Loa Kulu, Kutai Kartanegara
Loa Kulu | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Timur |
Kabupaten | Kutai Kartanegara |
Pemerintahan | |
• Camat | Adriansyah, S.H. |
Populasi | |
• Total | 52.459 jiwa |
Kode Kemendagri | 64.02.02 |
Kode BPS | 6403050 |
Luas | 1405,7 km² |
Desa/kelurahan | 15/- |
Loa Kulu merupakan sebuah kecamatan yang terletak di wilayah tengah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Kecamatan Loa Kulu memiliki luas wilayah mencapai 1.405,7 km2 yang dibagi dalam 15 desa dengan jumlah penduduk mencapai 51.639 jiwa (2020).
Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, Loa Kulu merupakan daerah penghasil batubara yang cukup penting dengan dioperasikannya perusahaan tambang batubara bernama Oost Borneo Maatschapij (OBM) pada akhir abad ke-19.
Eksploitasi batubara di Kecamatan Loa Kulu berakhir pada tahun 1970, tepat 2 tahun setelah diambil alih PN Tambang Batubara dari OBM pada tahun 1968. Sejak itu, Loa Kulu yang semula ramai berangsur-angsur mulai sepi ditinggalkan ribuan pekerja tambang.
Disamping memiliki potensi cadangan batubara yang cukup besar di sebagian wilayahnya, Kecamatan Loa Kulu juga dikembangkan sebagai salah satu sentra produksi pertanian dan perkebunan utama di Kabupaten Kutai Kartanegara yang ditandai dengan pembukaan lahan untuk persawahan dan perkebunan kelapa sawit.
Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kecamatan Kota Bangun, Kecamatan Sebulu, Kecamatan Tenggarong dan Kecamatan Tenggarong Seberang |
Timur | Kota Samarinda |
Selatan | Kecamatan Loa Janan dan Kabupaten Paser |
Barat | Kecamatan Muara Muntai dan Kabupaten Kutai Barat |
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Gerbang selamat datang di kawasan minapolitan Loa Kulu.
-
Air Terjun di Loa Kulu yang terancam hilang akibat lingkungan di sekitarnya terdapat banyak penambangan batubara.