GoTo Gojek Tokopedia
| GoTo | |
Jenis perusahaan | Publik |
| Kode emiten | IDX: GOTO |
| Industri | Teknologi |
| Pendahulu | PT Aplikasi Anak Bangsa[1] (2015—2021) |
| Didirikan | Desember 10, 2015 di Jakarta, Indonesia |
| Kantor pusat | , Indonesia |
| Pemilik | lihat daftar |
| Anak usaha | lihat daftar |
| Situs web | gotocompany |
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) adalah perusahaan ekosistem digital berbasis teknologi yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini terbentuk dari penggabungan antara Gojek dan Tokopedia. GoTo bermula dari perusahaan transportasi daring Gojek—dengan nama badan hukum PT Aplikasi Karya Anak Bangsa. Pada tahun 2022, GoTo menjadi perusahaan dekacorn pertama yang melantai di bursa efek kawasan Asia Tenggara.[2][3][4]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]GoTo berawal dari perusahaan-perusahaan penyedia layanan berbasis digital asal Indonesia.
Gojek
[sunting | sunting sumber]
Gojek berdiri pada tahun 2010 dalam bentuk pusat panggilan (call center) bagi pengemudi ojek roda dua di Jakarta, yang pada mulanya menangani 20 pengemudi ojek.[5] Dari pusat panggilan, Gojek kemudian beralih ke dalam bentuk aplikasi telepon pintar berbasis iOS dan Android, pada tahun 2015. Pada tahun yang sama, Gojek mulai mendapatkan dukungan pendanaan Seri A dari investor.[5] Pendanaan ini diterima dari NSI Ventures,[6] dan sejumlah investor, seperti Sequoia Capital, NTH Gemma Inc. dan NSI Moto Holdings Ltd.[7]
Pada tahun 2016, setelah menerima pendanaan dari KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, dan Capital Group Private Market,[8] Gojek resmi menjadi perusahaan unikorn pertama di Indonesia, yaitu perusahan rintisan dengan valuasi sekurang-kurangnya AS$1 miliar. Dalam periode ini Gojek mengalami pertumbuhan yang pesat, dengan jumlah pesanan yang mencapai lebih dari 300.000 pesanan per hari.[5]
Tokopedia
[sunting | sunting sumber]
Tokopedia didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada 17 Agustus 2009, sebagai lokapasar antarkonsumen (customer-to-customer marketplace). Setelah memulai bisnis lokapasarnya, Tokopedia kemudian mengembangkan berbagai layanan lainnya, termasuk di antaranya produk teknologi finansial pada tahun 2016, serta layanan gudang pintar bernama TokoCabang (kemudian berubah menjadi Dilayani Tokopedia), yaitu pusat pemenuhan (fulfillment center) untuk membantu pemrosesan transaksi lebih cepat dan dekat.
Pendanaan awal Tokopedia didapatkan dari Indonusa Dwitama pada tahun 2009, dilanjutkan dengan sejumlah pemodal ventura lainnya seperti East Ventures (2010),[9] Cyber Agent Ventures (2011),[10] Netprice (2012),[11] dan SoftBank Ventures Korea (2013).[12] Pada tahun 2014, Tokopedia menjadi perusahaan teknologi pertama di Asia Tenggara yang menerima investasi sebesar US$100 juta dari Sequoia Capital dan SoftBank Internet and Media Inc (SIMI).[13][14]
Pada tahun 2017, Tokopedia menerima investasi sebesar US$1,1 miliar dari Alibaba yang merupakan raksasa e-dagang asal Tiongkok.[15] Pada Desember 2018, Tokopedia kembali mengumumkan telah berhasil mendapat pendanaan senilai US$1,1 miliar dari sejumlah investor. Seri pendanaan tersebut dipimpin SoftBank Vision Fund dan Alibaba Group.[16] Valuasi Tokopedia setelah mendapatkan seri pendanaan ini diperkirakan mencapai US$7 miliar.[16]
Penggabungan Gojek dan Tokopedia
[sunting | sunting sumber]Pada 17 Mei 2021, Tokopedia dan Gojek mengumumkan resmi menggabungkan diri dan membentuk GoTo.[17] Selain menjadi singkatan dari nama kedua perusahaan, nama GoTo juga berasal dari kata "gotong royong".[18] Dalam proses merger ini, sebenarnya PT Tokopedia diakuisisi menjadi anak usaha perusahaan Gojek (PT Aplikasi Karya Anak Bangsa). PT Aplikasi Karya Anak Bangsa kemudian mengganti namanya menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia.
Setelah Gojek dan Tokopedia bersatu, gabungan perusahaan tersebut diklaim memberikan dampak sekitar 2% kontribusi ke PDB Indonesia.[19]
Perusahaan terbuka
[sunting | sunting sumber]
Pada tanggal 15 Maret 2022, melalui paparan publik, GoTo mengumumkan rencananya untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). GoTo memaparkan rencana penghimpunan dana sebesar Rp15,2 triliun (setara US$1,1 miliar), sehingga berpotensi menjadi salah satu IPO terbesar dalam sejarah pasar modal di Indonesia.[20]
Pada tanggal 11 April 2022, perusahaan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia melalui proses IPO dengan melepas 3,43% sahamnya ke publik dengan harga penawaran Rp338. IPO ini berhasil meraup dana Rp15,8 triliun.[21][22]
Kepemilikan
[sunting | sunting sumber]Berikut ini adalah daftar kepemilikan perusahaan berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2024.[23]
| Nama Pemegang Saham | Persentase Kepemilikan (%) |
|---|---|
| Seri A | |
| SVF GT Subco (Singapore) Pte Ltd | 8,62 |
| Taobao China Holding Limited | 8,38 |
| Garibaldi Thohir | 0,10 |
| Hans Patuwo | 0,05 |
| Catherine Hindra Sutjahyo | 0,05 |
| Sugito Walujo | 0,03 |
| Pablo Malay | 0,02 |
| Agus Dermawan Wintarto Martowardojo | 0,02 |
| Seri A, B | |
| Publik (di bawah 5%) | 82,73 |
| Total | 100% |
Anak usaha
[sunting | sunting sumber]Berikut ini adalah daftar anak usaha perusahaan berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2024.[23]
| Nama Anak Usaha | Persentase Kepemilikan (%) |
|---|---|
| PT Dompet Karya Anak | 99,99 |
| GoProducts Engineering India Limited Liability Partnership | 100,00 |
| Gojek Singapore Pte Ltd | 100,00 |
| PT Paket Anak Bangsa | 0,00 |
| PT Rekan Anak Bangsa | 100,00 |
| PT Antar Makanan Anak Bangsa | 100,00 |
| Velox Technology South-East Asia | 100,00 |
| PT Lintas Promosi Global | 100,00 |
| PT Pradipa Darpa Bangsa | 100,00 |
| PT Solusi Arta Anak Bangsa | 100,00 |
| PT Tokopedia | 24,99 |
| PT Jaya Data Semesta | 100,00 |
| PT Gojek Indonesia | 99,98 |
| PT Aplikasi Multimedia Anak Bangsa | 100,00 |
| GoTo International (22) Limited | 100,00 |
| PT GoTo Solusi Niaga | 99,98 |
| PT Semangat Bambu Runcing | 100,00 |
| PT Aplikasi Perdagangan Anak Bangsa | 100,00 |
Korporasi
[sunting | sunting sumber]Kinerja usaha
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2021, GoTo mencatatkan nilai transaksi bruto sebesar Rp461,6 triliun, meningkat 40% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah tersebut menghasilkan pendapatan bruto sebesar Rp17 triliun, atau tumbuh 44% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.[24]
Dari nilai transaksi yang dicatatkan, sebesar Rp230,6 triliun dihasilkan dari bisnis e-dagang (Tokopedia), dengan pertumbuhan sebesar 46% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Layanan teknologi finansial menghasilkan nilai transaksi bruto sebesar Rp214,9 triliun, sementara layanan atas permintaan sebesar Rp50,3 triliun.[24]
Aksi korporasi
[sunting | sunting sumber]Pada bulan November 2021 GoTo mengumumkan penggalangan dana pra-IPO yang menghimpun US$1,3 miliar dari sejumlah investor global, termasuk di antaranya Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), Avanda Investment Management, Fidelity International, Google, Permodalan Nasional Berhad (PNB), Primavera Capital Group, SeaTown Master Fund, Temasek, Tencent, dan Ward Ferry.[25]
Pada bulan November 2021, GoTo melalui salah satu anak usahanya mengumumkan pembentukan ventura bersama dengan PT Karya Baru TBS, bagian dari PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). Ventura bersama yang dinamakan Electrum ini menggagas kolaborasi strategis dalam pengembangan ekosistem motor listrik di Indonesia.[26]
Pada bulan Februari 2022, GoTo melalui salah satu anak usahanya PT Aplikasi Multimedia Anak Bangsa (AMAB) meluncurkan perusahaan ventura bersama dalam bisnis permainan digital bersama dengan PT Telkomsel Ekosistem Digital, dengan nama PT Games Karya Nusantara (Majamojo).[27]
2023 GoTo batal IPO luar negeri, bertahan dengan kondisi kas yang meyakinkan.[28]
Keberlanjutan
[sunting | sunting sumber]GoTo telah menyatakan komitmen keberlanjutannya melalui Komitmen Tiga Nol (Three Zeroes), yang terdiri dari:[29][30]
- Nol Emisi Karbon (Zero Emissions): mengupayakan bisnis GoTo menjadi netral karbon dan mengupayakan dekarbonisasi untuk emisi langsung dan tidak langsung. Untuk mewujudkan tujuan ini, GoTo mencanangkan transisi 100% kepada kendaraan listrik dan pemanfaatan energi secara efisien dalam kegiatan operasional perusahaan.[30] GoTo telah menjalankan uji coba kendaraan listrik dengan sejumlah mitra ventura bersama yang melibatkan 500 sepeda EV dan 14 stasiun perturakan baterai (battery swap) dan membeli sertifikat energi terbarukan.[29]
- Nol Sampah (Zero Waste): mengurangi dan mengeliminasi sampah sampai dengan tempat pembuangan akhir dengan mendorong penggunaan kembali dan daur ulang.[30]
- Nol Hambatan (Zero Barriers): menjadikan ekosistem GoTo inklusif dan membuka akses untuk semua pihak dapat berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.[30]
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]- Diversity and Inclusion 2.0, Glints Best Employers Award 2022[31]
Kontroversi
[sunting | sunting sumber]Gugatan merek dagang
[sunting | sunting sumber]GoTo digugat oleh PT Terbit Financial Technology lantaran kemiripan merek dagang.[32] Pihak tersebut mengaku merugi akibat nama mereka dipakai.[33] Namun, pihak GoTo menanggapi bahwa gugatan yang dilayangkan oleh mereka tidak berasalan, karena Perusahaan tersebut dinilai tidak aktif menggunakan dan memanfaatkan merek GoTo.[34] Gugatan tersebut telah ditolak pada bulan Juni 2022.[35][36]
Telkomsel
[sunting | sunting sumber]Pasca-IPO GoTo, Telkom Indonesia, yang lewat anak usahanya Telkomsel, mencatatkan rugi yang belum direalisasikan mencapai Rp881 miliar dari investasinya sebesar Rp6,3 triliun. Walaupun Telkom membantah kerugian, mengklaim sudah meraih untung Rp 2,5 triliun[37] dan menyebut banyak peluang dalam investasi dan kerjasama bersama GoTo, terdapat analis dan politisi yang menafsirkan adanya konflik kepentingan dalam investasi tersebut, antara Menteri BUMN Erick Thohir dan saudaranya Garibaldi Thohir yang memegang sejumlah saham di GoTo.[38][39] Di sisi lain, terdapat pandangan adanya upaya politisasi terhadap investasi Telkomsel di GoTo.[40]
SoftBank
[sunting | sunting sumber]Kelompok investor aktivis Elliot Management mengkritik CEO Masayoshi Son karena Vison Funds berinvestasi dengan harga overvalued kurang menguntungkan menghasilkan kerugian dan menekan untuk melepas saham di GoTo dan perusahaan Decacorn lainnya berencana menjadi paus NASDAQ yang lebih transparan untuk investasi Facebook, Apple dan Amazon.[41]Ketidaksukaan Partai komunis Cina terhadap dugaan monopoli dan praktek anti persaingan memerintahkan unit SoftBank Alibaba Group yang memilik saham GoTo, lazada, Grab, Didi, Uber untuk mendivestasi perusahaan media South China Morning Post, Keuangan Ant Group dan lainnya.[42]
Isu pajak
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan pernyataan publik, Benny Batara Hutabarat menyoroti isu pajak penghasilan sebagai faktor utama di balik keputusannya untuk mengundurkan diri dari posisi eksekutif. Dengan gaji tahunan yang mencapai Rp2,2 miliar di Gojek, ia mengungkapkan bahwa ia dikenakan pajak sebesar 30% per tahun. Jumlah pajak yang signifikan ini, menurutnya, setara dengan biaya pembelian mobil baru seperti Fortuner setiap tahunnya. Oleh karena tingginya beban pajak tersebut, ia memutuskan untuk beralih dari karier profesional menjadi seorang investor, yang dianggapnya menawarkan skema pajak yang lebih menguntungkan.[43]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ↑ "PT Aplikasi Karya Anak Bangsa yang Berganti PT GoTo Gojek Tokopedia, Simak Profilnya". Liputan6.com. 2023-01-06. Diakses tanggal 2024-01-31.
- ↑ Rahadian, Lalu. "BEI Pamer GoTo Jadi Decacorn yang Pertama Listing di ASEAN". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-06-10. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ↑ GoTo Gojek Tokopedia (2022-04-11). "GoTo Resmi Menjadi Perusahaan Tercatat di Bursa Efek Indonesia". GoTo. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-12-03. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ↑ Damar, Agustinus Mario (2022-04-11). Yuslianson (ed.). "GoTo Resmi Listing di BEI, Catatkan IPO Terbesar Ketiga di Asia pada 2022". Liputan6.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-08-11. Diakses tanggal 2022-08-11.
- 1 2 3 "Tentang". www.gojek.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-03-28. Diakses tanggal 2022-03-21.
- ↑ R., Jeko I. (2018-02-13). Yuslianson, Fadjriah Nurdiarsih, (ed.). "Seluk Beluk Perjalanan Go-Jek Menjadi Startup Unicorn". Liputan6.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-06-08. Diakses tanggal 2022-03-21. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link) Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan (link)
- ↑ "Prospektus GOTO 2021" (PDF). Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2022-11-29. Diakses tanggal 2022-06-04.
- ↑ "KKR, Warburg Pincus, Farallon and Capital Group Private Markets Make Substantial Investment in GO-JEK, Indonesia's Leading On-Demand Mobile Platform". www.businesswire.com (dalam bahasa Inggris). 2016-08-04. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-04-11. Diakses tanggal 2022-03-21.
- ↑ "Tokopedia Terima Dana Investasi dari East Ventures | DailySocial". web.archive.org. 2010-11-20. Diarsipkan dari asli tanggal 2010-11-20. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ↑ "Tokopedia Dapatkan Pendanaan dari CyberAgent Ventures Jepang, Sekarang Dinilai Seharga US$7 juta | DailySocial.id". dailysocial.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 2023-04-09. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ↑ "Tokopedia Dapatkan Investasi Baru dari Perusahaan Asal Jepang Netprice | DailySocial.id". dailysocial.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 2023-04-10. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ↑ Wahyudi, Reza, ed. (2013-06-12). "Tokopedia Dapat Suntikan Dana dari Softbank Korea". Kompas.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-04-07. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ↑ Mac, Ryan. "SoftBank And Sequoia Capital Make First Investment In Indonesia With $100 Million Into Tokopedia". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 2023-05-14. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ↑ "Tech in Asia - Connecting Asia's startup ecosystem". www.techinasia.com (dalam bahasa American English). Diarsipkan dari asli tanggal 2023-04-07. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ↑ R., Jeko I. (2017-08-17). Iskandar (ed.). "Alibaba Suntik Rp 14,7 Triliun ke Tokopedia". Liputan6.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-04-07. Diakses tanggal 2022-08-11.
- 1 2 "Tech in Asia Indonesia - Menghubungkan Ekosistem Startup Indonesia". id.techinasia.com (dalam bahasa American English). Diarsipkan dari asli tanggal 2023-04-06. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ↑ Laucereno, Sylke Febrina. "Gojek-Tokopedia Merger, Ini Jajaran Direksinya". detikcom. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-01-12. Diakses tanggal 2021-05-17.
- ↑ Tim. "Asal-usul Nama Goto, Hasil Gojek-Tokopedia Merger". detikcom. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-01-09. Diakses tanggal 2021-05-17.
- ↑ "GoTo: Go Far, Go Together". www.gotocompany.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 2021-06-09.
- ↑ GoTo Gojek Tokopedia (2022-03-15). "GoTo Umumkan Penawaran Umum Perdana Saham di Bursa Efek Indonesia". GoTo. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-12-03. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ↑ "Lepas 3,43 Persen Saham, Gojek Tokopedia (GOTO) Incar Rp13,7 Triliun dari IPO". Diarsipkan dari asli tanggal 2022-12-06. Diakses tanggal 2022-06-04.
- ↑ "Resmi IPO di Tengah Gejolak Pasar Global, IPO GOTO Masih Menarik Bagi Investor". Diarsipkan dari asli tanggal 2022-12-06. Diakses tanggal 2022-06-04.
- 1 2 Laporan Keuangan GoTo Gojek Tokopedia (IDX:GOTO) Q3 2024 (PDF). Bursa Efek Indonesia (Report). Diakses tanggal 3 Oktober 2025.
- 1 2 GoTo Gojek Tokopedia (2022-05-31). "1Q 2022 & FY 2021 Results" (PDF). GoTo. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2022-06-16. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ↑ GoTo Gojek Tokopedia (2021-11-10). "GoTo mendapatkan lebih dari US$1,3 miliar pada penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO". https://www.gotocompany.com/news/press/pendanaan-goto-pra-ipo. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-12-03. Diakses tanggal 2022-08-11. ;
- ↑ GridOto.com. "Electrum, Usaha Patungan Gojek dan TBS, Bikin Motor Listrik Sendiri - GridOto.com". otomotifnet.gridoto.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-08-11. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ↑ Pradana, Rio Sandy (2022-02-24). Yati, Rahmi (ed.). "Ini Profil Majamojo, Perusahaan Patungan GoTo-Telkomsel di Bisnis Gaming". Bisnis.com. Diakses tanggal 2022-08-11. ; ; ;
- ↑ Safitri, Kiki (14-11-2023). "GoTo Batal IPO Luar Negeri" (dalam bahasa Indonesia). ; ; ; Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
- 1 2 Tempo.co (2022-07-12). Digital, Prodik (ed.). "Targetkan Tiga Nol pada 2030, Berikut Fakta-Fakta Menarik dari Komitmen Sustainability GoTo". Tempo.co. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-11-26. Diakses tanggal 2022-08-11.
- 1 2 3 4 GoTo Gojek Tokopedia. "Komitmen Kami". GoTo. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-06-09. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ↑ "Glints Employers". employers.glints.sg. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-12-01. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ↑ "Ramai Sengeketa..." Diarsipkan dari asli tanggal 2022-12-01. Diakses tanggal 2021-11-13.
- ↑ "Digugat karena merek..." Diarsipkan dari asli tanggal 2022-06-08. Diakses tanggal 2021-11-13.
- ↑ "Goto hadapi masalah..." Diarsipkan dari asli tanggal 2022-06-06. Diakses tanggal 2021-11-13.
- ↑ Catriana, Elsa (2022-06-09). Djumena, Erlangga (ed.). "Sengketa Merek GoTo, Gojek-Tokopedia Lolos dari Gugatan Rp 2 Triliun". Kompas.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-02-02. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ↑ Hema, Yuliana (2022-06-08). T.Rahmawati, Wahyu (ed.). "Sengketa Merek GOTO Berakhir, Gojek Tokopedia Lolos Dari Gugatan Rp 2,8 Triliun". Kontan.co.id. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-12-03. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ↑ "Kronologi Perjalanan Investasi Telkom di GoTo, Untung atau Buntung". Diarsipkan dari asli tanggal 2022-12-05. Diakses tanggal 2022-06-04.
- ↑ "Gaduh Konflik Kepentingan Anak Usaha Telkom Borong Saham GOTO, Lahirkan Distrust". Diarsipkan dari asli tanggal 2022-07-07. Diakses tanggal 2022-06-04.
- ↑ "Polemik Investasi Telkom di GOTO". Diarsipkan dari asli tanggal 2022-12-08. Diakses tanggal 2022-06-04.
- ↑ "Ekonom: Kegaduhan Investasi Telkomsel di GoTo Lebih Banyak Nuansa Politik". Diarsipkan dari asli tanggal 2022-12-08. Diakses tanggal 2022-06-24.
- ↑ "Hedge fund Elliott dumps SoftBank stake after souring on Masayoshi Son". Financial Times. 2022-08-16. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-03-13. Diakses tanggal 2023-03-13.
- ↑ "Exclusive: null". South China Morning Post (dalam bahasa Inggris). 2016-04-21. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-06-09. Diakses tanggal 2023-03-13.
- ↑ Muntoha, Wahyu Asyari. "Alasan Mantan VP Gojek Bergaji Rp2,2 Miliar Resign: Pajak Bro, Setahun Bayar 30 Persen Bisa Beli Fortuner Satu - Suara Merdeka". Alasan Mantan VP Gojek Bergaji Rp2,2 Miliar Resign: Pajak Bro, Setahun Bayar 30 Persen Bisa Beli Fortuner Satu - Suara Merdeka. Diakses tanggal 2025-08-29.