Soesanto Tirtoprodjo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Salah ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh 114.124.229.141) dan mengembalikan revisi 16338881 oleh AABot: aksi vandal
Baris 41: Baris 41:
|alma_mater =
|alma_mater =
|occupation =
|occupation =
|profession = Artis pekob
|profession =
|religion = [[Islam]]
|religion = [[Islam]]
|signature =
|signature =
Baris 117: Baris 117:
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Orde Lama]]
[[Kategori:Tokoh Orde Lama]]
[[Kategori:Suka Ngentod]]

Revisi per 8 Januari 2020 01.29

Soesanto Tirtoprodjo
Perdana Menteri Indonesia
Penjabat Sementara
Masa jabatan
20 Desember 1949 – 16 Januari 1950
PresidenSoekarno (RIS)
Assaat (Negara Bagian RI)
Sebelum
Pengganti
Abdoel Halim
Sebelum
Menteri Dalam Negeri Indonesia Ke-8
Masa jabatan
20 Desember 1949 – 6 September 1950
PresidenSoekarno (RIS)
Assaat (Negara Bagian RI)
Sebelum
Pendahulu
Wongsonegoro
Pengganti
Assaat
Sebelum
Menteri Kehakiman Indonesia Ke-3
Masa jabatan
2 Oktober 1946 – 21 Januari 1950
PresidenSoekarno
Perdana MenteriSoetan Sjahrir
Amir Sjarifoeddin
Mohammad Hatta
Sebelum
Pendahulu
Soewandi
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1900-03-03)3 Maret 1900
Belanda Solo, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Meninggal16 November 1969(1969-11-16) (umur 69)
Indonesia Solo, Jawa Tengah, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Mr. Soesanto Tirtoprodjo (lahir di Solo, Jawa Tengah, 3 Maret 1900 – meninggal di Solo, Jawa Tengah,16 November 1969) adalah negarawan Indonesia yang pernah duduk sebagai Menteri Kehakiman dalam enam kabinet yang berbeda, mulai Kabinet Sjahrir III sampai Kabinet Hatta II.

Riwayat Hidup

Soesanto menyelesaikan pendidikannya dalam bidang hukum di Universitas Leiden, Belanda pada tahun 1925. Setelah lulus, ia berturut-turut bekerja di pengadilan Yogyakarta, Bogor, Kebumen, dan Kediri. Dalam masa pergerakan kemerdekaan Indonesia, Soesanto bergabung Partai Indonesia Raya di Surabaya dan turut terlibat sebagai pengurus partai.

Setelah Indonesia Merdeka

Setelah merdeka, Soesanto berkecimpung dalam pemerintahan sebagai Bupati Ponorogo dan residen Madiun (1945-1946) serta Menteri Kehakiman (1946-1950).

Pada masa Agresi Militer Belanda II, sewaktu Sjafruddin Prawiranegara membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatra, Soesanto diserahi tanggung jawab untuk menjabat menteri kehakiman dan penerangan Komisariat PDRI di Jawa pada 16 Mei 1949. Semasa Republik Indonesia Serikat (1949-1950), Soesanto memimpin Kabinet Peralihan dan kembali menjabat sebagai menteri kehakiman pada Kabinet Natsir.

Atas jasa-jasanya, Soesanto dianugrahi Bintang Gerilya dan Bintang Mahaputra Kelas III oleh pemerintah pada tahun 1960.


Jabatan politik
Didahului oleh:
Mohammad Hatta
Pejabat Perdana Menteri Indonesia
1949–1950
Diteruskan oleh:
Abdoel Halim
Didahului oleh:
Wongsonegoro
Menteri Dalam Negeri Indonesia
1949–1950
Diteruskan oleh:
Assaat
Didahului oleh:
Soewandi
Menteri Kehakiman Indonesia
1946–1949
Diteruskan oleh:
Soepomo
Didahului oleh:
Soepomo
Menteri Kehakiman Indonesia
1949–1950
Diteruskan oleh:
AG. Pringgodigdo
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Ida Anak Agung Gde Agung
Duta Besar Indonesia untuk Prancis
1955–1959
Diteruskan oleh:
Tamzil Gelar Sutan Narajau