Dewata


Dewa adalah istilah dalam ajaran Hindu dan Buddha untuk keberadaan spiritual yang memiliki kekuatan supranatural; sedangkan Dewata (Dewanagari: देवता), atau disebut tevoda (ទេវតា) dalam bahasa Khmer), adalah dewa dengan kedudukan yang lebih tinggi daripada dewa-dewa utama. Istilah dewata juga berarti "Para Dewa" atau dewa dalam bentuk jamak. Dewata dapat berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Terdapat banyak jenis dewata sepeti: wanadewata (roh penjaga hutan, mungkin aslinya merupakan pemujaan terhadap roh-roh yang melambangkan kekuatan alam), gramadewata (dewa desa), dewata penjaga penyeberangan sungai, gua, gunung, dan tempat-tempat keramat lainnya. Dewata penjaga penjuru mata angin disebut Dewata Lokapala atau Dewata Nawa Sanga. Masing-masing kasta Hindu memiliki dewata pelindung, dan setiap aktivitas manusia memiliki dewata perwujudannya dalam ranah spiritual atau aspek rohani.
Beberapa makhluk surgawi yang terkenal termasuk dalam bangsa dewata, antara lain apsara atau bidadari; gadis surgawi yang bertugas menguji keteguhan iman para pertapa, serta gandarwa; pria pemusik surgawi. Dewata sering kali muncul dalam kisah-kisah epik Hindu dan kisah suci Buddha. Pulau Bali terkenal dengan julukan sebagai "Pulau Dewata" karena kentalnya budaya Hindu, seperti banyaknya sesaji yang dipersembahkan untuk dewata penjaga di berbagai tempat di Bali.
Dewata cenderung disamakan dengan roh penjaga tempat-tempat tertentu, sangat mirip dengan konsep malaikat penjaga atau bahkan jin penunggu dalam agama Abrahamik (Islam, Kristen, dan Yahudi).
Referensi[sunting | sunting sumber]
- Palani, Sivasiva. "New Angles On Angels." Hinduism Today, Sep 1992. Accessed 11 May 2006. Diarsipkan 2006-11-09 di Wayback Machine.
- Krishna, Nanditha. "Grounded in wisdom." Newindpress on Sunday, April 26, 2003. Accessed 11 May 2006. Diarsipkan 2006-09-16 di Wayback Machine.
Chopra, Deepak: Life after Death, The Burden of Proof, Chapter 11 "Guides and Messengers" Three Rivers Press, 2008.