Meropenem

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Meropenem
Nama sistematis (IUPAC)
(4R,5S,6S)-3-(((3S,5S)-5-(Dimetilkarbamoyl)pirrolidin-3-il)tio)-6-((R)-1-hidroksietil)-4-metil-7-oxo-1-azabisiklo[3.2.0]hept-2-ene-2-asam karboxilat
Data klinis
Nama dagang Merrem
AHFS/Drugs.com monograph
Kat. kehamilan B2(AU) B(US)
Status hukum Harus dengan resep dokter (S4) (AU) POM (UK) ? (US)
Rute [[Intravena]
Data farmakokinetik
Bioavailabilitas 100%
Ikatan protein Kira-kira 2%
Waktu paruh 1 jam
Ekskresi Ginjal
Pengenal
Nomor CAS 119478-56-7 YaY
Kode ATC J01DH02
PubChem CID 441130
DrugBank DB00760
ChemSpider 389924 YaY
UNII FV9J3JU8B1 YaY
KEGG D02222 YaY
ChEBI CHEBI:43968 YaY
ChEMBL CHEMBL127 YaY
Data kimia
Rumus C17H25N3O5S 
SMILES eMolecules & PubChem
  • InChI=1S/C17H25N3O5S/c1-7-12-11(8(2)21)16(23)20(12)13(17(24)25)14(7)26-9-5-10(18-6-9)15(22)19(3)4/h7-12,18,21H,5-6H2,1-4H3,(H,24,25)/t7-,8-,9+,10+,11-,12-/m1/s1 YaY
    Key:DMJNNHOOLUXYBV-PQTSNVLCSA-N YaY

Meropenem adalah antibiotik intravena golongan beta laktam yang sering digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri.[1] Infeksi bakteri tersebut antara lain meningitis, infeksi intra-abdominal, pneumonia, sepsis, dan antraks.[1]

Pada tahun 1983, meropenem resmi dipatenkan.[2] Penggunaannya pada bidang kedokteran disetujui sejak tahun 1996 di Amerika Serikat .[1] Obat ini terdaftar dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia.[3] Organisasi Kesehatan Dunia mengkategorikan obat ini sebagai obat yang sangat penting pada pengobatan manusia.[4]

Penggunaan medik[sunting | sunting sumber]

Meropenem dapat digunakan pada infeksi bakteri Gram-positif dan Gram-negatif (termasuk Pseudomonas) serta bakteri anaerob. Obat ini memiliki spektrum yang hampir mirip dengan imipenem, meskipun meropenem lebih aktif terhadap bakteri Enterobacteriaceae dan kurang aktif terhadap bakteri Gram-positif bila dibandingkan dengan penggunaan imipenem.[5]

Obat ini dapat melawan β-laktamase spektrum luas, tetapi lebih rentan terhadap metallo-β-laktamase.[5] Meropenem sering diberikan pada pengobatan demam neutropenia. Kondisi ini sering terjadi pada pasien yang memiliki keganasan hematologi dan pasien kanker yang diberikan obat antikanker yang menekan pembentukan sumsum tulang.

Obat ini juga disetujui untuk digunakan pada infeksi intra-abdomen komplikata, infeksi kulit dan infeksi struktur kulit komplikata, dan meningitis bakteri.

FDA, pada tahun 2017, menyetujui penggunaan kombinasi meropenem dan vaborbaktam untuk pengobatan orang dewasa dengan infeksi saluran kemih komplikata.[6]

Efek samping[sunting | sunting sumber]

Mual, diare, sembelit, sakit kepala, serta nyeri dan ruam di tempat suntikan merupakan efek samping yang sering terjadi pada penggunaan meropenem.[1] Efek samping yang serius termasuk Infeksi Clostridioides difficile, kejang, dan reaksi alergi termasuk reaksi anafilaksis .[1] Orang yang alergi terhadap antibiotik beta-laktam lainnya lebih cenderung memiliki alergi terhadap meropenem juga.[1] Penggunaan pada kehamilan tampaknya aman.[1] Meropenem biasanya mengakibatkan kematian bakteri dengan cara mengganggu kemampuan mereka dalam memproduksi dinding sel.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h "Meropenem". The American Society of Health-System Pharmacists. Diakses tanggal 8 December 2017. 
  2. ^ Fischer, Janos; Ganellin, C. Robin (2006). Analogue-based Drug Discovery (dalam bahasa Inggris). John Wiley & Sons. hlm. 497. ISBN 9783527607495. 
  3. ^ World Health Organization (2019). World Health Organization model list of essential medicines: 21st list 2019. Geneva: World Health Organization. hdl:10665/325771alt=Dapat diakses gratis. WHO/MVP/EMP/IAU/2019.06. License: CC BY-NC-SA 3.0 IGO. 
  4. ^ World Health Organization (2019). Critically important antimicrobials for human medicine (edisi ke-6th revision). Geneva: World Health Organization. hdl:10665/312266alt=Dapat diakses gratis. ISBN 9789241515528. 
  5. ^ a b AHFS Drug Information (edisi ke-2006). American Society of Health-System Pharmacists. 2006. 
  6. ^ Commissioner, Office of the (24 March 2020). "Press Announcements - FDA approves new antibacterial drug". www.fda.gov (dalam bahasa Inggris).