Perjamuan Malam Terakhir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perjamuan Terakhir oleh Leonardo da Vinci (1498).

Perjamuan Terakhir atau Perjamuan Malam (bahasa Inggris: The Last Supper) adalah makan malam terakhir Yesus bersama keduabelas rasul sebelum kematiannya. Bagian ini diberi tajuk Yesus makan Paskah dengan murid-muridNya dalam Alkitab Terjemahan Baru terbitan Lembaga Alkitab Indonesia. Peristiwa tersebut dituliskan di Matius 26:17–29, Markus 14:12–25, Lukas 22:7–38, dan Yohanes 13:1–38 (yang menuliskan tentang Yesus membasuh kaki murid-muridNya). Perjamuan terakhir telah menjadi subyek dari banyak lukisan, di antaranya yang paling terkenal oleh Leonardo da Vinci.

Tanggal Perjamuan Terakhir

  • Hari itu merupakan hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi (Matius 26:17, Markus 14:12, Lukas 22:7), tanggal 14 Nisan dalam kalender Yahudi, sesuai peraturan hukum Taurat dalam Keluaran 12:18: "Dalam bulan pertama, pada hari yang ke-14 bulan itu pada waktu petang (=malam), kamu makanlah roti yang tidak beragi, sampai kepada hari yang ke-21 bulan itu, pada waktu petang." Hari itu juga disebut "hari persiapan"

Perhitungan hari orang Yahudi dimulai dari matahari terbenam, jadi malam dulu baru berakhir pada sore hari berikutnya. Jadi sore hari tanggal 14 Nisan berarti besok sorenya untuk penanggalan Masehi, dan tanggal 15 Nisan malam dimulai beberapa jam kemudian setelah matahari terbenam di hari yang sama menurut penanggalan Masehi.

  • Pada sore hari tanggal 14 Nisan, maka orang harus menyembelih domba Paskah (Lukas 22:7), untuk dimakan pada malam hari tanggal 15 Nisan, yaitu hari Paskah Yahudi (Yohanes 13:1), sesuai peraturan hukum Taurat dalam Keluaran 12:6,8: "Lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya (domba itu) pada waktu senja... Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit." Di sore hari tanggal 14 Nisan, bersamaan dengan penyembelihan domba Paskah, Yesus Kristus menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib, sebagai domba Allah, bagi tebusan dosa seluruh umat manusia.

Persiapan untuk makan Paskah

  • Pada hari itu murid-murid Yesus datang kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"
  • Matius mencatat bahwa Yesus berkata: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku."[1]
  • Markus (yang bersumber dari kesaksian Petrus) dan Lukas mencatat lebih detail bahwa Yesus menyuruh 2 orang murid-Nya, Petrus dan Yohanes, dengan pesan: "Pergilah ke kota; di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku? Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!" Maka berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota, didapati mereka semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka.[2]
  • Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah.
  • Persiapan ini bersifat rahasia, karena telah diketahui bahwa imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi sudah bersepakat untuk membunuh Yesus dan sedang berusaha mengatur waktu penangkapan-Nya.[3]
  • Setelah hari malam, datanglah Yesus bersama-sama dengan kedua belas murid itu.

Yesus membasuh kaki murid-muridNya

  • Sebelum memulai makan, bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
  • Semua murid dibasuh kakinya, termasuk Yudas Iskariot, yang mengkhianatinya.
  • Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak." Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua." Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."[4]
  • Sesudah Yesus membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Selanjutnya Ia menjelaskan makna pembasuhan kaki tersebut.

Makan malam dan Penetapan Perjamuan Kudus

  • Matius dan Markus mencatat: Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."[5]
  • Lukas mencatat: Yesus berkata kepada mereka: "Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita. Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah." Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: "Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu. Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang." Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu."[6]
  • Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus menetapkan aturan Perjamuan Kudus berdasarkan kesaksian yang diterimanya sebagai berikut: Yesus mengambil roti lalu mengucap syukur atasnya, sesudah itu Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuhKu, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" Lalu ia mengambil cawan anggur dan berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darahKu; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" [7] Aturan inilah yang biasa dipakai dalam liturgi Sakramen Perjamuan Kudus di gereja-gereja Kristen.

Yesus memberitahukan mengenai pengkhianat

  • Dan ketika mereka sedang makan, Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." [8] yaitu kepada para pemuka agama yang membenci Yesus. Ditambah juga "Lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di meja ini."[9]
  • Yesus memberi peringatan kepada pengkhianat tanpa membuka identitasnya: "Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."[10]
  • Murid-murid Yesus yang tidak tahu siapa orang yang dimaksudkan merasa sedih mendengar hal tersebut. Mereka memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya. Berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?" termasuk Yudas Iskariot yang bertanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya.". [11]
  • Akhirnya Simon Petrus memberi isyarat kepada Yohanes, yang bersandar dekat kepada Yesus, di sebelah kanan-Nya dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!" Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?" [12]
  • Yesus menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku."[13] atau menurut catatan Yohanes: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera." Tetapi tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.[14]

Pengajaran setelah Perjamuan Terakhir

Sesudah Yudas pergi, Yesus memulai pengajarannya, tetapi tidak terus di tempat itu. Yesus dan murid-murid-Nya menyanyikan nyanyian pujian, kemudian pergi ke Bukit Zaitun, sementara terus memberikan pengajaran.[15]

Perintah baru

"Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."[16]

Yesus memperingatkan murid-murid dan Petrus akan penyangkalan

  • Yesus berkata: "Malam ini kamu semua (murid-murid) akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.[17]
  • Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok ("dua kali", menurut catatan Markus), engkau (=Petrus) telah menyangkal Aku tiga kali."[18]

Pengajaran lain

  1. Rumah Bapa (Yohanes 14:1–14)
  2. Yesus menjanjikan Penghibur (Yohanes 14:15–31)
  3. Pokok anggur yang benar (Yohanes 15:1–8)
  4. Dunia membenci Yesus dan murid-murid-Nya (Yohanes 15:18–27)
  5. Bertekun (Yohanes 16:1–4)
  6. Pekerjaan Penghibur (Yohanes 16:4–15)
  7. Dukacita yang mendahului kemenangan (Yohanes 16:16–33)
  8. Doa Yesus untuk murid-murid-Nya (Yohanes 17:1–26)

Di taman Getsemani

Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya masuk ke taman Getsemani, di daerah bukit Zaitun seberang sungai Kidron, untuk berdoa.

Referensi

Lihat pula

Pranala luar