Masjid Al-Jabbar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Masjid Raya Al-Jabbar)
Masjid Al-Jabbar
مسجد الجبار
Al Jabbar Mosque.jpg
Informasi umum
LetakBandung
Afiliasi agamaIslam
Provinsi Jawa Barat
Negara Indonesia
Deskripsi arsitektur
ArsitekRidwan Kamil
Jenis arsitekturMasjid
Gaya arsitekturPerpaduan antara arsitektur Timur Tengah dan Utsmaniyah
Didirikan2017
Spesifikasi
Kapasitas60.000
Menara4

Masjid Raya Al-Jabbar (bahasa Arab: مسجد الجامع الجبار), atau yang lebih dikenal dengan Masjid Terapung Gedebage adalah sebuah masjid yang berada di kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Menghabiskan uang negara sebesar kurang lebih 1 triliun dari dana APBD,[1] masjid ini mulai dibangun pada tahun 2017 di atas danau buatan dan baru selesai pada tahun 2020.[2]

Masjid ini diprakarsai pembangunannya oleh Ridwan Kamil.[3][4] Akibat biayanya yang mencapai triliunan, dan sudah terdapatnya sekitar hampir 50.000 masjid di Jawa Barat,[5] kritikan pun ramai datang dari masyarakat yang menganggap dana tersebut akan jauh lebih baik bila dialokasikan untuk pendidikan, menanggulangi kemiskinan, memperbaiki infrastruktur dan gedung-gedung sekolah yang masih banyak yang rusak di provinsi tersebut.[5][6]

Bagian dalam bangunan

Peletakan batu pertama masjid ini dilakukan pada tanggal 29 Desember 2017 oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat saat itu, Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sebelum menjadi masjid[sunting | sunting sumber]

Di masa lalu, kawasan Gedebage merupakan sebuah rawa-rawa bekas peninggalan Danau Bandung Purba. Lalu akhir abad ke-19, rawa-rawa ini mulai mengering dan dijadikan area persawahan. Kemudian perusahaan kereta api negara, Staatsspoorwegen membangun jalur kereta api yang menghubungkan Gedebage dan Cicalengka di tengah rawa-rawa ini. Tak lama kemudian, Gedebage menjadi sebuah kecamatan, setelah Kota Bandung dimekarkan dari Kabupaten Bandung pada tahun 2006. Pemekaran ini, membuat kawasan ini menjadi ramai karena perumahan-perumahan baru mulai dibangun disana.[7]

Pembangunan[sunting | sunting sumber]

Dikarenakan padatnya kawasan perumahan, pemerintah Provinsi Jawa Barat berinisiatif membangun masjid yang lebih besar dari Masjid Raya Bandung. Kemudian ide pembangunan masjid disetujui oleh Pemerintah Indonesia, dan pembangunan masjid dimulai tanggal 29 Desember 2017, ditandai dengan upacara peletakan batu pertama oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar.[8] Pembangunan sempat terhenti pada tahun 2020 karena pandemi COVID-19, dan kembali dilanjutkan satu setengah tahun kemudian, tepatnya tanggal 24 Agustus 2021.[9] Setelah melewati masa pembangunan selama 5 tahun, masjid ini akhirnya diresmikan pada tanggal 30 Desember 2022 oleh Gubernur Ridwan Kamil.[10]

Kritik[sunting | sunting sumber]

Akibat biayanya yang mencapai 1 triliun yang dananya diambil dari APBD, dan sudah terdapatnya sekitar 50.000 masjid di Jawa Barat pada saat itu, pembangunan masjid raya ini mendapat banyak kritikan di kalangan masyarakat.[5] Dinilai, dana yang besar tersebut akan jauh lebih baik bila dialokasikan untuk pendidikan, menanggulangi kemiskinan, memperbaiki infrastruktur dan gedung-gedung sekolah yang masih banyak yang rusak di provinsi tersebut.[5][6]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Media, Kompas Cyber (2022-09-17). "Masjid Al Jabbar Dikritik Gara-gara Makan Duit Rp 1 Triliun, Apakah Layak Dibangun? Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-01-14. 
  2. ^ "9 Potret Masjid Terapung Gedebage, Ikon Wisata Baru Bandung". www.idntimes.com. Diakses tanggal 2022-12-19. 
  3. ^ "JPNN.com Jabar". Diakses tanggal 2022-12-19. 
  4. ^ Kinapti, Tyas Titi (2021-05-10). "Keunikan Arsitektur Masjid Terapung Al Jabbar Bandung". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-19. 
  5. ^ a b c d "Potret Ekonomi Jabar yang Bangun Masjid Al Jabbar Rp 1 T dari APBD - Makro Katadata.co.id". katadata.co.id. 2023-01-06. Diakses tanggal 2023-01-14. 
  6. ^ a b Nugraha, Yudianto (2023-01-10). "Ramai Kritikan Soal Anggaran Pembangunan Masjid Al Jabbar, Wagub Jabar: Tak Usah Dipermasalahkan - Pikiran-Rakyat.com". www.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2023-01-14. 
  7. ^ Abu Fauzan, Hevi (2023-01-14). "Masjid Al-Jabbar dan Sejarah Kawasan Gedebage". sejarahbandung.id. Diakses tanggal 2023-01-14. 
  8. ^ "Spesifikasi Masjid Terapung Al Jabbar, Calon Masjid Raya Jawa Barat yang Baru". bappeda.jabarprov.go.id. Diakses tanggal 3 January 2023. 
  9. ^ Nurulliah, Novianti. "Terhenti Selama Pandemi, Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar di Bandung Dilanjutkan Jemaah". pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 7 January 2023. 
  10. ^ Syahrial, Muhamad. "Fakta-fakta Masjid Al Jabbar: Habiskan Dana Rp 1 Triliun, Mampu Tampung 33.000 Jemaah". bandung.kompas.com. Diakses tanggal 3 January 2023. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]