalam Mewujudkan Keberadaban, Keadilan, dan Kesejahteraan Bagi Semua."
Misi Misi Misi
  1. Mewujudkan Jakarta yang Maju.
  2. Mewujudkan Jakarta yang Aman.
  3. Mewujudkan Jakarta yang Adil.
  4. Mewujudkan Jakarta yang Sejahtera.
  5. Mewujudkan Jakarta Hijau (Green Jakarta) yang Lingkungannya Semakin Baik.
  6. Mewujudkan Jakarta yang Nyaman dan Bermartabat.
  1. Mewujudkan pemerintahan yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), terbuka, dan melayani warga.
  2. Menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar warga, yaitu jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, hunian yang layak, bahan pangan yang terjangkau, transportasi publik yang ekonomis, dan lapangan pekerjaan serta usaha agar seluruh warga berkesempatan memperoleh kehidupan yang lebih baik sehingga Indeks Kebahagiaan kota Jakarta menjadi salah satu yang tertinggi di antara kota-kota di dunia.
  3. Menciptakan sumber daya manusia yang tangguh lahir dan batin, kompeten, dan berdaya saing global dengan Indeks Pembangunan Manusia yang setara dengan kota-kota maju di dunia.
  4. Menata kota sesuai perubahan zaman untuk mendukung kemajuan ekonomi, keberlangsungan lingkungan, dan kehidupan sosial budaya warga.
  5. Membangun kehidupan kota yang berbasis teknologi dan berinfrastruktur kelas dunia dengan warga yang berketuhanan, berbudaya, bergotong royong, berwawasan, toleran, partisipatif, dan inovatif.
  1. Menjadikan Jakarta kota aman, sehat, cerdas, berbudaya dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan, dan memanusiakan.
  2. Menjadikan Jakarta kota yang memajukan kesejahteraan umum melalui terciptanya lapangan kerja, kestabilan, dan keterjangkauan kebutuhan pokok, meningkatnya keadilan sosial, percepatan pembangunan infrastruktur, kemudahan investasi dan berbisnis, serta perbaikan pengolaan tata ruang.
  3. Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang berkarya, mengabdi dan melayani, serta menyelesaikan berbagai permasalahan kota dan warga secara efektif, meritokratis, dan berintegritas.
  4. Menjadikan Jakarta kota yang lestari, dengan pembangunan dan tata kehidupan yang memperkuat daya dukung lingkungan dan sosial.
  5. Menjadikan Jakarta ibu kota yang dinamis sebagai simpul kemajuan Indonesia yang bercirikan keadilan, kebangsaan, dan kebhinnekaan.
Jargon Jargon Jargon
JAKARTA UNTUK RAKYAT KERJA KERAS
KERJA HEBAT
JAKARTA MAJU BERSAMA

Putaran kedua

[sunting | sunting sumber]
Basuki Tjahaja Purnama Djarot Saiful Hidayat Anies Rasyid Baswedan Sandiaga Salahuddin Uno
Calon Gubernur Calon Wakil Gubernur Calon Gubernur Calon Wakil Gubernur
Gubernur DKI Jakarta
(2014–2017)
Wakil Gubernur DKI Jakarta
(2014–2017)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(2014–2016)
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
(2005–2008)
Partai Pengusung Partai Pengusung
  PDI-P   Golkar   Hanura   NasDem   Gerindra   PKS
Partai Pendukung Partai Pendukung
  PPP   PKB   PKPI   PSI   PAN   Perindo   Idaman
Suara sah pemilu legislatif 2014 Suara sah pemilu legislatif 2014
2.171.187 / 4.537.227(48%)
1.016.968 / 4.537.227(22%)
Kursi DPRD Provinsi DKI Jakarta Kursi DPRD Provinsi DKI Jakarta
52 / 106(49%)
26 / 106(25%)
Visi Visi
"Jakarta Sebagai Etalase Kota Indonesia yang Modern, Tertata Rapi, Manusiawi, dan Fokus pada Pembangunan Manusia Seutuhnya dengan Kepemimpinan yang Bersih, Transparan, dan Profesional." "Jakarta Kota Maju, Lestari, dan Berbudaya yang Warganya Terlibat dalam Mewujudkan Keberadaban, Keadilan, dan Kesejahteraan Bagi Semua."
Misi Misi
  1. Mewujudkan pemerintahan yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), terbuka, dan melayani warga.
  2. Menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar warga, yaitu jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, hunian yang layak, bahan pangan yang terjangkau, transportasi publik yang ekonomis, dan lapangan pekerjaan serta usaha agar seluruh warga berkesempatan memperoleh kehidupan yang lebih baik sehingga Indeks Kebahagiaan kota Jakarta menjadi salah satu yang tertinggi di antara kota-kota di dunia.
  3. Menciptakan sumber daya manusia yang tangguh lahir dan batin, kompeten, dan berdaya saing global dengan Indeks Pembangunan Manusia yang setara dengan kota-kota maju di dunia.
  4. Menata kota sesuai perubahan zaman untuk mendukung kemajuan ekonomi, keberlangsungan lingkungan, dan kehidupan sosial budaya warga.
  5. Membangun kehidupan kota yang berbasis teknologi dan berinfrastruktur kelas dunia dengan warga yang berketuhanan, berbudaya, bergotong royong, berwawasan, toleran, partisipatif, dan inovatif.
  1. Menjadikan Jakarta kota aman, sehat, cerdas, berbudaya dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan, dan memanusiakan.
  2. Menjadikan Jakarta kota yang memajukan kesejahteraan umum melalui terciptanya lapangan kerja, kestabilan, dan keterjangkauan kebutuhan pokok, meningkatnya keadilan sosial, percepatan pembangunan infrastruktur, kemudahan investasi dan berbisnis, serta perbaikan pengolaan tata ruang.
  3. Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang berkarya, mengabdi dan melayani, serta menyelesaikan berbagai permasalahan kota dan warga secara efektif, meritokratis, dan berintegritas.
  4. Menjadikan Jakarta kota yang lestari, dengan pembangunan dan tata kehidupan yang memperkuat daya dukung lingkungan dan sosial.
  5. Menjadikan Jakarta ibu kota yang dinamis sebagai simpul kemajuan Indonesia yang bercirikan keadilan, kebangsaan, dan kebhinnekaan.
Jargon Jargon
KERJA KERAS
KERJA HEBAT
JAKARTA MAJU BERSAMA
Sumber Polling Agus Yudhoyono Basuki Purnama Anies Baswedan Jarak Posisi Tertinggi Jumlah Sampel Margin Eror Tanggal
Charta Politika[6] 25,90% 36,80% 27,00% 9,80% 767 ± 3,5% 17 – 24 Januari 2017
Poltracking[7] 25,80% 30,10% 31,50% 1,40% 800 ± 3,5%
SMRC[8] 22,50% 34,80% 26,40% 8,40% 800 ± 3,9%
Populi Center[9] 25,00% 36,70% 28,50% 8,20% 600 ± 4,0%
Indikator[10] 23,60% 38,20% 23,80% 14,40% 808 ± 3,8%
Lembaga Survei Indonesia[11] 26,50% 31,80% 23,90% 5,30% 800 ± 3,5%
LSI Denny JA[12] 33,60% 27,10% 23,60% 6,50% 440 ± 4,8%
Charta Politika[13] 29,50% 28,90% 26,70% 0,60% 733 ± 3,5%
Indikator[14] 30,40% 26,20% 24,50% 4,20% 798 ± 3,6%
Poltracking[15] 19,20% 15,90% 14,30% 3,30% 1.200 ± 2,8%
LSI Denny JA[16] 32,30% 10,60% 31,90% 0,40% 440 ± 4,8%
Indocon[17] 26,40% 30,10% 21,60% 3,70% 575 ± 4,0%
KedaiKOPI[18] 21,00% 27,50% 23,90% 3,60% 694 ± 4,0%
SMRC[19] 22,40% 45,40% 20,70% 23,00% 648 ± 3,9%
Median[20] 21,00% 34,20% 25,40% 8,80% 500 ± 4,4%
LSI Denny JA[20] 19,30% 31,40% 21,10% 10,30% 440 ± 4,8%
Populi Center[20] 15,80% 45,50% 23,50% 22,00% 600 ± 4,0%
Median[21] 39,70% 46,30% 6,60% 800 ± 3,4% 21 – 27 Februari 2017
LSI Denny JA[22] 40,50% 49,70% 9,20% 440 ± 4,8% 27 Februari – 3 Maret 2017

Debat calon

[sunting | sunting sumber]

Debat resmi

[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah daftar debat calon yang diselenggarakan selama kampanye putaran pertama dan kedua Pilgub DKI Jakarta 2017.[23][24] Debat di putaran pertama diselenggarakan selama 3 kali, yaitu pada tanggal 13 Januari 2017, 27 Januari 2017, dan 10 Februari 2017, sedangkan debat di putaran kedua hanya diselenggarakan selama 1 kali, yaitu pada tanggal 12 April 2017.[25]

Putaran pertama

[sunting | sunting sumber]
Waktu Peserta Materi Moderator Stasiun TV Penyelenggara
Jumat, 13 Januari 2017 Cagub-Cawagub Pembangunan Sosial Ekonomi untuk Jakarta Ira Koesno tvOne, Jawa Pos TV, dan NET.
Jumat, 27 Januari 2017 Cagub-Cawagub Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik, dan Pengelolaan Kawasan Perkotaan Tina Talisa dan Eko Prasojo MetroTV, iNews TV, dan TVRI Jakarta & Banten
Jumat, 10 Februari 2017 Cagub-Cawagub Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Jakarta Alfito Deannova Gintings (Penyiar CNN Indonesia) CNN Indonesia, SCTV, Kompas TV, dan Jak tv

Putaran kedua

[sunting | sunting sumber]
Waktu Peserta Materi Moderator Stasiun TV Penyelenggara
Rabu, 12 April 2017 Cagub-Cawagub Dari Masyarakat untuk Jakarta Ira Koesno CNN Indonesia, Kompas TV, SCTV, dan Jak tv

Keterangan: Stasiun televisi yang dicetak tebal menandakan stasiun televisi yang menyediakan feed debat (TV pool).

Debat tidak resmi

[sunting | sunting sumber]

Selain debat resmi yang diadakan oleh KPU Provinsi DKI Jakarta, juga diadakan debat tidak resmi yang diselenggarakan oleh beberapa stasiun televisi swasta.

Waktu Peserta Materi Moderator/Host Stasiun TV Penyelenggara
Jumat, 9 Desember 2016
(tayang secara delay pada Senin, 12 Desember 2016)
Cagub Jakarta Kece Rahma Hayuningdyah (Jurnalis NET.) NET.
Kamis, 15 Desember 2016 Cagub-Cawagub Rosi & Kandidat Pemimpin Jakarta Rosianna Silalahi (Pemimpin Redaksi Kompas TV) Kompas TV
Senin, 27 Maret 2017 Cagub Mata Najwa Eksklusif: Babak Final Pilkada Jakarta Najwa Shihab (Pembawa Acara Mata Najwa) MetroTV
Minggu, 2 April 2017 Cagub-Cawagub Rosi & Kandidat Pemimpin Jakarta (Putaran Kedua) Rosianna Silalahi (Pemimpin Redaksi Kompas TV) Kompas TV
Sabtu, 8 April 2017 Cagub-Cawagub Jakarta Kece (Putaran Kedua) Ananda Omesh dan Rahma Hayuningdyah NET.

Hitung cepat dan real count

[sunting | sunting sumber]

Putaran pertama

[sunting | sunting sumber]

Hitung cepat dan real count pada putaran pertama dilakukan pada tanggal 15 Februari 2017 sesaat setelah pemungutan suara selesai dilakukan.

Putaran kedua

[sunting | sunting sumber]

Hitung cepat dan real count pada putaran kedua dilakukan pada tanggal 19 April 2017 sesaat setelah pemungutan suara selesai dilakukan.

Hasil rekapitulasi

[sunting | sunting sumber]

Putaran pertama

[sunting | sunting sumber]
CalonPasanganPartaiSuara%
Agus Harimurti YudhoyonoSylviana MurniDemokrat937.95517.05
Basuki Tjahaja PurnamaDjarot Saiful HidayatPDI-P2.364.57742.99
Anies Rasyid BaswedanSandiaga Salahuddin UnoGerindra2.197.33339.95
Jumlah5.499.865100.00
Suara sah5.499.86598.84
Suara tidak sah/kosong64.4481.16
Jumlah suara5.564.313100.00
Pemilih terdaftar/tingkat partisipasi7.356.42675.64
Sumber: KPU Provinsi DKI Jakarta

Putaran kedua

[sunting | sunting sumber]
CalonPasanganPartaiSuara%
Basuki Tjahaja PurnamaDjarot Saiful HidayatPDI-P2.350.36642.04
Anies Rasyid BaswedanSandiaga Salahuddin UnoGerindra3.240.98757.96
Jumlah5.591.353100.00
Suara sah5.591.35398.97
Suara tidak sah/kosong58.0751.03
Jumlah suara5.649.428100.00
Pemilih terdaftar/tingkat partisipasi7.335.47377.02
Sumber: KPU Provinsi DKI Jakarta

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Isu SARA dan Politik Identitas

[sunting | sunting sumber]

Selama pilkada ini berlangsung, banyak terjadi isu dan kasus yang berhubungan dengan SARA.[50][51] Siti Zuhro, peneliti senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berpendapat bahwa Pilkada DKI Jakarta 2017 ia catat sebagai "Pilkada terburuk karena tidak mampu mengedepankan rasionalitas" dan terjadi penggiringan ke "isu sensitif seperti SARA".[52]

Laporan politik uang

[sunting | sunting sumber]

Terdapat 15 laporan pemberian uang di sejumlah tempat untuk memenangkan kubu Ahok-Djarot yang diterima Bawaslu. Namun, laporan yang telah diajukan tim Anies-Sandi ini seakan diabaikan walau terdapat dugaan terkait adanya praktik politik uang.[53]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. Nyoman Ary Wahyudi, 26 Januari 2021. Pilkada 2022 Bakal Diundur? Ini Tanggapan Wagub DKI Bisnis.com
  2. "Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta". Diarsipkan dari asli tanggal 2016-09-25. Diakses tanggal 2016-09-25.
  3. divertal. "Wiranto Sebut Tantangan Berat pada Pilkada Serentak 2017 | News | Arah.Com". Diarsipkan dari asli tanggal 2016-10-06. Diakses tanggal 2016-10-04.
  4. "DATA". KPU JAKARTA. 2010-05-18. Diakses tanggal 2025-10-28.
  5. Agus-Sylvi Nomor Urut 1, Ahok-Djarot Nomor 2, Anies-Sandiaga Nomor Urut 3.Kompas.com. Diakses pada 25 Oktober 2016
  6. Syatiri, Ana Shofiana (ed.). "Charta Politika: Agus-Sylvi 25,9%, Ahok-Djarot 36,8%, Anies-Sandi 27%". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-02-02.
  7. Syatiri, Ana Shofiana (ed.). "Poltracking: Agus-Sylvi 25,75 Persen, Ahok-Djarot 30,13 Persen, Anies-Sandi 31,5 Persen". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-02-01.
  8. Rastika, Icha (ed.). "Survei SMRC: Agus-Sylvi 22,5 Persen, Ahok-Djarot 34,8 Persen, Anies-Sandi 26,4 Persen". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-02-01.
  9. Rastika, Icha (ed.). "Populi Center: Agus-Sylvi 25,0 Persen, Ahok-Djarot 36,7 Persen, Anies-Sandi 28,5 Persen". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-02-01.
  10. Patnistik, Egidius (ed.). "Indikator: Agus-Sylvi 23,6 Persen, Ahok-Djarot 38,2, Anies-Sandi 23,8". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-02-01.
  11. "Survei LSI: Ahok-Djarot Ungguli Agus-Sylvi". beritasatu.com. Diakses tanggal 2016-12-16.
  12. Riza, Budi, ed. (2016-12-14). "Melorot di Survei LSI, Anies Baswedan Yakin Survei Internal". Tempo.co. Diakses tanggal 2016-12-16.
  13. Ikhsanudin, Arief. "Survei Charta Politika: Elektabilitas Agus 29,5%, Ahok 28,9%, Anies 26,7%". detiknews. Diakses tanggal 2016-11-29.
  14. Liputan6.com. "Jika Pilkada DKI Hari Ini, Siapa Juaranya Versi Survei Indikator?". liputan6.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-11-29. Diakses tanggal 2016-11-29. ; Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
  15. Ibrahim, Gibran Maulana. "Survei Poltracking: Jika Pilgub Digelar Hari Ini, Agus Gubernur DKI". detiknews. Diakses tanggal 2016-11-29.
  16. Syatiri, Ana Shofiana (ed.). "Survei LSI Denny JA Terbaru: Elektabilitas Ahok-Djarot 10,6 Persen". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2016-11-29.
  17. Liputan6.com. "Survei Indocon: Pilkada DKI Akan Berlangsung Dua Putaran". liputan6.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-11-29. Diakses tanggal 2016-11-29. ; Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
  18. Chandra, Bobby, ed. (2016-10-30). "Survei: Elektabilitas Ahok Anjlok, Anies & Agus Bagaimana?". Tempo.co. Diakses tanggal 2016-11-29.
  19. Ali, Fidel (ed.). "Menakar Pilkada DKI dari Hasil Survei". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2016-11-29.
  20. 1 2 3 Syatiri, Ana Shofiana (ed.). "Melihat Hasil Survei Pilkada DKI 2017 dari Tiga Lembaga". Kompas.com. Diakses tanggal 2016-11-29.
  21. Media, detik News. "Survei Median: Anies-Sandi 46,3 Persen, Ahok-Djarot 39,7 Persen". detikcom. Diakses tanggal 2017-3-10.
  22. Rastika, Icha (ed.). "Survei LSI Denny JA: Anies-Sandi Kemungkinan Unggul pada Putaran Kedua". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2017-3-10. ;
  23. "Ini Jadwal Debat Pilkada DKI Ahok, Agus, dan Anies" Tempo.co. 6 Januari 2017. Diakses 13 Januari 2017.
  24. "Ini Jadwal Debat Cagub-Cawagub DKI". Kompas.com. 28 November 2016. Diakses 13 Januari 2017.
  25. "Debat Putaran Kedua Pilkada DKI Diselenggarakan pada 12 April". Kompas.com. 16 Maret 2017. Diakses 17 Maret 2017.
  26. 1 2 3 4 Syatiri, Ana Shofiana (ed.). "Ini Hasil Akhir "Quick Count" Pilkada DKI dari 5 Lembaga Survei". Kompas.com.
  27. "DKI Jakarta Versi Indikator – QuickCount Sulsel Rakyatku.Com".
  28. Syatiri, Ana Shofiana (ed.). ""Quick Count" Litbang Kompas: AHY 17,37 %, Ahok 42,87 %, Anies 39,76 %". Kompas.com.
  29. 1 2 3 4 5 6 Akuntono, Indra (ed.). "Inilah "Real Count" KPU DKI dan "Quick Count" dari 5 Lembaga Survei". Kompas.com.
  30. 1 2 3 Hasil Akhir Quick Count: Ahok-Anies ke Putaran Dua, Agus Tereliminasi[pranala nonaktif permanen]
  31. 1 2 3 4 "Quick Count Pilkada DKI Jakarta 2017". CNN Indonesia. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-02-16. Diakses tanggal 2017-02-16.
  32. 1 2 "Okezone Pilkada : Berita Pilkada Serentak 2017 Seluruh Daerah di Indonesia – Quick Count Pilkada DKI Jakarta". Okezone.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-02-15. Diakses tanggal 2017-02-15.
  33. "DKI Jakarta Versi JSI – QuickCount Sulsel Rakyatku.Com".
  34. Indo Barometer: Pilkada DKI Dua Putaran
  35. Krisiandi (ed.). "Pilkada DKI Diprediksi Dua Putaran, Novanto Yakin Ahok-Djarot Menang". Kompas.com.
  36. Fadhil, Haris. "Real Count Cyrus Network-Golkar DKI: Ahok-Djarot 42,92%". detikcom.[pranala nonaktif permanen]
  37. Rastika, Icha (ed.). "Hasil Sementara "Real Count" C1 Versi Tim Anies-Sandiaga". Kompas.com.
  38. "KPU – Portal Publikasi Pemilihan Kepala Daerah 2017".
  39. 1 2 halo@kawalpilkada.id. "Kawal Pilkada adalah sebuah inisiatif partisipasi publik untuk #PILKADABERSIH yg terbuka, transparan dan akuntabel". Diarsipkan dari asli tanggal 2017-02-17. Diakses tanggal 2017-02-16.
  40. 1 2 Intouch. "MATA RAKYAT".
  41. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Akuntono, Indra, ed. (4 Mei 2017). ""Quick Count" Litbang Kompas Paling Mendekati Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada DKI". Kompas.com. Kompas.com. Diakses tanggal 5 Mei 2017.
  42. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Patnistik, Egidius, ed. (26 April 2017). "Membandingkan Hasil "Quick Count" Lembaga Survei di Pilkada DKI". Kompas.com. Kompas.com. Diakses tanggal 5 Mei 2017.
  43. "PILKADA DKI 2017 Putaran Kedua". Kompas.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-04-19. Diakses tanggal 2017-04-19.
  44. Ika, Aprillia (ed.). "Hasil Final "Quick Count" Kompas: Ahok-Djarot 42 Persen, Anies-Sandi 58 Persen". Kompas.com.
  45. 1 2 3 4 Maharani, Dian (ed.). "Ini Hasil Akhir Quick Count 4 Lembaga Survei untuk Pilkada DKI Putaran Kedua". Kompas.com.
  46. 1 2 3 4 "Quick Count Pilkada DKI Jakarta 2017". CNN Indonesia. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-02-16. Diakses tanggal 2017-02-16.
  47. "KPU – Portal Publikasi Pemilihan Kepala Daerah 2017".
  48. halo@kawalpilkada.id. "Kawal Pilkada adalah sebuah inisiatif partisipasi publik untuk #PILKADABERSIH yg terbuka, transparan dan akuntabel".
  49. Hasil Rekapitulasi Pilkada DKI 2017 Tingkat Provinsi - KPU Provinsi DKI Jakarta
  50. Arief, Teuku Muhammad Valdy. "LSI: Intoleransi Politik di Umat Islam Meningkat Sejak Aksi 212". Kumparan.
  51. AR, Muslim. Yulika, Nila Chrisna (ed.). "Jenazah Nenek Hindun Ditelantarkan Warga Setelah Pilih Ahok". Liputan6.com.
  52. Badriyanto. "Dinodai Isu SARA, Pilkada DKI 2017 Jadi Terburuk Sepanjang Sejarah". Okezone.com.
  53. "Bambang Widjojanto Ungkap Implikasi Buruk Praktik Politik Uang Oleh Kubu Ahok-Djarot". Tribunnews.com.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]